DISUSUN OLEH
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI
Penyusun :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat Rahmat
dan Petunjuk-Nya jualah sehingga laporan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) sub unsur Pengembangan Diri dapat kami selesaikan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen mengamanatkan bahwa Guru wajib meningkatkan kualifikasi
akademik dan kompetensinya secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sejalan dengan hal itu, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tanggal 10 November
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dan Peraturan
Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
No. 03/V/PB/2010 dan No. 14 Tahun 2010 tanggal 6 Mei 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, jabatan fungsional
Guru saat ini menjadi jabatan ahli. Pengembangan karier Guru untuk naik
setingkat lebih tinggi dari unsur utama dipersyaratkan dan merupakan kewajiban
yang harus dilakukan salah satunya adalah melakukan pengembangan diri. Untuk
memenuhi kewajiban tersebut, kami telah melakukan dan mengikuti berbagai
kegiatan yang dipersyaratkan dalam pengembangan diri.
Demikian laporan keikutsertaan kami dalam berbagai kegiatan
pengembangan diri pada tahun 2019 sebagai upaya peningkatan keprofesionalan
kami.
G. Surat Penugasan
Surat Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bulukumba. Nomor 888/3494/Dikbud.01/IX/2019 tanggal 30 September
2019 Perihal Permintaan Peserta PKG.
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
B. Deskripsi Materi
Materi kegiatan Pelatihan Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah:
Penilaian Kinerja Guru
Pengertian Penilaian Kinerja Guru menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 35 Tahun 2010 adalah penilaian dari tiap butir kegiatan
tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan
jabatannya.
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010
tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor
03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
Permeneg PAN & RB Nomor 16 Tahun 2009
Guru harus berlatar belakang pendidikan S1/D4 dan Pendidikan
Profesi Guru (Sertifikat Profesi).
CPNS guru harus mengikuti Program Induksi dan Pendidikan
Pelatihan Pra-Jabatan.
Empat jabatan fungsional guru (Pertama, Muda, Madya, Utama).
Beban mengajar guru 24 jam – 40 jam tatap muka per minggu atau
membimbing 150 - 250 konseli per tahun.
Instansi Pembina Jabatan Fungsional Guru adalah Kementerian
Pendidikan Nasional.
Peningkatan karir guru ditentukan oleh perolehan angka kredit.
Perlu konversi hasil PKG dan PKB keangka kredit.
Perolehan angka kreditd ari PKG dan PKB merupakan satupaket.
Perolehan angka credit setiap tahun ditetapkan oleh Tim Penilai.
Peningkatan karir guru ditetapkan melalui penilaian angka kredit
oleh Tim Penilai.
Jumlah angka kredit yang diperoleh guru terkumpul dari angka
kredit: Unsur utama (Pendidikan, PK GURU, dan PKB), = 90% dan
unsur penunjang, =10%.
Penilaian kinerja guru dilakukan setiap tahun (Formatif dan
Sumatif).
Penghargaan angka kredi tadalah 125% (amat baik),100% (baik),
75% (cukup), 50% (sedang), dan25% (kurang).
Guru dinilai kinerjanya secara teratur (setiap tahun) melalui
Penilaian Kinerja Guru (PK Guru).
Guru wajib mengikuti Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB) setiap tahun.
PKB harus dilaksanakan sejak III/a, dan sejak III/b guru wajib
melakukan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.
Untuk naik dari IV/c ke IV/d guru wajib melakukan presentasi
ilmiah.
Salah satu perubahan mendasar dalam peraturan ini adalah adanya
Penilaian Kinerja Guru yang sebelumnya lebih bersifat
administrative menjadi lebih berorientasi praktis, kuantitatif, dan
kualitatif, sehingga diharapkan para guru akan lebih bersemangat
untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya.
Prinsip PKG
Mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian, penilaian
kinerja dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kinerja yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan karena
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan guru.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian kinerja
dilakukan secara menyeluruh, meliputi seluruh aspek yang dapat dan
seharusnya dinilai, dan dilakukan terus-menerus secara periodik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
C. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan oleh penulis setelah mengikuti kegiatan
pelatihan Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah:
1. Mendiseminasikan hasil pelatihan Penilaian Kinerja Guru (PKG)
kepada kolega/teman sejawat di sekolah.
2. Melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG) kepada
kolega/teman sejawat di sekolah.
D. Dampak
Dampak yang di peroleh setelah mengikuti kegiatan pelatihan
Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah:
a. Meningkatnya kompetensi sebagai Penilai Kinerja Guru.
b. Bertambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan tentang Penilaian
Kinerja Guru (PKG).
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
(PKB) unsur pengembangan diri mengikuti Pelatihan Penilaian Kinerja Guru
(PKG) diri yang telah kami laksanakan pada tahun 2019. Semoga bermanfaat bagi
pengembangan karir dimasa yang akan datang.
Lampiran 1. Matriks Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan
Nomor : 888/3494/Dikbud.01/IX/2019
Lamp : Tiga Lembar
Perihal : Permintaan Peserta PKG.
Kepada
Yth. 1. Kepala UPT SPF SMP
2. Kepala UPT SPF SD
Lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Di
Tempat
Kepala Dinas,
DOKUMENTASI KEGIATAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG)