C. No Redudancy
I. P ENTINGNYA P UBLIKASI
II. AGAR K ARYA I LMIAH M ENJADI ”S TRONG ” Ini sering sekali dicoret satu atau lebih kalimat yang re-
dudansi sudah dijelaskan di awal, kemudian diulang lagi.
III. T YPOS kurang jelas, ambigu, dan kurang teliti dalam menjelaskan
Typos bagaikan hujan lebat atau kabut tebal atau jalanan suatu percobaan dan hasilnya.
banyak berlubang yang menghalangi atau mengganggu per- Selain itu pada urutan ketiga adalah kesalahan kelengkapan,
jalanan kita dalam menelurusi dan blusukan di berbagai jalan misalnya karena kurang teliti menulis referensi seperti volume
dalam karya ilmiah. dan nomor halaman. Rupanya kesalahan ilmiah ini lebih
berbahaya dan penting daripada kesalahan karena bahasa [1].
Kesalahan bahasa yang biasa terjadi adalah kalimat yang
A. Pemberian Koma
terlalu panjang, kalimat yang salah, kurang lengkap menulis
”Oleh karena itu ...” diberikan koma menjadi ”Oleh karena kata, kata yang dipakai tidak sesuai, dan pernyataan yang
itu, ...”. kurang jelas.
Sedangkan kesalahan ilmiah biasanya terjadi karena perny-
IV. C OMPLETENESS ataan yang ambigu, konsep yang tidak didefinisikan, alasan
Kesalahan umum penulis adalah hanya fokus di latar be- yang tidak lengkap, hasil yang tidak dijelaskan, kontribusi
lakang saja ketika menyusun isi dari bagian pendahuluan. ilmiah yang tersembunyi, referensi yang terlewat, salah dalam
Padahal dua hal penting harus ada yaitu daftar kontribusi dan mengambil kesimpulan, dan terakhir adalah paper yang tidak
related works. Selain itu, tiga hal lain yang melengkapi adalah selesai.
tujuan, brief result, dan brief isi bagian lain dari makalah. Untuk kesalahan dalam hal kelengkapan terdiri dari
penulisan referensi yang kurang sempurna atau tidak
A. Related Works mengikuti standar, abstrak yang terlalu panjang atau tidak
jelas, ada kata kunci yang terlupa untuk dituliskan, referensi
Tuliskan dengan singkat apa yang sudah dilakukan oleh yang tidak dikutip dalam tulisan, judul yang tidak cocok
peneliti lain, apa kekurangannya, apa yang belum disentuh, karena terlalu panjang atau salah memilih, dan struktur tulisan
dan dimana posisi kita. Agar terlihat keren, ada peneliti yang tidak standar atau tidak cocok [1].
yang klaim bahwa sejauh pengetahuan mereka, yang mereka Suatu karya ilmiah harus mengandung kalimat yang jelas
ajukan merupakan pertama di dunia saat itu. Related works dan tidak ambigu. Kalimat yang pendek akan membuat kali-
menjadikan karya kita lebih ilmiah. mat itu jelas. Akan tetapi, kalimat yang terlalu pendek bisa
membuat kalimat menjadi ambigu.
V. A RTIKEL DI B ERITA -I PTEK . COM Kalimat yang ambigu menimbulkan banyak interpretasi oleh
Membuat sebuah tulisan ilmiah tentu saja berbeda dengan pembaca. Sedangkan dalam menulis sebuah paragraf yang
membuat tulisan bebas seperti menulis curhatan hati dalam tediri dari 4-8 kalimat, maka kita harus menghindari menulis
sebuah blog. Untuk blog, biasanya seseorang menulis dengan dengan melompat-lompat, di mana antara kalimat satu dan
gaya penulisan bebas, semua isi kepala ditulis apa adanya kalimat lain tidak terhubung secara logika.
dan mengedepankan emosi untuk menarik pembaca. Penulis Terkait dengan hal ini, dibutuhkan kemampuan pada diri
seolah-olah sedang berbicara dengan pembaca dari hati. kita untuk menghubungkan antar kalimat dalam satu paragraf.
Kadang kala, karena sering menulis blog, saya merasa per- Keahlian dalam memilih kata konjungsi antar kalimat sangat
caya diri dalam menulis sebuah tulisan ilmiah. Saya menulis berperan, sebagai contoh however, because, thus, hence, and
sebuah karya ilmiah berdasarkan hati dan lintasan pikiran therefore [2].
saya yang kadang-kadang melompat-lompat. Akibatnya tulisan Hal yang perlu diperhatikan juga adalah konsistensi dalam
ilmiah tersebut masih jauh dari standar dan rentan ditolak oleh menggunakan istilah maupun singkatan. Hal ini untuk mence-
reviewer. gah pembaca menjadi bingung dengan materi yang kita sajikan
Ternyata, masih banyak ilmu yang perlu didapatkan agar dalam tulisan. Seringkali juga ditemukan singkatan yang tidak
bisa menulis tulisan ilmiah dengan hasil terbaik untuk dunia didefinisikan pada pertama kali tampil. Jika singkatan ini
akademik seperti buku, dan paper jurnal maupun konferensi. muncul dalam abstrak, maka ia harus didefinisikan kembali
Salah satu ilmu tersebut adalah dengan memahami kesalahan ketika tampil pertama kali di luar abstrak.
umum penulisan paper ilmiah. Kita juga harus konsisten dalam menggunakan ejaan bahasa
Sebagai orang yang tidak terlahir di lingkungan berbahasa inggris yang dipakai apakah gaya British English (BrE), nisal-
Inggris, yang paling banyak terjadi adalah kesalahan tata nya colour organise, atau kita memakai American English
bahasa (grammar). Orang yang tidak baik tulisannya dalam (AmE), sebagai contoh color organize [3].
bahasanya sendiri (Bahasa Ibu), juga tidak akan baik tulisan- Selain itu, pilihan kata-kata yang formal dari pada kata-kata
nya dalam bahasa Inggris. Itulah kalimat yang sempat saya informal dalam bahasa Inggris menunjukkan kualitas tulisan
dengar dari profesor di laboratorium. ilmiah. Berikut ini beberapa kata informal dalam bahasa Ing-
Ini artinya bahwa untuk bisa menulis paper yang bagus gris seperti get, do, dan done perlu diganti dengan bahasa yang
dalam Bahasa Inggris saya bisa melatih menulis yang bagus formal, contohnya secara berurutan yaitu achieve, conduct, dan
dalam Bahasa Indonesia. finish.
Selain kesalahan bahasa, yang menempati urutan kedua Kesalahan umum lain ditemukan dalam menuliskan angka.
adalah kesalahan ilmiah. Kesalahan ilmiah ini lebih besar Kesalahan yang sering ditemukan adalah memulai kalimat
pengaruhnya dari pada kesalahan grammar sehingga membuat dengan angka. Sebagai contoh, ditulis sebuah kalimat sebagai
manuskrip tidak dihargai. Hal ini biasanya disebabkan karena berikut, “100 iteration is done in the simulation. “Begitu
DRAFT BUKU KESALAHAN UMUM DALAM MENULIS KARYA ILMIAH 3
juga banyak ditemukan kesalahan dalam menulis awal kalimat Kesalahan lain yang ditemukan adalah menulis ulang se-
dengan kata konjungsi seperti and dan but. cara rinci yang diambil dari isi utama tulisan, karena bagian
Hal lain mengenai angka adalah jangan menuliskan angka kesimpulan ini berisi ringkasan dan sintentis. Teori, informasi,
dengan nilai di bawah 100, melainkan kita harus menuliskan argumen dan bukti hasil yang baru harus ditulis di dalam isi
dengan ejaan. Sedangkan untuk angka di atas 100 kita boleh utama tulisan, bukan di dalam kesimpulan [8], [9].
juga mengeja dengan syarat harus konsisten. Selain kesala- Antara penulis satu dengan penulis lain memiliki tingkat
han dalam menulis angka, kesalahan dalam tanda baca juga kesalahan yang berbeda dalam menulis karya ilmiah. Semua
sering ditemukan dalam sebuah tulisan karya ilmiah. Sebagai ini tergantung dari pengetahuan, intelejensi, daya tahan, serta
contoh, tanda koma tidak boleh ditaruh dalam tengah kalimat pengalaman sang penulis. Kesalahan dalam penulisan karya
sebelum kata-kata berikut, because, that. Sedangkan sebelum ilmiah ini tentu saja akan hilang seiring dengan banyaknya
kata which boleh diberikan tanda koma. karya yang kita tulis [1]. Selain itu, kegiatan kita dalam banyak
Begitu banyak tulisan ilmiah yang tersedia sekarang ini un- membaca dan memeriksa tulisan ilmiah orang lain juga akan
tuk dijadikan bahan bacaan bagi seseorang yang ingin menulis. meningkatkan kemampuan kita dalam hal menulis.
Akan tetapi, dari banyak tulisan tersebut, tidak semua tulisan
diperlukan oleh kita. Dalam rangka untuk memanfaatkan VI. G AMBAR DAN TABEL DALAM K ARYA I LMIAH
waktu secara efisien, maka pembaca akan menggunakan teknik
mencari tulisan dengan melihat judul yang sesuai. (1) Jangan sekali-kali copy paste gambar punya orang dan
Dari sekian banyak judul tulisan, pembaca akan menyaring kasih sitasi. Karena gambar tersebut milik orang lain. Jika
tulisan itu melalui abstrak. Jika abstrak telah membuat pem- ingin menampilkan gambar orang lain, maka harus ada izin
baca tertarik, maka pembaca bisa melompat ke kesimpulan tertulis dari pemilik gambar seperti penulis maupun pener-
untuk melihat apakah hasil dalam tulisan ini menarik untuk bit. Dan tuliskan di paper di caption gambar atau footnote
ditindaklanjuti. Jika iya, pembaca bisa menuju bab pendahu- bahwa gambar tersebut sudah diizinkan secara tertulis oleh
luan dan isi utama. Oleh karena itu, penting bagi kita juga penulis atau penerbit yang memegang hak cipta gambar untuk
untuk mengetahui kesalahan umum dalam menulis judul, ditampilkan atau reproduce di tulisan kita, kemudian tuliskan
abstrak dan kesimpulan. nomor referensi. Dengan begini kita akan selamat dari tuduhan
Ketika membuat sebuah judul untuk tulisan kita, hindarilah plagiasi.
judul yang terlalu panjang karena akan menyulitkan pem- (2) Yang terbaik jika ingin menampilkan gambar orang lain
baca untuk mengingat judul tersebut. Sebuah judul yang baik adalah dengan menggambar ulang secara original walaupun
tidaklah lebih dari 12 kata. Judul yang pendek ternyata lebih sangat mirip, kemudian diberikan referensi atau dirujuk sum-
banyak diunduh oleh pembaca dari pada judul yang terlalu ber gambar yang ditiru.
panjang. Jika kita menggunakan singkatan dalam judul, jangan (3) Jika digambar ulang dan dimodif yang banyak sehingga
lupa untuk mendefiniskannya terlebih dahulu [4]. Kata novel terlihat berbeda maka boleh tidak diberikan rujukan atau sitasi.
maupun novelty juga harus dihindari dalam menulis judul, Jika ingin berterima kasih, maka bisa diberikan kredit kepada
karena ide yang kita temukan tersebut bukan lagi merupakan si pemilik sumber gambar tersebut.
hal yang baru di masa yang akan datang. (4) Gambar dan tabel bukanlah pajangan sehingga nomor
Dalam menulis abstrak, kesalahan yang umum terjadi adalah gambar harus disebutkan di dalam tulisan utama dilanjutkan
tidak seimbang karena terlalu banyak menulis di bagian pen- penjelasan bahwa gambar dan tabel tersebut menunjukkan
dahuluan, sedangkan bagian lain seperti metode, hasil dan makna apa.
hasil diskusi atau kesimpulan sedikit ditulis atau bahkan ada (5) Akhiri semua kalimat caption gambar dan tabel dengan
yang tidak ditulis [5]. titik.
Sebaiknya hindari menggunakan abstrak sebagai tulisan (6) Untuk tulisan berbahasa Inggris, tambahkan huruf ”s”
paragraf pertama dalam bagian pendahuluan, karena hal ini pada ”Fig.” ketika menyebut nomor gambar di dalam tulisan.
menunjukkan kualitas menulis yang rendah. Tulislah abstrak Contohnya adalah ”Figs. 1 - 3 and 5 show that ...”.
hanya dalam satu paragraf dengan jelas dan tanpa menyem- (7) Tampilkan gambar dengan resolusi tinggi, clear, ukuran
bunyikan hal-hal penting untuk membuat pembaca harus mem- gambar dan font cukup besar untuk mudah dibaca.
baca keseluruhan artikel. Perlu diingat bahwa tidaklah perlu (8) Gunakan warna yang mudah dilihat, hindari warna muda
menyertakan referensi di dalam abstrak, kecuali benar-benar seperti kuning muda karena susah dilihat.
diperlukan. Nah saat itu, referensi harus ditulis lengkap dalam (9) Untuk pemakaian LaTex, bisa gunakan gambar dari PDF.
abstrak (bukan nomor atau kodenya saja). Terakhir, jangan (10) Berikan petunjuk, lagenda, makna warna kurva, nilai
membuat kalimat dalam pendahuluan dengan kalimat yang pada titik tertentu pada kurva yang menjadi fokus perhatian,
terlalu umum, contohnya adalah “Telecommunication is very nilai gap performansi antar kurva.
important today” [6]. (11) Berikan nama label pada sumbu x dan y gambar serta
Adapun untuk membuat kesimpulan yang jelas dan menarik, unit satuan yang dipakai.
maka kita hindari tulisan yang membuat pembaca bingung dan (12) Gunakan background atau latar belakang gambar yang
heran dengan metode yang dilakukan dan hasil akhir yang putih bersih. Hindari menggambar kurva dengan latar belakang
telah kita dapatkan. Hindari juga memulai kesimpulan dengan berwarna, apa lagi warna yang cenderung gelap.
kata “in conclusion”, lebih baik membuat kesimpulan dengan (13) Jika gambar kurang bagus, sulit dibaca karena font
seperti membuat paragraf yang lain [7]. kecil, sulit dicerna, resolusi rendah sehingga pecah-pecah,
DRAFT BUKU KESALAHAN UMUM DALAM MENULIS KARYA ILMIAH 4
dan lain-lain, akan membuat reviewer ”kesal” dan menyuruh VIII. G RAMMAR
penulis untuk menggambar ulang. Reader juga akan kesulitan A. Penulisan kata ’di’
dalam memahami
Kata kerja pasif dan kata keterangan petunjuk tempat.
(14) Format IEEE menyingkat kata ”Figure” untuk caption
Sebagai contoh, ’dimana’ sebagai kata petunjuk harus ditulis
gambar menjadi ”Fig.”.
’di mana’ dengan satu spasi horizontal antara ’di’ dan ’mana’.
(15) Untuk format IEEE berikutnya, caption gambar ditulis
Untuk kata pasif pada kalimat pasif, maka antara ’di’ dan kata
di bawah gambar, sedangkan caption tabel di atas gambar, se-
kerja tidak dipisahkan oleh spasi horizontal. Sebagai contoh
muanya posisi di tengah. Contoh di IEEE Transaction Wireless
untuk kata pasif adalah ’dimakan’, ’ditulis’, dll.
Communications penulisan caption tabel dengan huruf kapital
semua.
B. Tulis kalimat yang lengkap
(16) Ketika menuliskan nomor gambar dan tabel pada kali-
mat tulisan utama, maka diawali oleh huruf kapital. Sebagai Kalimat yang lengkap minimal memiliki subjek, predikat,
contoh, ”Teknik yang diusulkan ditunjukkan pada Gambar 1”, dan objek. Banyak kalimat yang ada tidak memiliki subjek.
”The proposed technique is shown in Fig. 1”, ”Data dapat
dilihat pada Tabel 1”. C. Penulisan kata ’pun’
(17) Jika ingin memakai gambar dari Matlab. Gunakan Berikanlah satu spasi horizontal sebelum kata pun. Sebagai
fungsi ”Copy Figure” di bagian edit. Atau langsung print contoh, bentuk yang salah adalah ’dimanapun’ dan ’kapan-
gambar ke PDF untuk pengguna LaTex. Hindari penggunaan pun’. Sedangkan bentuk yang benar adalah ’di mana pun’ dan
print screen. ’kapan pun’.
18) Posisi gambar harus di posisi paling atas atau paling Kata pun ini berbeda untuk di Lampung yang dipakai untuk
bawah halaman. Jangan taruh gambar di tengah halaman salam pembuka ketika berbicara di depan umum yaitu sebagai
dengan text tulisan isi di atas dan di bawahnya. jawaban dari ’tabik puun’ dan dijawab dengan ’yaa puun’.
B. Copy Paste Modify penulis yang tidak menuliskan tanda baca pada suatu per-
Walaupun sudah kalimat sendiri dengan memodifikasi kali- samaan. Seolah persamaan bukanlah suatu bagian dari kalimat
mat orang setelah menulis ulang dengan ekspresi berbeda, melainkan berdiri sendiri. Pemberian tanda baca berupa titik
akan tetapi ide masih milik orang lain sehingga perlu sitasi maupun koma menunjukkan bahwa persamaan adalah bagian
sebagai apresiasi atau kredit pemilik kalimat asli. dari suatu kalimat.
Pernah juga ada naskah yang diberi komentar oleh pe-
meriksa (reviewer) agar memberikan tanda baca pada per-
C. Self Plagiarism
samaan yang ditulisnya. Ketika naskah yang direvisi oleh
Extended version dari conference paper untuk menjadi penulis sudah diserahkan ulang (resubmit), ternyata tanda
sebuah artikel jurnal. baca titik dan koma ditulis setelah nomor persamaan. Perlu
diketahui bahwa nomor persamaan bukan bagian dari kalimat.
XI. P ENULISAN RUMUS Akan tetapi, persamaan tersebutlah yang merupakan bagian
https://el.itera.ac.id/index.php/2019/05/21/menulis- dari kalimat.
persamaan-equation-pada-tulisan-ilmiah-secara-profesional/ Jika persamaan tersebut ada di akhir kalimat maka berikan-
Berikut ini adalah guideline (panduan) yang ditemukan lah tanda baca titik seperti yang ditunjukkan pada (1). Perlu
di dalam template IEEE Access tentang bagaimana menulis diketahui bahwa di dalam (1) tersebut adalah fungsi LaTex
persamaan atau equation yang tepat. Tanda quote ” ” dipakai cdot yang merupakan operator perkalian dalam bentuk titik
bahwa kalimat tersebut copy paste dari panduan tersebut. Be- yang posisinya ada pada tengah vertikal.
berapa command atau perintah merupakan bagian dari LaTex. Sedangkan jika persamaan belum selesai karena dilanjutkan
Sebenarnya panduan ini ada dalam bentuk paragraf. Akan dengan kata “dimana” atau “where” karena kita ingin segera
tetapi, pada tulisan ini, tiap kalimat saya pisahkan menjadi (immediately) menuliskan definisi tiap simbol dalam per-
poin-poin tersendiri untuk dibahas lebih detail. samaan tersebut maka di akhir persamaan diberikan tanda baca
“Number equations consecutively with equation numbers in koma.
parentheses flush with the right margin, as in (1).” “Be sure that the symbols in your equation have been
Nomor persamaan (equation number) diletakkan pada sebe- defined before the equation appears or immediately following.”
lah ujung kanan kolom. Sedangkan letak persamaan berada Para penulis juga sering terlewat dalam mendefinisikan
pada tengah kolom. Persamaan tersebut dengan nomornya simbol yang dipakainya saat menulis persamaan. Padahal kita
ditulis secara berurutan dan sejajar dalam satu baris. Jika perlu menuliskan definisi semua simbol sebelum simbol itu
persamaan terdiri lebih dari satu baris maka nomornya dit- muncul dalam suatu persamaan atau langsung ditulis sete-
ulis sejajar dengan baris tengah persamaan. Contohnya dapat lah persamaan tersebut. Jika seluruh simbol sudah dituliskan
dilihat pada (1) poin keempat di bawah ini. definisinya, maka biasanya suatu persamaan diakhiri dengan
Apabila kita menggunakan fungsi begin{equation} dan tanda baca titik. Sedangkan jika definisi baru langsung ditulis
end{equation} pada LaTex maka susunan penulisan dengan setelah persamaan maka di akhir persamaan diberikan tanda
nomornya sudah tertata rapi secara otomatis. baca koma dan diikuti kata “dengan” atau “where“.
“To make your equations more compact, you may use the Ada suatu kebiasaan yang banyak ditemukan dalam
solidus ( / ), the exp function, or appropriate exponents.” menuliskan definisi simbol yang mengikuti setelah persamaan
Suatu artikel pada tulisan ilmiah pada jurnal maupun prosid- dengan bentuk list simbol, bukan dalam bentuk paragraf. Oleh
ing seminar memiliki ruang yang terbatas. Kita dapat membuat karena itu, saya minta ke penulis agar melihat artikel pada
suatu persamaan menjadi lebih padat ringkas dengan meng- IEEE Transaction bagaimana cara menulis definisi simbol.
gunakan tanda solusi ( / ) untuk pecahan, fungsi eksponen Sebagai contoh yang salah adalah
yang ringkas seperti exp(·) daripada e(·) , dll. Fungsi e(·)
akan menghasilkan penulisan dalam bentuk pangkat sehingga d=c·t (2)
memerlukan tambahan ruang.
“Use parentheses to avoid ambiguities in denominators.” Keterangan:
Tulisan karya ilmiah juga harus crystal clear, yaitu jelas, d = jarak (m)
jernih, bersih, bagaikan suatu kristal yang bening. Tidak ada c = kecepatan cahaya (3 · 108 m/detik)
tempat untuk suatu yang ambigu yaitu kalimat yang membuat t = waktu (detik)
pembaca bingung maksudnya. Oleh karena itu, di dalam yang seharusnya ditulis sebagai
menulis persamaan, salah satu cara untuk menghindari ambigu
pada saat penulisan penyebut dalam suatu pecahan adalah d = c · t, (3)
menggunakan tanda dalam kurung (). Sebagai contoh adalah
A = (B/C)/D. dimana d adalah jarak dalam satuan m, c adalah kecepatan
“Punctuate equations when they are part of a sentence, as cahaya yang bernilai 3·108 m/detik, dan t adalah waktu dalam
in” satuan detik.
E = m · c2 . (1) Jika ditulis dalam bahasa Inggris maka menjadi
Hal ini merupakan salah satu yang paling banyak ditemukan
sebagai kesalahan umum atau common mistake. Banyak d = c · t, (4)
DRAFT BUKU KESALAHAN UMUM DALAM MENULIS KARYA ILMIAH 6
F. Buku B. Proceedings
Biasanya tidak melalui proses peer review. 13) Ardiansyah, Yonghoon Choi, Muhammad Reza Kahar
Aziz, and Deokjai Choi, “Latency Minimization for Energy
G. White Paper Internet Communications with SDN Virtualization Infrastruc-
White paper dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Buku ture,” in Proc. 2019 10th IEEE International Conference on
Putih. Communications, Control, and Computing Technologies for
Smart Grids (SmartGridComm), Beijing, China, October 2019.
H. Tesis 12) Muhammad Reza Kahar Aziz, Heriansyah, Efa Mayd-
Tesis Doktor disebut sebagai Disertasi Doktor. Isi Tesis hona Saputra, Anita Pascawati, and Ardiansyah Musa, “CRLB
paling baik jika sudah dipublikasikan terlebih dahulu di jurnal for DRSS-based Factor Graph of Wireless Geolocation,” in
maupun prosiding. Bagian tesis yang belum dipublikasikan, Proc. 2018 2nd Symposium of Future Telecommunication
maka ada dua pendapat tentang boleh atau tidaknya dipub- and Technologies (SOFTT), Bandung, Indonesia, 20 – 21
likasikan kemudian. December 2018.
11) Harry Yuliansyah, Dean Corio, Rajif Agung Yunmar,
XVI. RONDE R EVISI I NTERNAL and Muhammad Reza Kahar Aziz, “Smart-Room Tech-
A. Ronde Shape nology Implementation Based on Internet of Things Toward
B. Ronde Logic Smart Campus in Institut Teknologi Sumatera,” in Proc.
C. Ronde Konten 2018 3rd International Conference on Science, Infrastructure
Technology and Regional Development (ICoSITeR), Lampung
XVII. R ESUME
Selatan, Indonesia, 19 – 20 October 2018, IOP.
A. Journal Articles 10) Harry Yuliansyah, Dean Corio, Rajif Agung Yunmar,
7) Meng Cheng, Muhammad Reza Kahar Aziz, and Tad and Muhammad Reza Kahar Aziz, “Energy Monitoring
Matsumoto, “Integrated Factor Graph Algorithm for DOA- System Based on Internet of Things Toward Smart Campus in
based Geolocation and Tracking,” IEEE Access, March 2020. Institut Teknologi Sumatera,” in Proc. 2018 3rd International
6) Ardiansyah, Yonghoon Choi, Muhammad Reza Ka- Conference on Science, Infrastructure Technology and Re-
har Aziz, Kangwook Cho, and Deokjai Choi, “Latency- gional Development (ICoSITeR), Lampung Selatan, Indonesia,
Optimal Network Intelligence Services in SDN/NFV-Based 19 – 20 October 2018, IOP.
Energy Internet Cyberinfrastructure,” IEEE Access, Vol. 8 9) Shofiyati Nur Karimah, Muhammad Reza Kahar Aziz,
(2019), 4485-4499, 30 December 2019, DOI 10.1109/AC- and Tad Matsumoto, “A PTDOA-DRSS Hybrid Factor Graph-
CESS.2019.2963139. based Unknown Radio Wave Geolocation,” in Proc. 2018 2nd
5) Meng Cheng, Muhammad Reza Kahar Aziz, and Tad International Conference on Signals and Systems (ICSigSys),
Matsumoto, “A DOA-based factor graph technique for 3D Denpasar, Indonesia, 1 – 3 May 2018, DOI: 10.1109/IC-
multi-target geolocation,” IEEE Access, Vol. 7 (2019), 94630- SIGSYS.2018.8372773.
94641, 15 July 2019, DOI 10.1109/ACCESS.2019.2928851. 8) Muhammad Reza Kahar Aziz, Heriansyah, Efa May-
4) Jauhar Ismiyadinata, Harry Yuliansyah, Muhammad dhona Saputra, and Ardiansyah Musa, “Theoretical Bound of
Reza Kahar Aziz, and Arief Syaichu Rohman, “Desain dan CRLB for Energy Efficient Technique of RSS-Based Factor
Implementasi Inverter Satu Fasa 400 Watt dengan Metode Graph Geolocation,” in Proc. 2017 2nd International Con-
High Frequency Switching,” Journal of Science and Applica- ference on Science, Infrastructure Technology, and Regional
tive Technology (JSAT), Vol. 3, No. 1 (2019), 9-16, 2581-0545, Development (ICoSITeR), Lampung Selatan, Indonesia, 25 –
23 August 2019. 26 August 2017, IOP Conference Series: Earth and Envi-
3) Anita Pascawati, Pavel Hazdra, Tomas Lonsky, and ronmental Science 124 (2018) 012011, 5 March 2018, DOI:
Muhammad Reza Kahar Aziz, “Excitation of a Conducting 10.1088/1755-1315/124/1/012011.
Cylinder Using the Theory of Characteristic Modes,” Roadio- 7) Muhammad Reza Kahar Aziz, Shofiyati Nur Karimah,
engineering, Vol. 27, No. 4, pp. 956 – 960, December 2018, Niimi Yoshio, Khoirul Anwar, Tad Matsumoto, “Achieving
DOI: 10.13164/re.2018.0956. Accurate Geo-location Detection Using Joint RSS-DOA Fac-
2) Muhammad Reza Kahar Aziz, Yuto Lim, and Tad tor Graph Technique,” in Proc. 2016 10th International Con-
Matsumoto, “A New RSS-based Wireless Geolocation Tech- ference on Telecommunication Systems Services and Applica-
nique Utilizing Joint Voronoi and Factor Graph,” Interna- tions (TSSA), Denpasar, Indonesia, 6 – 7 October 2016, DOI:
tional Journal of Simulation: Systems, Science and Technology 10.1109/TSSA.2016.7871076.
(IJSSST), Vol. 17, No. 36, pp. 9.1 – 9.9, September 2016, 6) Muhammad Reza Kahar Aziz, Khoirul Anwar, and Tad
United Kingdom Simulation Society. Matsumoto, “DRSS-based Factor Graph Geolocation Tech-
1) Muhammad Reza Kahar Aziz, Khoirul Anwar, and nique for Position Detection of Unknown Radio Emitter,” in
Tad Matsumoto, “A new DOA-based factor graph geoloca- Proc. 2016 22nd European Wireless (EW), Oulu, Finland, 18
tion technique for detection of unknown radio wave emitter – 20 May 2016, . Full paper. Presentation video.
position using the first-order Taylor series approximation,” 5) Shofiyati Nur Karimah, Muhammad Reza Kahar Aziz,
EURASIP Journal on Wireless Communications and Net- and Tad Matsumoto, “A Hybrid TOA and RSS-based Factor
working (JWCN), 2016(1), 189, 18 Agustus 2016, Springer Graph for Wireless Geolocation Technique,” in Proc. 2016
International Publishing. IEEE 12th International Colloquium on Signal Processing Its
DRAFT BUKU KESALAHAN UMUM DALAM MENULIS KARYA ILMIAH 8