Reaksi Redoks
dan Elektrokimia
Sumber: harleypics.com
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan
elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari dengan cara menerapkan konsep
reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan
kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri, serta menjelaskan reaksi oksidasi-
reduksi dalam sel elektrolisis dan menerapkan Hukum Faraday untuk eletrolisis larutan
elektrolit.
Anda tentu mengenal baterai, alat yang dapat menghasilkan arus listrik. A. Reaksi Redoks
Berbagai jenis baterai dalam berbagai bentuk dan tegangan telah banyak
B. Sel Elektrokimia
dibuat untuk menjalankan peralatan-peralatan elektronik. Pada prinsipnya,
arus yang dihasilkan baterai disebabkan oleh reaksi kimia, yaitu reaksi C. Korosi
redoks.
Selain baterai, penerapan reaksi redoks banyak digunakan di dalam
kehidupan sehari-hari, contoh pemanfaatan lainnya adalah pada penyepuhan
logam. Proses penyepuhan logam, seperti pelapisan kromium pada mesin
kendaraan bermotor sehingga terlihat mengilap, menggunakan sel elektrolisis.
Bagaimanakah proses elektrolisis terjadi? Bagaimana pula reaksi yang terjadi
pada baterai?
Pada bab ini, Anda akan mempelajari penyetaraan reaksi redoks dan
penerapannya pada sel elektrokimia, seperti sel Volta/sel Galvani dan sel
elektrolisis serta pemanfaatannya.
23
Soal Pramateri A Reaksi Redoks
1. Bagaimanakah konsep
reduksi dan oksidasi Konsep reduksi dan oksidasi (redoks) berdasarkan pengikatan dan
berdasarkan pengikatan pelepasan oksigen, penyerahan dan penerimaan elektron, serta peningkatan
dan pelepasan oksigen?
Jelaskan. dan penurunan bilangan oksidasi telah Anda pelajari di Kelas X Bab 7.
2. Bagaimanakah cara Konsep redoks pada Kelas X baru diterapkan dalam memberi nama
mengidentifikasi sifat senyawa sehingga dapat membedakan apa nama untuk CuO dan Cu2O serta
larutan elektrolit dan memahami penerapan konsep redoks dalam mengatasi masalah lingkungan.
larutan nonelektrolit?
Jelaskan. Selain itu, masih banyak penerapan reaksi reduksi oksidasi dalam kehidupan
3. Bagaimanakah konsep sehari-hari, misalnya reaksi yang terjadi pada baterai kering, sel aki,
reduksi dan oksidasi penyepuhan dan pemurnian logam, serta penanggulangan korosi.
berdasarkan penerimaan Reaksi reduksi-oksidasi merupakan reaksi yang berlangsung pada
dan penyerahan elektron?
Jelaskan.
proses-proses elektrokimia, yaitu proses kimia yang menghasilkan arus listrik
dan proses kimia yang menggunakan arus listrik.
Bagaimana reaksi-reaksi itu terjadi? Pada bab ini akan dibahas lanjutan
penerapan reaksi redoks dalam menyetarakan persamaan reaksi dan sel
elektrokimia. Agar Anda memahami penerapan konsep redoks ini, lakukanlah
kegiatan berikut.
Selidikilah 2.1
Penyetaraan Reaksi Redoks
Tujuan
Menyetarakan reaksi redoks
Alat dan Bahan
Persamaan reaksi
Langkah Kerja
1. Pelajarilah contoh-contoh reaksi redoks berikut dan setarakan reaksinya.
Kata Kunci a. Mg(s) + O2(g) → MgO(s)
• Bilangan oksidasi
b. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
• Reaksi oksidasi
• Reaksi reduksi c. ZnS(s) + HNO3(aq) → ZnSO4(aq) + NO(g) + H2O(l)
d. KMnO4(aq) + Na2SO3(aq) + H2SO4(aq) →
K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + H2O(l)
e. Cr2O7 (aq) + Fe (aq) + H (aq) → Cr3+(aq) + Fe3+(aq) + H2O(l)
2– 2+ +
Contoh 2.1
Setarakan persamaan untuk reaksi antara kalium permanganat dan natrium sulfit
dengan hadirnya asam sulfat untuk membentuk kalium sulfat, mangan(II) sulfat,
natrium sulfat, dan air.
Jawab
Langkah 1
kalium natrium asam kalium mangan(II) natrium
+ + + + + air
permanganat sulfit sulfat → sulfat sulfat sulfat
Langkah 2
KMnO4(aq) + Na2SO3(aq) + H2SO4(aq) →
K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + H2O(l)
(reaksi belum setara) Anda Harus
Langkah 3 Ingat
Tentukan bilangan oksidasi setiap unsur dalam persamaan itu: Reaksi reduksi oksidasi
+1 +7 –2 +1 +4 –2 +1 +6 –2 +1 +6 –2 +2 +6 –2 +1 +6 –2 +1 –2 dapat disetarakan dengan
KMnO4(aq) + Na2SO3(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + H2O(l) dua cara:
1. cara bilangan oksidasi;
Langkah 4 2. cara setengah reaksi.
Pilihlah unsur-unsur yang mengalami perubahan dalam bilangan oksidasi, artinya
yang mengalami oksidasi atau reduksi. You Must Remember
Reduction oxidation reaction
mengikat 5e
can be equal with two ways:
1. the change of oxidation
+7 +4 +2 +6
number;
Mn + S → Mn + S 2. a half reaction.
melepas 2e
Langkah 5
Samakan jumlah elektron yang dilepas dan diikat agar jumlah elektron yang
dilepaskan sama dengan yang diikat. Jumlah elektron yang dilepaskan harus
dikalikan 5, jadi 2 × 5 = 10 elektron.
Adapun jumlah elektron yang diikat dikalikan 2 sehingga menjadi 5 × 2 = 10 elektron.
Persamaan menjadi:
2 KMnO4(aq) + 5 Na2SO3(aq) + ? H2SO4(aq) →
K2SO4(aq) + 2 MnSO4(aq) + 5 Na2SO4(aq) + ? H2O(l)
Langkah 6
Dengan memeriksa ruas kiri dan ruas kanan, tentukan banyaknya mol yang belum
disetarakan, dalam hal ini H2SO4 dan H2O yang diperlukan untuk menyetarakan
persamaan. Seperti yang ditunjukkan oleh persamaan dalam langkah 5, 8 mol
belerang ditunjukkan di sebelah kanan (K2SO4, 2 MnSO4, dan 5 Na2SO4). Agar di
kiri juga menunjukkan 8 mol, harus ditetapkan 3 mol untuk H2SO4.
2 KMnO4(aq) + 5 Na2SO3(aq) + 3 H2SO4(aq) →
K2SO4(aq) + 2 MnSO4(aq) + 5 Na2SO4(aq) + ? H2O(l)
Banyaknya air dapat dihitung dengan dua cara:
a. Banyaknya total atom oksigen yang ditunjukkan di ruas kiri persamaan terakhir
adalah 35 dan di kanan adalah 32 mol, tidak termasuk H 2O. Jadi, harus
ditambahkan 3 mol air.
Contoh 2.2
Setarakanlah reaksi berikut.
ZnS(s) + HNO3(aq) → ZnSO4(aq) + NO(g) + H2O(l)
Jawab
–2 +5 +6 +2
Kupas ZnS(s) + HNO3(aq) → ZnSO4(aq) + NO(g) + H2O(l)
Tuntas 1.
Contoh 2.4
Setarakan persamaan untuk reaksi natrium dikromat (Na2Cr2O7) dan asam klorida
untuk menghasilkan natrium klorida, kromium(III) klorida, air, dan klorin.
Langkah 2
Na2Cr2O7(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + CrCl3(aq) + H2O(l) + Cl2(g) (tidak setara)
Langkah 3
Tuliskan bentuk ion setiap zat, baik untuk persamaan reduksi maupun untuk oksidasi.
Untuk persamaan reduksi:
Cr2O72–(aq) → 2 Cr3+(aq) (belum lengkap)
Dengan mengetahui bahwa oksigen akan membentuk air, diperoleh
Cr2O72– (aq) → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) (belum lengkap)
Juga mengetahui bahwa ion hidrogen harus bergabung dengan oksigen untuk
membentuk air, maka diperoleh Kupas
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) (setara) Tuntas
Dengan menambahkan elektron secukupnya pada ruas kiri untuk menyetarakan Reaksi redoks berikut:
muatan maka persamaan menjadi: a MnO4– + 6 H+ + b H2N2C2O4
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) → a Mn2+ + 8 H2O + 10 CO2
Harga a dan b berturut-turut
Untuk persamaan oksidasi:
adalah ....
2 Cl–(aq) → Cl2(g) (setara) A . 2 dan 3
Sebanyak 2 e harus ditambahkan di ruas kanan agar muatannya menjadi setara
–
B. 2 dan 4
2 Cl–(aq) → Cl2(g) + 2 e– C . 2 dan 5
D. 3 dan 5
Langkah 4 E. 4 dan 4
Selanjutnya kedua reaksi reduksi dan oksidasi dijumlahkan: Pembahasan
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) Menyamakan jumlah unsur
dan jumlah ion sebelum dan
3(2 Cl–(aq) → Cl2(g) + 2 e–) sesudah reaksi dengan
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 Cl–(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) + 3 Cl2(g) + 6 e– mengisi koefisien reaksinya.
Jadi, koefisien a dan b
Persamaan kedua dikalikan 3 sehingga jumlah elektron yang dilepaskan dalam berturut-turut adalah (C)
oksidasi sama dengan elektron yang diterima dalam reduksi (elektron saling 2 dan 5.
menghabiskan). UN 2003
Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 Cl–(aq) → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) + 3 Cl2(g)
Langkah 5
Untuk menuliskan persamaan keseluruhan yang setara, dikembalikan ke
persamaan reaksi molekul dengan memasukkan 2 ion Na+ untuk setiap Cr2O72–
dan satu Cl– untuk setiap H+. Persamaan akhir adalah
Na2Cr2O7(aq) + 14 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + 2 CrCl3(aq) + 7 H2O(l) + 3 Cl2(g)
Jadi, persamaan yang setara adalah
Na2Cr2O7(aq) + 14 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + 2 CrCl3(aq) + 7 H2O(l) + 3 Cl2(g)
Kata Kunci
Contoh 2.5 Setengah reaksi
Contoh 2.6
Setarakan persamaan reaksi redoks berikut.
basa
MnO4–(aq) + I–(aq) → MnO2(s) + I2(aq)
Jawab
1. MnO4–(aq) → Mn2+(aq) (reduksi)
I–(aq) → I2(aq) (oksidasi)
2. MnO4–(aq) + 4 H2O(l) → Mn2+ + 8 OH–
2 I–(aq) → I2(aq)
3. (MnO4 (aq) + 4 H2O(l) + 5 e– → Mn2+(aq) + 8 OH–(aq)) × 2
–
(2 I– → I2 + 2 e–) × 5
4. 2 MnO4 (aq) + 8 H2O(l) + 10 e– + 10 I–(aq) → 2 Mn2+(aq) + 16 OH–(aq) + 5 I2(aq) + 10 e–
–
Contoh 2.7
Setarakan persamaan reaksi berikut.
K2Cr2O7(aq) + H2C2O4(aq) + H2SO4(aq) → Cr2(SO4)3(aq) + H2O(l) + CO2(g) + K2SO4(aq)
Jawab
1. Cr2O72–(aq) → Cr3+(aq) (reduksi)
C2O42–(aq) → CO2(g) (oksidasi)
2. Cr2O72–(aq) + 14 H+(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l) (reduksi)
C2O42–(aq) → 2 CO2(g) + 2 e–
3. (Cr2O7 (aq) + 14 H+(aq) + 6 e– → 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l)) × 1
2–
Selidikilah 2.2
Reaksi Redoks yang Berlangsung Spontan atau Tidak Spontan
Tujuan
Mengamati reaksi redoks yang berlangsung spontan atau tidak spontan
berdasarkan hasil pengamatan
Alat dan Bahan
Data hasil percobaan
Langkah Kerja
1. Amati data hasil percobaan berikut.
Reaksi Redoks Pengamatan
Na(s) + HCl(aq) Reaksi berlangsung/terjadi
Mg(s) + HCl(aq) dengan adanya gelembung
Al(s) + HCl(aq) gas
Selidikilah 2.3
Sel Volta Kata Kunci
Tujuan • Sel galvani
Menentukan potensial sel suatu sel Volta • Sel volta
Alat dan Bahan Voltmeter
– +
1. Gelas kimia 1 L
2. Pipa U yang berisi KCl Jembatan garam (KCl)
3. Voltmeter
4. ZnSO4 1 M Zn Cu
5. CuSO4 1 M
6. Lempeng Zn
7. Lempeng Cu
ZnSO4 CuSO4
Langkah Kerja 1M 1M
1. Susunlah alat-alat seperti pada gambar.
2. Amati perubahan yang terjadi.
Tantangan Kimia
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
1. Elektrode manakah yang lebih mudah mengalami reduksi dan oksidasi? (jika Logam-logam seperti
dilihat dari sifat logam Zn dan Cu dalam deret Volta) emas, perak, dan platina
2. Bagaimanakah arah aliran elektron? sering dijadikan perhiasan
dan memiliki nilai jual
3. Bagaimanakah reaksi redoks yang terjadi? yang tinggi. Mengapa
4. Berapakah nilai potensial yang tertera pada voltmeter? demikian? Diskusikanlah
Kerjakanlah secara berkelompok dan diskusikanlah hasil yang Anda peroleh. bersama teman Anda dan
hubungkanlah jawaban
Anda dengan teori
Alessandro Volta.
Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan penjelasan
berikut.
Pada sel Volta digunakan elektrode negatif (anode) dari batang zink
(seng) yang dicelupkan dalam larutan ZnSO4 dan elektrode positif (katode)
dari batang cuprum (tembaga) yang dicelupkan dalam larutan CuSO4. Kedua
larutan dihubungkan dengan jembatan garam atau dipisahkan oleh dinding
Contoh 2.10
– +
jembatan garam
Cu C
ZnSO4(aq) Br 2 + KBr
Jawab
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e– (oksidasi)
Br2(aq) + 2 e– → 2 Br–(aq) (reduksi)
Diagram sel:
Zn(s) | Zn2+(aq) || Br2(aq) | Br–(aq)
Jadi, diagram sel untuk sel tersebut adalah Zn(s) | Zn2+(aq) || Br2(aq) | Br–(aq)
Tuliskanlah persamaan reaksi redoks di anode dan di katode dari diagram sel
berikut.
a. Ni(s) | Ni2+(aq) || Ag+(aq) | Ag(s)
b. Fe(s) | Fe2+(aq) || Au3+(aq) | Au(s)
Jawab
a. Anode (oksidasi) : Ni(s) → Ni2+(aq) + 2 e–
Katode (reduksi) : Ag+(aq) + e– → Ag(s)
b. Anode (oksidasi) : Fe(s) → Fe2+(aq) + 2 e–
Katode (reduksi) : Au3+(aq) + 3 e– → Au(s)
0,34 e
e Voltmeter
Cu
H 2 (g)
(1 atm)
Pt
Gambar 2.2
H+(aq) Cu 2+(aq) Pengukuran harga potensial
(1 M) (1 M) reduksi elektrode Cu
e 0,765
Voltmeter e
H2 (g) Zn
(1 atm)
Pt
Untuk membersihkan cincin atau peralatan yang terbuat dari perak biasanya
digunakan larutan pembersih yang harganya mahal. Namun, penggunaan larutan
pembersih tersebut dapat mengikis logam perak itu sendiri. Sebenarnya, proses
pembersihan tersebut dapat dilakukan dengan cara yang lebih ekonomis tanpa
mengikis logam peraknya. Buktikan oleh Anda dengan melakukan kegiatan berikut.
Kata Kunci
Sel elektrolisis
Siapkan bak kecil yang dasarnya telah dilapisi aluminium foil, kemudian
tambahkan detergen dan air hangat. Masukkan cincin atau peralatan perak yang
kotor ke dalam bak tersebut. Setelah beberapa saat, angkat cincin atau peralatan
perak tersebut.
Kerjakanlah secara berkelompok dan presentasikan hasil yang diperoleh di depan kelas.
2. Sel Elektrolisis
Pada subbab ini, kita akan mempelajari proses kebalikan dari sel Volta,
yaitu perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Apabila arus listrik
searah dialirkan ke dalam larutan elektrolit melalui elektrode maka larutan
elektrolit tersebut akan terurai. Peristiwa penguraian elektrolit oleh arus
searah inilah yang disebut elektrolisis. Sel tempat terjadinya elektrolisis
disebut sel elektrolisis. Untuk lebih memahami sel elektrolisis, lakukanlah
kegiatan berikut.
Keterangan:
w = massa zat (g)
Mr
e = massa ekuivalen atau
valensi Anda Harus
i = kuat arus (A) Ingat
t = waktu (s) Hukum I Faraday
F = tetapan Faraday = 96.500 coulomb menyatakan bahwa jumlah
1F = 1 mol elektron zat (gram) yang diendapkan
atau yang melarut pada
Untuk 2 elektrolit atau lebih yang dielektrolisis dengan jumlah arus elektrode berbanding lurus
yang sama berlaku Hukum II Faraday. dengan jumlah arus yang
melewati elektrolit.
Jika arus dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis maka jumlah zat You Must Remember
yang dihasilkan pada masing-masing elektrodenya sebanding dengan
1st Faraday Law states that
massa ekuivalen masing-masing zat tersebut. amount of saturated or
dissolved compound in
wA e A electrode is straight
= forward with the current
wB eB amount that pass through
the electrolyte.
Keterangan:
wA = massa zat A
wB = massa zat B
eA = massa ekuivalen zat A
eB = massa ekuivalen zat B Kata Kunci
Hukum Faraday
Contoh 2.14
Berapakah massa tembaga yang diendapkan di katode pada elektrolisis larutan
CuSO4 dengan menggunakan arus 2 A selama 20 menit. (Ar Cu = 63,5 g/mol)
Jawab
Di katode, terjadi reaksi reduksi Cu2+ menjadi Cu:
Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
t = 20 menit = 1.200 s
eit
w=
F
63,5 g/mol
× 2 A ×1.200 s
= 2
96.500 coulumb
= 0,79 g
Jadi, massa tembaga yang diendapkan pada katode adalah 0,79 g.
Jika 2 buah sel elektrolisis yang masing-masing mengandung elektrolit AgNO3 dan
CuSO4 disusun seri dengan menggunakan arus yang sama, dihasilkan 2,5 g Ag.
Berapakah massa Cu yang diperoleh? (Ar Cu= 63,5 g/mol, Ar Ag = 108 g/mol)
Jawab
wCu eCu
=
w Ag e Ag
w Ag × eCu
wCu =
e Ag
63,5
2,5×
wCu = 2
108
= 0,73 g
Jadi, massa Cu yang diendapkan pada katode adalah 0,73 g.
C Korosi
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda pasti pernah melihat besi yang
berkarat. Apabila besi didiamkan pada udara yang lembap maka pada
permukaan besi akan terbentuk karat. Untuk mengetahui proses korosi pada
besi lakukanlah kegiatan berikut.
Katode
O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e– → 4 OH–(aq)
Rangkuman
1. Reaksi redoks merupakan reaksi yang berlangsung 4) Anode adalah kutub positif.
pada proses elektrokimia, yaitu proses kimia yang 5) Reaksi spontan.
menghasilkan arus listrik dan proses kimia yang b. Sel Elektrolisis
menggunakan arus listrik. Reaksi redoks diseta- 1) Katode mengalami reduksi, anode menga-
rakan dengan dua cara, yaitu lami oksidasi.
a. cara bilangan oksidasi; 2) Energi listrik diubah menjadi energi kimia.
b. cara setengah reaksi/ion elektron. 3) Katode adalah kutub positif.
2. Sel elektrokimia, terjadi perubahan energi kimia 4) Anode adalah kutub negatif.
menjadi energi listrik atau sebaliknya. Sel elektro- 5) Reaksi tidak spontan.
kimia terdiri atas sel Volta dan sel elektrolisis. ei t
a. Sel Volta 6) Berlaku hukum I Faraday w .
F
1) Katode mengalami reduksi, anode menga- 3. Korosi adalah reaksi oksidasi pada logam yang
lami oksidasi. disebabkan oleh oksigen dan air. Korosi dapat
2) Energi kimia diubah menjadi energi listrik. dicegah dengan proteksi katodik, pembentukan aloi,
3) Katode adalah kutub negatif. dan perlindungan pada permukaan logam.
Hukum I Faraday
Sel
stoikiometri
Elektrolisis
Hukum II Faraday
Reaksi dengan O2
penyebab
dan H2O
proses
yang Korosi
merugikan • Perlindungan pada permukaan
pencegahan • Proteksi katodik
• Pembentukan aloi
Kaji Diri
Bagaimanakah pendapat Anda setelah mempelajari mencegah korosi dan dalam industri, serta menjelaskan
materi Reaksi Redoks dan Elektrokimia ini? Menyenangkan, reaksi redoks dalam sel elektrolisis dan menerapkan Hukum
bukan? Banyak hal yang menarik tentang materi Reaksi Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit. Apakah Anda
Redoks dan Elektrokimia ini. Misalnya, Anda akan dapat dapat mencapai tujuan belajar tersebut? Jika Anda mengalami
menemukan aplikasi dari materi bab ini dalam kehidupan kesulitan dalam mempelajari materi tertentu pada bab ini,
sehari-hari seperti pada proses penyepuhan logam dan bertanyalah kepada guru kimia Anda. Anda pun dapat
pembentukan aloi. berdiskusi dengan dengan teman-teman untuk memecahkan
Tujuan Anda mempelajari bab ini adalah agar Anda dapat permasalahan-permasalahan yang berkenaan dengan materi
menerapkan konsep reaksi redoks dalam sistem elektrokimia Reaksi Redoks dan Elektrokimia ini. Belajarlah dengan baik.
yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam Pastikanlah Anda menguasai materi ini.
Soal Tantangan
1. Kita semua pasti mengenal batu baterai. Ketika kita a. Logam manakah yang bertindak sebagai anode
menggunakan batu baterai tersebut, lama-kelamaan dan katode?
batu baterai itu tidak dapat digunakan lagi. b. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi pada setiap
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? elektrode.
2. Perhatikan bagan elektrolisis berikut. c. Bagaimanakah konsentrasi AgNO3 di dalam
+ – larutan? Jelaskan.
c. Menurut Anda, untuk apakah teknik elektrolisis
Ag(s) Cu(s) tersebut dilakukan? Jelaskan.
AgNO3(aq)
Apendiks 3 185
Indium Indium In 49 114,8
Iodine Yodium I 53 126,9
Iridium Iridium Ir 77 192,2
Iron Besi Fe 26 55,85
Krypton Kripton Kr 36 83,80
Lanthanum Lantanium La 57 138,9
Lawrencium Lawrensium Lr 103 (257)
Lead Timbal Pb 82 207,2
Lithium Litium Li 3 6,941
Lutetium Lutetium Lu 71 175,0
Magnesium Magnesium Mg 12 24,31
Manganese Mangan Mn 25 54,94
Mendelevium Mendelevium Md 101 (256)
Mercury Air raksa Hg 80 200,6
Molybdenum Molibdenum Mo 42 95,94
Neodymium Neodimium Nd 60 144,2
Neon Neon Ne 10 20,18
Neptunium Neptunium Np 93 (237)
Nickel Nikel Ni 28 58,69
Niobium Niobium Nb 41 92,91
Nitrogen Nitrogen N 7 14,01
Nobelium Nobelium No 102 (253)
Osmium Osmium Os 76 190,2
Oxygen Oksigen O 8 16,00
Palladium Paladium Pd 46 106,4
Phosphorus Fosfor P 15 30,97
Platinum Platina Pt 78 195,1
Plutonium Plutonium Pu 94 (242)
Polonium Polonium Po 84 (210)
Potassium Kalium K 19 39,10
Praseodymium Praseodimium Pr 59 140,9
Promethium Prometium Pm 61 (147)
Protactinium Protaktinium Pa 91 (231)
Radium Radium Ra 88 (226)
Radon Radon Rn 86 (222)
Rhenium Renium Re 75 186,2
Rhodium Rodium Rh 45 102,9
Rudibium Rudibium Rb 37 85,47
Ruthenium Rutenium Ru 44 101,1
Samarium Samarium Sm 62 150,4
Scandium Skandium Sc 21 44,96
Selenium Selenium Se 34 78,96
Silicon Silikon Si 14 28,09
Silver Perak Ag 47 107,9
Sodium Natrium Na 11 22,99
Strontium Stronsium Sr 38 87,62
Sulfur Belerang S 16 32,07
Apendiks 2 187
Apendiks 3
Harga Potensial Reduksi Unsur-Unsur
Setengah Reaksi E° (volt)
haloalkana: suatu senyawa alkana yang memiliki gugus keelektronegatifan: disebut juga elektronegatifitas
alkil atom halogen. merupakan nilai kecenderungan suatu atom untuk
menarik elektron dalam pembentukan ikatan kimia.
halogenasi: reaksi penggantian suatu atom oleh unsur
halogen. ketosa: karbohidrat yang mengandung gugus
fungsional keton.
hidrokarbon: senyawa kimia yang hanya mengandung
karbon dan hidrogen. konduktivitas: daya hantar listrik.
hidrokarbon jenuh: senyawa hidrokarbon yang tidak konfigurasi elektron: susunan elektron dalam setiap
memiliki ikatan rangkap. lintasan atom.
ikatan hidrogen: sejenis interaksi elektrostatistik di massa atom: satuan massa yang digunakan untuk
antara molekul yang hidrogennya terikat pada atom menyatakan massa atom relatif, setara dengan
elektronegatif (F, N, O). 1
massa isotop karbon -12.
12
ikatan ion: ikatan kimia yang terbentuk karena adanya
pengalihan elektron. massa jenis: massa pada per satuan volume.
ikatan kovalen valensi: ikatan kimia yang terbentuk massa molar: massa molekul relatif atau massa rumus
ketika satu atom menyumbangkan 2 elektron relatif yang dinyatakan dalam gram (gram/mol).
sekaligus.
meta: posisi substituen pada atom C nomor 1 dan 3 pada
ikatan kovalen: ikatan kimia yang dibentuk melalui cincin benzena.
pemakaian elektron valensi bersama.
mol: banyaknya zat yang mengandung satuan dasar di
ikatan logam: ikatan kimia antara atom-atom logam, dalam 0,012 kg atom karbon-12.
bukan merupakan ikatan ion maupun ikatan
molar: menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap
kovalen.
liter larutan atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap
ionisasi: pengionan, proses menghasilkan ion. mL larutan
isomer: beberapa senyawa kimia yang memiliki rumus monomer: satuan terkecil dari polimer. Misal, asam
molekul yang sama tetapi berbeda struktur amino merupakan monomer dari protein.
molekulnya atau berbeda susunan atomnya dalam
monosakarida: karbohidrat yang terdiri atas satu unit
ruang.
sakarida.
isotop: satu atau dua atau beberapa atom dari unsur
yang sama yang memiliki jumlah proton yang sama N
dalam intinya tetapi berbeda jumlah neutronnya.
neutron: inti atom dengan muatan netral.
periode: unsur-unsur tabel periodik dalam baris yang sifat kimia: sifat suatu zat berdasarkan reaksinya
sama. dengan zat lain.
persamaan reaksi: persamaan kimia yang memberi sifat magnet: sifat suatu zat terhadap daya tarik magnet.
nama pereaksi-pereaksi dan nama hasil reaksinya
T
polimer: zat dengan molekul besar yang terdiri atas
titik didih: suhu pada suatu tekanan udara jenuh suatu
monomer-monomer.
cairan sama dengan tekanan atmosfer luar.
proton: partikel dasar dengan muatan positif.
titik leleh: suhu pada saat padatan berubah menjadi
R cair.
Indeks 193
Daftar Pustaka
Achmad Hiskia, Tupamahu. 1991. Penuntun Belajar Kimia: Stoikiometri dan Energetika. Bandung:
PT Citra Aditya Bakti.
Brady, James E. dan Fred Senese. 2004. Chemistry: Matter and Its Changes. 4th Edition. New York: John
Wiley & Sons.Inc.
Brown, Theodore L. et.al. 2000. Chemistry The Central Science. New Jersey: Prentice Hall.
Drewes, F. Kristen Milligen. 2000. How to Study Science. 3ed edition. New York: McGraw - Hill.
Heyworth, Rex. M. 2000. Science Discovery 1. Singapore: Pearson Education Asia Pte, Ltd.
Mc Murry, John dan Robert C Fay. 2001. Chemistry. New Jersey: Prentice Hall.
Millio, Frank R. 1991. Experiment in General Chemistry. New York: Sauders College Publishing.
Murov, Steve dan Brian Stedjee. 2000. Experiments and Exercises in Basic Chemistry. 5th edition.
New York: John Wiley & Sons, Inc.
Olmsted, Jhon dan Gregory M.W. 1997. Chemistry The Molecular Science, Edisi kedua. Dubuque: Wm. C. Brown.
Petrucci, Ralph H. dan Wiliam Harwood. 1997. General Chemistry Principles and Modern
Application. 7th edition. New Jersey: Prentice Hall.
Ryan. L. 2001. Chemistry for You. London: Nelson Thornes.
Sevenair, John P. Burkett dan Allan R. 1997. Introductory Chemistry. Dubuque: Wm. C. Brown
Communication.
Sherman, Alan dan Sharon J. Sherman. 1996. Basic Concept of Chemistry. 6th edition. New Jersey: Houngton
Mipplin Company.
Sumber lain:
dbhs.wvusd.k12.ca
harleypics.com
http:\\id.wikipedia.org
www.bppt.go.id
www.depkes.go.id
www.fbr.fh.frankfurt.com
www.innovationcanada.ca
www.riviera concepts.com
www.rjautowork.com
www.ruf.rice.edu