Oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
JANUARI, 2013
FAKTOR PENGHAMBAT KREATIVITAS ANAK PADA SISWA
SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
Oleh :
Bayu Setiawan Syap
(Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universutas
Jambi)
Bayusetiawansyap@ymail.com
ABSTRAK
Kreativitas merupakan suatu potensi bawaan yang ada dimiliki oleh masing-
masing orang dari sejak lahir, jadi tinggal memanfaatkannya untuk mensejahterakan
kehidupan. Orang yang kreatif adalah orang yang sanggup menciptakan atau
menemukan cara baru atau hal baru yang bisa menghasilkan sesuatu yang lebih ungul
atau yang lebih banyak manfaatnya. Ciri pribadi kreatif siswa-siswa di sekolah, seperti
menjamurnya group-group musik dan tari yang dilakoni oleh anak-anak yang masih
berstatus pelajar sekolah, serta bentuk-bentuk kelompok lainnya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa banyak siswa-siswa yang memiliki kreativitas tinggi. Namun,
sebaliknya banyak pula mereka yang tidak mampu menampilkan kreativitasnya
dikarenakan berbagai hambatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pada tingkat manakah
hambatan yang diterima anak dalam pengembangan kreativitasnya.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif data dikumpulkan dari seluruh siswa
SMAN 11 Kota Jambi dengan jumlah sampel 134 orang yang ditentukan jumlah
sampelnya dengan teknik intrapolasi dan disebarkan dengan teknik simple random
sampling, serta diolah dengan teknik presentase.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bahwa secara umum ditemukan tingkat
penghambat kreativitas anak pada siswa SMAN 11 Kota Jambi yang terdiri dari
hambatan dari lingkungan (65,92%), persepsi (62,01%), emosi (64,63%), intelektual
(58,06%), kultural (64,39%), dan ekspresif (63,58%) berada pada tingkat “Tinggi”
(63,54%).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa mengalami berbagai hambatan dalam
perkembangan kreativitasnya dalam tingkat yang tergolong tinggi.
Kata kunci : Faktor penghambat kreatifitas
I. PENDAHULUAN
Salah satu potensi yang amat penting dan sangat besar sekali pengaruhnya
dalam kehidupan seseorang adalah faktor kreativitas. Jadi kreativitas merupakan
suatu potensi bawaan yang ada dimiliki oleh masing-masing orang dari sejak lahir,
jadi tinggal memanfaatkannya untuk mensejahterakan kehidupan. Dalam
melakukan segala aktivitas kehidupan ini seseorang perlu kreativitas, apabila
kreativitas tidak ada, maka sulit sekali orang tersebut untuk bisa berkembang
dalam pekerjaannya. Untuk itu peran kreativitas sangat besar sekali dalam
mendorong seseorang untuk bisa berkembang yang lebih besar dalam
kehidupannya. Dalam melaksanakan tugas di sekolah perlu dorongan dari dalam
diri untuk bisa merangsang kerja lebih giat dan faktor yang mampu merangsang
seseorang untuk dapat bekerja lebih giat itulah yang disebut dengan kreativitas.
Demikian juga halnya dalam belajar, jika kreativitas siswa tinggi untuk
memperoleh ilmu pengetahuan yang sebanyak-banyaknya, maka siswa dimaksud
akan lebih giat untuk menekuni pelajaran tersebut dan akhirnya bisa meraih
prestasi belajar yang tinggi.
Situasi dan kondisi yang demikian itu menjadikan peran kreativitas belajar
siswa sangat penting sekali untuk merangsang pola berfikir siswa yang positif demi
menunjang keberhasilan belajar siswa di sekolah. Dengan adanya penciptaan
kreativitas belajar itulah diharapkan siswa terdorong semangat dan keterampilan
berfikirnya yang tinggi dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran di sekolah dengan baik.
Prestasi belajar yang optimal juga merupakan harapan yang di cita-citakan
oleh semua siswa, dan tidak cukup dicapai hanya mengandalkan kerja keras saja,
akan tetapi perlu juga kombinasi dari penguasaan beberapa tingkat kemampuan
yang tinggi dan kreativitas yang besar.
Ciri banyak dijumpai pada siswa-siswa di sekolah, seperti menjamurnya
group-group musik dan tari yang dilakoni oleh anak-anak yang masih berstatus
pelajar sekolah, serta bentuk-bentuk kelompok lainnya. Hal tersebut menunjukkan
bahwa banyak siswa-siswa yang memiliki kreativitas tinggi. Namun, sebaliknya
banyak pula mereka yang tidak mampu menampilkan kreativitasnya dikarenakan
berbagai hambatan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ciri-ciri orang kreatif itu adalah orang yang sanggup menciptakan atau
menemukan cara baru atau hal baru yang bisa menghasilkan sesuatu yang lebih
ungul atau yang lebih banyak manfaatnya. Selanjutnya aspek-aspek dari kreativitas
yaitu terdiri dari pribadi, proses, produk dan pendorong.
Jenis-jenis kreativitas dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu
kreativitas dalam bentuk verbal, matematika, spasial, musikal, gerakan,
intrapersonal dan interpersonal.
faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas terbagi menjadi dua, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu personalitas, pengalaman, dan
intelegensia. Sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan yang tercermin dalam
budaya kehidupan individu.
Lingkungan sosial merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan
seseorang untuk menggunakan potensi kreatif dan untuk mengungkapkan
keunikannya. Ungkapan kreatif melibatkan risiko pribadi. Sering seorang mundur
dari pernyataan pikiran atau pendapat agar merasa diterima. Implikasinya jelas
bagi mereka yang berupaya menumbuhkan perilaku kreatif melalui mengajar.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hambatan
kreativitas dalam penelitian ini tertuju pada bagaimana tingkat hambatan
kreativitas yaitu lingkungan, persepsi, emosi, intelektual, kultural, dan ekspresif
yang menghambat kreativitas pada siswa.
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penting untuk menyampaikan
beberapa saran yang sekiranya bermanfaat, saran yang diajukan antara lain:
1. Bagi siswa, yaitu hendaknya siswa meningkatkan kreativitasnya dengan
berbagai cara dalam mengatasi hal-hal yang dapat menghambat kreativitas
mereka.
2. Bagi Orangtua, yaitu hendaknya orangtua meningkatkan perannya dalam
mengupayakan menumbuhkembangkan kreativitas anaknya dengan
menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung perkembangan kreativitas
anak dan memperhatikan hal-hal yang dapat menghambat kreativitas anak-
anaknya.
3. Bagi Guru Mata Pelajaran, yaitu hendaknya guru mata pelajaran mampu
menciptakan situasi dan kondisi dalam proses kegiatan belajar mengajar di
sekolah dalam membantu pengembangan kreativitas anak didiknya.
4. Bagi Guru Pembimbing, yaitu hendaknya guru pembimbing meningkatkan
perannya dalam mengupayakan peningkatan kreativitas anak asuhnya melalui
penerapan berbagai layanan bimbingan dan konseling disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Adinugroho, Siswandi. (2009). Memahami Kreativitas Siswa Untuk
Membangkitkan Kreativitas di Sekolah. (online). (http://nazwadzulfa.
wordpress. com/ 2009/ 10/ 08/ memahami - kreativitas - siswa - untuk –
membangkitkan – kreativitas - di-sekolah/, diakses 23 Januari 2012).
Basuki, A.M. Heru. 2012. Pengembangan Kreativitas. (online). (heru.staff.
gunadarma.ac.id/ Downloads/ files/ 2012/ Kreativitas. Doc, diakses 23 Januari
2012).
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
(Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis). Jakarta: Rineka Cipta.
Dinsi, Valentino. 2011. Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Susah. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Lestari, Yekti. 2008. Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Melalui Strategi Group Resume (PTK di Kelas VIII Semester 2
SMP Negeri 1 Nogosari). Skripsi. Surakarta: Jurusan Matematika Universitas
Muhammadiyah.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Munasor. 2012. Arti dan Hambatan Kreativitas. (online). (http://www.bppp-
tegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=171:arti-dan-
hambatan-kreativitas&catid=44:artikel&Itemid=85, diakses 23 Juni 2012).
Purnamasari, Dian Indri. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Akuntan Pendidik. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Yogyakarta: Universitas
Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Pramono, Hadi. 2009. Tujuh jenis kreativitas. (online). (http://hadipramono.
web.id/blog/2009/07/31/tujuh-jenis-kreativitas, diakses 04 Februari 2012).
Rani, Deasy Amallia. 2007. Hubungan antara Iklim Organisasi dengan Peluang untuk
Berkreasi pada Karyawan Desain PT Batik Danar Hadi Surakarta. Skripsi.
Semarang: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
Sutja, dkk. 2005. Panduan Penulisan Skripsi. Diterbitkan dan Diedarkan Oleh
Program Ekstensi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Jambi.
Sukmadinata, NS. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.