Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI


Alamat: Jl. Terusan Pemuda No. 1A Telp. (0231) 488929 Faks. (0231) 488929 Cirebon 45132
Website: fh.unswagati.ac.id E-mail: fh@ugj.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2021/2022


FM-PM-08.1/08-06/R0

Mata Kuliah : HUKUM AGRARIA


Hari/Tanggal : KAMIS, 18 NOPEMBER 2021
Semester : III (TIGA)
Kelas : REGULER PAGI
Waktu : 08.00 – 09.15 WIB
Dosen & email : Hj. TINA MARLINA, SH.,M.Hum/tinamarlina64@gmail.com
Hj. DJUARIAH, SH.,MH / djuariah90@gmail.com
RATU MAWAR KARTINA, SH.,MH
IRMA MAULIDA, SH.,MH (Menggunakan Google Classroom)
Rd. HANDIRIONO, SH.,M.Kn (Menggunakan Google Classroom)
FAKULTAS HUKUM / fakultashukum.ugj@gmail.com
Petunjuk : File jawaban diberi nama NPM_Nama_Kls_MK contoh
(120010001_Andri_A_HukumAgraria)
Kirim jawaban melalui email kepada dosen pengajar dan fakultas dengan subjek
email UTS MK Kelas contoh (UTS Hukum Agraria A)

SOAL !

1. Apakah yang disebut sebagai Domein Verklaring ? Apakah bangsa Indonesia


masih menganutnya hingga sekarang?
2. Mengapa Hak milik disebut sebagai hak yang bersifat turun temurun ,
terkuat dan terpenuh, jelaskan dengan contoh!
3. Setelah melakukan survey dan analisa kelayakan, PT. Bangun Cipta Mandiri bermaksud
untuk membuat kompleks perumahan komersil di daerah Kabupaten Cirebon. PT Bangun
Cipta Mandiri membutuhkan lahan tanah dengan luas mimimum sekitar 5.000 m2. Untuk
kepentingan tersebut, tersedia dua bidang tanah, yaitu satu bidang tanah hak milik seluas
3.000 m2 atas nama Subekti dan satu bidang tanah HGB seluas 3.000 m2 atas nama PT.
Sumber Kehidupan!
a. Jelaskan pengertian dari Hak Milik dan Hak Guna Bangunan ! Sebutkan masing-masing
dasar hukumnya serta apa saja perbedaan antara HM dan HGB.
b. Jelaskan bagaimana cara memperoleh masing-masing tanah tersebut apabila para
pemiliknya bersedia untuk menyerahkan kepada PT. Bangun Cipta Mandiri tersebut.

4 a. Apa yang dimaksud dengan Hak Penguasaan Tanah ?


b. Ada perbedaan Penguasaan tanah secara yuridis dan secara fisik, jelaskan perbedaan
tersebut dengan disertai contohnya.

Nama : Muhamad Ikbal


Npm : 120010241
Kelas : 3G

1. Domein verklaring atau asas domain merupakan asas yang sangat bertentangan pada
saat zaman kolonial Belanda. Dalam Domein Verklaring dijelaskan bahwa siapa yang
tidak bisa membuktikan kepemilikan tanah, maka tanah itu dikuasai oleh negara atau
dalam artian lain disebutkan bahwa semua tanah yang orang lain tidak dapat
membuktikan bahwa tanah itu miliknya, maka tanah itu adalah milik (eigendom)
negara. Domein verklaring dipandang merugikan rakyat karena pemerintah kolonial
dapat mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara memindahkan hak
eigendom kepada pihak yang meminta dengan disertai pembayaran harganya. Bangsa
Indonesia pada saat ini sudah tidak menganut asas Domein Verklaring dalam UUPA
karena bertentangan dengan asas kesadaran hukum bangsa Indonesia. Meskipun konsep
domein verklaring telah dihapus, nyatanya masih terdapat kerancuan istilah “dikuasai
oleh negara” dalam Pasal 33 Ayat (2) dengan Ayat (3) UUD 1945. Menurut Pasal 33
Ayat (2), cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hidup
orang banyak dikuasai oleh negara. Istilah dikuasai oleh negara dalam pasal ini berarti
memiliki dan dikelola oleh negara secara langsung, yang sekarang dalam bentuk
BUMN. Sementara makna “dikuasai oleh negara” dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3)
dijelaskan oleh Pasal 2 UUPA, sebagai “Hak Menguasai Negara,” yang sesuai dengan
Penjelasan Umum UUPA, berarti “dikuasai” dan bukan dalam arti “dimiliki.” Akibat
kerancuan makna “dikuasai oleh negara” ini, seringkali menimbulkan salah pengertian
pada tingkat pelaksanaan oleh penyelenggara negara, yang memandang bahwa hak
menguasai negara atas tanah sama dengan hak negara atas cabang produksi yang diurus
oleh Badan Usaha Milik Negara, yakni diartikan sebagai milik negara, yang kemudian
sering disebut dengan istilah tanah negara itu.
2. Hak milik disebut sebagai hak yang bersifat turun temurun , terkuat dan terpenuh karena
jika Turun temurun artinya hak milik atas tanah dapat berlangsung terus selama
pemiliknya masih hidup dan bila pemiliknya meninggal dunia, maka hak miliknya dapat
dilanjutkan oleh ahli warisnya sepanjang memenuhi syarat sebagai subjek hak milik.
Terkuat artinya hak milik atas tanah lebih kuat dibandingkan dengan hak atas tanah
yang lain, tidak mempunyai batas waktu tertentu, mudah dipertahankan dari gangguan
pihak lain, dan tidak mudah hapus. Terpenuh artinya hak milik atas tanah memberi
wewenang kepada pemiliknya lebih luas bila dibandingkan dengan hak atas tanah yang
lain, dapat menjadi induk bagi hak atas tanah yang lain, dan penggunaan tanahnya lebih
luas bila dibandingkan dengan hak atas tanah yang lain. Contoh dari hak milik yaitu Ibu
Asri memiliki hak milik tanah berupa bentuk rumah dan memiliki anak sebagai ahli
warisnya jika Ibu Asri meninggal dunia maka hak milik tanah tersebut dilanjutkan oleh
ahli warisnya yaitu anak dari Ibu ASri.
3. A. Hak milik adalah hak turun temurun,terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang
atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam pasal 6. Hak milik diatur dalam UUPA
pasal 20-27; pasal 50 ayat (1), pasal 56 dalam ketentuan konversi pasal I, II, dan III.
Sedangkan hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-
bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30
tahun (pasal 35 ayat 1 UUPA). HGB sendiri diatur dalam UUPA pasal 35-40; pasal 50
yis 52, 55 dan ketentuan konversi pasal 1 (3) dan (4), pasal II, V dan VIII (1).
Maka perbedaannya dapat dilihat dari tingkat kuasa dan jangka waktu kepemilikan
properti. Jika Sertifikat Hak Milik dapat diwariskan dan tidak memiliki batasan waktu
kepemilikan maka Hak Guna Bangunan memiliki batasan waktu dan diperkenankan
untuk diperpanjang masa penggunaannya.
B. cara memperoleh tanah atas hak milik dimana tanah ini atas nama Subekti maka PT.
Bangun Cipta Mandiri harus membuat Subekti melepaskan haknya atas tanah tersebut
menjadi tanah negara dengan uang ganti rugi yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak. Lalu setelah Subekti melakukan pelepasan hak maka PT. Bangun Cipta Mandiri
mendatangi badan hukum yang berwenang untuk meminta Hak Guna Bangunan.
Sedangkan cara memperoleh HGB dari PT. Sumber Kehidupan maka PT. Bangun Cipta
Mandiri harus melakukan jual beli atau tukar menukar dengan PT yang bersangkutan
dilengkapi dengan akta yang dibuat oleh PPAT.
4. a) Hak Penguasaan Tanah yaitu hak yang memberikan wewenang kepada
pemegangnya untuk menggunakan dan/atau mengambil manfaat dari hak atas
tanah tersebut. Menggunakan tanah yang dimaksud adalah seperti
membangun rumah atau gedung di atas tanah tersebut. Sedangkan yang
dimaksud dengan memanfaatkan adalah seperti misalnya memakai tanah
tersebut untuk berkebun. Secara hierarki hak atas penguasaan tanah itu
berupa hak Bangsa Indonesia atas tanah, hak menguasai oleh negara atas
tanah dan hak ulayat masyarakat hukum adat.
b) Penguasaan tanah dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek yuridis
dan aspek fisik. Hak Penguasaan Tanah secara yuridis ilandasi oleh
suatu hak yang dilindungi oleh hukum dan umumnya memberikan kewenangan
kepada pemegang hak untuk menguasai tanah tersebut secara fisik.
Meskipun demikian, penguasaan fisik tidak selalu melekat pada pihak
yang menguasai secara yuridis. Contohnya adalah tanah yang disewakan.
Penguasaan yuridis ada pada pemilik tanah, sedangkan penguasaan fisik
ada pada penyewa tanah.

Anda mungkin juga menyukai