Anda di halaman 1dari 4

No.

Dokumen : 005/S-1 Kep/KRITIS/SPO/XII/2019


Nama Dokumen : STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENILAIAN PREDIKSI MORTALITAS MENGGUNAKAN QUICK SEQUENTIAL ORGAN
FAIRLURE ASSESSMENT (QSOFA SCORE)
Tanggal : 19 Desember 2019
Pembuatan
Tanggal Revisi :-
Penyusun : Diah Retno Wulan, Ns., M.Kep
(Dosen Pengajar)
Disahkan Oleh : M. Syafwani, SKp., M.Kep., Sp. Jiwa
(Dekan FKIK)

PENILAIAN PREDIKSI MORTALITAS


MENGGUNAKAN QUICK SEQUENTIAL ORGAN FAILURE ASSESSMENT
(QSOFA SCORE)
A. Definisi
qSOFA adalah skor prediksi mortalitas ICU yang tervalidasi, untuk membantu mengidentifikasi
pasien dengan dugaan infeksi yang berisiko tinggi terhadap hasil yang buruk (didefinisikan
sebagai mortalitas di rumah sakit, atau lama tinggal ICU ≥ 3 hari) di luar ICU. qSOFA merupakan
bentuk sederhadan dari Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) secara signifikan
dengan hanya memasukkan 3 kriteria klinis yang mudah dinilai (International Concensus
Definitions for Sepsis and Septic Shock, 2016).

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi pasien di luar ICU dengan dugaan infeksi yang berisiko tinggi untuk
kematian di rumah sakit (mortality in hospital).
2. Membantu meningkatkan kecurigaan atau deteksi dini proses infeksi yang parah dan
mendorong pengujian lebih lanjut serta pemantauan yang komprehensif.

C. Indikasi
Pasien ≥18 tahun dalam pengaturan non-ICU (yaitu pra-rumah sakit, bangsal, unit gawat
darurat) dengan infeksi yang telah terdiagnosis atau dicurigai.

D. Kontra Indikasi
-

1
Fakultas keperawatan & Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
E. Prosedur
CRITICAL NILAI
NO. TINDAKAN
POINT 0 1 2 3
I PERSIAPAN ALAT (1)
1. Tabel qSOFA
2. Tabel GCS
3. Tensimeter/monitor hemodinamik
4. Sarung tangan bersih
II ORIENTASI (2)
Verifikasi riwayat penyakit pasien khususnya *
mengenai riwayat infeksi/sepsis.
III TAHAP KERJA (6)
1. Mencuci tangan dengan 6 langkah dan
memasang sarung tangan bersih.
2. Pertahankan posisi nyaman pasien.
3. Kaji kesadaran pasien menggunakan GCS *
sesuai dengan respon mata, verbal dan
motorik.
4. Jika nilai GCS pasien < 15, maka beri nilai *
1.
5. Hitung frekuensi nafas pasien. *
6. Jika frekuensi nafas pasien ≥ 22x/menit,
maka beri nilai 1. *
7. Kaji nilai tekanan darah sistolik pasien.
8. Jika tekanan darah sistolik pasien ≤ 100
mmhg, maka beri nilai 1. *
9. Jumlahkan ke tiga aspek yang telah dinilai
(GCS, pernafasan, tekanan sistolik). *
10. Beri kesimpulan nilai qSOFA dengan
kategori risiko:

qSOFA Kategori Risiko


0-1 Tidak berisiko
terhadap kematian
dirumah sakit
2-3 Risiko tinggi
terhadap kematian
dirumah sakit

11. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.

2
Fakultas keperawatan & Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
IV DOKUMENTASI (2)
Dokumentasikan dengan akurat dan laporkan *
bila hasilnya berisiko tinggi terhadap kematian
dirumah sakit,
V SIKAP (1)
1. Sopan
2. Teliti
3. Memperhatikan keamanan
4. Empati
VI TOTAL NILAI
VII GLOBAL RATING * (Centang Salah 1)
FAIL
BORDELINE
PASS
EXCELLENT

3
Fakultas keperawatan & Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Lampiran 1
Penilaian status kesadaran secara kuantitatif menggunakan GCS
Kategor
Rangsangan yang
i Respon Pasien skor
Sesuai
Respon
Mata Perawat mendekati Membuka mata spontan
4
pasien
Memberi perintah Membuka mata terhadap panggilan nama atau perintah
3
verbal
Nyeri Mata tidak membuka terhadap rangsangan perintah verbal,
2
tetapi membuka bila diberi rangsangan nyeri
Mata tidak membuka terhadap rangsangan apapun 1
Tidak dapat diperiksa (Not testable) NT
Verbal Pertanyaan verbal Orientasi baik, fasih, identifikasi diri, tempat, tahun, dan bulan
5
dengan pasien dengan benar
Bingung, lancar tetapi mengalami disorientasi pada satu atau
4
lebih kalimat.
Penggunaan kata-kata yang tidak sesuai atau tidak teratur, tidak
3
dapat mempertahankan kecakapan bicara
Suara tidak teratur 2
Tidak ada suara, bahkan dengan rangsangan nyeri yang kuat 1
Tidak dapat diperiksa (Not testable) NT
Motorik Perintah verbal Mematuhi perintah 6
Nyeri (penekanan Dapat melokalisasi nyeri, tidak patuh tetapi ada usaha untuk
5
pada proksimal menyingkirkan rangsangan yang menyakitkan
kuku) Penarikan ekstremitas secara fleksi, fleksi lengan sebagai
4
respon terhadap nyeri tanpa postur fleksi yang abnormal
Fleksi abnormal, fleksi dan pronasi siku-lengan, tangan
3
mengepal
Ekstensi abnormal, ekstensi lengan pada siku disertai adduksi
2
dan rotasi internal lengan-bahu
Tidak ada respon 1
Tidak dapat diperiksa (Not testable) NT

4
Fakultas keperawatan & Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai