Anda di halaman 1dari 3

CLOSE NUCLEUS BREEDING PADA TERNAK KAMBING

REGINA SESHA DJIANNIMAS (185050101111112)


ALFIANI SYAFITRI (185050101111127)
NATHANAEL PARTAN (185050101111137)
MOHAMMAD FADLI (185050101111169)
MUHAMMAD FARHAN (185050101111170)

ABSTRAK

Kambing merupakan ternak yang banyak dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat di
Indonesia karena di nilai mudah dalam hal perawatan dan budidayanya. Kambing perlu
dilakukan peningkatan genetik untuk mempertahankan genetik yang baik dan memiliki kualitas
produksi yang baik. Sistem yang diakui dapat meningkatkan mutu genetik yaitu dengan sistem
close nucleus breeding, terbukti dengan penggunaan system close nucleus breeding produksi
susu dan daging meningkat sebesar 0,153 Kg dan 0,145 Liter. Dengan memperhatikan beberapa
parameter seperti genetik, produksi dan fisiologis. Namun system close nucleus breeding
memiliki kekurangan yaitu respin seleksi dan laju inbreeding pada sistem terbuka meningkat 10-
15%, sedangkan pada sistem tertutup laju inbreeding akan lebih rendah 50% pada kondisi dan
ukuran yang sama. Kemudian kelemahan lain dalam penerapan close nucleus breeding yaitu
harus memiliki ketersediaan bibit unggul yang terjamin dan dalam jumlah yang memadai karena
close nucleus breeding tidak dapat dilakukan bila tidak adanya bibit unggul yang memiliki
nukleus yang berkualitas baik.

PENDAHULUAN

Kambing merupakan ternak yang banyak dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat di
Indonesia karena di nilai mudah dalam hal perawatan dan budidayanya. Kambing yang banyak
dibudidayakan oleh peternak di Indonesia terdapat berbagai jenis seperti kambing kacang,
kambing etawa, kambing peranakan etawa (PE) dan lainnya.

Kambing perlu dilkukan peningkatan genetik untuk mempertahankan genetik yang baik dan
memiliki kualitas produksi yang baik. Salah satu peningkatan mutu genetik pada kambing dapat
dilakukan dengan close nucleus breeding. Namun dalam pengembangannya close nucleus
breeding mengalami banyak kesulitan dalam penerapannya. Selain itu terdapat kelebihan dan
kekurangan dalam penerapannya yang perlu diperhatikan.

PEMBAHASAN

Close nucleus breeding merupakan perkembangbiakkan satu arah dari puncak (nukleus) ke
bawah. Close nucleus breeding ini menggunakan ternak dengan genetik terbaik dan perbaikan
genetik commercial stock ini dilakukan dengan perbaikan pada nukleus. Terdapat skema proses
close nucleus breeding seperti berikut.
Arus Ternak

Gambar 1.Skema Close Nucleus Breeding

Pada skema tersebut dapat diketahui bahwa nukleus adalah kelompok inti dalam industri
peternakan sebagai kelompok pembibit utama. Kemudian untuk multiflier adalah kelompok
pembibitan tingkat dua atau breeding stock yang bibit awalnya akan diseleksi. Kemudian
peternakan rakyat dan peternak kecil digolongkan kedalam peternakan komersial. Pada sistem
tertutup ini ternak yang berada di paling bawah tidak dapat masuk atau digolongkan terhadap
golongan yang paling atas.

Kelebihan dan kekurangan pada sistem close nucleus breeding ini perlu diperhatikan untuk
melakukan perkembangan secara genetik. Kelebihan dari close nucleus breeding yaitu sangat
cocok dikembangkan pada usaha menengah sampai besar. Kemudian untuk kekurangan dari
close nucleus breeding yaitu respin seleksi dan laju inbreeding pada sistem terbuka meningkat
10-15%, sedangkan pada sistem tertutup laju inbreeding akan lebih rendah 50% pada kondisi dan
ukuran yang sama. Kemudian kelemahan lain dalam penerapan close nucleus breeding yaitu
harus memiliki ketersediaan bibit unggul yang terjamin dan dalam jumlah yang memadai karena
close nucleus breeding tidak dapat dilakukan bila tidak adanya bibit unggul yang memiliki
nukleus yang berkualitas baik.

Contoh dari close nucleus breeding yaitu perkembangbiakan kambing ardi nasional di Arab
Saudi dengan menggunakan 10 (sepuluh) kelompok seleksi untuk memprediksi peningkatan
produksi susu dan daging sebesar 0,153 Kg dan 0,145 Liter. Dengan memperhatikan beberapa
parameter seperti genetik, produksi dan fisiologis.

Kambing Ardi merupakan kambing dari Arab Saudi yang memiliki tempat khusus dalam
ekonomi agribisnis regional riyadh. Kambing Ardi merupakan kambing dengan tingkat
keberagaman genetik yang tinggi. Selain kambing Ardi terdapat jenis kambing lainnya yang
dapat dikembangkan karena memiliki genetik yang unggul seperti Hollandi dan Shami yang
merupakan kambing domestik dari Arab Saudi.

KESIMPULAN
Close nucleus breeding merupakan perkembangbiakkan dengan menggunakan ternak
unggul dan melalui perbaikan nukleus. Kelebihan dan kekurangan pada close nucleus breeding
harus diperhatikan agar dapat berproduksi sesuai dengan yang diharapkan dalam mutu genetik
yang lebih baik. Close nucleus breeding dapat dibudidayakan pada ternak kambing di Arab
Saudi misalnya digunakan untuk memperbaiki genetik pada kambing jenis Ardi yaitu kambing
dengan tingkat keberagaman genetik yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Aljumaah, R. S. 2019. Simulated Genetic Gain of a Close Breeding Program for Ardi Goat in
Saudi Arabia. Journal of the Saudi Society of Agricultural Sciences. 18(4): 418-422.

Al-Saef, A. 2013. Genetic and Phenotypic Parameters of Body Weights in Saudi Aradi Goat and
Their Crosses with Syrian Damascus Goat. Small Ruminant Research. 112 (1-3): 35-38.

Hakim, L. G. Ciptadi dan V. M. A. Nurgiatiningsih. 2010. Model Rekording Data Performans


Sapi Potong Lokal di Indonesia. Jurnal Ternak Tropika. Vol. 11(2): 61-73

Nafiu, L. O. 2018. Pembibitan Sapi Bali di Sulawesi Tenggara: Permasalahan dan Strategi
Pengembangannya. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Peternakan dalam
Mendukung Terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional 2018.

Wiyono, D. B. dan Aryogi. 2007. Petunjuk Teknis Sistem Perbibitan Sapi Potong. Pasuruan:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Anda mungkin juga menyukai