Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1


 ABDUL FAQIH ALMARIF 21.11.001
 ABELA DWI AMARA 21.11.002
 ADE NIKITA PURBA 21.11.003
 ALICIA RUTH EVELYN 21.11.005
 AMELIA MAYA SARI Br. SITEPU 21.11.006
 ANGELICA NOPITASARY 21.11. 007
 ANGGIE ANGGRENI 21.11.008
 ANGGRIA PUTRI HARIANTO 21.11.009
 ASRI AYU LUMBAN GAOL 21.11.012
 AULIA SAPITRI 21.11.013
 AYU SASKIA PUTRI SIREGAR 21.11.014
 BELLA NOVIA TRI ANANDA 21.11.015
 CINTA ALDANA 21.11.016
 DAMAN HURI 21.11.017
 DEASY CHRISTIN PURBA 21.11.136
 DESI RATNASARI 21.11.019
 DEVI INDAH PRATIWI 21.11.020
 DEVIA KAROLINA 21.11.021
 DEWI SYAHPITRI 21.11.022
 DINDA AGUSTINA 21.11.023
 DINDA KHAIRUNNISA 21.11.024
 DWI PUTRI OKTAVIA Br. ARITONANG 21.11.025
 FARHAN SIMATUPANG 21.11.034
 RICKY RAMADHAN PRADANA 21.11.092

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat


TUHAN Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia, dengan judul “ Asuhan Keperawatan
Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal
Hygiene”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak


terlepas dari bantuan banyak pihak yang terlibat yang dengan tulus
memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh


dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

DeliTua, November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.1 Latar belakang...............................................................................4
1.2 Tujuan............................................................................................4
BAB II TUJUAN TEORITIS
2.1................................ Konsep dasar pemenuhan kebutuhan
..........................................................................................5
2.1.1 Hygiene Personal...................................................5
2.1.2 Klasifikasi..............................................................5
2.1.3 Faktor Resiko........................................................6
2.1.4 Patofisologis..........................................................6
2.1.5 Manifestasi klinis..................................................7
2.2................................................................................. Kasus
............................................................................................
2.3............................................. Asuhan Keperawatan pasien
............................................................................................
2.3.1 Pengkajian...............................................................
2.3.2............................................ Diagnosa Keperawatan
...................................................................................
2.3.3 Intervensi Keperawatan...........................................
2.3.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan...............
........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan ........................................................................
3.2 kritik dan saran..................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat


penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi
kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh
diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, dan pendidikan. Persepsi
seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan.
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga
untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat
menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene
pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan
partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.
Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah
sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum.

2.2 Tujuan

a) Menjelaskan penngertian personal hygiene


b) Menjelaskan tujuan perawatan personal hygiene
c) Menjelaskan macam-macam personal hygiene
d) Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
e) Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
f) Menjelaskan asuhan keperawatan
BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep dasar pemenuhan kebutuhan

2.1.1 Personal Hygiene

1. Pengertian

Personal Hygiene atau kesehatan pribadi adalah upaya individu dalam


memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, telinga, gigi
dan mulut, kuku, dan kebersihan dalam berpakaian untuk meningkatkan
kesehatan yang optomal.

2. Pentingnya Personal Hygiene

Personal Hygiene merupakan salah satu aspek penting dalam


mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman atau bakter dapat
masuk kedalam tubuh. Maka dari itu, betapa pentingnya kita menjaga
kebersihan diri.

2.1.2 Klasifikasi Personal Hygiene

Higiene personal merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar


yang rutin dilakukan oleh perawat setiap hari di Rumah Sakit. Tindakan
tersebut meliputi sebagai berikut:

1. Perawatan kulit kepala dan rambut


2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telinga
5. Perawatan gigi dan mulut
6. Perawatan kuku tangan dan kaki
7. Perawatan genitalia
8. Perawatan tubuh (memandikan)
9. Perawatan pakaian
2.1.3 Faktor Resiko

Dampak yang muncul pada masalah personal hygiene adalah:

1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik
yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga serta gangguan fisik
pada kuku.

2. Dampak Psikologi
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri dan kebutuhan interaksi sosial.

2.1.4 Patofisiologi

Personal hygiene adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk


memelihara kebersihan diri. Personal hygiene dapat terganggu apabila
individu sedang sakit. Selain itu fasilitas yang kurang, kurangnya
pengetahuan tentang personal hygiene yang tepat, ekonomi yang
kurang dan faktor lingkungan sekitar. Akibatnya individu akan
mengalami defisit personal hygiene’
Apabila defisit personal hygiene individu terganggu, maka akan
menimbulkan dampak dari segi fisik maupun psikologis.
Dampak fisik yang mungkin muncul adalah:
a) Gangguan integritas kulit
b) Gangguan mukosa mulut
c) Infeksi pada mata dan telinga
d) Gangguan fisik pada kuku
Dampak psikologis yang mungkin muncul adalah:
A. Kebutuhan harga diri
B. Gangguan interaksi sosial
C. Aktualisasi diri
D. Gangguan rasa nyaman
Kebutuhan mencintai dan dicintai

2.1.5 Manifestasi Klinis

1. Fisik
a. Kulit kepala kotor dan rambut kusam, acaak-acakan
b. Hidung tkotor, telinga juga kotor
c. Gigi kotor disertai mulut bau
d. Kuku panjang dan tidak terawat
e. Badab kotor dan pakaian kotor
f. Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif
b. Menarik diru, isolasi
c. Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina
3. Sosial
a. Interaksi kurang
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma, misal : cara makan
berantakan, buang air besar/kecil semabarangan, tidak dapat
mandi atau sikat gigi, tidak dapat berpakaian sendiri.

2.2 Kasus

2.3.1 Pengkajian

1. Identitas

 Klien

Nama : Tn. J

Umur : 53 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Suku : Lombok

Alamat : Desa Langgikima

 Penanggung

Nama : Ny. M

Hubungan dengan pasien : Istri

2.Status Kesehatan

2.1 Status Kesehatan Saat Ini

2.1.1 Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)

2.1.1.1 Keluhan utama saat MRS : Klien masuk rumah sakit dengan
keluhan nyeri pada daerah perut bagian bawah tembus hingga belakang
serta menyebar ke bagian genitalia. Nyeri dirasakan terutama saat
buang air kecil.

2.1.1.2 Keluhan utama saat pengkajian : Klien mengeluh nyeri pada


perut bagian bawah tembus hingga belakang.

P (Propokatif) : Klien mengatakan nyeri bertambah parah ketika buang


air kecil.

Q (Quality) : Klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk.

R (Radiation) : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah


tembus belakang, menyebar kebagian genitalia.

S (Severity) : Skala nyeri yang dirasakan 6 (sedang) .

T (Time) : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul.


2.1.2 Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pada tanggal 23 Juli klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri
perut bagian bawah tembus hingga belakang serta menyebar kebagian
genitalia. Nyeri dirasakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit terutama
saat buang air kecil. Saat dilakukan pengkajian tanggal 25 Juli pukul
09.15 WITA klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus
hinga belakang. Klien juga mengatakan setiap kali BAK kencingnya
keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas
meskipun terasa sakit.

2.1.3 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Klien mengatakan tidak melakukan upaya apa-apa untuk mengatasi
sakitnya di rumah. Saat keluhan dirasakan klien langsung
memeriksakannya ke Puskesmas.

2.2Riwayat Kesehatan Yang Lalu

2.2.1 Penyakit yang pernah dialami


Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit Konawe
Utara dengan keluhan yang sama sekitar 1 tahun yang lalu. Klien juga
mengatakan pernah berobat 6 bulan sebanyak 4 kali karena penyakit
TBC . Pengobatan yang terakhir sampai tuntas.

2.2.2 Pernah dirawat


Klien mengatakan sudah pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan
yang sama sekitar 1 tahun yang lalu.

2.2.3 Riwayat alergi


Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi baik pada makanan
maupun pada obat-obatan

2.2.4 Riwayat Transfusi


Klien mengatakan ia tidak memiliki riwayat tranfusi

2.2.5Kebiasaan

2.2.5.1Merokok :Klien mengatakan ia sudah lama berhenti merokok

2.2.5.2 Minum Kopi :Klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan


minum kopi
2.2.5.3 Penggunaan Alkohol :Klien mengatakan tidak memiliki
kebiasaan minum-minuman yang beralkohol

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita
penyakit yang sama seperti yang ia rasakan

4. Diagnosa Medis dan Therapy


4.1 Diagnosa medis : BSK
4.2 Therapy yang diberikan pada tanggal 15 Juli 2018

2.3.2Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)


Tanggal No Diagnosa Keperawatan Kode

24-11-21 1 Nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi batu 00132


pada ginjal ditandai dengan:
Data Subyektif :
 Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah
tembus hingga belakang dan menjalar ke bagian
genitalia

Data Obyektif :
 Tekanan darah : 150/90 mmHg
 Skala nyeri 6 (sedang)
 Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah
dan pinggang.
 Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada
area pinggang.
 Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang

24-11-21 2 Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan 00016


pembentukan batu saluran kemih ditandai dengan :
Data subyektif :
 Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24
jam) untuk buang air kecil
 Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar
sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas
meskipun terasa sakit.

Data obyektif :
 Urine tampak kuning keruh
 Kandung kemih tidak teraba
24-11-21 3 Ansietas berhubungan dengan perubahan status 00146
kesehatan ditandai dengan :
Data Subyektif :
 Klien mengatakan sudah mengetahui informasi
tentang penyakitnnya
 Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi
kesehatannya saat ini

 Klien sering bertanya pada perawat tentang


kondisinya.
 Klien mengatakan susah untuk memulai tidur
dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.

Data Obyektif :
 Tekanan darah : 150/90 mmHg
 Klien sering menanyakan apakah penyakit yang
dideritanya bisa disembuhkan.
 Klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat
bertanya mengenai kondisinya
 Klien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai
tindakan operasi.

2.3.3Intervensi Keperawatan

Intervensi adalah rencana keperawatan yang akan penulis


rencanakan kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan
sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi (Wilkinson, 2011).
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan
yang berpusat pada klien dan hasil yang dipekirakan dan di intervensi
kepeawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter & Perry,
2005).
Dari tiga diagnosa keperawatan selanjutnya dibuat rencana
keperawatan sebagai tindakan pemecahan masalah keperawatan dimana
penulis membuat rencana keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan kemudian menetapkan tujuan dan kriteria hasil,
selanjutnya menetapkan tindakan yang tepat.

2.3.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan


.Implementasi Keperawatan
Setelah melakukan intervensi keperawatan, tahap selanjutnya
adalah mencatat intervensi yang telah dilakukan dan evaluasi respons
klien. Hal ini dilakukan karena pencatatan akan lebih akurat bila
dilakukan saat intervensi masih segar dalam ingatan. Tulislah apa yang
diobservasi dan apa yang dilakukan (Deswani, 2009). Implementasi
yang merupakan kategori dari proses keperawatan adalah kategori dari
perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan
dan diselesaikan. (Potter & Perry, 2005).
Implementasi keperawatan dilaksanakan selama lima hari dimulai dari
tanggal 25 - 30 Juli 2018 dimana semua tindakan yang dilaksanakan
selalu berorientasi pada rencana yang telah dibuat terdahulu dengan
mengantisipasi seluruh tanda-tanda yang timbul sehingga tindakan
keperawatan dapat tercapai pada asuhan keperawatan yang
dilaksanakan dengan menerapkan komunikasi therapeutik dengan
prinsip etis. Pada kasus ini tidak jauh beda dengan teori-teori yang ada
di dalam rencana keperawatan.

.Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Namun,


evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses perawatan.
Evaluasi mengacu pada penilaian, tahapan dan perbaikan. Pada tahap
ini, perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan
dapat berhasil atau gagal (Alfaro-Lefevre, 1994 dalam Deswani, 2009).
Dalam kasus ini evaluasi keperawatan dilakukan selama 5 kali pada
masing-masing masalah keperawatan, yaitu sebagai berikut :
1. Nyeri akut
Masalah nyeri belum teratasi sehingga intervensi dilanjutkan di rumah
karena klien dipulangkan untuk rawat jalan
2. Gangguan Eliminasi Urine
Masalah keperawatan gangguan eliminasi urine belum teratasi,
intervensi dilanjutkan di rumah
3. Ansietas
Masalah keperawatan ansietas teratasi, intervensi dihentikan.
 Infus RL 20 tpm (Makro drip)

 CiprofIoxacin 500 mg 2x1 tablet

 Ranitidin 150 mg 2x1 tablet

 Natrium Diklofenax 25 mg 2x1 tablet

 Alprazolam 0,5 mg 1x1 tablet

6. Pola Fungsi Kesehatan


6.1 Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan

Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit ia tidak terlalu


memperhatikan kesehatannya tetapi setelah masuk rumah sakit klien
mengatakan ternyata kesehatan sangatlah penting dan saat sakit
sangatlah tidak nyaman.
6.2 Nutrisi/metabolik

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan kebiasaan makannya


dimana frekuensi makannya 2-3 x/hari dan porsinya selalu dihabiskan.
Klien mengatakan air yang di konsumsi di rumahnya banyak
mengandung kapur. Klien mengatakan tiap hari minum 2 - 2,5 liter
air/hari sebelum sakit.
6.3 Pola Eliminasi

Klien mengatakan ada gangguan pada buang air kecil (BAK) 1 hari
sebelum masuk rumah sakit dan tidak ada masalah pada buang air besar
(BAB). Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam) 44
untuk buang air kecil dan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-
sedikit dan berwarna kuning keruh serta terasa sakit.
6.4 Oksigenasi

Klien tidak nampak terpasang oksigen


6.5 Pola tidur dan istirahat

Klien mengatakan sebelum sakit klien tidak mengalami susah tidur


terutama pada malam hari dimana klien biasa tidur 8 jam setiap
harinnya tetapi pada saat sakit klien mengatakan susah untuk memulai
tidur dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.
6.6 Pola kognitif-perseptual

Klien sering menanyakan apakah penyakit yang dideritanya bisa


disembuhkan dan klien juga berpersepsi bahwa penyakitnya dapat
disembuhkan dengan jalan lain selain proses pembedahan misalnya
dengan pengobatan tradisional.
6.7 Pola persepsi diri/konsep diri

Klien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang penyakitnnya,


tetapi klien merasa cemas memikirkannya. Klien mengatakan yang
terpenting sekarang adalah ia cepat sembuh dan menjalani aktivitasnya
seperti semula.
6.8 Pola seksual dan produksi

Klien mengatakan tidak ada masalah yang dirasakan terkait seksualitas


45
6.9 Pola peran-hubungan

Klien mengatakan selama sakit tidak pernah lagi menjalankan perannya


sebagai penopang perekonomian keluarga seperti sebelum sakit.
6.10 Pola manajemen koping stress

Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini,


klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai
kondisinya, klien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai
tindakan operasi itu seperti apa.
6.11 Pola keyakinan-nilai

Klien mengatakan selama sakit tidak pernah lagi menjalankan


ibadahnya dan ibadahnya menjadi terganggu akibat penyakit yang
dialaminya.
7. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum pasien lemah dengan tingkat kesadaran sadar


sepenuhnya (composmentis).
Tanda-tanda vital: Tekanan darah: 150/90 mmHg, Nadi : 89 x/menit,
Suhu : 36,7 oC, Pernapasan : 23 x/menit, BB : 62 , TB : 167, IMT :
62/1,67 = 22,23
7.1 Kulit, Rambut, dan Kuku

Distribusi rambut pasien nampak lebat, Tidak ada lesi, kulit kepala
bersih, warna kulit coklat gelap, akral hangat, turgor kulit baik, tidak
ada oedem, warna kuku pink. 46
7.2 Kepala dan Leher

Bentuk kepala pasien simetris antara kiri dan kanan dan tidak tampak
ada lesi serta tidak ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran pada
kelenjar tiroid dan KGB.
7.3 Mata dan Telinga

Klien tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak memakai kaca


mata, pupil klien nampak isokor, konjungtiva klien tidak nampak
anemis, sclera tidak ikterus, klien tidak mengalami gangguan
pendengaran dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
7.4 Sistem Pernafasan

Tidak ada batuk dan sesak


7.4.1 Inspeksi :

Pengembangan dinding dada simetris kiri-kanan (+)/(+), deformitas


tulang dada (-), trakea tidak mengalami deviasi, frequensi pernapasan
normal dan tidak mengunakan otot bantu pernapasan.
7.4.2 Palpasi :

Tidak ditemukan adanya benjolan dan masa. Taktil fremitus seirama.


Nyeri

7.4.3 Perkusi :
Suara perkusi resonan dan tidak ada tanda-tanda penumpukan cairan
7.4.4 Auskultasi :
Bunyi napas vesicular pada perifer paru, bunyi napas bronchial diatas
trachea, bunyi broncovesiculer (+) dan tidak ada bunyi napas tambahan
{crackles (-), whezing (-), mengi (-)}.
7.5 Sistem Kardiovaskuler

Klien tidak mengalami nyeri dada dan palpitasi.


7.5.1 Inspeksi :

Tidak nampak ada pembesaran vena jugularis dan bentuk dada simetris
antara kiri dan kanan serta tidak ada sianosis.

7.5.2 Palpasi :
Tidak terdapat nyeri tekan dan ictus kordis teraba pada ICS 5 mid
klavikula kiri, CRT < 3 detik, dan tekanan vena jugular (jugularis
venous pressure/JVP) 7 cmH2O.
7.5.3 Perkusi :

Suara perkusi pekak pada ICS 4 dan 5 pada mid klavikula kiri.
7.5.4 Auskultasi :

Tidak terdengar bunyi jantung tambahan, Bj1 dan Bj2 normal (lub-
dub). Bj1 terdengar bertepatan dengan teraba pulsase nadi pada arteri
carotis

7.6 Sistem Gastrointestinal


7.6.1 Inspeksi
Mulut klien nampak bersih dengan mukosa lembab, tidak terdapat
karies gigi.
7.6.2 Auskultasi

Peristaltik usus 15 x/menit.


7.6.3 Perkusi

Suara perkusi timpani, pada perut tidak ada penumpukan cairan.


7.6.4 Palpasi

Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah, pembesaran hepar (-)

7.7 Sistem Urinarius


7.7.1 Inspeksi
Klien tidak menggunakan alat bantu/kateter, klien nampak meringis
memegang perut bagian bawah dan pinggang. Urine berwarna kuning
keruh
7.7.2 Palpasi

Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area pinggang.
Kandung kemih tidak terab
7.7.3 Perkusi

Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang kanan

7.8 Sistem Reproduksi Pria


Tidak ada keluhan dan tidak dilakukan pemeriksaan fisik
7.9 Sistem Saraf
GCS : 15 Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
7.10 Sistem Muskuloskeletal
7.10.1 Inspeksi :

Tidak ada hambatan pergerakan sendi pada saat jalan, duduk dan
bangkit dari posisi duduk, tidak ada deformitas dan fraktur.
7.10.2 Palpasi

Tidak ada nyeri tekan, tahan terhadap tekanan, kekuatan otot 5 dimana
klien dapat melakukan rentang gerak penuh, dapat melawan gravitasi
dan dapat menahan tahanan penuh

7.11 Sistem Imun


Klien tidak mengalami perdarahan pada gusi dan klien tidak mengalami
keletihan/kelemahan. Klien nampak lemah, dikarenakan memikirkan
penyakit yang sedang dialaminnya.
7.12 Sistem Endokrin

Hasil pemeriksaan laboratorium klien tidak mengalami hiperglikemia


dan hipoglikemia serta tidak ada luka gangrene.

Anda mungkin juga menyukai