Anda di halaman 1dari 8

Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

PENGARUH KONSUMSI REBUSAN JANTUNG PISANG TERHADAP


EKSKRESI ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA RANAH WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2016

Riani
Dosen FIK Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

ABSTRAK

Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia tahun 2013hanya 42 % angka ini masih
dibawah target WHO 50%. Penyebabnya adalah biasanya ASI sulit keluar pada hari
pertama menyusui, ASI yang tidak cukup karena sulit keluar, bayi jadi malas menghisap
sehingga terjadi proses pembendungan pada payudara. Diperlukan ramuan untuk
membantu memperlancar kembali pengeluaran ASI yaitu dengan mengkonsumsi
rebusan jantung pisang. Tujuan penelitian ini adalah pengaruh konsumsi rebusan
jantung terhadap ekskresi ASI pada ibu menyusui di Desa Ranah wilayah kerja
Puskesmas Kampar tahun 2016. Metode penelitianquasi eksperimen (eksperimen semu)
dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Ibu Menyusui < 40 hari sebanyak 20orang. Adapun tehnik pengambilan sampel
menggunakan tehnik purposive sampling.Analisa data univariat dan bivariate yang diuji
dengan Paired T-test. Hasil penelitian diperoleh bahwa rerata ekskresi ASI sebelum
konsumsi rebusan jantung pisang adalah 385 cc dengan standar deviasi 82,876 dan
sesudah konsumsi rebusan jantung pisang adalah 720,00 cc dengan standar deviasi
86,450. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,001, maka dapat disimpulkan ada
pengaruh konsumsi rebusan jantung pisang terhadap ekskresi ASI pada ibu menyusui di
Desa Ranah wilayah kerja Puskesmas Kampar tahun 2016.Diharapkan kepada Ibu-Ibu
didesa tersebut untuk aktif berkonsultasi kebidan desa terlebih dahulu perihal kendala-
kendala menyusui sebelum memutuskan memberikan susu formula, sehingga pemberian
ASI eksklusif ini dapat terlaksana dengan baik.

Daftar Bacaan :20 ( 2008 – 2015)


Kata Kunci :Jantung Pisang, Ekskresi ASI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASI merupakan makanan pertama Syndrome).Namun, menciptakan
bagi bayi yang nutrisinya sangat pemberian ASI sejak hari pertama
kompleks. Manfaat pentingnya tidak selalu mudah karena banyak
memberikan ASI eksklusif dapat ibu menghadapi masalah dalam
melindungi bayi dari sindrom melakukannya.Kejadian yang sering
kematian bayi mendadak atau SIDS terjadi pada hari pertama menyusui
(Sudden Infant Death adalah sulitnya ASI keluar. Hal ini

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 117


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

membuat ibu berpikir bahwa bayi Indonesia pada bayi 0–5 bulan turun
mereka tidak akan mendapat cukup dari 62,2% tahun 2012 menjadi
ASI sehingga ibu sering mengambil 56,2% pada tahun 2013, sedangkan
langkah berhenti menyusui dan di Propinsi Riau pada tahun 2013
menggantinya dengan susu formula. hanya mencapai angka 55,9 % jauh
Di samping itu, ada juga ibu yang dari yang di target kan oleh
merasa takut dan menghindar kementrian kesehatan yang
menyusui, akibatnya akan terjadi menargetkan pemberian ASI
pembendungan dan statis ASI karena eksklusif sebesar 80%.
akan mengurangi isapan bayi pada Berdasarkan data dari Dinas
payudara, maka jumlah ASI yang Kesehatan Provinsi Riau, bahwa
dikeluarkan sedikit. Sedangkan di cakupan pemberian ASI eksklusif
negara berkembang, banyak ibu Tahun 2014mencapai 49,21% atau
merasa cemas dan menggunakan 3.214 bayi hal ini menggambarkan
jadwal dalam pemberian ASI, bahwa pemberian ASI Eksklusif di
sehingga kuantitas ASI yang Provinsi Riau menurun dibandingkan
dihasilkan tidak mencukupi tahun 2013 yaitu 51,6% (Sutrisno,
kebutuhan bayi (Nainggolan M, 2014).
2009). Berdasarkan data yang diperoleh
Pada tahun 2013 angka cakupan dari Dinkes Kampar (2015) jumlah
pemberian ASI di Indonesia hanya cakupan ASI eksklusif terendrah
42 % angka ini masih dibawah target adalah desa Ranah wilayah kerja
WHO yang menargetkan cakupan Puskesmas Kampar hanya 2,29%
pemberian ASI 50% .Cakupan dari 87 bayi yang berusia 0-6 bulan
pemberian ASI eksklusif di data periode Januari-Juni 2015.
Ibu menyusui harus Sayur-sayuran tersebut terbukti
memperhatikan beberapa hal untuk mampu meningkatkan volume air
meningkatkan kualitas dan jumlah susu ibu. Selain sayur-sayur tersebut,
volume ASI yang dimilikinya. Ada buah-buahan yang mengandung
beberapa saran yang perlu banyak air akan membantu ibu
diperhatikan para ibu yang sedang menghasilkan ASI yang berlimpah,
memberikan ASI pada bayi, yaitu: seperti melon, semangka, pear,
mengkonsumsi sayur-sayuran dan jantung pisand dan banyak lagi buah-
buah-buahan yang dapat buahan lain yang sangat baik
meningkatkan volume ASI. Jumlah dikonsumsi ibu menyusui (Kappara,
ASI sedikit bisa diatasi ibu dengan 2011).
mengkonsumsi sayur katuk, labu Jantung pisang mengandung
siam, kacang panjang dan jantung laktagogum. Laktagogum memiliki
pisang. Kandungan kimia yang potensi dalam menstimulus hormon
terkandung dalam jantung pisang oksitoksin dan prolaktin seperti
seperti kalori, protein, lemak, alkaloid, polifenol, steroid, palfonoid
karbohidrat, vitamin A, vitain B1, dan substansi lainnya yang paling
vitamin C dan mineral penting efektif dalam meningkatkan dan
seperti fosfor, kalsium dan Fe (zat memperlancar produksi ASI
besi) akan sangat membantu dalam Hasil penelitian yang dilakukan
proses pembuatan ASI(Kappara, oleh Wahyuni pada tahun 2011
2011).. dengan judul “pengaruh pemberian

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 118


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

jantung pisang dengan kelancaran a. Untuk mengetahui produksi


produksi ASI di Desa Berangin ASI responden sebelum
Kabupaten Jember” bahwa hasil diberikan konsumsi rebusan
penelitian ini menunjukkan adanya jantung pisang.
pengaruh pemberian jantung pisang b. Untuk mengetahui produksi
terhadap produksi ASI.dengan hasil ASI responden setelah
P= 0,003. diberikan konsumsi rebusan
Berdasarkan hasil studi jantung pisang.
pendahuluan yang peneliti lakukan di c. Untuk mengetahui apakah
Desa Kuapan kepada 10 ibu rebusan jantung pisang
menyusui. 6 orang ibu (60%) berpengaruh terhadap
diantaranya mengatakan ASI mereka peningkatan ekskresi ASI pada
sedikit karena produksi ASI tidak ibu menyusui di Wilayah kerja
lancar, sehingga bayi terus menangis Puskesmas Tambangtahun
dan ibu menghentikan pemberian 2016
ASI Eksklusif. 4 orang ibu (40%) ibu D. Manfaat Penelitian
mengatakan ASI mereka banyak Penelitian ini diharapkan
karena produksi ASI lancar, sehingga bermanfaat secara praktis bagi
bayi tidak menangis dan ibu tidak semua pihak yang terkait adalah
menghentikan pemberian ASI sebagai berikut :
Eksklusif. 1. Aspek teoritis (Keilmuan)
Berdasarkan latar masalah dan Penelitian ini diharapkan dapat
fenomena yang terjadi diatas, maka memberikan suatu masukan
peneliti termotivasi untuk melakukan untuk teori dan menambah
penelitian tentang “pengaruh hasil imformasi ilmiah dalam
konsumsi rebusan jantung pisang menanggulangi permasalahan
terhadap peningkatanekskresi ASI tentang kelancaran ASI.Hasil
pada ibu menyusui di Ranah wilayah penelitian ini dapat digunakan
kerja Puskesmas Kampartahun 2016 untuk menyusun hipotesis baru
B. Rumusan Masalah dalam merancang penelitian
Rumusan masalah “Apakah ada selanjutnya.
pengaruh konsumsi rebusan jantung 2. Aspek praktis (Guna laksana)
pisang terhadap peningkatanekskresi Hasil dari penelitian ini
ASI pada ibu menyusui di Ranah diharapkan dapat memberikan
wilayah kerja Puskesmas kebijakan dalam memperbarui
Kampartahun 2016?” dan meningkatkan
pengetahuan, kesiagaan
C. Tujuan penelitian masyarakat dan tenaga
1. Tujuan umum : kesehatan untuk
untuk mengetahuipengaruh menanggulangi permasalahan
konsumsi rebusan jantung pisang tentang kelancaran ASI.
terhadap peningkatanekskresi ASI METODOLOGI
pada ibu menyusui di Wilayah
kerja Puskesmas Tambangtahun A. Jenis penelitian ini adalah quasi
2016 eksperimen (eksperimen semu)
2. Tujuan khusus : dengan rancangan non-equivalent
pretest-posttest. Intervensi yang

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 119


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

digunakan dalam penelitian ini Semua data berpasangan untuk data


adalah mengkonsumsi jantung pre test dan postest. Data
pisang 2x sehari pada pagi dan sore kelancaran ASI diukur dengan
hari selama 7 hari. Metode non- menggunakan gelas ukur dan
equivalent pretest-psttest ini pompa ASI, data dikumpulkan
digunakan untuk melihat pengaruh lewat lembar observasi.Data
konsumsi jantung pisang terhadap mengenai konsumsi buah jantung
peningkatan produksi ASI Pada Ibu pisang dikumpulkan melalui lembar
Menyusui <40 hari Di Desa Ranah observasi pada masing-masing
Wilayah Kerja Puskesmas Kampar responden. Data yang ada
yang berjumlah 20 orang. kemudian di analisa dengan
Pengambilan sampel dengan tehnik menggunakan uji T-test atau paired
purposive sampling. T-test yaitu uji dua mean dependen.
Data yang dikumpulkan dalam yaitu untuk menguji perbedaan
penelitian ini adalah data kuantitatif mean antara dua kelompok data
yaitu data kelancaran ASI Ibu yang dependen (Notoadmojo, 2010)
Menyusui sebelum dan sesudah
mengkonsumsi Jantung Pisang.
Desa Ranah Wilayah Kerja Puskesmas
HASIL PENELITIAN Kampar tahun 2016 dengan jumlah
sampel sebanyak20 orang. Hasil
Penelitian ini dilakukan pada penelitian dapat dilihat pada analisa
tanggal 05-15 September tahun 2016 di univariat dan bivariat berikut ini :
A. Analilsa Univariat berpendidikan SMA yaitu sebanyak
Berdasarkanhasil penelitian dapat 7 orang (46,7%) dan sebagian besar
diketahui bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai IRT yaitu
responden berada pada rentang umur sebanyak 8 orang (53,3%)
26-35 tahun yaitu berjumlah 9 orang
60%), sebagian responden
Tabel 4.1 RerataProduksi ASI Sebelum Pemberian Jantung Pisang di Desa Ranah
Wilayah Kerja Puskesmas Kampartahun 2016
Variabel Mean Min-Max SD CI 95%

Produksi ASI 406 cc 250-550cc 79,881 362,43


sebelum konsumsi
rebusan jantung
pisang

Sumber: Hasil Penelitian


Berdasarkan tabel 4.1 hasil rebusan jantung pisang adalah 406 cc
penelitian diperoleh bahwa rerata dengan standar deviasi 362,43
ekskresi ASI sebelum konsumsi

Tabel 4.2 RerataProduksi ASI SesudahPemberian Jantung Pisang di Desa Ranah


Wilayah Kerja Puskesmas Kampartahun 2016
Variabel Mean Min-Max SD CI 95%

Produksi ASI sesudah 743 cc 600-900 cc 82,086 697,88

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 120


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

konsumsi konsumsi
rebusan jantung
pisang

Sumber: Hasil Penelitian


Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh adalah 743 cc dengan standar deviasi
bahwa rerata ekskresi ASI sesudah 82,086
konsumsi rebusan jantung pisang
B. Analisa Bivariat
Tabel 4.3 Pengaruh Rebusan Jantung Pisang Terhadap Ekskresi ASI Sebelum dan
Sesudah Konsumsi Jantung Pisang di Desa Ranah Wilayah Kerja
Puskesmas Kampartahun 2016
Variabel Mean Selisih SD CI 95% P value
Mean

EkskresiASI

Sebelum konsumsi rebusan 406 cc -336,667 79,881 -363,280 0,001


jantung pisang

82,086
Sesudah konsumsi rebusan 743 cc
jantung pisang

Sumber: Hasil Penelitian


Berdasarkan tabel 4.3terlihat bahwa 26-35 tahun yaitu berjumlah 9 orang
perbedaan antara sebelum konsumsi 60%), sebagian responden
rebusan jantung pisang dan sesudah berpendidikan SMA yaitu sebanyak
konsumsi rebusan jantung pisang 7 orang (46,7%) dan sebagian besar
adalah -336,667 cc dengan Hasil uji responden bekerja sebagai IRT yaitu
statistik didapatkan nilai p value sebanyak 8 orang (53,3%).
0,001, maka dapat disimpulkan ada Berdasarkan hasil penelitian dari 20
pengaruh konsumsi jantung pisang responden diperoleh bahwa bahwa
terhadap ekskresi ASI pada ibu rerata ekskresi ASI sebelum
menyusui di Desa Ranah Wilayah konsumsi rebusan jantung pisang
Kerja Puskesmas Kampar tahun 2016 adalah 406 cc dengan standar deviasi
362,43 dan rerata ekskresi ASI
PEMBAHASAN sesudah konsumsi rebusan jantung
Pengaruh Konsumsi Rebusan pisang adalah 743 cc dengan standar
Jantung Pisang terhadap Ekskresi deviasi 82,086. Hasil uji statistik
ASI pada Ibu Menyusui di Desa didapatkan nilai p value 0,001, maka
Ranah wilayah kerja Puskesmas dapat disimpulkan ada pengaruh
Kampar tahun 2016. konsumsi rebusan jantung pisang
Berdasarkan hasil penelitian terhadap ekskresi ASI pada ibu
tentang pengaruh konsumsi jantung menyusui di Desa Ranah Wilayah
pisang terhadap ekskresi ASI pada Kerja Puskesmas Kampar tahun 2016
ibu menyusui di Desa Ranah wilayah Murtiana (2011) mengatakan
kerja Puskesmas Kampar dapat peningkatan produksi ASI juga
diperoleh hasil bahwa sebagian besar dirangsang oleh hormon oksitosin.
responden berada pada rentang umur Peningkatan hormon oksitosin

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 121


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

dipengaruhi oleh polifenol yang ada miopitel isi dari alveolus akan
pada jantung pisang yang akan terdorong keluar menuju saluran
membuat ASI mengalir lebih deras susu, sehingga alveolus menjadi
dibandingkan dengan sebelum kosong dan memacu untuk sintesis
mengkonsumsi jantung pisang. air susu berikutnya (Rohima, 2011).
Oksitosin merupakan hormon yang Saadatullah (2009),
berperan untuk mendorong sekresi menyatakan bahwa jantung pisang
air susu (milk let down). yang berkhasiat terhadap
Jantung pisangyang peningkatan sekresi air susu
mengandung laktagogum memiliki (laktogogum) mempunyai kandung
potensi dalam menstimulasi hormon bahan aktif yang bekerja seperti
oksitoksin dan prolaktin seperti Prolactin Releasing Hormon (PRH),
alkaloid, polifenol, steroid, flavonoid mengandung bahan aktif senyawa
dan substansi lainnya paling efektif steroid, mengandung bahan aktif
dalam meningkatkan dan yang berkhasiat seperti prolaktin dan
memperlancar produksi ASI. Reflek mengandung bahan aktif yang
prolaktin secara hormonal untuk berkhasiat seperti oksitosin.
memproduksi ASI, waktu bayi Menurut asumsi peneliti
menghisap puting payudara ibu, kurangnya ekskresi ASI pada ibu
terjadi rangsangan neorohormonal menyusui karena ibu beranggapan
pada puting susu dan areola ibu. ASI tidak akan cukup untuk
Rangsangan ini diteruskan ke memenuhi kebutuhan bayi, sehingga
hipofisis melalui nervos vagus, ibu merasa takut dalam memberikan
kemudian ke lobus anterior. Dari ASI kepada bayi dan puting susu
lobus ini akan mengeluarkan hormon yang tidak menonjol yang
prolaktin, masuk ke peredaran darah mengakibatkan ibu tidak
dan sampai pada kelenjar-kelenjar memberikan ASI kepada bayinya.
pembuat ASI. Kelenjar ini akan Teknik yang salah dalam menyusi
terangsang untuk menghasilkan ASI bayi juga dapat mempegaruhi ibu
(Fahmi, 2011). tidak memberikan ASI pada bayinya.
Jenis ubi-ubian yang berwarna Jantung pisang mengandung
ungu ini sangat baik untuk dijadikan laktagogum yang memiliki beberapa
makanan untuk memperbanyak ASI senyawa yang dapat meningkatkan
seperti ubi jalar. Di dalam ubi jalar produksi dan kualitas ASI.
berwarna kuning ini mengandung Peningkatan produksi ASI
laktagogum yang bisa meningkatkan dipengaruhi oleh adanya polifenol
ASI dan juga mengandung zat besi dan steroid yang mempengaruhi
serta karotenoid yang bisa membantu reflek prolaktin untuk merangsang
memperlancar ASI. Yang lebih alveoli yang bekerja aktif dalam
bagusnya lagi dalam ubi jalar pembentukan ASI.
mengandung kalsium yang tinggi Hasil penelitian ini sesuai
(Lestaari, 2014). dengan penelitian Nurliana (2013)
Peran oksitosin pada kelenjar dengan judul pengaruh jantung
susu adalah mendorong kontraksi pisang batu terhadap peningkatan
sel-sel miopitel yang mengelilingi produksi ASI pada Ibu Menyusui di
alveolus dari kelenjar susu, sehingga Wilayah Puskesmas Srikuncoro
dengan berkontraksinya sel-sel Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 122


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

Tengah. Darihasil penelitian ini


diperoleh bahwa intensitas rata-rata Haris. (2011). Cakupan pemberian ASI
frekuensi ASI sebelum konsumsi di Indonesia. Dari http//panduan-
jantung pisang batu adalah 5,7 kali. ASI-di-Indonesia. Diperoleh
Setelah mengkonsumsi jantung tanggal 13 Mei 2016.
pisang batu, mengalami peningkatan
menjadi 9,75 kali. Perbedaan nilai Juwono. (2004). Masalah pemberian
rata-rata peningkatan Produksi ASI ASI. Yogyakarta;
adalah 5,458 dengan sig 0,000. Pustakabarupress.
Karena < 0,05, kesimpulan Ha
diterima yang berarti ada pengaruh
konsumsi jantung batu terhadap Kappara. (2014). Sehat dengan herbal
peningkatan Pengaruh Konsumsi warisan nenek moyang penumpas
Jantung Pisang Batu terhadap segala penyakit. Penerbit; Media
Peningkatan Produksi ASI. Ilmu Abadi

Khotimah. (2013). Cara konsumsi


DAFTAR PUSTAKA jantung pisang dalam
memperlancar ASI. Dari
Astutik. (2014).Payudara dan Laktasi. http//cara-konsumsi-jantung-
Jakarta; Salemba Medika. pisang-memperlancar-asi.
Diperoleh tanggal 12 Mei 2016
Astawan. (2007).Jantung Pisang
Memperlancar ASI. Jakarta; Nuha Melvyn. (2006). Khasiat Jantung
Medika Pisang. Bogor; In Media.

Depkes RI. (2009). Pemberian ASI


Mrenstein. (2001). Pisang Batu
Eksklusif pada ibu menyusui. dari
memperlancar produksi ASI pada
http//pemberian-ASI-pada-ibu-
Ibu Menyusui. Yogyakarta:
menyusui. Diperoleh tanggal 10
Pustaka Press
Mei 2016
Murtiana. (2010). Makanan tambahan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu.
untuk kelancaran ASI pada ibu.
(2012). Jumlah cakupan ASI di
Dari http//makanan-tambahan-
Dinas Kesehatan Bengkulu
ASI. Diperoleh tanggal 18 Mei
2016.
Setiawan. (2009). Panduan Terlengkap
Pasca Melahirkan. Surakarta;
Notoatmodjo. (2010).Metodologi
Cinta.
Penelitian Kesehatan. Jakarta;
Rineka Cipta
Dinas Kesehatan, Kab. Kampar. (2014).
Cakupan Pemberian ASI
Perpuskesmas. Nursalam. (2013). Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Edisi 3. Jakarta; Salemba Medika.
Hidayat. (2007). Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta; Salemba Medika.

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 123


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

Nainggolan. (2009). Khasiat dan


Manfaat pemberian ASI pada
bayi. Jakarta; Agro Medika
Pustaka.

WHO. (2012). Asi eksklusif. Dari


httphttp://digilib.unimus.ac.idDipe
roleh tanggal 10 Maret 2016.

Wahyuni. (2013). Kandungan jantung


pisang dalam melancarkan
produksi ASI. Dari
http//.Kandungan-jantung-pisang-
dalam-melancarkan-produksi-
ASI. Diperoleh tanggal 12 Juni
2016

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 124

Anda mungkin juga menyukai