A.
1. Berlakunya UUPA memberikan adanya beberapa perubahan yang sangat fundamental di
dalam hukum agraria. Sebutkan perubahan tersebut dan jelaskan !
→ UUPA memberikan dampak yang fundamental kepada seluruh rakyat Indonesia untuk
menjadikan sebuah bangsa yang lebih maju dalam bidang keagrariaan. Pada hakikatnya terdapat
banyak sekali dampak yang sangat baik dari pemberlakuan hukum agraria ini, seperti:
● Masyarakat Indonesia meninggalkan dan/atau mengganti adanya hukum lama seperti,
Hukum perdata barat, Hukum antar golongan, Hukum adat, HTN dan HAN ke
penyederhanaan di UU No.5 Tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria
● Penyederhanaan ini memberikan kepastian hukum yang lebih pasti terhadap seluruh
masyarakat Indonesia
● Adanya peningkatan jaminan bahwa hak atas tanah (dalma wilayah batas negara Indonesia)
hanya boleh dimiliki oleh orang Indonesia saja
● Meningkatkan keadilan dan kesejahteraan yang lebih bagi rakyat Indonesia, agar tidak
adanya penyalahgunaan terhadap sumber daya alam yang ada di seluruh Indonesia.
● Dengan hilangnya hukum lama yang mengatur agraria (tanah, air, dan angkasa), dan
menjadikan UUPA sebagai landasan utama membuat rasa persatuan nasional Indonesia juga
lebih meningkat.
2. Pasal 1 UUPA mengandung prinsip nasionalitas. Jelaskan yang dimaksud dengan prinsip
nasionalitas ini !
→ UUPA pasal 1 ayat 2 menyebutkan “ Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan
B.
1. Hak Milik
a. Sebutkan dasar hukum hak milik !
● Dasar hukum dari hak milik itu diatur oleh UUPA (Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria)
No. 5 Tahun 1960 pada pasal 20 s/d 27 (pengaturan tentang hak milik)
b. Jelaskan yang dimaksud dengan hak milik !
● Berdasarkan UUPA Pasal 20 ayat 1 tentang hak milik, hak milik adalah “hak
turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan
mengingat ketentuan dalam pasal 6 (fungsi sosial atas hak tanah).” Dari definisi tersebut
dapat dijelaskan bahwa hak milik ini adalah hak yang mengatur atas kewenangan seseorang
terhadap kepemilikannya sebuah tanah.
c. Pada dasarnya ada beberapa badan hukum yang dapat memiliki hak milik. Sebutkan dasar
hukumnya dan badan hukum apa sajakah yang dimaksud !
● Pada UUPA Pasal 21 ayat 2 “Oleh Pemerintah ditetapkan badan-badan hukum yang dapat
mempunyai hak milik dan syarat-syaratnya.” dan Pasal 21 ayat dua ini diperluas lagi pada
PP No.38 Tahun 1963 Tentang Penunjukan Badan-Badan Hukum yang Dapat Mempunyai
Hak atas milik tanah . Berdasarkan pasal 1 tersebut dijelaskan badan hukum yang dapat
memiliki hak milik, yaitu:
→ Bank yang didirikan negara
→ Perkumpulan Koperasi pertanian yang didirikan atas UU No. 79/1958
→ Badan-Badan keagamaan, yang ditunjuk oleh menteri pertanian/agraria
→ Badan sosial yang ditunjuk oleh menteri pertanian/agraria
C.
1. 1. Apakah ruang lingkup agraria terbatas hanya seputar tanah saja ? jika iya terbatas pada
tanah saja, mengapa demikian ? Jika tidak terbatas pada tanah, jelaskan cakupannya !
● Tidak, ruang lingkup hukum agraria tidak hanya pada ruang lingkup tanah saja tetapi
mencakup semua sumber daya alam yang ada di bumi, air, dan bahkan ruang angka.
Dikarenakan pada hakikatnya dalam pengertian luas Agraria saja, agraria mencakup bahkan
sampai kedalam isi dari kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. sehingga tidak bisa
dipungkiri bahwa cakupan dari ruang lingkup agraria itu sangatlah luas sekali. Ruang
lingkup agraria yang luas inilah yang menjadikan hukum agraria sebagai hukum yang
mengatur kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pasal 12
→ Pasal ini memberikan bahwa dalam lapangan agraria adanya sebuah bentuk dalam kerja sama
yang memberikan sebuah dorongan potensial. Hal ini dapat dilakukan bersama-sama dalam
bentuk koperasi atau gotong royong, yang dimana hal ini didasari dengan rasa kepentingan
bersama/nasional.
Pasal 14
→Adanya penekanan bahwa dalam pemerintah yang sosialisme ini, jika ingin membuat suatu
rencana umum mengenai persediaan, peruntukan, dan penggunaan hasil agraria (air bumi dan
ruang angkasa) itu harus lah diperuntukan untuk negara, peribadatan/keperluan suci sesuai
dengan dasar ketuhanan YME, keperluan kehidupan masyarakat Indonesia/ keperluan
sosial-budaya Indonesia, keperluan produksi pertanian, peternakan serta untuk keperluan
perkembangan industri/transmigrasi/pertambangan. Pasal ini juga mengingat bahwa dalam
peraturan yang bersangkutan haruslah mengatur persediaan agraria (bumi air dan ruang angkasa)
sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing yang diatur oleh pemerintah (yang sudah
mendapat pengesahan mengenai Daerah Tingkat satu, dua dan tiga)
Pasal 15
→Bahwa dalam hubungan hukum dengan tanah itu haruslah dijaga kesuburannya serta
mencegah kerusakannya agar nilai fungsionalitasnya tersebut terjaga. Hal ini juga
diperhatikannya dalam pihak ekonomis yang lemah