Anda di halaman 1dari 37

Bab2 2

Reaksi Redoks
dan Elektrokimia

Sumber: harleypics.com

Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan
elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari dengan cara menerapkan konsep
reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan
kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri, serta menjelaskan reaksi oksidasi-
reduksi dalam sel elektrolisis dan menerapkan Hukum Faraday untuk eletrolisis larutan
elektrolit.

Anda tentu mengenal baterai, alat yang dapat menghasilkan arus listrik. A. Reaksi Redoks
Berbagai jenis baterai dalam berbagai bentuk dan tegangan telah banyak
B. Sel Elektrokimia
dibuat untuk menjalankan peralatan-peralatan elektronik. Pada prinsipnya,
arus yang dihasilkan baterai disebabkan oleh reaksi kimia, yaitu reaksi C. Korosi
redoks.
Selain baterai, penerapan reaksi redoks banyak digunakan di dalam
kehidupan sehari-hari, contoh pemanfaatan lainnya adalah pada penyepuhan
logam. Proses penyepuhan logam, seperti pelapisan kromium pada mesin
kendaraan bermotor sehingga terlihat mengilap, menggunakan sel elektrolisis.
Bagaimanakah proses elektrolisis terjadi? Bagaimana pula reaksi yang terjadi
pada baterai?
Pada bab ini, Anda akan mempelajari penyetaraan reaksi redoks dan
penerapannya pada sel elektrokimia, seperti sel Volta/sel Galvani dan sel
elektrolisis serta pemanfaatannya.

23
Soal Pramateri A Reaksi Redoks
1. Bagaimanakah konsep
reduksi dan oksidasi Konsep reduksi dan oksidasi (redoks) berdasarkan pengikatan dan
berdasarkan pengikatan pelepasan oksigen, penyerahan dan penerimaan elektron, serta peningkatan
dan pelepasan oksigen?
Jelaskan. dan penurunan bilangan oksidasi telah Anda pelajari di Kelas X Bab 7.
2. Bagaimanakah cara Konsep redoks pada Kelas X baru diterapkan dalam memberi nama
mengidentifikasi sifat senyawa sehingga dapat membedakan apa nama untuk CuO dan Cu2O serta
larutan elektrolit dan memahami penerapan konsep redoks dalam mengatasi masalah lingkungan.
larutan nonelektrolit?
Jelaskan. Selain itu, masih banyak penerapan reaksi reduksi oksidasi dalam kehidupan
3. Bagaimanakah konsep sehari-hari, misalnya reaksi yang terjadi pada baterai kering, sel aki,
reduksi dan oksidasi penyepuhan dan pemurnian logam, serta penanggulangan korosi.
berdasarkan penerimaan Reaksi reduksi-oksidasi merupakan reaksi yang berlangsung pada
dan penyerahan elektron?
Jelaskan.
proses-proses elektrokimia, yaitu proses kimia yang menghasilkan arus listrik
dan proses kimia yang menggunakan arus listrik.
Bagaimana reaksi-reaksi itu terjadi? Pada bab ini akan dibahas lanjutan
penerapan reaksi redoks dalam menyetarakan persamaan reaksi dan sel
elektrokimia. Agar Anda memahami penerapan konsep redoks ini, lakukanlah
kegiatan berikut.

Selidikilah 2.1
Penyetaraan Reaksi Redoks
Tujuan
Menyetarakan reaksi redoks
Alat dan Bahan
Persamaan reaksi
Langkah Kerja
1. Pelajarilah contoh-contoh reaksi redoks berikut dan setarakan reaksinya.
Kata Kunci a. Mg(s) + O2(g) → MgO(s)
• Bilangan oksidasi
b. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
• Reaksi oksidasi
• Reaksi reduksi c. ZnS(s) + HNO3(aq) → ZnSO4(aq) + NO(g) + H2O(l)
d. KMnO4(aq) + Na2SO3(aq) + H2SO4(aq) →
K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + H2O(l)
e. Cr2O7 (aq) + Fe (aq) + H (aq) → Cr3+(aq) + Fe3+(aq) + H2O(l)
2– 2+ +

Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.


1. Apakah sama jumlah atom di ruas kiri dan di ruas kanan untuk kelima reaksi?
2. Apakah sama jumlah muatan di ruas kiri dan ruas kanan untuk reaksi yang
kelima?
3. Manakah langkah penyetaraan reaksi yang lebih mudah untuk reaksi a, b, c, d,
atau e?
4. Adakah reaksi yang sulit untuk disetarakan?
Diskusikan hasil yang Anda peroleh dengan teman Anda.

Bandingkanlah hasil penyelidikan Anda dengan penjelasan berikut.


Suatu reaksi dinyatakan setara, apabila:
a. jumlah atom di ruas kiri sama dengan jumlah atom di ruas kanan;
b. jumlah muatan di ruas kiri sama dengan jumlah muatan di ruas kanan.
Reaksi redoks sederhana dapat disetarakan dengan mudah, namun reaksi
yang rumit harus ditangani secara khusus. Ada dua cara untuk menyetarakan
reaksi dengan cara redoks, yaitu:
1. cara bilangan oksidasi;
2. cara setengah reaksi/ion elektron.

24 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


1. Cara Bilangan Oksidasi
Penyetaraan persamaan reaksi redoks menggunakan cara bilangan oksidasi
(biloks) dilakukan dengan cara menyamakan jumlah elektron yang dilepas oleh
reduktor dan elektron yang diikat oleh oksidator. Banyaknya elektron yang
dilepas ataupun diterima ditentukan melalui perubahan biloks yang terjadi.
Dalam reaksi redoks, H2O sering terlibat di dalam reaksi. Oleh karena
itu, molekul H2O perlu dituliskan dalam persamaan reaksi. Begitu pula ion
H+ dan OH–, kadang-kadang perlu dituliskan dalam persamaan reaksi redoks
untuk menyatakan apakah reaksi berlangsung dalam suasana asam atau basa.

Contoh 2.1
Setarakan persamaan untuk reaksi antara kalium permanganat dan natrium sulfit
dengan hadirnya asam sulfat untuk membentuk kalium sulfat, mangan(II) sulfat,
natrium sulfat, dan air.
Jawab
Langkah 1
kalium natrium asam kalium mangan(II) natrium
+ + + + + air
permanganat sulfit sulfat → sulfat sulfat sulfat
Langkah 2
KMnO4(aq) + Na2SO3(aq) + H2SO4(aq) →
K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + H2O(l)
(reaksi belum setara) Anda Harus
Langkah 3 Ingat
Tentukan bilangan oksidasi setiap unsur dalam persamaan itu: Reaksi reduksi oksidasi
+1 +7 –2 +1 +4 –2 +1 +6 –2 +1 +6 –2 +2 +6 –2 +1 +6 –2 +1 –2 dapat disetarakan dengan
KMnO4(aq) + Na2SO3(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + H2O(l) dua cara:
1. cara bilangan oksidasi;
Langkah 4 2. cara setengah reaksi.
Pilihlah unsur-unsur yang mengalami perubahan dalam bilangan oksidasi, artinya
yang mengalami oksidasi atau reduksi. You Must Remember
Reduction oxidation reaction
mengikat 5e
can be equal with two ways:
1. the change of oxidation
+7 +4 +2 +6
number;
Mn + S → Mn + S 2. a half reaction.

melepas 2e
Langkah 5
Samakan jumlah elektron yang dilepas dan diikat agar jumlah elektron yang
dilepaskan sama dengan yang diikat. Jumlah elektron yang dilepaskan harus
dikalikan 5, jadi 2 × 5 = 10 elektron.
Adapun jumlah elektron yang diikat dikalikan 2 sehingga menjadi 5 × 2 = 10 elektron.
Persamaan menjadi:
2 KMnO4(aq) + 5 Na2SO3(aq) + ? H2SO4(aq) →
K2SO4(aq) + 2 MnSO4(aq) + 5 Na2SO4(aq) + ? H2O(l)
Langkah 6
Dengan memeriksa ruas kiri dan ruas kanan, tentukan banyaknya mol yang belum
disetarakan, dalam hal ini H2SO4 dan H2O yang diperlukan untuk menyetarakan
persamaan. Seperti yang ditunjukkan oleh persamaan dalam langkah 5, 8 mol
belerang ditunjukkan di sebelah kanan (K2SO4, 2 MnSO4, dan 5 Na2SO4). Agar di
kiri juga menunjukkan 8 mol, harus ditetapkan 3 mol untuk H2SO4.
2 KMnO4(aq) + 5 Na2SO3(aq) + 3 H2SO4(aq) →
K2SO4(aq) + 2 MnSO4(aq) + 5 Na2SO4(aq) + ? H2O(l)
Banyaknya air dapat dihitung dengan dua cara:
a. Banyaknya total atom oksigen yang ditunjukkan di ruas kiri persamaan terakhir
adalah 35 dan di kanan adalah 32 mol, tidak termasuk H 2O. Jadi, harus
ditambahkan 3 mol air.

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 25


b. Banyaknya atom hidrogen yang ditunjukkan di kiri adalah 6 mol (3 H2SO4).
Jadi, harus ditetapkan 3 mol air.
Jadi, persamaan yang setara adalah
2 KMnO4(aq) + 5 Na2SO3(aq) + 3 H2SO4(aq) →
K2SO4(aq) + 2 MnSO4(aq) + 5 Na2SO4(aq) + 3 H2O(l)

Perhatikan beberapa contoh penyelesaian reaksi redoks dengan cara


biloks berikut.

Contoh 2.2
Setarakanlah reaksi berikut.
ZnS(s) + HNO3(aq) → ZnSO4(aq) + NO(g) + H2O(l)
Jawab
–2 +5 +6 +2
Kupas ZnS(s) + HNO3(aq) → ZnSO4(aq) + NO(g) + H2O(l)
Tuntas 1.

Reaksi redoks berikut: –8e(×3) e = 8 × 3 = 24


+3e(×8)
a Fe2+ + MnO4– + b H+ →
c Fe3+ + Mn2+ + d H2O
2. 3 ZnS(s) + 8 HNO3(aq) → 3 ZnSO4(aq) + 8 NO(g) + H2O(l)
Harga a, b, c, dan d berturut-
turut adalah .... 3. 3 ZnS(s) + 8 HNO3(aq) → 3 ZnSO4(aq) + 8 NO(g) + 4 H2O(l)
A. 4, 5, 8, 5 Jadi, persamaan reaksi yang setara adalah
B. 4, 5, 5, 8
3 ZnS(s) + 8 HNO3(aq) → 3 ZnSO4(aq) + 8 NO(g) + 4 H2O(l)
C. 5, 5, 8, 4
D. 5, 8, 5, 4
E. 5, 8, 4, 5
Pembahasan Contoh 2.3
a Fe2+ + MnO4– + b H+ →
c Fe3+ + Mn2+ + H2O Setarakanlah reaksi antara KMnO4 dengan KI dalam suasana basa.
I Fe +MnO4– → Fe3++Mn2+
2+
Jawab
+2 (1) +3 basa
+7 +2
1. MnO4– + I– → MnO2 + I2
(5)
+7 +4
II 5 Fe2++MnO4– → 2. MnO4– + 2I– → MnO2 + I2
5 Fe3++Mn2+
III 5 Fe2++MnO4–+8 H+ → +3e(×2)
–2e(×3)
5 Fe3+ + Mn2+
IV 5 Fe2++MnO4– +8 H+ → 3. 2 MnO4–(aq) + 6 I–(aq) → 2 MnO2(s) + 3 I2 (aq)
5 Fe3+ + Mn2+ + 4 H2O 4. 2 MnO4–(aq) + 6 I–(aq) → 2 MnO2(s) + 3 I2(aq) + 8 OH–(aq)
Jadi, harga a, b, c, dan d 5. 2 MnO4–(aq) + 6 I–(aq) + 4 H2O(l) → 2 MnO2(s) + 3 I2(aq) + 8 OH–(aq)
berturut-turut adalah (D) 5, 8,
5, 4. 6. 2 KMnO4(aq) + 6 KI(aq) + 4 H2O(l) → 2 MnO2(s) + 3 I2(aq) + 8 KOH(aq)
UN 2004 Jadi, persamaan reaksi yang setara adalah
2 KMnO4(aq) + 6 KI(aq)+ 4 H2O(l) → 2 MnO2(s) + 3 I2(aq) + 8 KOH(aq)

2. Cara Setengah Reaksi/Ion Elektron


Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara ini dilakukan dengan
membagi reaksi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. sistem yang teroksidasi;
b. sistem yang tereduksi.
Penyelesaian dilakukan untuk setiap bagian, dilanjutkan dengan
penyetaraan jumlah elektron yang terlibat pada bagian a dan b, yang diakhiri
dengan menjumlahkan kedua reaksi.

Contoh 2.4
Setarakan persamaan untuk reaksi natrium dikromat (Na2Cr2O7) dan asam klorida
untuk menghasilkan natrium klorida, kromium(III) klorida, air, dan klorin.

26 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Jawab
Langkah 1
natrium asam natrium kromium(III)
dikromat
+ klorida → klorida + klorida
+ air + klorin

Langkah 2
Na2Cr2O7(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + CrCl3(aq) + H2O(l) + Cl2(g) (tidak setara)
Langkah 3
Tuliskan bentuk ion setiap zat, baik untuk persamaan reduksi maupun untuk oksidasi.
Untuk persamaan reduksi:
Cr2O72–(aq) → 2 Cr3+(aq) (belum lengkap)
Dengan mengetahui bahwa oksigen akan membentuk air, diperoleh
Cr2O72– (aq) → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) (belum lengkap)
Juga mengetahui bahwa ion hidrogen harus bergabung dengan oksigen untuk
membentuk air, maka diperoleh Kupas
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) (setara) Tuntas
Dengan menambahkan elektron secukupnya pada ruas kiri untuk menyetarakan Reaksi redoks berikut:
muatan maka persamaan menjadi: a MnO4– + 6 H+ + b H2N2C2O4
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) → a Mn2+ + 8 H2O + 10 CO2
Harga a dan b berturut-turut
Untuk persamaan oksidasi:
adalah ....
2 Cl–(aq) → Cl2(g) (setara) A . 2 dan 3
Sebanyak 2 e harus ditambahkan di ruas kanan agar muatannya menjadi setara

B. 2 dan 4
2 Cl–(aq) → Cl2(g) + 2 e– C . 2 dan 5
D. 3 dan 5
Langkah 4 E. 4 dan 4
Selanjutnya kedua reaksi reduksi dan oksidasi dijumlahkan: Pembahasan
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) Menyamakan jumlah unsur
dan jumlah ion sebelum dan
3(2 Cl–(aq) → Cl2(g) + 2 e–) sesudah reaksi dengan
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 Cl–(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) + 3 Cl2(g) + 6 e– mengisi koefisien reaksinya.
Jadi, koefisien a dan b
Persamaan kedua dikalikan 3 sehingga jumlah elektron yang dilepaskan dalam berturut-turut adalah (C)
oksidasi sama dengan elektron yang diterima dalam reduksi (elektron saling 2 dan 5.
menghabiskan). UN 2003
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 Cl–(aq) → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) + 3 Cl2(g)
Langkah 5
Untuk menuliskan persamaan keseluruhan yang setara, dikembalikan ke
persamaan reaksi molekul dengan memasukkan 2 ion Na+ untuk setiap Cr2O72–
dan satu Cl– untuk setiap H+. Persamaan akhir adalah
Na2Cr2O7(aq) + 14 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + 2 CrCl3(aq) + 7 H2O(l) + 3 Cl2(g)
Jadi, persamaan yang setara adalah
Na2Cr2O7(aq) + 14 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + 2 CrCl3(aq) + 7 H2O(l) + 3 Cl2(g)

Kata Kunci
Contoh 2.5 Setengah reaksi

Setarakan persamaan reaksi berikut:


asam
MnO4–(aq) + Cl–(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g)
Jawab
MnO4–(aq) → Mn2+(aq) (reduksi)
Cl (aq) → Cl2 (g)

(oksidasi)
Menyetarakan jumlah atom O dilakukan dengan penambahan H2O jika suasana
reaksi asam. Jumlah H dari H 2 O yang ditambahkan disetarakan dengan
penambahan H+ di ruas lain.
Jika suasana reaksi basa menyetarakan jumlah atom O dilakukan dengan
penambahan OH– di ruas lain. Jumlah H+ dan OH– yang ditambahkan disetarakan
dengan penambahan H2O di ruas lainnya.

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 27


Reduksi : (MnO4–(aq) + 8 H+(aq) + 5 e– → Mn2+(aq) + 4 H2O(l)) × 2
Oksidasi: (2 Cl–(aq) → Cl2(aq) + 2 e–) × 5
Reduksi dikali 2 dan oksidasi dikali 5 untuk menyetarakan jumlah elektron.
Jumlah kedua reaksi:
2 MnO4(aq) + 16 H+(aq) + 10 e– → 2 Mn2+(aq) + 8 H2O(l)
10 Cl(aq) → 5 Cl2(g) + 10 e–
2 MnO4–(aq) + 16 H+(aq) + 10 Cl–(aq) → 2 Mn2+(aq) + 5 Cl2(g) + 8 H2O(l)
Jadi, persamaan yang setara adalah
2 MnO4–(aq) + 16 H+(aq) + 10 Cl–(aq) → 2 Mn2+(aq) + 5 Cl2(g) + 8 H2O(l)

Contoh 2.6
Setarakan persamaan reaksi redoks berikut.
basa
MnO4–(aq) + I–(aq) → MnO2(s) + I2(aq)
Jawab
1. MnO4–(aq) → Mn2+(aq) (reduksi)
I–(aq) → I2(aq) (oksidasi)
2. MnO4–(aq) + 4 H2O(l) → Mn2+ + 8 OH–
2 I–(aq) → I2(aq)
3. (MnO4 (aq) + 4 H2O(l) + 5 e– → Mn2+(aq) + 8 OH–(aq)) × 2

(2 I– → I2 + 2 e–) × 5
4. 2 MnO4 (aq) + 8 H2O(l) + 10 e– + 10 I–(aq) → 2 Mn2+(aq) + 16 OH–(aq) + 5 I2(aq) + 10 e–

Kata Kunci 5. 2 MnO4–(aq) + 10 I–(aq) + 8 H2O(l) → 2 Mn2+(aq) + 16 OH–(aq) + 5 I2(aq)


• Jumlah elektron Jadi, persamaan yang setara adalah
• Reaksi setara
2 MnO4–(aq) + 10 I–(aq) + 8 H2O(l) → 2 Mn2+(aq) + 16 OH–(aq) + 5 I2(aq)

Contoh 2.7
Setarakan persamaan reaksi berikut.
K2Cr2O7(aq) + H2C2O4(aq) + H2SO4(aq) → Cr2(SO4)3(aq) + H2O(l) + CO2(g) + K2SO4(aq)
Jawab
1. Cr2O72–(aq) → Cr3+(aq) (reduksi)
C2O42–(aq) → CO2(g) (oksidasi)
2. Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) (reduksi)
C2O42–(aq) → 2 CO2(g) + 2 e–
3. (Cr2O7 (aq) + 14 H+(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l)) × 1
2–

(C2O42–(aq) → 2 CO2(g) + 2 e–) × 3


4. Cr2O7 (aq) + 3 C2O42–(aq) + 14 H+(aq) → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) + 6 CO2(g)
2–

5. K2Cr2O7(aq) + 3 H2C2O4(aq) + 4 H2SO4(aq) →


Cr2(SO4)3(aq) + 7 H2O(l) + 6 CO2(g) + K2SO4(aq)
Jadi, persamaan yang setara adalah
K2Cr2O7(aq) + 3 H2C2O4(aq) + 4 H2SO4(aq) →
Cr2(SO4)3(aq) + 7 H2O(l) + 6 CO2(g) + K2SO4(aq)

Soal Penguasaan Materi 2.1


Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.
Setarakanlah persamaan-persamaan reaksi berikut.
1. MnO4–(aq) + H2SO4(aq) → SO42–(aq) + Mn2+(aq) 3. MnO4–(aq) + C2O42–(aq) → MnO2(s) + CO32– (aq)
2. Cu(s) + NO3–(aq) → Cu2+(aq) + N2O(g) 4. Cr2O72–(aq) + Fe2+(aq) → Cr3+(aq) + Fe3+(aq)

28 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


B Sel Elektrokimia
Dalam elektrokimia dipelajari reaksi-reaksi yang disertai perpindahan
elektron (reaksi redoks). Pada proses ini, energi kimia diubah menjadi energi
listrik atau sebaliknya. Reaksi reduksi oksidasi tertentu dapat menghasilkan
arus listrik. Adapun pada kondisi lainnya, arus listrik dialirkan ke dalam
larutan atau cairan zat kemudian akan terjadi perpindahan elektron yang
menghasilkan reaksi kimia.
Sel elektrokimia dibedakan atas:
a. Sel Volta/Sel Galvani
b. Sel elektrolisis
Persamaannya:
1. Pada sel elektrokimia, baik sel Volta maupun sel elektrolisis digunakan
elektrode, yaitu katode, anode, dan larutan elektrolit.
2. Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia adalah reaksi redoks, pada
katode terjadi reduksi, sedangkan pada anode terjadi oksidasi.
Perbedaannya dapat Anda lihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektolisis
Sel Volta Sel Elektrolisis
1. Energi kimia diubah menjadi energi Energi listrik diubah menjadi
listrik energi kimia
2. Katode adalah kutub positif Katode adalah kutub negatif
3. Anode kutub negatif Anode kutub positif
4. Reaksi spontan Reaksi tidak spontan Kata Kunci
• Energi kimia
Sebelum lebih lanjut menguraikan sel Volta dan sel elektrolisis, terlebih • Energi listrik
duhulu akan dibahas deret Volta yang merupakan deret keaktifan logam-logam. • Sel elektrokimia

Selidikilah 2.2
Reaksi Redoks yang Berlangsung Spontan atau Tidak Spontan
Tujuan
Mengamati reaksi redoks yang berlangsung spontan atau tidak spontan
berdasarkan hasil pengamatan
Alat dan Bahan
Data hasil percobaan
Langkah Kerja
1. Amati data hasil percobaan berikut.
Reaksi Redoks Pengamatan
Na(s) + HCl(aq) Reaksi berlangsung/terjadi
Mg(s) + HCl(aq) dengan adanya gelembung
Al(s) + HCl(aq) gas

Ag(s) + HCl(aq) Tidak terjadi reaksi


Cu(s) + HCl(aq)
2. Buatlah persamaan reaksi dari ketiga logam yang bereaksi.
3. Tentukan mana yang mengalami reduksi dan mana yang mengalami oksidasi.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
1. Apakah fungsi logam Na, Mg, dan Al?
2. Manakah sifat reduktor yang lebih kuat jika dilihat dari konfigurasi
elektronnya?
3. Bandingkan dengan logam yang tidak bereaksi (Ag dan Cu). Bagaimana sifat
kekuatan reduktornya?
Diskusikan hasil yang Anda peroleh dengan teman Anda.

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 29


Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan penjelasan
berikut.
Telah dipelajari sebelumnya bahwa logam-logam pada umumnya
memiliki sifat energi ionisasi yang relatif rendah dan afinitas elektron yang
relatif kecil. Oleh karena itu, unsur-unsur logam cenderung mengalami
Legenda oksidasi (melepaskan elektron) dan bersifat reduktor.
Kimia Jika kita reaksikan suatu logam dengan asam, misalnya:
2 Na(s) + 2 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + H2(g)
Mg(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
2 Al(s) + 6 HCl(aq) → 2 AlCl3(aq) + 3 H2(g)
Reaksi pertama di atas dapat dituliskan
Na(s) + 2 H+(aq) → Na+(aq) + H2(g)
Pada reaksi logam dengan asam, atom logam mengalami oksidasi dan
ion hidrogen mengalami reduksi. Namun, tidak semua logam mampu bereaksi
dengan asam, contohnya perak dan tembaga tidak mampu mereduksi ion
hidrogen.
Ag(s) + H+(aq) ⎯⎯ → tidak bereaksi
Cu(s) + H+(aq) ⎯⎯ → tidak bereaksi
Reaksi redoks antara logam dan asam berlangsung spontan bergantung
pada mudah atau sukarnya logam itu mengalami oksidasi (kuat atau
Alessandro Volta (1745– lemahnya sifat reduktor).
1827) lahir di Como, Libardy Alessandro Volta melakukan eksperimen dan berhasil menyusun deret
(Italia). Pada 1774,
Alesandro Volta menyandang keaktifan logam atau deret potensial logam yang dikenal dengan deret Volta.
gelar profesor di bidang
Fisika di Royal School. Li K Ba Ca Na Mg Al Nu Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn (H) Cu Ag Hg Pt Au
Semasa mudanya, ia pernah
menulis puisi tentang Semakin ke kiri suatu unsur dalam deret Volta, sifat reduktornya
penemuannya yang semakin kuat. Artinya, suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion unsur
menggembirakan. Bukunya
yang pertama adalah De vi di sebelah kanannya, tetapi tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur di
attractiva ignis electrici ac sebelah kirinya.
phaenomenis inde Logam Na, Mg, dan Al terletak di sebelah kiri H sehingga logam tersebut
pendentibus. Semangatnya
yang tinggi dalam dapat mereduksi ion H+ untuk menghasilkan gas H2, sedangkan logam Cu
mempelajari listrik telah dan Ag terletak di sebelah kanan H sehingga tidak dapat mereduksi ion H+
membawanya pada suatu (tidak bereaksi dengan asam).
penemuan baterai listrik
pada 1800.
Deret Volta juga dapat menjelaskan reaksi logam dengan logam lain.
Misalnya, logam Zn dimasukkan ke dalam larutan CuSO4. Reaksi yang terjadi
Sumber: http://en.wikipedia.org adalah Zn mereduksi Cu2+ (berasal dari CuSO4) dan menghasilkan endapan
logam Cu karena Zn terletak di sebelah kiri Cu.
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
Anda Harus atau
Ingat Zn(s) + Cu (aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
2+

• Reduktor kuat = mudah


melepaskan elektron
(mudah teroksidasi).
Contoh 2.8
• Reduktor lemah = Manakah logam-logam berikut ini yang dapat bereaksi dengan larutan HCl untuk
sukar melepaskan
elektron (sukar
menghasilkan gas H2?
teroksidasi). K, Ba, Zn, Su, Ag, Hg, Pt, Cr, Pb
You Must Remember Jawab
Logam-logam yang tepat bereaksi dengan asam adalah logam yang terletak di sebelah
• Strong reductor = easy kiri H dalam deret Volta yaitu K, Ba, Zn, Sn, Cr, dan Pb. Adapun logam-logam Ag, Hg,
to release electron
dan Pt terletak di sebelah kanan H sehingga tidak bereaksi dengan asam.
• Weak reductor = difficult
to release electron Jadi, logam yang dapat bereaksi dengan HCl adalah K, Ba, Zn, Sn, Cr, dan Pb.

30 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Contoh 2.9
Manakah reaksi yang mungkin berlangsung dan tidak mungkin berlangsung?
a. Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g)
b. Zn(s) + Na2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + 2 Na(s)
c. 2 Na(s) + MgCl2(aq) → 2 NaCl(aq) + Mg(s)
d. Cu(s) + Ni(NO3)2(aq) → Cu(NO3)2(aq) + Ni(s)
Jawab
Berdasarkan urutan sifat reduktornya dalam deret Volta, reaksi yang mungkin
berlangsung adalah a dan c, sedangkan reaksi b dan d tidak akan berlangsung.
Jadi, reaksi yang mungkin berlangsung adalah a dan c, reaksi yang tidak mungkin
berlangsung adalah b dan d.

1. Sel Volta/Sel Galvani


Penemu sel ini ialah ahli kimia Italia Alessandro Volta dan Luigi
Galvani. Sel ini merupakan salah satu sel elektrokimia pertama yang
dikembangkan. Untuk lebih memahami sel Volta, lakukanlah kegiatan
berikut.

Selidikilah 2.3
Sel Volta Kata Kunci
Tujuan • Sel galvani
Menentukan potensial sel suatu sel Volta • Sel volta
Alat dan Bahan Voltmeter
– +
1. Gelas kimia 1 L
2. Pipa U yang berisi KCl Jembatan garam (KCl)
3. Voltmeter
4. ZnSO4 1 M Zn Cu
5. CuSO4 1 M
6. Lempeng Zn
7. Lempeng Cu
ZnSO4 CuSO4
Langkah Kerja 1M 1M
1. Susunlah alat-alat seperti pada gambar.
2. Amati perubahan yang terjadi.
Tantangan Kimia
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
1. Elektrode manakah yang lebih mudah mengalami reduksi dan oksidasi? (jika Logam-logam seperti
dilihat dari sifat logam Zn dan Cu dalam deret Volta) emas, perak, dan platina
2. Bagaimanakah arah aliran elektron? sering dijadikan perhiasan
dan memiliki nilai jual
3. Bagaimanakah reaksi redoks yang terjadi? yang tinggi. Mengapa
4. Berapakah nilai potensial yang tertera pada voltmeter? demikian? Diskusikanlah
Kerjakanlah secara berkelompok dan diskusikanlah hasil yang Anda peroleh. bersama teman Anda dan
hubungkanlah jawaban
Anda dengan teori
Alessandro Volta.
Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan penjelasan
berikut.
Pada sel Volta digunakan elektrode negatif (anode) dari batang zink
(seng) yang dicelupkan dalam larutan ZnSO4 dan elektrode positif (katode)
dari batang cuprum (tembaga) yang dicelupkan dalam larutan CuSO4. Kedua
larutan dihubungkan dengan jembatan garam atau dipisahkan oleh dinding

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 31


berpori. Jembatan garam terdiri atas pipa berbentuk U yang berisi agar-
agar yang mengandung garam kalium klorida. Fungsi jembatan garam adalah
untuk mempertahankan kenetralan medium elektrolit tempat batang
elektrode berada.
Tahapan kerja sel Volta/sel Galvani:
a. Elektrode seng teroksidasi berubah menjadi Zn2+
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e–
b. Elektron yang dibebaskan mengalir melalui kawat penghantar menuju
elektrode Cu.
c. Pada elektrode Cu elektron-elektron diikat oleh ion Cu2+ dari larutan
menjadi Cu dan selanjutnya molekul menempel pada batang Cu, reaksi:
Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
d. Akibatnya, Zn teroksidasi dan Cu2+ tereduksi, pada anode ion Zn2+ lebih
banyak dari ion SO42–, sedangkan pada katode ion SO42– lebih banyak
dari ion Cu2+. Oleh sebab itu, ion SO42– berpindah dari elektrode Cu ke
elektrode Zn melalui jembatan garam.
e. Pada akhir reaksi sel, elektrode Zn akan berkurang beratnya, sedangkan
elektrode Cu akan bertambah beratnya. Larutan CuSO4 semakin encer,
Anda Harus sedangkan larutan ZnSO4 semakin pekat.
Reaksi yang terjadi pada sel Volta adalah
Ingat
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
Fungsi jembatan garam
untuk mempertahankan Reaksi oksidasi (anode)
kenetralan medium Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e–
elektrolit tempat batang Reaksi reduksi (katode)
elektrode berada.
Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
You Must Remember Penulisan reaksi redoks tersebut dapat juga dinyatakan dengan diagram
The function of salt bridge is sel berikut:
to hold up the neutrality of Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)
electrolyte medium which is dengan: | = perbedaan fase
the place of electrode.
|| = jembatan garam
sebelah kiri || = reaksi oksidasi
sebelah kanan || = reaksi reduksi

Contoh 2.10

Nyatakanlah diagram sel dari reaksi pada sel kombinasi berikut.

– +

jembatan garam
Cu C

ZnSO4(aq) Br 2 + KBr

Jawab
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e– (oksidasi)
Br2(aq) + 2 e– → 2 Br–(aq) (reduksi)
Diagram sel:
Zn(s) | Zn2+(aq) || Br2(aq) | Br–(aq)
Jadi, diagram sel untuk sel tersebut adalah Zn(s) | Zn2+(aq) || Br2(aq) | Br–(aq)

32 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Contoh 2.11

Tuliskanlah persamaan reaksi redoks di anode dan di katode dari diagram sel
berikut.
a. Ni(s) | Ni2+(aq) || Ag+(aq) | Ag(s)
b. Fe(s) | Fe2+(aq) || Au3+(aq) | Au(s)
Jawab
a. Anode (oksidasi) : Ni(s) → Ni2+(aq) + 2 e–
Katode (reduksi) : Ag+(aq) + e– → Ag(s)
b. Anode (oksidasi) : Fe(s) → Fe2+(aq) + 2 e–
Katode (reduksi) : Au3+(aq) + 3 e– → Au(s)

a. Potensial Reduksi Standar


Reaksi redoks dalam sebuah sel, misalnya:
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
dapat berlangsung jika ada perbedaan potensial yang bernilai positif dari H 2(g)
kedua elektrode yang digunakan.
Harga potensial mutlak suatu elektrode tidak dapat diukur. Oleh karena
itu, ditetapkan suatu elektrode standar sebagai rujukan, yaitu elektrode Pt
hidrogen.
Elektrode hidrogen terdiri atas gas hidrogen murni yang tekanannya
adalah 1 atm pada 25 °C. Gas tersebut dialirkan melalui sepotong platinum
yang dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion H+ dengan konsentrasi
H+(aq)
1 M. Potensial elektrode standar ini ditetapkan memiliki harga potensial 1M
sama dengan nol volt. (Eo = 0 volt)
b. Potensial Elektrode Positif Gambar 2.1
Elektrode yang lebih mudah tereduksi daripada elektrode hidrogen Elektrode hidrogen merupakan
elektrode standar yang
diberi harga potensial reduksi positif. Misalnya, sel Volta dengan elektrode digunakan untuk mengukur
hidrogen dan elektrode Cu dalam larutan CuSO4 memberikan harga potensial harga potensial elektrode
sebesar 0,34 volt. lainnya.

0,34 e

e Voltmeter

Cu
H 2 (g)
(1 atm)

Pt

Gambar 2.2
H+(aq) Cu 2+(aq) Pengukuran harga potensial
(1 M) (1 M) reduksi elektrode Cu

Pada elektrode hidrogen terjadi reaksi oksidasi (karena elektron


mengalir dari elektrode hidrogen ke elektrode Cu), sedangkan elektrode
Cu mengalami reaksi reduksi.

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 33


Persamaan reaksi yang terjadi:
Anode(–) : H2(g) → 2 H+(aq) + 2 e–
Katode(+) : Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
H2(g) + Cu2+(aq) → 2 H+(aq) + Cu(s)
Oleh karena elektrode Cu lebih mudah tereduksi daripada elektrode
hidrogen maka potensial reduksi elektrode Cu diberi tanda positif. Harga
potensial reduksi elektrode hidrogen 0 volt maka harga potensial sel adalah
harga potensial reduksi Cu, yaitu +0,34 volt.
Reaksi reduksi ditulis sebagai berikut.
Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s) Eo = +0,34 volt
Keterangan:
Eo = potensial reduksi standar.
c. Potensial Elektrode Negatif
Elektrode yang lebih mudah teroksidasi daripada hidrogen diberi harga
potensial reduksi negatif. Misalnya, sel Volta yang terdiri atas elektrode
standar hidrogen dan elektrode seng yang dicelupkan dalam larutan ZnSO4
1 M, memberikan beda potensial sebesar 0,765 volt.

e 0,765

Voltmeter e

H2 (g) Zn
(1 atm)

Pt

Gambar 2.3 H+(aq) Zn2+(aq)


Pengukuran harga potensial (1 M) (1 M)
reduksi elektrode Zn

Persamaan reaksi yang terjadi:


Anode(–) : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e–
Katode(+) : 2 H+(aq) + 2 e– → H2(g)
Zn(s) + 2 H+(aq) → Zn2+(aq) + H2(g)
Pada sel ini, Zn lebih mudah teroksidasi daripada hidrogen. Oleh sebab
itu, elektrode seng diberi tanda negatif. Karena harga potensial reduksi H2
sama dengan 0 volt maka potensial sel adalah potensial reduksi Zn yaitu
–0,76 volt.
Reaksi reduksi ditulis:
Zn2+(aq) + 2 e– → Zn(s) Eo = –0,76 volt
Berdasarkan hasil eksperimen telah diperoleh harga potensial elektrode
zat-zat pada suhu 25°C.

34 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Berikut ini tabel harga potensial reduksi beberapa unsur.
Tabel 2.2 Harga Potensial Reduksi Unsur-Unsur
Setengah Reaksi E° (V)
F2(g) + 2 e– U 2 F–(aq) +2,87
S2O8 (aq) + 2 e U 2 SO4 (aq)
2– – 2– +2,01
PbO2(s) + HSO (aq) + 3 H (aq) + 2 e U PbSO4(s) + 2 H2O
4
– + – +1,69
2 HOCl(aq) + 2 H (aq) + 2 e U Cl2(g) + 2 H2O+ – +1,63
MnO4 (aq) + 8 H (aq) + 5 e U Mn (aq) + 4 H2O
– + – 2+ +1,51
PbO2(s) + 4 H+(aq) + 2 e– U Pb2+(aq) + 2 H2O +1,46
BrO3 (aq) + 6 H (aq) + 6 e U Br (aq) + 3 H2O
– + – – +1,44
Au (aq) + 3 e U Au(s)
3+ – +1,42
Cl2(g) + 2 e U 2 Cl (aq)
– – +1,36
O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e– U 2 H2O +1,23
Kupas
Br2(aq) + 2 e– U 2 Br–(aq) +1,07 Tuntas
NO3 (aq) + 4 H (aq) + 3 e U NO(g) + 2 H2O
– + – +0,96 Diketahui:
Ni2+(aq) + 2 e– → Ni(s)
Ag (aq) + e U Ag(s)
+ – +0,80
E° = –0,25 V
Fe (aq) + e U Fe (aq)
3+ – 2+ +0,77 Pb2+(aq) + 2 e– → Pb(s)
E° = –0,13 V
I2(s) + 2 e– U 2 I–(aq) +0,54
Potensial standar sel Volta
NiO2(s) + 2 H2O + 2 e U Ni(OH)2(s) + 2 OH (aq) – – +0,49 yang terdiri atas elektrode Ni
dan Pb adalah ....
Cu (aq) + 2 e U Cu(s)
2+ – +0,34 A . –0,38 V
+0,17 B. –0,12 V
SO4 (aq) + 4 H (aq) + 2 e U Ni(OH)2(s) + 2 OH (aq)
2– + – –
C . +0,12 V
AgBr(s) + e– U Ag(s) + Br–(aq) +0,07 D. +0,25 V
E. +0,38 V
2 H+(aq) + 2 e– U H2(g) 0
Pembahasan
Sn (aq) + 2 e U Sn(s)
2+ – –0,14
E o Sel = EoKatode − Eo anode
Ni (aq) + 2 e U Ni(s)
2+ – –0,25 = (–0,13 V) – (–0,25 V)
Co (aq) + 2 e U Co(s)
2+ – –0,28 = –0,13 V + 0,25 V
= +0,12 V
PbSO4(s) + H+(aq) + 2 e– U Pb(s) + HSO4–(aq) –0,36 Jadi, potensial standar sel
Volta tersebut adalah (C)
Cd (aq) + 2 e U Cd(s)
2+ – –0,40
+0,12 V.
Fe (aq) + 2 e U Fe(s)
2+ – –0,44
UMPTN 1999
Cr (aq) + 3 e U Cr(s)
2+ – –0,74
Zn2+(aq) + 2 e– U Zn(s) –0,76
2 H2O + 2 e– U H2(g) + 2 OH–(aq) –0,83
Al (aq) + 3 e U Al(s)
3+ – –1,66
Mg (aq) + 2 e U Mg(s)
2+ – –2,37
Na (aq) + e U Na(s)
+ – –2,71
Ca2+(aq) + 2 e– U Ca(s) –2,76
K+(aq) + e– U K(s) –2,92
Li (aq) + e U Li(s)
+ – –3,05
Sumber: Chemistry (McMurry), 2001

d. Reaksi Sel dan Potensial Sel


Reaksi sel adalah jumlah aljabar dari reaksi-reaksi yang terjadi pada
elektrode-elektrode. Misalnya, untuk reaksi dengan diagram sel sebagai
berikut.
Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 35


Setengah reaksi dari reaksi selnya sebagai berikut.
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e–
Katode : Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) (reaksi sel)
Potensial sel merupakan jumlah aljabar dari potensial oksidasi dan
potensial reduksi. Jika yang digunakan adalah elektrode-elektrode standar
maka potensial sel itu ditandai dengan Eo sel. Potensial standar untuk sel
tersebut sebagai berikut.
Eosel = Eooksidasi + Eoreduksi

Oleh karena setengah reaksi oksidasi memiliki tanda yang berlawanan,


persamaan yang sering digunakan sebagai berikut.
Kupas Eosel = Eoreduksi – Eooksidasi
Tuntas = Eokatode – Eoanode
= Eobesar – Eokecil
Diketahui:
Zn(s) + Fe2+(aq) →
Zn2+(aq) + Fe(s) jika Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s) Eo = +0,34
Eo = 0,32 volt Zn2+(aq) + 2 e– → Zn(s) Eo = –0,76
Fe(s) + Cu2+(aq) →
Fe2+(aq) + Cu(s) maka Eosel = E oCu2+ | Cu − E oZn2+ | Zn
Eo = 0,78 volt
Potensial standar dari sel: = +0,34 V – (–0,76 V)
Zn(s) + Cu2+(aq) → = +1,10 V
Zn2+(aq) + Cu(s)
adalah ....
A. –1,10 volt
Contoh 2.12
B. –0,46 volt
Sebuah sel Volta menggunakan elektrode nikel dalam larutan NiSO4 dan elektrode
C. –0,32 volt
D. +0,46 volt Ag dalam larutan Ag2SO4. Tentukan potensial sel yang terjadi jika EoNi –0,25 volt
E. +1,10 volt dan EoAg = +0,80 volt. Tunjukkan mana yang bertindak sebagai katode dan anode
Pembahasan dalam sel ini.
Potensial standar dari sel: Jawab
Zn → Zn2+ + 2 e– Eo = 0,32 V Oleh karena E oNi lebih kecil daripada E oAg maka Ni lebih mudah teroksidasi
Cu2+ + 2 e– → Cu Eo = 0,78 V dibandingkan Ag.
+
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu Eo = 1,10 V
Eosel = Eoreduksi – Eooksidasi
= EoAg – EoNi
atau:
= +0,80 V – (–0,25 V)
Esel = Eored − Eo oks = +1,05 V
Esel = 0,78 – (–0,32) Jadi, Ni sebagai anode dan Ag sebagai katode dengan potensial sel +1,05 V.
= 0,78 + 0,32 = 1,10 V
Jadi, potensial standar sel
tersebut adalah (E) +1,10 V. e. Prinsip-Prinsip Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari
UN 2004 Sel Volta dapat dibedakan menjadi sel Volta primer, sekunder, dan sel
bahan bakar. Sel primer adalah sel yang dibentuk dari katode dan anode
yang langsung setimbang ketika menghasilkan arus. Sel sekunder adalah
sel yang dapat diperbarui dengan cara mengembalikan elektrodenya ke
kondisi awal. Adapun sel bahan bakar adalah sebuah sel yang secara bertahap
menghabiskan pereaksi yang disuplai ke elektrode-elektrode dan secara
bertahap pula membuang produk-produknya. Tipe-tipe sel Volta beserta
contohnya dijelaskan pada uraian berikut.
1) Sel Volta primer
Sel kering Lechlanche merupakan contoh sel Volta primer. Sel kering
atau baterai kering terdiri atas wadah yang terbuat dari seng dan bertindak
sebagai anode serta batang karbon sebagai katode. Elektrolit sel ini adalah
campuran MnO2, NH4Cl, sedikit air, dan kadang-kadang ditambahkan ZnCl2
dalam bentuk pasta.

36 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Reaksi yang terjadi pada sel
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e–
Katode : 2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2 e– → Mn2O3(s) + 2 NH3(g) + H2O(l)
Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) →
Mn2O3(s) + Zn2+(aq) + 2 NH3(g) + H2O(l) (+)

Cara kerja sel kering:


a. Elektrode Zn teroksidasi menjadi ion Zn2+ Pasta
Zn → Zn2+ + 2 e– Batang
b. Elektron yang dilepaskan mengalir melalui kawat penghantar menuju karbon
elektrode karbon. (katode)
c. Elektron-elektron pada elektrode karbon mereduksi MnO2 dan NH4+ Rongga
menjadi Mn2O3 dan NH3.
Sel yang sering digunakan sebagai ganti sel kering Lechlanche adalah
Zn
baterai alkalin. Baterai ini terdiri atas anode seng dan katode mangan (anode)
dioksida serta elektrolit kalium hidroksida. Reaksi yang berlangsung, yaitu:
Anode : Zn(s) + 2 OH–(aq) → Zn(OH)2(s) + 2 e–
(–)
Katode : 2 MnO2(s) + 2 H2O(l) + 2 e– → 2 MnO(OH)(s) + 2 OH–(aq)
2 MnO2(s) + 2 H2O(l) + Zn(s) → 2 MnO(OH)(s) + Zn(OH)2(s) Gambar 2.4
Penyusun sel kering
Baterai alkalin ini dapat menghasilkan energi dua kali energi total
Lechlanche dengan ukuran yang sama.
2) Sel Volta sekunder
Sel aki (Accumulator) merupakan contoh sel Volta sekunder. Sel aki terdiri
atas elektrode Pb (anode) dan PbO2 (katode). Keduanya dicelupkan dalam
larutan H2SO4 30%.
Cara kerja sel aki:
a. Elektrode Pb teroksidasi menjadi Pb2+
Pb(s) → Pb2+(aq) + 2 e–
Pb2+ yang terbentuk berikatan dengan SO42– dari larutan. e
Pb2+(aq) + SO42–(aq) → PbSO4(s) e e
b. Elektron yang dibebaskan mengalir melalui kawat penghantar menuju
elektrode PbO2. e
Anode Pb Katode
c. Pada elektrode PbO2 elektron-elektron dari anode Pb akan mereduksi PbO 2
PbO2 menjadi Pb2+ yang kemudian berikatan dengan SO42– dari larutan.
PbO2(s) + 4 H+(aq) + 2 e– → Pb2+(aq) + 2 H2O(l)
Pb2+(aq) + SO42–(aq) → PbSO4(s)
H2SO4(aq)
Reaksi yang terjadi pada sel aki dapat ditulis sebagai berikut.
Anode : Pb(s) + SO42–(aq) → PbSO4(s) + 2 e–
Katode: PbO2(s) + H2SO4(aq) + 2 H+ + 2 e– → PbSO4(s) + 2 H2O(l)
Pb(s) + PbO2(s) + 2 H2SO4 → 2 PbSO4(s) + 2 H2O Gambar 2.5
Pada reaksi pemakaian sel aki, molekul-molekul H2SO4 diubah menjadi Sel aki (accumulator)
PbSO 4 dan H 2O sehingga konsentrasi H 2SO 4 dalam larutan semakin merupakan contoh sel Volta
berkurang. Oleh karena itu, daya listrik dari aki terus berkurang dan perlu sekunder
diisi kembali.
3) Sel bahan bakar
Sel hidrogen-oksigen termasuk jenis sel bahan bakar yang terus-menerus
dapat berfungsi selama bahan-bahan secara tetap dialirkan ke dalamnya.
Sel ini digunakan pada pesawat ruang angkasa.
Sel hidrogen-oksigen terdiri atas anode dari lempeng nikel berpori yang
dialiri gas hidrogen dan katode dari lempeng nikel oksida berpori yang
dialiri gas oksigen. Elektrolitnya adalah larutan KOH pekat.

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 37


Output
Cara kerja sel ini adalah
a. Gas hidrogen yang dialirkan pada pelat nikel berpori teroksidasi
membentuk H2O.
2 H2 + 4 OH– → 4 H2O + 4 e–
H 2(g) O 2 (g) b. Elektron yang dibebaskan bergerak melalui kawat penghantar menuju
elektrode nikel oksida.
c. Pada elektrode nikel oksida elektron mereduksi O2 menjadi OH–.
Anode Katode
O2 + 2 H2O + 4 e– → 4 OH–
Reaksi yang terjadi pada sel ini sebagai berikut.
Anode : 2 H2(g) + 4 OH–(aq) → 4 H2O(l) + 4 e–
H 2(g) O 2(g) Katode : O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e– → 4 OH–(aq)
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l)
elektrolit Biasanya pada sel ini digunakan platina atau senyawa paladium sebagai
KOH(aq) katalis.
Gambar 2.6
Sel hidrogen-oksigen
termasuk jenis sel bahan
bakar.
Buktikanlah oleh Anda

Untuk membersihkan cincin atau peralatan yang terbuat dari perak biasanya
digunakan larutan pembersih yang harganya mahal. Namun, penggunaan larutan
pembersih tersebut dapat mengikis logam perak itu sendiri. Sebenarnya, proses
pembersihan tersebut dapat dilakukan dengan cara yang lebih ekonomis tanpa
mengikis logam peraknya. Buktikan oleh Anda dengan melakukan kegiatan berikut.

Kata Kunci
Sel elektrolisis

Sumber: Chemistry: Matter and Its Changes, 2002

Siapkan bak kecil yang dasarnya telah dilapisi aluminium foil, kemudian
tambahkan detergen dan air hangat. Masukkan cincin atau peralatan perak yang
kotor ke dalam bak tersebut. Setelah beberapa saat, angkat cincin atau peralatan
perak tersebut.
Kerjakanlah secara berkelompok dan presentasikan hasil yang diperoleh di depan kelas.

2. Sel Elektrolisis
Pada subbab ini, kita akan mempelajari proses kebalikan dari sel Volta,
yaitu perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Apabila arus listrik
searah dialirkan ke dalam larutan elektrolit melalui elektrode maka larutan
elektrolit tersebut akan terurai. Peristiwa penguraian elektrolit oleh arus
searah inilah yang disebut elektrolisis. Sel tempat terjadinya elektrolisis
disebut sel elektrolisis. Untuk lebih memahami sel elektrolisis, lakukanlah
kegiatan berikut.

38 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Selidikilah 2.4
Elektrolisis
Katode
Tujuan logam
CuSO4(aq)
Mengamati peristiwa elektrolisis e + – e
Sumber
tegangan
Alat dan Bahan
1. Sumber arus searah (baterai/aki)
2. Pelat tembaga
3. Larutan CuSO4
Langkah Kerja
1. Timbang dan bersihkan pelat tembaga.
2. Susunlah alat seperti pada Gambar 2.7.
3. Lakukan percobaan hingga terlihat ada perubahan.
Anode Cu 2+(aq) Pelat
4. Catat perubahan yang terjadi. tembaga tembaga
5. Timbang kembali pelat tembaga.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
Gambar 2.7
1. Elektrode manakah yang berperan sebagai katode dan mana sebagai anode?
2. Bagaimanakah arah aliran elektron? Skema alat elektrolisis
3. Bagaimanakah reaksi redoks yang terjadi?
4. Mengapa di katode dan di anode terjadi perubahan?
Kerjakanlah secara berkelompok dan diskusikanlah hasil yang Anda peroleh.

Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan penjelasan


berikut. Legenda
Berbeda dengan reaksi yang terjadi pada sel Volta, pada sel elektrolisis Kimia
reaksi mulai terjadi pada katode, yaitu tempat arus masuk (pada sel Volta
reaksi dimulai pada anode, yaitu tempat arus keluar).
a. Reaksi pada Katode
Pada katode terjadi reaksi ion-ion positif (kation) mengikat elektron-
elektron yang berasal dari sumber arus. Zat yang terbentuk dari hasil reaksi
ini akan melekat pada batang katode, kecuali jika zat yang dihasilkan
berbentuk gas. Apabila zat hasil reaksi berfase gas maka akan keluar sebagai
gelembung-gelembung gas di sekitar batang katode yang selanjutnya akan
bergerak ke permukaan sel elektrolisis. Dalam larutan, ion positif menuju
ke katode dan ion negatif ke anode.
1. Ion hidrogen (H+) Humphry Davy (1778–1829)
Ion hidrogen direduksi menjadi molekul gas hidrogen. adalah seorang perintis
elektrolisis. Dia mulai
Reaksi: 2 H+(aq) + 2 e– → H2(g) mempelajari elektrokimia
2. Ion-ion logam segera setelah diperkenalkan-
nya sel Volta. Dia berhasil
a. Ion-ion logam alkali/alkali tanah, seperti Li+, K+, Na+, Ba2+, Sr2+, mengekstraksi logam natrium
dan Ca2+ tidak mengalami reduksi karena E° logam < E° air maka dan kalium dari hidroksidanya.
air sebagai penggantinya yang akan mengalami reduksi. Dia juga memisahkan logam-
logam lain, seperti stronsium
Reaksi: H2O(l) + 2 e– → H2(g) + 2 OH–(aq) melalui elektrolisis.
b. Ion-ion logam selain alkali/alkali tanah, seperti Ni2+, Cu2+, dan Zn2+
Sumber: dbhs.wvusd.k12.ca
akan mengalami reduksi menjadi logam.
Mn+ + n e– → M
Contoh: Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
Ni2+(aq) + 2 e– → Ni(s)

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 39


Akan tetapi, apabila leburan garam yang dielektrolisis maka ion logam
penyusun garam tersebut akan direduksi menjadi logam. Contohnya, NaCl(l),
Na+ akan menjadi Na.
Reaksi: Na+(aq) + e– → Na(s)
b. Reaksi pada Anode
Pada anode terjadi reaksi oksidasi, ion-ion negatif akan ditarik oleh
anode. Reaksi yang terjadi pada anode sangat dipengaruhi oleh jenis anion
dan jenis elektrode yang digunakan. Jika anode terbuat dari elektrode inert
(elektrode yang tidak ikut bereaksi), seperti Pt, C, dan Au maka ion negatif
atau air akan teroksidasi.
Kupas 1. Ion hidroksida (OH–) akan teroksidasi menjadi H2O dan O2.
Tuntas Reaksinya: 4 OH–(aq) → 2 H2O(l) + O2(g) + 4 e–
Larutan CaCl2 dengan 2. Ion sisa asam
elektrode karbon, di ruang a. Ion sisa asam yang tidak beroksigen, seperti Cl–, Br–, I– akan
katode terjadi reaksi .... teroksidasi menjadi gasnya Cl2, Br2, I2.
A. 2 Cl–(aq) → Cl2(g) + 2 e–
Contoh: 2 Cl–(aq) → Cl2(g) + 2 e–
B. 2 e– + Ca2+(aq) → Ca(s)
C. 2 H2O(l) + 2 e– → 2 X– → X2 + 2 e–
2 OH–(aq) + H2(g) b. Ion sisa asam yang beroksigen, seperti SO42–, NO3–, PO43– tidak
D. 2 Ca(s) → Ca2+(aq) + 2 e– teroksidasi. Sebagai gantinya air yang teroksidasi.
E. 2 H2O(l) → Reaksi: 2 H2O(l) → 4 H+(aq) + O2(g) + 4 e–
4 H+(aq) + O2(g) + 4 e–
Jika anodenya terbuat dari logam lain (bukan Pt, C, atau Au) maka
Pembahasan
Elektrolisis larutan CaCl2
anode akan mengalami oksidasi menjadi ionnya. Contohnya, jika anode
dengan elektrode karbon di terbuat dari Ni, Ni akan teroksidasi menjadi Ni2+.
ruang katode, terjadi reaksi Reaksi: Ni(s) → Ni2+(aq) + 2 e–
karena larutan akan terurai
menjadi
CaCl2(aq) → Ca2+(aq) + 2 Cl–(aq)
Contoh 2.13
katode (–):2 H2O(l) + 2 e– → Tentukan reaksi yang terjadi di anode dan di katode pada elektrolisis berikut.
2 OH–(aq) + H2(g) 1. Elektrolisis larutan HCl dengan elektrode Pt.
anode (+):2 Cl–(aq) →
2. Elektrolisis larutan NaBr dengan elektrode C.
Cl2(aq)+2 e–
Pada katode dihasilkan
3. Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode C.
2 H2O(l) + 2 e– → 4. Elektrolisis larutan KNO3 dengan elektrode Pt.
2 OH–(aq) + H2(g) Jawab
yang direduksi bukan airnya 1. Elektrolisis larutan HCl dengan elektrode Pt
karena potensial reduksi air
HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)
lebih besar dari Ca2+.
Jadi, reaksi yang terjadi adalah katode (–) : 2 H+(aq) + 2 e– → H2(g)
(C). anode (+) : 2 Cl–(aq) → Cl2(g) + 2 e–
2 H2O(l) + 2 e– →
2 OH–(aq) + H2(g) 2 H+(aq) + 2 Cl–(aq) → H2(g) + Cl2(g)
2. Elektrolisis larutan NaBr dengan elektrode C
SPMB 2004 katode (–) : 2 H2O(l) + 2 e– → H2(g) + 2 OH–(aq)
anode (+) : 2 Br–(aq) → Br2(aq) + 2 e–
2 H2O(l) + 2 Br–(aq) → H2(g) + 2 OH–(aq) + Br2(g)
3. Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode C
katode (–) : Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s) 2×
anode (+) : 2 H2O(l) → O2(g) + 4 H (aq) + 4 e
+ –

2 Cu2+(aq) + 2 H2O(l) → 2 Cu(s) + O2(aq) + 4 H+(aq)
4. Elektrolisis larutan KNO3 dengan elektrode Pt
katode (–) : 2 H2O(l) + 2 e– → H2(g) + 2 OH–(aq) 2×
anode (+) : 2 H2O(l) → O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e– 1×
6 H2O(l) → 2 H2(g) + 4 OH–(aq) + O2(g) + 4 H+(aq)
2 H2O(l) → 2 H2(g) + O2(g)

40 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


c. Stoikiometri dalam Elektrolisis
Dalam sel elektrolisis, jumlah zat (massa) yang diendapkan atau yang
melarut pada elektrode berbanding lurus dengan jumlah arus yang melewati
elektrolit (Hukum I Faraday).
eit
w=
F
atau
eit
w=
96.500

Keterangan:
w = massa zat (g)
Mr
e = massa ekuivalen atau
valensi Anda Harus
i = kuat arus (A) Ingat
t = waktu (s) Hukum I Faraday
F = tetapan Faraday = 96.500 coulomb menyatakan bahwa jumlah
1F = 1 mol elektron zat (gram) yang diendapkan
atau yang melarut pada
Untuk 2 elektrolit atau lebih yang dielektrolisis dengan jumlah arus elektrode berbanding lurus
yang sama berlaku Hukum II Faraday. dengan jumlah arus yang
melewati elektrolit.
Jika arus dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis maka jumlah zat You Must Remember
yang dihasilkan pada masing-masing elektrodenya sebanding dengan
1st Faraday Law states that
massa ekuivalen masing-masing zat tersebut. amount of saturated or
dissolved compound in
wA e A electrode is straight
= forward with the current
wB eB amount that pass through
the electrolyte.
Keterangan:
wA = massa zat A
wB = massa zat B
eA = massa ekuivalen zat A
eB = massa ekuivalen zat B Kata Kunci
Hukum Faraday
Contoh 2.14
Berapakah massa tembaga yang diendapkan di katode pada elektrolisis larutan
CuSO4 dengan menggunakan arus 2 A selama 20 menit. (Ar Cu = 63,5 g/mol)
Jawab
Di katode, terjadi reaksi reduksi Cu2+ menjadi Cu:
Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
t = 20 menit = 1.200 s
eit
w=
F
63,5 g/mol
× 2 A ×1.200 s
= 2
96.500 coulumb
= 0,79 g
Jadi, massa tembaga yang diendapkan pada katode adalah 0,79 g.

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 41


Contoh 2.15

Jika 2 buah sel elektrolisis yang masing-masing mengandung elektrolit AgNO3 dan
CuSO4 disusun seri dengan menggunakan arus yang sama, dihasilkan 2,5 g Ag.
Berapakah massa Cu yang diperoleh? (Ar Cu= 63,5 g/mol, Ar Ag = 108 g/mol)
Jawab
wCu eCu
=
w Ag e Ag

w Ag × eCu
wCu =
e Ag

63,5
2,5×
wCu = 2
108
= 0,73 g
Jadi, massa Cu yang diendapkan pada katode adalah 0,73 g.

d. Kegunaan Sel Elektrolisis


1) Penyepuhan logam
e Penyepuhan logam bertujuan melapisi logam dengan logam lain agar
tidak mudah berkarat. Contohnya, penyepuhan perak yang biasa dilakukan
Ag
pada peralatan rumah tangga, seperti sendok, garpu, dan pisau.
Pada penyepuhan perak, logam perak bertindak sebagai katode dan
sendok besi bertindak sebagai anode.
Sendok
besi Contoh lainnya adalah pada kendaraan bermotor, biasanya mesin
Ag +
kendaraan bermotor yang terbuat dari baja dilapisi dengan kromium. Proses
Ag +
pelapisan kromium dilakukan dengan elektrolisis, larutan elektrolit disiapkan
dengan cara melarutkan CrO3 dengan asam sulfat encer. Kromium(VI) akan
AgNO 3(aq) tereduksi menjadi kromium(III) lalu tereduksi menjadi logam Cr.
CrO3(aq) + 6 H+(aq) + 6 e– → Cr(s) + 3 H2O(l)
Gambar 2.8 2) Produksi aluminium
Penyepuhan perak pada Aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis bijih aluminium. Reaksi
sendok besi yang terjadi sebagai berikut.
Katode : Al3+(aq) + 3 e– → Al(l)
Anode : 2 O2–(aq) → O2(g) + 4 e–
4 Al3+(aq) + 6 O2–(aq) → 4 Al(l) + 3 O2(g)
3) Produksi natrium
Natrium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan NaCl yang dikenal
dengan Proses Down. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Katode : 2 Na+(l) + 2 e– → 2 Na(l)
Anode : 2 Cl–(l) → Cl2(g) + 2 e–
2 Na+(aq) + 2 Cl–(aq) → 2 Na(l) + Cl2(g)

42 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Soal Penguasaan
Materi 2.2
Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.
1. Sel Volta yang dibuat di anode dan katode dalam b. Ag+(aq) + e– → Ag(s) Eo = +0,80 volt
tempat terpisah harus menggunakan jembatan Cu (aq) + 2 e → Cu(s) Eo = +0,34 volt
2+ –

garam. Apakah fungsi jembatan garam?


c. Sn2+(aq) + 2 e– → Sn(s) Eo = –0,14 volt
2. Tuliskanlah diagram sel dari reaksi redoks
berikut. Mg2+(aq) + 2 e– → Mg(aq) Eo = –2,36 volt
a. Anode : Zn (s) → Zn2+(aq) + 2 e– Tuliskanlah reaksi redoks yang dapat terjadi dari
pasangan-pasangan setengah reaksi tersebut dan
Katode: Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
tentukan masing-masing potensial selnya.
b. Anode : Sn(s) → Sn2+(aq) + 2 e– 5. Apakah yang dimaksud dengan elektrode?
Katode: Ag+(aq) + e– → Ag(s) 6. Berapakah massa perak yang diendapkan pada
3. Tuliskanlah reaksi redoks di anode dan di katode katode pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan
dari diagram sel berikut. menggunakan arus 5 A selama 20 menit. (Ar Ag =
a. Al(s) | Al3+(aq) || Ni2+(aq) | Ni(s) 108 g/mol)
b. K(s) | K+(aq) || Co2+(aq) | Co(s)
4. Jika diketahui:
a. Ni2+(aq) + 2 e– → Ni(s) E0 = –0,25 volt
Al3+(aq) + 3 e– → Al(s) E0 = –1,67 volt

C Korosi
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda pasti pernah melihat besi yang
berkarat. Apabila besi didiamkan pada udara yang lembap maka pada
permukaan besi akan terbentuk karat. Untuk mengetahui proses korosi pada
besi lakukanlah kegiatan berikut.

Selidikilah 2.5 Fakta


Korosi pada Besi Kimia
Tujuan Proteksi Katodik
Mengamati korosi pada besi Untuk mencegah korosi pada
pipa besi bawah tanah dilakukan
Alat dan Bahan
dengan proses yang dinamakan
1. Paku besi (6 buah) proteksi katodik. Proteksi
2. Tabung reaksi (6 buah) katodik dilakukan dengan cara
3. Asam sulfat melapisi besi dengan logam
yang memiliki sifat pereduksi
4. Air
lebih kuat, seperti Zn dan Mg.
5. Plastik Dalam hal ini, besi bertindak
sebagai katode, sedangkan
Langkah Kerja
logam yang melapisinya
1. Berilah tanda label A, B, C, D, E, dan F pada masing-masing tabung reaksi. merupakan anode. Reaksi korosi
2. Masukkan 6 buah paku besi ke dalam tabung reaksi yang telah diberi tanda pada besi dapat dicegah karena
label. reaksi oksidasi akan terjadi pada
anode (logam pelapis).
3. Pada tabung reaksi A dan B diisi dengan asam sulfat, tabung reaksi C dan D
diisi dengan air, dan untuk tabung reaksi E dan F hanya berisi paku besi.
4. Tabung A, C, dan E ditutup dengan plastik.
5. Amatilah perubahan yang terjadi selama beberapa hari.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
1. Manakah yang mengalami proses korosi lebih cepat?
2. Reaksi apakah yang terjadi pada proses korosi?
Kerjakanlah secara berkelompok dan diskusikanlah hasil yang Anda peroleh.

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 43


Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan penjelasan
berikut.
Masalah yang sering terjadi pada logam adalah korosi. Korosi
Kata Kunci disebabkan karena reaksi logam dengan oksigen dan air. Contohnya korosi
pada besi.
• Korosi
• Pencegahan korosi
Perhatikanlah Gambar 2.9, Pada proses korosi, besi bertindak sebagai
anode yang akan mengalami reaksi oksidasi membentuk Fe2+, sedangkan O2
mengalami reduksi menjadi OH–, gabungan Fe2+ dan OH– membentuk karat.
O 2 (g) O 2 (g) Fe2+(aq) + 2 OH–(aq) → Fe(OH)2(s)
4 Fe(OH)2(s) + O2(g) + 2 H2O(l) → 4 Fe(OH)3(s)

Katode
O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e– → 4 OH–(aq)

Gambar 2.9 Anode


Fe(s) → Fe2+(aq) + 2 e–
Reaksi korosi pada besi

Proses korosi dapat dicegah melalui:


1. Perlindungan pada permukaan, contohnya dengan cat.
2. Perlindungan elektrokimia dengan menggunakan logam lain (proteksi
katodik).
3. Pembentukan aloi.
Aloi adalah campuran logam dengan logam lain sehingga menghasilkan
campuran logam yang lebih kuat dan tahan karat. Contohnya, campuran
Ni dengan Cr.
Soal Penguasaan
Materi 2.3
Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.
1. Jelaskanlah terjadinya korosi pada besi dan 2. Tuliskanlah reaksi korosi pada besi.
bagaimanakah cara pencegahannya?

Rangkuman
1. Reaksi redoks merupakan reaksi yang berlangsung 4) Anode adalah kutub positif.
pada proses elektrokimia, yaitu proses kimia yang 5) Reaksi spontan.
menghasilkan arus listrik dan proses kimia yang b. Sel Elektrolisis
menggunakan arus listrik. Reaksi redoks diseta- 1) Katode mengalami reduksi, anode menga-
rakan dengan dua cara, yaitu lami oksidasi.
a. cara bilangan oksidasi; 2) Energi listrik diubah menjadi energi kimia.
b. cara setengah reaksi/ion elektron. 3) Katode adalah kutub positif.
2. Sel elektrokimia, terjadi perubahan energi kimia 4) Anode adalah kutub negatif.
menjadi energi listrik atau sebaliknya. Sel elektro- 5) Reaksi tidak spontan.
kimia terdiri atas sel Volta dan sel elektrolisis. ei t
a. Sel Volta 6) Berlaku hukum I Faraday w  .
F
1) Katode mengalami reduksi, anode menga- 3. Korosi adalah reaksi oksidasi pada logam yang
lami oksidasi. disebabkan oleh oksigen dan air. Korosi dapat
2) Energi kimia diubah menjadi energi listrik. dicegah dengan proteksi katodik, pembentukan aloi,
3) Katode adalah kutub negatif. dan perlindungan pada permukaan logam.

44 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


P e t aKonsep
Cara bilangan
oksidasi
disetarakan
dengan
Cara setengah
reaksi/ion
elektron
Katode merupakan Kutub positif
elektrode
terdiri atas
Anode merupakan Kutub negatif
Sel Volta/
Sel Galvani Sel Volta primer contoh Baterai
terdiri
atas
Sel Volta sekunder contoh Aki

Sel Volta bakar contoh Sel bahan bakar


hidrogen-oksigen

Reaksi Katode merupakan Kutub negatif


pemanfaatan elektrode
redoks
terdiri atas
Anode merupakan Kutub positif

Hukum I Faraday
Sel
stoikiometri
Elektrolisis
Hukum II Faraday

Penyepuhan logam, produksi aluminium,


contoh
produksi natrium

Reaksi dengan O2
penyebab
dan H2O
proses
yang Korosi
merugikan • Perlindungan pada permukaan
pencegahan • Proteksi katodik
• Pembentukan aloi

Kaji Diri
Bagaimanakah pendapat Anda setelah mempelajari mencegah korosi dan dalam industri, serta menjelaskan
materi Reaksi Redoks dan Elektrokimia ini? Menyenangkan, reaksi redoks dalam sel elektrolisis dan menerapkan Hukum
bukan? Banyak hal yang menarik tentang materi Reaksi Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit. Apakah Anda
Redoks dan Elektrokimia ini. Misalnya, Anda akan dapat dapat mencapai tujuan belajar tersebut? Jika Anda mengalami
menemukan aplikasi dari materi bab ini dalam kehidupan kesulitan dalam mempelajari materi tertentu pada bab ini,
sehari-hari seperti pada proses penyepuhan logam dan bertanyalah kepada guru kimia Anda. Anda pun dapat
pembentukan aloi. berdiskusi dengan dengan teman-teman untuk memecahkan
Tujuan Anda mempelajari bab ini adalah agar Anda dapat permasalahan-permasalahan yang berkenaan dengan materi
menerapkan konsep reaksi redoks dalam sistem elektrokimia Reaksi Redoks dan Elektrokimia ini. Belajarlah dengan baik.
yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam Pastikanlah Anda menguasai materi ini.

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 45


Evaluasi Materi Bab 2
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Reduksi 1 mol ion BrO 3 – menjadi ion Br – A. 0,4 D. 2,5
membutuhkan elektron sebanyak .... B. 1 E. 5
A. 2 mol C. 2
B. 3 mol 9. Pada reaksi:
C. 4 mol
D. 5 mol Cu(s) + NO3–(aq) → Cu2+(aq) + NO2(g)
E. 6 mol 1 mol Cu akan menghasilkan gas NO2 pada STP
2. Oksidasi 1 mol ion sianida (CN–) menjadi ion sianat sebanyak ....
(CNO–) memerlukan elektron sebanyak .... A. 11,2 L D. 44,8 L
A. 1 mol B. 22,4 L E. 56 L
B. 2 mol C. 33,6 L
C. 3 mol 10. Diketahui potensial reduksi beberapa logam ....
D. 4 mol Ga3+(aq) + 3 e– → Ga(s) Eo= –0,55 V
E. 5 mol
Ir2+(aq) + 2 e– → Ir(s) Eo = +1,00 V
3. Jumlah mol elektron yang terlibat dalam:
La3+(aq) + 3 e– → La(s) Eo = –2 52 V
3 As(s) + 5 NO3–(aq) + 4 OH–(aq) →
3 AsO43–(aq) + 5 NO(g) + 2 H2O(l) Sn2+(aq) + 2 e– → Sn(s) Eo= –0,14 V
adalah .... Bi (aq) + 3 e → Bi(s)
3+ –
Eo= +0,25 V
A. 3 D. 12
Susunan logam-logam tersebut dalam deret Volta
B. 5 E. 15
adalah ....
C. 9
A. La – Ga – Sn – Bi – Ir
4. Banyaknya Fe yang dapat dioksidasi oleh 1 mol B. La – Ir – Ga – Bi – Sn
Cr2O72– menghasilkan Fe3+ dan Cr3+ adalah .... C. Sn – Ga – La – Bi – Ir
A. 1 mol D. 4 mol D. Ir – Bi – Sn – Ga – La
B. 2 mol E. 6 mol E. La – Ga – Sn – Ir – Bi
C. 3 mol
11. Dari data potensial elektrode berikut:
5. Pada reaksi (belum setara):
Zn2+(aq) + 2 e– → Zn(s) Eo = –0,76 V
H2SO4(aq) + HI(aq) → H2S(aq) + I2(s) + H2O(l)
Cd2+(aq) + 2 e– → Cd(s) Eo = –0,40 V
Satu mol H2SO4 memerlukan HI sebanyak ....
A. 10 mol D. 2 mol Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s) Eo = +0,34 V
B. 8 mol E. 1 mol Ag+(aq) + e– → Ag(s) Eo = +0,80 V
C. 4 mol
Reaksi yang dapat berlangsung adalah ....
6. Berapa elektron yang terlibat dalam reaksi .... A. Zn2+(aq) + Cu(s) → Zn(s) + Cu2+(aq)
NO3–(aq) → NO(g) B. Cd(s) + Zn2+(aq) → Cd2+(aq) + Zn(s)
A. 1 e D. 5e C. Cu2+(aq) + 2Ag(s) → Cu(s) + 2Ag+(aq)
B. 2 e E. 7e
D. Cu(s) + Cd2+(aq) → Cu2+(aq) + Cd(s)
C. 3 e
E. Cd(s) + 2Ag+(aq) → 2Ag(s) + Cd2+(aq)
7. Jika reaksi:
12. Logam X dapat mengendapkan tembaga dari
Cu2+(aq) + NO(g) → Cu(s) + NO3–(aq) (belum setara)
larutan CuSO4, tetapi logam X tidak bereaksi dengan
dilengkapi maka persamaan reaksi itu akan larutan ZnCl2. Deret berikut ini yang menyatakan
mengandung .... bertambah kuatnya sifat reduktor adalah ....
A. 10 H+ dan 5 H2O A. Zn – Cu – X D. Cu – X – Zn
B. 8 OH– dan 4 H2O B. Zn – X – Cu E. X – Zn – Cu
C. 8 H+ dan 4 H2O C. Cu – Zn – X
D. 4 OH– dan 2 H2O
E. 4 H+ dan 2 H2O 13. Diketahui EoPb2+ | Pb = –0,13 V dan Eo Fe2+ | Fe = –0,44 V.
8. Pada reaksi: Jika ke dalam larutan yang mengandung Fe2+ dan
MnO4–(aq) + C2O42–(aq) → Mn2+(aq) + CO2(g) Pb2+ ditambahkan serbuk timbel dan besi maka ....

Jumlah mol C2O42– yang dapat dioksidasi oleh 1 mol


MnO4– adalah ....

46 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


A. Fe2+ dan Pb2+ bertambah 19. Jika leburan NaCl dielektrolisis maka ....
B. Fe2+ dan Pb2+ berkurang A. natrium di katode, klorin di anode
C. Fe2+ bertambah dan Pb2+ berkurang B. natrium di katode, oksigen di anode
D. Fe2+ berkurang dan Pb2+ bertambah C. hidrogen di katode, oksigen di anode
E. tidak terjadi reaksi apa-apa D. hidrogen di katode, klorin di anode
14. Logam L, M, dan P menunjukkan reaksi berikut: E. natrium dan hidrogen di katode, klorin di anode
P + L2+ → tidak terjadi reaksi 20. Jika larutan CuO dielektrolisis dengan elektrode
M + 2P+ → M2+ + 2P inert maka ....
A. ion Cu2+ menuju katode dan terjadi endapan
L + M2+ → L2+ + M
Cu
Urutan ketiga logam itu yang sesuai dengan B. ion Cl– menuju katode dan terbentuk gas Cl2
potensial reduksi yang meningkat adalah .... C. ion H+ menuju katode dan terbentuk gas H2
A. P – M – L D. M – P – L D. di katode terjadi oksidasi
B. L – M – P E. P – L – M E. di anode tedadi reduksi
C. L – P – M
21. Jika Fe digunakan sebagai anode dan Cu sebagai
15. Dalam suatu sel Volta terjadi reaksi: katode pada elektrolisis larutan CuSO 4 , akan
Sn(s) + 2 Ag+(aq) → Sn2+(aq) + 2 Ag(s) terbentuk ....
A. gas O2 di anode
Jika Eo timah = –0,14 volt dan Eo perak = +0,80 V maka
B. gas H2 di anode
potensial sel adalah ....
C. endapan Cu di anode
A. 1,74 V D. 0,66 V
D. endapan besi di katode
B. 1,46 V E. 0,52 V
E. ion Fe2+ di anode
C. 0,94 V
22. Jumlah arus listrik yang diperlukan untuk
16. Dari data potensial reduksi:
mereduksi 1 mol ion ClO 3– menjadi Cl 2 dalam
E o Zn2+ | Zn = –0,76 V larutan asam adalah ....
A. 1 F D. 4 F
E o Mg2+ | Mg = –2,38 V B. 2 F E. 5 F
C. 3 F
E o Cu2+ | Cu = +0,34 V 23. Larutan CuSO4 dielektrolisis selama 2 menit dengan
o arus 2 A. Massa tembaga (Ar Cu = 64 g/mol) yang
E = –0,13 V
Pb2+ | Pb mengendap di katode adalah ....
o A. 79,58 g D. 79,58 mg
E Ag + | Ag = +0,80 V
B. 15,92 g E. 7,96 mg
Sel Volta yang menghasilkan potensial listrik paling C. 7,96 g
besar adalah .... 24. Arus listrik tertentu mengendapkan 0,54 g perak (Ar
A. Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu Ag = 108 g/mol) dari larutan Ag+. Jika arus tersebut
B. Mg | Mg2+ || Ag+ | Ag dilewatkan melalui larutan X2+ maka logam X (Ar X
C. Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag = 40 g/mol) yang mengendap sebanyak....
D. Pb | Pb2+ || Cu2+ | Cu A. 0,1 g D. 0,27 g
E. Mg | Mg2+ || Pb2+ | Pb B. 0,2 g E. 1,08 g
17. Sel Volta memiliki elektrode perak ( E o Ag + = C. 0,54 g
| Ag
25. Larutan ZnSO 4 dielektrolisis dengan arus 0,1 F
o
+0,80 V; E Zn 2+ | Zn = –0,76 V) selama 2 jam. Endapan seng (Ar Zn = 65,4 g/mol)
yang terbentuk di katode berjumlah ....
Pernyataan berikut yang tidak benar adalah ....
A. 0,05 mol D. 3,27 mol
A. perak bertindak sebagai katode
B. 0,10 mol E. 6,54 mol
B. reaksi sel: Zn + 2Ag+ → Zn2+ + 2Ag C. 0,20 mol
C. elektron mengalir dari perak ke seng
26. Untuk mengendapkan semua tembaga (Ar Cu = 63,5)
D. potensial sel = 1,56 V
dari 200 mL larutan CuSO4 1 M dengan arus 10 A
E. notasi sel: Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag
diperlukan waktu ....
18. Jika larutan natrium nitrat dielektrolisis, akan A. 965 s D. 5.790 s
terbentuk .... B. 1.930 s E. 9.650 s
A. natrium di katode C. 3.860 s
B. natrium di anode
27. Pada elektrolisis larutan kalium nitrat 0,1 M selama
C. hidrogen di anode
100 menit dengan arus 2 F. Jumlah gas yang
D. oksigen di katode
terbentuk di anode (STP) adalah ....
E. oksigen di anode

Reaksi Redoks dan Elektrokimia 47


A. 44,8 L D. 5,6 L pada suhu dan tekanan tertentu di mana 1 L gas
B. 22,4 L E. 2,8 L nitrogen (Ar N = 14 g/mol) bermassa 1,4 g adalah ....
C. 11,2 L A. 100 mL D. 400 mL
28. Arus listrik 965 mA dialirkan melalui larutan asam B. 200 mL E. 448 mL
sulfat selama 5 menit. Banyaknya gas hidrogen yang C. 224 mL
terbentuk adalah .... 30. Pada elektrolisis larutan CuSO4 terbentuk 3,175 g
A. 1 × 10–3 mol tembaga di katode (Ar Cu = 63,5 g/mol). Volume gas
B. 1,5 × 10–3 mol yang terjadi di anode pada kondisi 7 g gas nitrogen
C. 2 × 10–3 mol bervolume 5 dm3 adalah ....
D. 2,5 × 10–3 mol A. 0,5 dm3
E. 3 × 10–3 mol B. 0,56 dm3
29. Pada elektrolisis larutan kalium klorida dengan C. 1 dm3
listrik 0,02 F, volume gas yang terbentuk di katode D. 1,12 dm3
E. 2 dm3

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.


1. Gambarkanlah sebuah sel Volta dengan elektrode- 3. Tuliskanlah reaksi di katode dan anode jika zat-zat
elektrode Ni dalam larutan NiSO4 dan Al dalam berikut dielektrolisis dengan elektrode inert.
Al2(SO4)3. Sebutkan bagian-bagiannya dan bagaimana a. KI(aq)
cara kerjanya. b. NaOH(aq)
2. Hitunglah potensial sel dari diagram sel berikut. c. NaCl(l)
(E° dapat dilihat dari tabel). d. ZnSO4(aq)
a. K | K+ || Co2+ | Co 4. Jika 2 buah sel elektrolisis yang masing-masing
mengandung elektrolit AgNO3 dan CuSO4 disusun
b. Fe | Fe2+ || Cu2+ | Cu
seri dengan menggunakan arus yang sama,
c. Cd | Cd2+ || Ag+ | Ag dihasilkan 5,5 g Cu. Berapakah massa Ag yang
d. Zn | Zn2+ || Br2 | Br– diperoleh? (Ar Cu= 63,5 g/mol, Ar Ag = 108 g/mol)

Soal Tantangan
1. Kita semua pasti mengenal batu baterai. Ketika kita a. Logam manakah yang bertindak sebagai anode
menggunakan batu baterai tersebut, lama-kelamaan dan katode?
batu baterai itu tidak dapat digunakan lagi. b. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi pada setiap
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? elektrode.
2. Perhatikan bagan elektrolisis berikut. c. Bagaimanakah konsentrasi AgNO3 di dalam
+ – larutan? Jelaskan.
c. Menurut Anda, untuk apakah teknik elektrolisis
Ag(s) Cu(s) tersebut dilakukan? Jelaskan.

AgNO3(aq)

48 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Apendiks 2
Tabel Unsur-Unsur Kimia
Unsur (Inggris) Unsur (Indonesia) Simbol Nomor Atom Nomor Massa

Actinium Aktinium Ac 89 (227)


Alumunium Alumunium Al 13 26,98
Americium Amerisium Am 95 (243)
Antimony Antimon Sb 51 121,8
Argon Argon Ar 18 39,95
Arsenic Arsen As 33 74,92
Astatine Astat At 85 (210)
Barium Barium Ba 56 137,3
Berkelium Berkelium Bk 97 (247)
Beryllium Berilium Be 4 9,012
Bismuth Bismut Bi 83 209,0
Boron Boron B 5 10,81
Bromine Bromin Br 35 79,90
Cadmium Kadmium Cd 48 112,4
Calcium Kalsium Ca 20 40,08
Californium Kalifornium Cf 98 (249)
Carbon Karbon C 6 12,01
Cerium Serium Ce 58 140,1
Cesium Sesium Cs 55 132,9
Chlorine Klor Cl 17 35,45
Chromium Kromium Cr 24 52,00
Cobalt Kobalt Co 27 58,93
Copper Tembaga Cu 29 63,55
Curium Kurium Cm 96 (247)
Dysprosium Disprosium Dy 66 162,5
Einsteinium Einsteinium Es 99 (247)
Erbium Erbium Er 68 167,3
Europium Europium Eu 63 152,0
Fermium Fermium Fm 100 (253)
Fluorine Fluor F 9 19,00
Francium Fransium Fr 87 (223)
Gadolinium Gadolinium Gd 64 157,3
Gallium Galium Ga 31 69,72
Germanium Germanium Ge 32 72,59
Gold Emas Au 79 197,0
Hafnium Hafnium Hf 72 178,5
Helium Helium He 2 4,003
Holmium Holmium Ho 67 164,9
Hydrogen Hidrogen H 1 1,008

Apendiks 3 185
Indium Indium In 49 114,8
Iodine Yodium I 53 126,9
Iridium Iridium Ir 77 192,2
Iron Besi Fe 26 55,85
Krypton Kripton Kr 36 83,80
Lanthanum Lantanium La 57 138,9
Lawrencium Lawrensium Lr 103 (257)
Lead Timbal Pb 82 207,2
Lithium Litium Li 3 6,941
Lutetium Lutetium Lu 71 175,0
Magnesium Magnesium Mg 12 24,31
Manganese Mangan Mn 25 54,94
Mendelevium Mendelevium Md 101 (256)
Mercury Air raksa Hg 80 200,6
Molybdenum Molibdenum Mo 42 95,94
Neodymium Neodimium Nd 60 144,2
Neon Neon Ne 10 20,18
Neptunium Neptunium Np 93 (237)
Nickel Nikel Ni 28 58,69
Niobium Niobium Nb 41 92,91
Nitrogen Nitrogen N 7 14,01
Nobelium Nobelium No 102 (253)
Osmium Osmium Os 76 190,2
Oxygen Oksigen O 8 16,00
Palladium Paladium Pd 46 106,4
Phosphorus Fosfor P 15 30,97
Platinum Platina Pt 78 195,1
Plutonium Plutonium Pu 94 (242)
Polonium Polonium Po 84 (210)
Potassium Kalium K 19 39,10
Praseodymium Praseodimium Pr 59 140,9
Promethium Prometium Pm 61 (147)
Protactinium Protaktinium Pa 91 (231)
Radium Radium Ra 88 (226)
Radon Radon Rn 86 (222)
Rhenium Renium Re 75 186,2
Rhodium Rodium Rh 45 102,9
Rudibium Rudibium Rb 37 85,47
Ruthenium Rutenium Ru 44 101,1
Samarium Samarium Sm 62 150,4
Scandium Skandium Sc 21 44,96
Selenium Selenium Se 34 78,96
Silicon Silikon Si 14 28,09
Silver Perak Ag 47 107,9
Sodium Natrium Na 11 22,99
Strontium Stronsium Sr 38 87,62
Sulfur Belerang S 16 32,07

186 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Tantalum Tantalum Ta 73 180,9
Technetium Teknesium Tc 43 (99)
Tellurium Telurium Te 52 127,6
Terbium Terbium Tb 65 158,9
Thallium Talium Tl 81 204,4
Thorium Torium Th 90 232,0
Thulium Tulium Tm 69 168,9
Tin Timah Sn 50 118,7
Titanium Titanium Ti 22 47,88
Tungsten Wolfram W 74 183,9
Uranium Uranium U 92 238,0
Vanadium Vanadium V 23 50,94
Xenon Xenon Xe 54 131,3
Ytterbium Iterbium Yb 70 173,0
Yttrium Itrium Y 39 88,91
Zinc Seng Zn 30 65,39
Zirconium Zirkonium Zr 40 91,22

Keterangan: sifat radioaktif Sumber: Chemistry (Chang), 2002

Tetapan dan Lambang Tetapan yang Digunakan


dalam Ilmu Kimia
Tetapan Lambang Besar Angka dan Satuan

Satuan massa atom sma 1 sma = 1,660540 × 10–27 kg


1 g = 6,022137 × 1023 sma
Bilangan Avogadro NA NA = 6,022137 × 1023/mol
Boltzmann k 1,38066 × 1023 J/K
Muatan listrik e 1,6021773 × 10–19 C (C = coulomb)
Tetapan gas R 0,0820578 (L atm)/(mol K)
8,31451 J/(mol K)
Faraday F 9,648531 C/mol → 96500 C/mol
Massa elektron me 5,485799 × 104 sma
9,109390 × 10–31 kg
Massa neutron mn 1,008664 sma
1,674929 × 10–27 kg
Massa proton mp 1,007276 sma
1,672623 × 10–27 kg
Tetapan Planck h 6,626076 × 10–34 J.s
Kecepatan rambat cahaya c 2,99792458 × 108 m/s ≈ 3 × 108 m/s

Apendiks 2 187
Apendiks 3
Harga Potensial Reduksi Unsur-Unsur
Setengah Reaksi E° (volt)

F2(g) + 2 e– U 2 F–(aq) +2,87


S2O82–(aq) + 2 e– U 2 SO42–(aq) +2,01
PbO2(s) + HSO4 (aq) + 3 H (aq) + 2 e
– + –
U PbSO4(s) + 2 H2O +1,69
2 HOCl(aq) + 2 H (aq) + 2 e
+
U Cl2(g) + 2 H2O
– +1,63
MnO4 (aq) + 8 H (aq) + 5 e U Mn2+(aq) + 4 H2O
– + – +1,51
PbO2(s) + 4 H+(aq) + 2 e– U Pb2+(aq) + 2 H2O +1,46
BrO3–(aq) + 6 H+(aq) + 6 e– U Br–(aq) + 3 H2O +1,44
Au3+(aq) + 3 e– U Au(s) +1,42
Cl2(g) + 2 e– U 2 Cl–(aq) +1,36
O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e– U 2 H2O +1,23
Br2(aq) + 2 e– U 2 Br–(aq) +1,07
NO3–(aq) + 4 H+(aq) + 3 e– U NO(g) + 2 H2O +0,96
Ag+(aq) + e– U Ag(s) +0,80
Fe3+(aq) + e– U Fe2+(aq) +0,77
I2(s) + 2 e– U 2 I–(aq) +0,54
NiO2(s) + 2 H2O + 2 e– U Ni(OH)2(s) + 2 OH–(aq) +0,49
Cu2+(aq) + 2 e– U Cu(s) +0,34
SO42–(aq) + 4 H+(aq) + 2 e– U Ni(OH)2(s) + 2 OH–(aq) +0,17
AgBr(s) + e– U Ag(s) + Br– +0,07
2 H+(aq) + 2 e– U H2(g) 0
Sn2+(aq) + 2 e– U S n(s) –0,14
Ni2+(aq) + 2 e– U Ni(s) –0,25
Co2+(aq) + 2 e– U Co(s) –0,28
PbSO4(s) + H+(aq) + 2 e– U Pb(s) + HSO4–(aq) –0,36
Cd2+(aq) + 2 e– U Cd(s) –0,40
Fe2+(aq) + 2 e– U Fe(s) –0,44
Cr2+(aq) + 3 e– U Cr(s) –0,74
Zn2+(aq) + 2 e– U Zn(s) –0,76
2 H2O + 2 e– U H2(g) + 2 OH–(aq) –0,83
Al3+(aq) + 3 e– U Al(s) –1,66
Mg2+(aq) + 2 e– U Mg(s) –2,37
Na+(aq) + e– U Na(s) –2,71
Ca2+(aq) + 2 e– U Ca(s) –2,76
K+(aq) + e– U K(s) –2,92
Li+(aq) + e– U Li(s) –3,05

Sumber: Chemistry the Central Science, 2001

188 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


Kamus Kimia
A D
adisi: reaksi yang mengubah ikatan ganda menjadi deeksitasi: perpindahan elektron dari tingkat energi
ikatan tunggal. yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah
dengan memancarkan energi.
afinitas elektron: perubahan energi yang terjadi jika
suatu atom atau molekul memperoleh elektron daya oksidasi: kemampuan mengoksidasi unsur lain.
membentuk ion negatif.
daya reduksi: kemampuan mereduksi unsur lain.
aldosa: karbohidrat yang mengandung gugus
dipol: dua kutub
fungsional aldehid.
disosiasi: peristiwa penguraian suatu zat menjadi
alotropi: variasi bentuk kristal karena perbedaan suhu
beberapa zat lain yang lebih sederhana
dan tekanan.
distilasi: proses pemisahan komponen-komponen
alkana: senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal.
campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya.
alkena: senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap
dua. E
alkuna: senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap eksitasi: perpindahan elektron dari tingkat energi yang
tiga. rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan
menyerap energi.
anilin: turunan benzena yang mengandung gugus amina
(-NH2). elektrolisis: pembangkit reaksi kimia dengan me-
lewatkan arus listrik melalui elektrolit.
anion poliatom: anion yang terdiri atas beberapa unsur.
elektrolit: cairan yang menghantarkan listrik sebagai
anion: ion yang bermuatan negatif.
akibat adanya ion positif atau negatif.
anode: elektrode positif.
elektron valensi: elektron pada kulit terluar atom yang
antioksidan: bahan kimia yang berguna untuk berperan dalam pembentukan ikatan.
mencegah oksidasi pada makanan atau tubuh
elektron: partikel dasar dengan muatan negatif.
makhluk hidup.
energi ionisasi: energi yang menyebabkan ionisasi dan
asam: jenis senyawa yang mengandung hidrogen dan
diukur dalam elektronvolt atau joule per mol.
berdisosiasi dalam air menghasilkan ion hidrogen
positif. F
asam konjugasi: spesi yang terbentuk jika suatu basa fenol: turunan benzena yang mengandung satu gugus
menerima H+ hidroksi (-OH) dengan rumus molekul C6H5OH.
atom: bagian terkecil dari suatu unsur yang utuh secara
kimia. G
gas mulia: unsur-unsur gas monoatomik yang ada
B dalam golongan VIIIA pada tabel berkala: helium
basa konjugasi: spesi yang terbentuk jika suatu asam (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe),
menerima H+ dan radon (Rn).
benzena: senyawa hidrokarbon aromatik yang gaya antarmolekul: interaksi antarmolekul dengan cara
mengandung enam atom karbon. membentuk ikatan kimia
bilangan oksidasi: ukuran kendali elektron yang dimiliki golongan: unsur-unsur dalam tabel periodik dalam
atom dalam senyawa, lalu dibandingkan dengan kolom yang sama.
unsur murninya.

Kamus Kimia 189


H katode: elektrode negatif.

haloalkana: suatu senyawa alkana yang memiliki gugus keelektronegatifan: disebut juga elektronegatifitas
alkil atom halogen. merupakan nilai kecenderungan suatu atom untuk
menarik elektron dalam pembentukan ikatan kimia.
halogenasi: reaksi penggantian suatu atom oleh unsur
halogen. ketosa: karbohidrat yang mengandung gugus
fungsional keton.
hidrokarbon: senyawa kimia yang hanya mengandung
karbon dan hidrogen. konduktivitas: daya hantar listrik.

hidrokarbon jenuh: senyawa hidrokarbon yang tidak konfigurasi elektron: susunan elektron dalam setiap
memiliki ikatan rangkap. lintasan atom.

hidrokarbon tak jenuh: senyawa hidrokarbon yang M


memilki ikatan rangkap.
makromolekul: molekul berukuran besar yang terdiri
I atas ribuan atau jutaan atom.

ikatan hidrogen: sejenis interaksi elektrostatistik di massa atom: satuan massa yang digunakan untuk
antara molekul yang hidrogennya terikat pada atom menyatakan massa atom relatif, setara dengan
elektronegatif (F, N, O). 1
massa isotop karbon -12.
12
ikatan ion: ikatan kimia yang terbentuk karena adanya
pengalihan elektron. massa jenis: massa pada per satuan volume.
ikatan kovalen valensi: ikatan kimia yang terbentuk massa molar: massa molekul relatif atau massa rumus
ketika satu atom menyumbangkan 2 elektron relatif yang dinyatakan dalam gram (gram/mol).
sekaligus.
meta: posisi substituen pada atom C nomor 1 dan 3 pada
ikatan kovalen: ikatan kimia yang dibentuk melalui cincin benzena.
pemakaian elektron valensi bersama.
mol: banyaknya zat yang mengandung satuan dasar di
ikatan logam: ikatan kimia antara atom-atom logam, dalam 0,012 kg atom karbon-12.
bukan merupakan ikatan ion maupun ikatan
molar: menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap
kovalen.
liter larutan atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap
ionisasi: pengionan, proses menghasilkan ion. mL larutan
isomer: beberapa senyawa kimia yang memiliki rumus monomer: satuan terkecil dari polimer. Misal, asam
molekul yang sama tetapi berbeda struktur amino merupakan monomer dari protein.
molekulnya atau berbeda susunan atomnya dalam
monosakarida: karbohidrat yang terdiri atas satu unit
ruang.
sakarida.
isotop: satu atau dua atau beberapa atom dari unsur
yang sama yang memiliki jumlah proton yang sama N
dalam intinya tetapi berbeda jumlah neutronnya.
neutron: inti atom dengan muatan netral.

K nomor atom: menyatakan banyaknya proton dalam inti


atom, dilambangkan Z.
karbohidrat: senyawa hidrokarbon yang memiliki gugus
fungsional aldehid atau keton dan mengandung nomor massa: menyatakan jumlah neutron dalam atom
banyak gugus hidroksi. jika diselisihkan dengan nomor atom.
karboksida: senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi nonelektrolit: larutan yang tidak dapat menghantarkan
antara atom C dan atom O. arus listrik.
katalis: zat tambahan yang dapat mempercepat reaksi nonlogam: unsur kimia yang merupakan penghantar
tetapi zat tersebut tidak ikut dalam reaksi. kalor dan listrik yang buruk serta tidak membentuk
kation: ion yang bermuatan positif. ion positif.

190 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


O S
oksida: senyawa biner yang terbentuk antara unsur senyawa biner: senyawa yang tersusun atas dua unsur
dengan oksigen. kimia.
oksidasi: pelepasan elektron. senyawa ion: senyawa yang terbentuk karena ikatan ion.
oksidator: unsur atau senyawa yang mengalami reduksi. senyawa kovalen biner: senyawa biner dari nonlogam
dan nonlogam.
ozon: gas tidak berwarna O3 yang larut dalam air dingin.
senyawa nonpolar: senyawa yang memiliki molekul
orto: posisi substituen pada atom C nomor 1 dan 2 pada
tanpa momen dipol permanen.
cincin benzena.
senyawa organik: senyawa karbon yang biasanya
P gabungan dari unsur hidrogen, oksigen, nitrogen,
para: posisi substituen pada atom C nomor 1 dan 4 pada dan sufur.
cincin benzena. senyawa polar: senyawa ionik atau molekul dengan
pengoksidasi: zat yang mengalami reaksi reduksi dan momen dipol permanen yang besar.
menyebabkan zat lain teroksidasi. senyawa poliatom: senyawa ionik yang mengandung
penyaringan: pemisahan zat dengan prinsip perbedaan ion poliatomik.
ukuran partikel zat. sifat fisika: sifat suatu zat yang dapat diamati atau
pereaksi: senyawa atau unsur kimia yang bereaksi. diukur tanpa mengubah komposisi zat tersebut.

periode: unsur-unsur tabel periodik dalam baris yang sifat kimia: sifat suatu zat berdasarkan reaksinya
sama. dengan zat lain.

persamaan reaksi: persamaan kimia yang memberi sifat magnet: sifat suatu zat terhadap daya tarik magnet.
nama pereaksi-pereaksi dan nama hasil reaksinya
T
polimer: zat dengan molekul besar yang terdiri atas
titik didih: suhu pada suatu tekanan udara jenuh suatu
monomer-monomer.
cairan sama dengan tekanan atmosfer luar.
proton: partikel dasar dengan muatan positif.
titik leleh: suhu pada saat padatan berubah menjadi
R cair.

reaksi adisi: reaksi penghilangan ikatan rangkap dan U


digantikan dengan gugus fungsi (atom atau molekul).
unsur: zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
reaksi eliminasi: reaksi pembentukan ikatan rangkap yang lebih sederhana.
dari ikatan tunggal.
reaksi redoks: reaksi kimia yang melibatkan proses V
reduksi dan oksidasi. volume molar: volume satu mol gas pada keadaan
standar (0°C, 1atm).
reaksi substitusi: reaksi penggantian gugus fungsi (atom
atau molekul) yang terikat pada atom C suatu
Z
senyawa hidrokarbon.
zat aditif: bahan kimia tambahan untuk mendapatkan
reduksi: penerimaan elektron.
sifat senyawa yang diharapkan.
reduktor: unsur atau senyawa yang mengalami oksidasi.
reverse osmosis: osmosis balik, metode untuk
memisahkan zat dengan menggunakan membran
semipermeabel dan tekanan yang tinggi.
rumus molekul: menyatakan jenis dan jumlah molekul
yang ada.
rumus empiris: menyatakan perbandingan atom yang
paling sederhana.

Kamus Kimia 191


Indeks
A F
adisi 133, 154, 155, 167, 168, 170 fenol 139, 142, 143, 144
afinitas elektron 30 fluorin 74, 120
aki 24, 37, 38, 39, 162 fosfor 62, 64, 74, 75, 142
alkana 104, 105, 109, 112, 120, 122, 130, 131 fraksi mol 3, 4, 6, 7, 17, 19, 21, 98
alkena 137, 154 fruktosa 15, 21
alkohol 102, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 111, 113,
117, 123, 124, 125, 126, 127, 128, 129, G
130, 132, 133, 134
amino 139, 159, 160, 161, 162, 167, 168, 169, galaktosa 155, 156, 157, 158, 169, 174
170, 174 glikogen 155, 158, 169
aromatik 141 glukosa 4, 5, 9, 10, 15, 16, 21, 22, 96, 155, 156,
157, 158, 169, 174
aspirin 141, 142, 146, 149
H
B haloalkana 101, 102, 120, 121, 124, 130, 133
basa 15, 25, 26, 27, 28, 51, 52, 57, 58, 59, 60, hasil reaksi 39, 59, 127, 128
62, 97, 127, 142, 161 hidrogen 18, 26, 27, 30, 33, 34, 37, 38, 39,
baterai 24, 36, 37, 39, 64 47, 48, 51, 53, 63, 66, 70, 74, 80, 87, 92,
bauksit 75 95, 96, 97, 101, 102, 125, 126, 127,
belerang 25, 59, 60, 69 136, 148, 169
benzoat 19, 96, 129, 131, 136, 142, 143, 146, hidrokarbon 100, 103, 136, 137, 154, 169
149, 173 hidroksida 37, 40, 63, 174
besi 42, 43, 44, 46, 47, 50, 51, 53, 63, 64, 65, 66,
67, 68, 72, 74, 75, 138 I
bilangan oksidasi 24, 25, 44, 45, 51, 52 ikatan peptida 159, 161, 169
inert 40, 47, 48
C iodin 56, 74, 120
cincin benzena 137, 139, 144, 161 ionisasi 16, 17, 18, 19, 30, 96, 97
isomer 122, 123, 124, 125, 133, 134, 173, 174
D isotop 75, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87,
89, 90, 92, 95, 173
derajat ionisasi 18, 19, 96
diagram fase 7 K
dipeptida 159, 160, 162, 170
disakarida 155, 157, 158, 159, 174 kalium 25, 32, 37, 39, 47, 48, 57, 58, 61, 63
distilasi 11, 12, 62, 63, 66, 72 karat 43, 44, 52, 63, 65, 67
karbohidrat 152, 153, 155, 157, 167, 169, 174
E karboksilat 101, 102, 111, 112, 113, 114, 115, 116,
123, 124, 125, 127, 128, 129, 130, 131, 132,
eksitasi 58
134, 144, 159, 173, 174
ekstraksi 66, 68, 72 kation 39, 61
elektrode 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, katode 29, 31, 32, 33, 36, 37, 38, 39, 40, 41,
41, 43, 46, 47, 48, 97 42, 43, 44, 47, 48, 68, 97, 98
elektrode standar 33, 34, 36 keelektronegatifan 74
elektron 16, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, keton 101, 102, 112, 113, 117, 118, 119, 123,
33, 37, 38, 39, 41, 44, 45, 46, 47, 54, 124, 126, 127, 129, 130, 133, 138, 156,
58, 74, 80, 94, 97, 98 173, 174
energi ionisasi 30
ketosa 156, 170
ester 102, 111, 116, 123, 124, 125, 127, 128,
korosi 24, 43, 44, 45, 51, 60, 66
130, 132, 134
esterifikasi 128
eter 22

192 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII


L R
lakmus 59, 60 reduksi 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35,
laktosa 156, 158, 169, 174 36, 39, 40, 44, 46, 47, 56, 57, 66, 68, 74, 97
lemak 115, 116, 129, 153, 164, 165, 166, reduktor 29, 30, 46, 66, 97
167, 169, 174 rumus empiris 9
164, 165, 166, 167, 169, 174 rumus molekul 111, 122, 155, 167, 173
logam 24, 29, 30, 31, 38, 39, 40, 42, 43, 44,
45, 46, 47, 50, 51, 52, 53, 57, 58, 59, S
60, 65, 66, 67, 68, 69, 72, 74, salisilat 144, 145
75, 76, 97, 126, 127 sekunder 36, 37, 109
M sel elektrolisis 29, 38, 39, 41, 42, 44, 45, 48, 68
sel volta 97
magnesium 15, 18, 59, 60, 61, 64, 66, 72 selulosa 158
magnet 54, 66 senyawa karbon 100, 101, 102, 103, 104, 114, 115,
makromolekul 152, 169 122, 130, 134, 156, 174
maltosa 156, 157, 158, 174 senyawa kimia 100, 116, 146
margarin 164, 166 senyawa organik 100, 113
monomer 152, 154, 167, 169, 174 sifat fisika 2, 80
monosakarida 155, 156, 157, 158, 159, 167 sifat kimia 2, 53, 54, 56, 74, 92, 100
sifat magnet 54
N struktur cincin 100
substitusi 137, 138, 139, 140, 146
natrium 25, 26, 27, 39, 42, 47, 60, 61, 63,
64, 70, 71, 74, 128, 174 T
nilon 153, 154, 167, 169
nitrogen 48, 53, 62, 63, 71, 72, 74, 84 teflon 153, 154, 167, 169
tekanan osmotik 5, 13, 14, 15, 18, 19, 20,
O 21, 22, 96
tembaga 30, 31, 39, 41, 46, 47, 48, 50, 51, 52, 66,
oksidasi 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 36,
67, 69, 72, 74, 75, 97
40, 43, 44, 45, 47, 51, 52, 54, 74, 143, 166 tersier 108, 109
oksidator 29, 74, 75, 76
titik didih 5, 7, 8, 9, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
oksigen 24, 25, 27, 37, 38, 44, 47, 51, 52, 53, 62,
54, 55, 72, 74, 96, 98, 125, 126, 127,
63, 64, 68, 72, 74, 75, 84, 97, 101, 102, 148 129, 141, 142, 143, 144
osmosis 12, 13, 14, 15
titik leleh 11, 52, 54, 55, 72, 74, 141, 142, 143, 144
P U
pemisahan 14, 71
uranium 80, 82, 83, 84, 86, 91, 92
pereaksi 36, 122, 123, 143, 150
periode 58, 59, 62, 74, 83 V
persamaan reaksi 24, 25, 26, 27, 28, 29, 33, 46,
51, 56, 64, 83, 85, 93, 143, 144, 152, 165 vanadium 64, 65
pestisida 143 voltmeter 31
polimer 129, 144, 152, 153, 154, 155, 158,
162, 167, 169, 170, 173 Z
polimerisasi 154, 155, 167, 169, 170, 174
zat aditif 129, 130
potensial elektrode 33, 34, 46
zat pewarna 143
potensial sel 31, 34, 36, 47, 48
primer 36, 45, 109
protein 14, 152, 153, 154, 155, 158, 159, 160, 161,
162, 167, 169, 174
pupuk 62, 63, 64, 71, 72, 73

Indeks 193
Daftar Pustaka
Achmad Hiskia, Tupamahu. 1991. Penuntun Belajar Kimia: Stoikiometri dan Energetika. Bandung:
PT Citra Aditya Bakti.

Brady, James E. dan Fred Senese. 2004. Chemistry: Matter and Its Changes. 4th Edition. New York: John
Wiley & Sons.Inc.

Brown, Theodore L. et.al. 2000. Chemistry The Central Science. New Jersey: Prentice Hall.

Chang, Raymond. 2002. Chemistry. 7th edition. New York: McGraw-Hill.

Drewes, F. Kristen Milligen. 2000. How to Study Science. 3ed edition. New York: McGraw - Hill.

Fullick, A. dan Patrick F. 2000. Chemistry. Edisi kedua. Oxford: Heinemann.

Heyworth, Rex. M. 2000. Science Discovery 1. Singapore: Pearson Education Asia Pte, Ltd.

Mc Murry, John dan Robert C Fay. 2001. Chemistry. New Jersey: Prentice Hall.

Millio, Frank R. 1991. Experiment in General Chemistry. New York: Sauders College Publishing.

Murov, Steve dan Brian Stedjee. 2000. Experiments and Exercises in Basic Chemistry. 5th edition.
New York: John Wiley & Sons, Inc.

Newmark, Ann. 1997. Jendela IPTEK: Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.

Newmark, Ann. 1997. Jendela IPTEK: Materi. Jakarta: Balai Pustaka.

Olmsted, Jhon dan Gregory M.W. 1997. Chemistry The Molecular Science, Edisi kedua. Dubuque: Wm. C. Brown.

Petrucci, Ralph H. dan Wiliam Harwood. 1997. General Chemistry Principles and Modern
Application. 7th edition. New Jersey: Prentice Hall.
Ryan. L. 2001. Chemistry for You. London: Nelson Thornes.

Sevenair, John P. Burkett dan Allan R. 1997. Introductory Chemistry. Dubuque: Wm. C. Brown
Communication.

Sherman, Alan dan Sharon J. Sherman. 1996. Basic Concept of Chemistry. 6th edition. New Jersey: Houngton
Mipplin Company.

Sumber lain:
dbhs.wvusd.k12.ca

harleypics.com

http:\\id.wikipedia.org

www.bppt.go.id

www.depkes.go.id

www.fbr.fh.frankfurt.com

www.innovationcanada.ca

www.riviera concepts.com

www.rjautowork.com

www.ruf.rice.edu

194 Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII

Anda mungkin juga menyukai