Kelas : HTN C
NIM :10200120125
Ma’asyiral muslimin jama’ah shalat Jumat yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah
Ta’ala, Kita bersyukur pada Allah atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan pada
kita. Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur panjang serta nikmat yang begitu
besar yaitu berada dalam keadaan iman dan islam. Alhamdulillah, kita telah berada di awal
bulan Dzulhijjah, di mana keutamaannya seperti yang dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam sebagai waktu terbaik untuk beramal shalih. Disebutkan dalam hadits,
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada
hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di
jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali
orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun
darinya.”[1]
Juga disebutkan dalam riwayat Abu Daud bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
melakukan puasa sembilan hari di awal Dzulhijjah, lebih-lebih lagi puasa hari Arafah yang
menghapuskan dosa selama dua tahun.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar, Nabi agung, Nabi
kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai panutan dan suri tauladan kita, begitu
pula pada keluarga dan sahabatnya serta yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir
zaman.
Qurban adalah ibadah yang disunnahkan, dikatakan sunnah muakkad oleh para ulama dan
ditujukan bagi yang mampu berqurban. Imam Syafi’i sendiri yang menganggap hukum
berqurban itu sunnah dalam hal ini menyatakan bahwa yang mampu jangan sampai
meninggalkannya. Beliau rahimahullah berkata,
Qurban ini dilakukan setiap tahunnya, bukan sekali seumur hidup. Jadi, bagi yang memiliki
kelebihan rezeki setiap tahunnya, hendaklah berqurban.
Ingatlah bahwa qurban ini adalah suatu bentuk sedekah. Bahkan berqurban itu lebih utama
dari sedekah yang senilai. Kita pun tahu bahwa dengan bersedekah harta kita semakin berkah.
Bersedekah tidaklah pernah mengurangi harta.
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah
Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Yang ingin dibuktikan dalam ibadah qurban adalah ketakwaan kita, bukan daging atau pun
darah qurban.
َال هَّللا َ لُحُو ُمهَا َواَل ِد َما ُؤهَا َولَ ِك ْن يَنَالُهُ التَّ ْق َوى ِم ْن ُك ْم
َ لَ ْن يَن
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj: 37)
“Kambingmu hanyalah kambing biasa (namun bukan kambing qurban).” (HR. Bukhari, no.
955)
Dalam aturan qurban sapi bisa dengan patungan tujuh orang. Adapun kambing hanya boleh
dari urunan satu orang, tidak boleh kambing dengan urunan satu kelas atau satu sekolah atau
satu perusahaan atau satu rombongan RT. Status yang ada jika melebihi dari aturan adalah
daging biasa, bukan daging qurban.
Begitu pula dalam qurban mesti menghindarkan cacat yang tidak sah yaitu buta sebelah yang
jelas butanya, pinjang yang jelas pinjangnya, sakit yang jelas sakitnya dan kurus sehingga
tidak ada sumsum tulang.
Sedangkan ada cacat yang makruh, namun masih sah untuk dijadikan qurban seperti
tanduknya itu retak atau patah, telinganya sobek, ekornya terputus, sampai pada giginya
ompong.
Juga qurban itu disembelih pada waktunya. Qurban mulai disembelih setelah shalat Idul
Adha dan dua khutbah, lalu berakhir ketika hari tasyriq yang terakhir (13 Dzulhijjah) saat
tenggelamnya matahari.
Qurban tadi disembelih dengan diarahkan pada arah kiblat, dibaringkan pada sisi kiri.
Adapun ketika qurban tadi telah disembelih, maka nantinya dibagikan dengan ketentuan yaitu
sepertiga untuk shahibul qurban, sepertiga untuk sedekah pada orang miskin dan sepertiga
untuk hadiah bagi orang kaya.
Yang biasanya dilanggar adalah sebagian dari hasil qurban diperjualbelikan. Seperti jual beli
kulit yang terjadi di tengah-tengah aktivitas qurban di negeri kita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,