Restorasi Inlay Onlay PDF Free
Restorasi Inlay Onlay PDF Free
KONSERVASI GIGI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
FAKULTAS KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2017
RESTORASI INLAY-ONLAY
I. Gambaran Umum
Secara garis besar bahan restorasi gigi dapat dibedakan menjadi dua
kelompok. yaitu bahan restorasi plastis dan non plastis (rigid) (Anusavice, 2013).
Kelompok bahan plastis yaitu amalgam, silikat, resin komposit dan Glass
lonomer Cement (GIC), sedangkan kelompok non plastis (rigid) adalah inlay dan
onlay, mahkota full veneer, mahkota logam-porselen, dan mahkota jaket
porselen. Restorasi plastis maupun non-plastis dapat dibuat secara langsung
dalam rongga mulut (direk) dan diluar rongga mulut (indirek). Salah satu contoh
restrorasi non plastis yang dibuat dengan cara indirek yaitu restorasi tuang inlay
dan onlay. Restorasi tuang inlay dan onlay secara umum diindikasikan untuk
kavitas atau preparasi yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan
pembuatan restorasi secara direk, gigi yang memiliki resiko terjadinya fraktur
seperti gigi pasca perawatan saluran akar, dan sebagai penyangga gigi tiruan
lepasan (Qualthrough dkk., 2005)
II. Inlay
Inlay merupakan restorasi indirek yang terbuat dari bahan emas, resin
komposit, atau material keramik kemudian restorasi dicobakan pada kavitas
dan dilanjutkan dengan sementasi restorasi inlay (Stephen dkk., 2015 ). Inlay
disebut juga restorasi intrakoronal karena restorasi terdapat di dalam kavitas
oklusal dan umumnya digunakan pada kasus gigi dengan kerusakan sepertiga
cusp oklusal (Fatmawati, 2011). Terdapat perbedaan restorasi inlay kelas II dan
restorasi amalgam kelas II yaitu dinding restorasi inlay dibuat konvergen untuk
arah insersi serta retensi tambahan pada restorasi inlay berupa bevel pada
cavosurface angle (Reddy dkk., 2017)
Gambar 1.1 Restorasi Inlay
Sumber : Qualthrough dkk., 2005
A. Indikasi
Indikasi dari penggunaan inlay yaitu,
1. Kerusakan gigi atau karies meliputi permukaan oklusal dan proksimal
gigi posterior dan hanya mengenai sebagian cups saja
2. Jaringan sehat yang tersisa masih cukup kuat
3. tidak terdapat perubahan oklusi dan pada gigi vital
(Sherwood., 2007).
B. Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan inlay antara lain
1. Pasien dengan oral hygiene yang buruk
2. Pasien dengan frekuensi karies yang tinggi
3. Pasien muda dibawah 10 tahun
III. Onlay
Onlay merupakan restorasi indirek ekstrakoronal yang terbuat dari material
yang serupa dengan material inlay untuk kasus kerusakan yang mengenai hampir
seluruh dataran oklusal sehingga sisa jaringan gigi yang sehat sudah lemah
(Stephen dkk., 2017).
A. Indikasi
Indikasi dari penggunaan onlay adalah untuk merestorasi lesi karies
yang mengenai kedua permukaan proksimal, sebagai pengganti restorasi
amalgam yang rusak, apabila restorasi dibutuhkan sebagai penghubung tonjol
bukal dan lingual, pada kasus restorasi karies interproksimal gigi posterior,
dan restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat, serta
terdapat abrasi gigi posterior yang luas.
B. Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan onlay adalah pada gigi dengan mahkota
klinis yang pendek serta kerusakan gigi sudah meluas hingga dinding bagian
bukal dan lingual atau palatal (Chandra dkk., 2007).
Gambar 1.4 Preparasi bidang oklusal dan proksimal untuk restorasi inlay
Sumber : Rosenstiel, 2006
3. Bevel dibuat pada bagian cavosurface margin serta axio pulpal line angle
dengan lebar bevel 1 mm menggunakan bur fissure dengan membentuk
sudut 45° terhadap pemukaan tersebut.
Gambar 1.5 Pembuatan bevel pada bagian cavosurface margin serta axio
pulpal line angle untuk pembuatan restorasi inay
4. Seluruh bagian yang tajam dihaluskan menggunakan bur fissure kemudian
diberikan basis (zinc phosphate cement) pada seluruh dinding pulpa dan
sebagian dinding gingiva atau daerah dentin yang terbuka.
2. Bidang proksimal
Pengambilan jaringan bidang proksimal tanpa karies hanya
membebaskan kontak dengan gigi tetangga dengan preparasi berupa
slice. Bidang proksimal dengan karies memerlukan preparasi berbentuk
box (seperti pada inlay) dan eksternal proksimal bebas dari bidang
kontak. Dibuat bevel pada seluruh pertemuan bidang oklusal dengan
bidang bukal. Palatal dan proksimal selebar 2 mm dengan sudut 300.
3. Finishing
Gambar 1.9 Material sementasi restorasi inlay dan onlay tuang logam
Sumber : Manappallil, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Annusavice, K.J., 2003, Phillip’s Science of Dental Material, 11th edition Elsevier,
St. Louis.
Aspros, A., 2016, Inlays and Onlays Clinical Experience and Literature Review,
Journal of Dental Health, Oral Disorder, and Therapy, 2(1): 1-7.
Chandra, S., Chandra, S., Chandra, G., 2007, Textbook of Operative Dentistry, Jaypee
publisher, New Delhi.
Fatmawati, D.W.A., 2011, Macam - Macam Restorasi Rigid pasca Perawatan
Endodontia, Jurnal Kedokteran Gigi UNEJ, 8 (2): 96-102.
Franco, E.B., 2011, Accurancy of Single-step Versus Two-step Double Mix
Impression Technique, International Scholarly Research Network, 2011
(2011) : 1-5
Krishna, G., 2012, Sturdevamt’s Art and Science of Operative Dentistry: An
Adaptation, Elsevier, India
Reddy, S.K., Munaga, S., 2017, Dental Pulse Volume 1, Swapna Medical Publisher,
Mumbai
Rosenstiel S.F., Land, M.F., Fujimoto, J., 2006, Contemporary Fixed Prosthodontics,
Elsevier, Missouri
Scheid, R.C., 2012, Woelfel’s Dental Anatomy, Lippincott William , USA
Sherwood, A., 2010, Essential of Operative Dentistry, Jaypee ,New Delhi
Stephen, J. S., Nesbit, S.P., 2017, Diagnosis and Treatment Planning in Dentistry,
Elsevier, Missoursi
Qualhtrough, A.J., Satterthwaite, J., Morrow, L., 2005, Principle of Operative
Dentistry, Blackwell Munksgaard : United Kingdom