Anda di halaman 1dari 16

Skip to content

GuruPendidikan.Com

Home

SMP

SMA

SMK

S1

S2

Umum

Renaissance – Latar Belakang, Sejarah, Sebab, Karakteristik, Tokoh

Oleh samhis setiawanDiposting pada 20 Mei 2021

Renaissance – Latar Belakang, Sejarah, Sebab, Karakteristik, Tokoh : Istilah Renaissanance (bahasa
Prancis) berasal dari kata rinascita (bahasa Italia) yang artinya kelahiran kembali, merupakan istilah yang
pertama kali diperkenalkan oleh Georgio Vasari pada abad ke-16 untuk menggambarkan semangat
kesenian Italia mulai abad ke-14 hingga ke-16 yang bernapaskan semangat kesenian Yunani dan Romawi
kuno.

"Renaissance" Pengertian & ( Sejarah Lahirnya - Sebab Timbulnya )

Menarik Untuk Anda

Mgid

Mgid

Jika Muncul Papiloma pada Dada, Leher atau Ketiak, Baca Ini!

Intoxic
Wanita 55 Tahun dengan Wajah Bayi: Dia Lakukan Ini sebelum Tidur

Lavite

Huawei P40 dengan Harga Konyol! Cepat sampai Akhir Promo

Huawei

Tak Perlu Laser jika Mata Mulai Kabur! Ternyata Cukup Lakukan Ini

Eyelab

Latar Belakang Renaissance

Daftar Baca Cepat tampilkan

Tidak banyak orang yang tahu, kecuali mungkin para sejarawan bahwa Eropa umumya dan Italia
khususnya menjadi modern seperti dewasa ini, sebenarnya telah dimulai sejak zaman Renaissance. Jika
zaman renainssance dimulai sekitar abad ke-14 maka untuk menghasilkan Eropa modern seperti dewasa
ini diperlukan kurang lebih lima abad.

Modernisasi bagaimanapun memerlukan waktu, bisa panjang bisa pendek tergantung dari berbagai
faktor. Kalau bangsa Italia khususnya dan bangsa Eropa umumnya memerlukan waktu kurang lebih lima
abad, maka bangsa Jepang memulai modernisasi sejak zaman Meiji Restorasi hingga menjadi bangsa
modern memerlukan waktu kurang lebih satu setengah hingga dua abad.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Mobilitas Sosial

recommended by Mgid

Mgid

Cellarin

Wanita 55 Tahun dengan Wajah Bayi: Dia Lakukan Ini sebelum Tidur

Pelajari Lebih
Istilah Renaissanance (bahasa Prancis) berasal dari kata rinascita (bahasa Italia) yang artinya kelahiran
kembali, merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Georgio Vasari pada abad ke-16 untuk
menggambarkan semangat kesenian Italia mulai abad ke-14 hingga ke-16 yang bernapaskan semangat
kesenian Yunani dan Romawi kuno. Vasari yang percaya bahwa kebudayaan itu terikat hukum alam yaitu
lahir, berkembang, merosot dan mati; melihat bahwa kelahiran kembali budaya Romawi dan Yunani
kuno telah terjadi di Italia sejak abad ke-14.

Lebih jauh Burckhardt mengatakan bahwa renaissance bukan sekedar kelahiran kembali kebudayaan
Romawi dan Yunani kuno tetapi merupakan kebangkitan kesadaran manusia sebagai individu yang
rasional, sebagai pribadi yang otonom, yang mempunyai kehendak bebas dan tanggungjawab. Manusia
bebas, rasional, mandiri dan individual itulah prototype manusia modern, manusia yang sanggup dan
mempunyai keberanian untuk memandang dirinya sebagai pusat alam semesta (antroprosentris) dan
bukan Tuhan sebagai pusatnya (teosentris).

Maksudnya manusia harus berani bertanggungjawab atas segala perbuatannya dan mengandalkan pada
kemampuan-kemampuan yang dimilikinya dalam menjalani kehidupan duniawi ini. Manusia tidak lagi
berpegang pada prinsip memento mori (ingatlah bahwa engkau akan mati) tetapi diganti dengan
semboyan carpe diem (nikmatilah kesenangan hidup)

Manusia menjadi pusat (antrhoposentris) dari alam dan di kalangan kaum humanis muncul pemikiran
tentang the dignity of man. Leonardo Da Vinci, Michelangelo, Francis Bacon adalah contoh yang dapat
menjadi wakil dari keyakinan ini. Da Vinci pernah mengatakan bahwa mekanika ialah firdaus dari
matematika dan matematika adalah dasar pemikiran serta eksperimen dalam menerjemahkan alam bagi
manusia. Jika alam Abad Tengah berdasarkan otoritas Allah, sebab Allah Maha Kuasa (dues omnipoten),
berkeyakinan bahwa hidup sepenuhnya tergantung pada kuasa moril, maka pada masa renaissance
manusia berkeyakinan bahwa pengalaman, eksperimen dan rasionalitas manusia merupakan dasar
dalam kehidupan duniawi ini.

Ini memang mengandung benih-benih sekularisme barat sehingga agama semakin tersisihkan. Bahkan
gema renaissance mengumandangkan seruan bahwa “Man can do all thing if they will”. Itu berarti
bahwa manusia itu dapat berbuat apa saja, sebab dirinya memang begitu otonom.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Pranata Sosial


Esensi dari semangat renaissanance dapat disimak dari pandangannya bahwa manusia dilahirkan bukan
hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi manusia harus memikirkan
hidupnya di dunia ini. Jika Abad Tengah mengatakan manusia lahir ke dunia dengan turun dari surga dan
begitu lahir langsung mengangkat kepalanya untuk menengadah lagi ke surga, maka masa renaissanance
mengatakan manusia lahir kedunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru
setelah itu menengadah ke surga.

Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir
Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal
budi, otonomi, dan bakat-bakatnya. Disinilah letak awal modernitas Barat, keberaniannya untuk
merombak mentalitas nasib (renaissanance). Manusia yang terbelenggu oleh dogma dan moral yang
kaku dan kerdil, dirombak dengan kemampuan nalar, kebebasan individual dan tanggungjawab pribadi
yang penuh.

Keberanian untuk membuka paradigm baru bahwa kesempurnaan bukan disurga tetapi ada di dunia ini.
Pola pikir dan tingkah laku lama harus dirombak dengan pola pikir dan tingkah laku baru. Manusia bukan
budak, manusia adalah majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang
oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari lewat bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.

Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam
berpikir dan bertindak secara bertanggungjawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya
kepada sesama. Manusia perlu membebaskan diri dari tempat yang telah dipancangkan oleh Abad
Tengah yaitu antara benda dan roh, kemudian membiarkan dirinya beralih kedudukan seturut
kehendaknya dalam semua tingkat mahluk, kadangkala menyamakan dirinya dengan binatang,
kadangkala dengan malaikat. Ini suatu gambaran manusia yang sungguh kontras dengan Abad Tengah
dimana manusia sepenuhnya terbelenggu oleh kaidah-kaidah moral yang dogmatis, manusia yang
sepenuhnya tergantung pada Tuhan dan takdir.

Kendati manusia Renaissance telah mengalami pembenahan secara mental, namun masih mempunyai
persamaan-persamaan disamping perbedaan dengan manusia Abad Tengah. Baik Abad Tengah maupun
Ranaissance, keduanya bertumpu pada zaman klasik Yunani dan Romawi. Hanya saja pada zaman Abad
Tengah, budaya klasik tersebut sepenuhnya dibingkai dan bernapaskan religiositas gereja serta
dimanfaatkan bagi kepentingan gereja.
Sebaliknya, pada zaman renaissance, budaya klasik tersebut berada dibawah kekuasaan manusia dan
bernapaskan keduniawian serta dimanfaatkan demi manusia itu sendiri. Dipihak lain memang harus
diakui juga bahwa kedua zaman tersebut sebagian besar masih memperoleh inspirasi atau terkiat
dengan tema-tema dengan tema-tema dari kitab suci (bible). Hanya saja pada umumnya karya-karya
renaissance agak mengabaikan nilai-nilai spiritual, serta kurang memanfaatkan lambang-lambang dan
sebaliknya lebih menekankan segi badaniah, segi luarnya.

Wajarlah bila ”keindahan” fisik sangat ditonjolkan, bahkan sering sangat terbuka dalam
mengetengahkan lekuk-lekuk dan bagian yang sensual dari tubuh jasmaniah manusia. Hal ini tampak
sekali misalnya dalam fresco “Ciptaan Alam”, maupun dalam diri patung “ Daud” dan “ Musa” karya
Michelangelo.

Dorongan yang paling kuat manusia zaman renaissance adalah keinginannya untuk menonjolkan diri,
entah itu keindahan jasmaniahnya maupun kemampuan-kemampuan intelektualnya. Keinginannya itu
dituangkan dalam berbagai hasil karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni musik, arsitektur bahkan
politik, dan lain-lain.

ekspresi daya kemampuan manusia itu terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini
pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan, kadangkala tidak hanya segi-segi yang
positif dan baik tetapi tanpa sadar kadang segi negatifpun terkuak ke luar yang secara tidak langsung
mengancam dirinya sendiri. Manusia modern telah lahir dan mulai di zaman renaissance.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sosial Budaya – Perubahan, Pengertian, Unsur, Struktur,
Sistem, Fungsi

Sejarah Lahirnya Renaissance

Renaissance berasal dari kata Re (kembali) dan Naitre (Lahir) dalam bahasa Perancis yang berarti “Lahir
Kembali”. Zaman Renaissance adalah zaman dimana lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari
ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno yang rasional. Hal ini terjadi dikarenakan pada abad tengah,
sebelum munculnya zaman Renaissance, kehidupan di Eropa diatur dalam “Theosentris” dimana segala
sesuatunya berpusat pada kepercayaan.
Zaman Renaissance berlangsung sejak abad 15 sampai tahun 1650. Sebelum Renaissance, bangsa eropa
mengalami zaman kegelapan atau biasa disebut “Dark Age”. Pada saat itu gereja berkuasa mutlak,
ajaran gereja menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantah. Selain itu pada zaman Dark Age, pemikiran
ilmiah ditenggelamkan oleh dogma-dogma Gereja. Namun akhirnya muncul gerakan yang mencoba
lepas dari ikatan itu dan disebut gerakan Renaissance.

Latar belakang munculnya Renaissance adalah sebagai usaha pembaharuan kebudayaan Romawi dan
Yunani pada masa abad tengah/kegelapan sempat dilupakan, yaitu tipe manusia otonom dan mandiri.
Pada abad 12 ada suatu penemuan kembali literatur Yunani dan Romawi yang terjadi di seluruh Eropa.

Peristiwa tersebut menyebabkan perkembangan gerakan humanis di abad ke-14. Orang-orang Humanist
meyakni bahwa setiap individu memiliki arti penting dalam masyarakat. Pertumbuhan minat dalam
humanisme menyebabkan perubahan dalam seni dan ilmu yang membentuk konsepsi umum dari
Renaissane.

Pada abad 14 hingga abad 16 merupakan periode goncangan ekonomi atau perubahan ekonomi di
Eropa, dimana perubahan yang paling luas terjadi di Italia. Setelah kematian Frederick II di tahun 1250,
kaisar kehilangan kekuasaan di Italia dan di seluruh Eropa, tidak satupun dari penerus Frederick yang
seperti dia. Kejatuhannya adalah saat Paus III memegang kekuasaan secara bersamaan,memegang
negara sekaligus Gereja.

Selama Renaissance, Italia berkembang menjadi despotisme yaitu bahwa penguasa negara memerintah
berdasarkan keinginannya sendiri. Eropa sendiri perlahan-lahan berkembang menjadi kelompok mandiri
yang terpisah.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Renaissance lahir sebagai pembaharu untuk membentuk manusia
yang mandiri, utuh, otonom, dan bertanggung jawab. Pola pikir abad tengah yang dibelenggu oleh
ajaran gereja diganti dengan pola pikir rasional sehingga manusia bisa berkembang.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Konflik Sosial : Pengertian, Macam, + 5 Faktor
Penyebabnya

Sebab Timbulnya Renaissance


Selain penjelasan diatas, timbulnya Renaissance secara garis besar disebabkan oleh beberapa aspek
yaitu:

Kondisi Sosial

Saat itu kehidupan masyarakat eropa terikat pada doktrin Gereja, segala kegiatan kehidupan ditujukan
untuk akhirat. Mas unuyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan pribadinya dan kehilangan
harga diri. Kehidupan manusia tidak tentram karena selalu dititip oleh intelejen gereja, sehingga
menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.

Kondisi Budaya

Terjadi pembatasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang tokoh-tokoh injil dan kehebatan gereja.
Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian
pula dalam bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja.

Kondisi Politik

Raja secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam Negara, kenytaannya hanya menjadi juru
damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki
pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat untuk melancarkan ambisinya. Adakalanya kekuatan militer
kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer raja.

Kondisi Ekonomi

Berlaku sistem ekonomi tertutup yang menguasai perekonomian hanya golongan penguasa, kondisi
diatas menyebabkan masyarakat Eropa tertungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai
manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Diferensiasi sosial : Pengertian, Ciri, Bentuk, Dan Macam
Beserta Contohnya Secara Lengkap

Tokoh-Tokoh Zaman Renaissance

Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokohnya
yang terkenal sebagai berikut :

Rogen Bacon (1214-1294)

Ia berpendapat bahwa pengalaman (empirik) menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir bagi
semua ilmu pengetahuan. Matematik merupakan syarat mutlak untuk mengolah semua pengetahuan.
Sekalipun Roger Bacon menganjurkan pengalaman sebagai basis ilmu pengetahuan, namun ia sendiri
tidak meninggalkan tulisan atau karya yang cukup baerarti bagi ilmu pengetahuan. Ia banyak bergerak
pada lapangan politik dan agama, sehingga akhirnya ditahan dalam penjara.

Copernicus (1473-1543)

Ia mengajukan pendapat yang asing bagi pendapat umum pada masa itu. Ia mengatakan bahwa bumi
dan planet semuanya mengelilingi matahari, sehingga matahari menjadi pusat (Heliosentrisme).
Pendapat ini berlawanan dengan pendapat umum yang berasal dari Hipparchus dan Ptolomeus yang
menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta (geosentrisisme).

Prinsip Heliosentrisme ini kemudian dilanjutkkan oleh George Joachim (Rheticus) yang menyusun buku
berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Perputaran Alam Semesta). Buku tersebut
diawali dengan beberapa ketentuan dasar yang berbunyi: Pertama, seluruh alam semesta merupakan
bola(Spherical); Kedua, semua benda angkasa dan bumi juga merupakan bola; Ketiga, semua benda
angkasa bergerak secara teratur dalam lintasan yang bundar (circular uniform motion).

Tycho Brahe (1546-1601)


Ia tertarik pada system astronomi baru yang diperkenalkan oleh Copernicus. Ia membuat alat-alat
berukuran besar untuk mengamati benda-benda angkasa secara lebih teliti. Pada tahun 1572 Brahe
mengamati munculnya bintang baru di gugusan Cassiopeia, yaitu bintang yang cemerlang selama 16
bulan sebelum padam lagi. Bintang itu dinamakan Nova atau Supernova, yang sangat tergantung dari
besarnya dan massanya.

Penemuan bintang Nova dan Supernova ini menggugurkan pandangan yang dianut pada masa itu bahwa
angkasa itu tidak akan berubah sepanjang masa, dan bentuknya akan tetap abadi. Pada tahun 1577
Brahe dapat mengamati sebuah cornet, yang ternyata lebih jauh dari planet Venus. Penemuan ini juga
membuktikan bahwa benda-benda angkasa tidak menempel pada Crystaline spheres, melainkan dating
dari tempat yang sebelumnya tidak dapat dilihat untuk kemudian menghilang lagi. Benda-benda
angkasa terapung bebas dalam ruang angkasa.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 10 Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli
Terlengkap

Johannes Keppler (1571-1630)

Ia seorang ahli matematika yang menjadi asisten Tycho Brahe. Ia melanjutkan penelitian Brahe tentang
gerak benda-benda angkasa. Kepler menemukan tiga buah hokum yang melengkapi penyelidikan Brahe
sebelumnya, yaitu:

Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle –seperti yang
dikemukakan oleh Brahe-namun gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.

Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang
yang luasnya sama.

Dalam perhitungan matematik terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dab B dengan matahari
adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2 : Q2 =
X3 :Y3.

Galileo Galilei (1546-1642)


Beberapa pokok penemuan Galileo di luar bidang astronomi yang ditulis dalam karyanya yang berjudul
De Motu dapat diringkas sebagai berikut.

Jumlah waktu yang sama untuk jatuhnya semua benda dari materi yang sama, tanpa memandang
bobot, bila benda-benda itu melewati medium yang sama. Atau dengan kata lain, benda-benda yang
jatuh bersamaan akan memerlukan waktu yang bersamaan pula untuk sampai di tanah.

Semau lintasan benda jatuh berbentuk lurus. Ha ini memberikan sugesti adanya idealism, bahwa
lintasan benda yang tidak tertanggu membentu garis lurus.

Baik benda yang jatuh tegak lurus, maupun yang mengikuti bidang miring, masing-masing mencapai
tanah pada waktu yang sama. Hal ini memberikan sugesti untuk kemudian melaksanakan eksperimen
jatuhnya benda mengikuti bidang miring. Untuk mencapai idealisasi “tidak terganggu apapun”, maka
bidang makin lama makin dilicinkan, sehingga jatuhnya benda-benda melalui bidang miring praktis
dalam waktu yang sama. Selain itu dibidang miring diletakkan ukuran-ukuran. Untuk pertama kalinya
ukuran (measure-ment) dimasukkan sebagai unsur dalam lapangan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan idealisasi, maka hasil percobaan dapat dihitung terlebih dahulu; dengan kata lain
terjadilah peramalan (prediction).

Ramalan itu kemudian diperiksa dengan percobaan berulang kali, yang hasilnya dihitung secara rata-
rata.

Oleh karena anatara ramalan dan hasil percobaan ada persesuaian yang meyakinkan, maka teori yang
didasarkan pada idealisasi dapat diterima sebagai hukum tentang pergerakan benda-benda yang bebas
dan yang mengikuti garis lurus.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Galileo ini menanamkan pengaruh yang kuat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal seperti: pengamatan (observation),
penyingkiran (elimition) segala hal yang tidak termasuk dalam peristiwa yang diamati, idealisasi,
penyusunan teori secara spekulatif atas peristiwa tersebut, peramalan (prediction), pengukuran
(measurement), dan percobaan (experiment) untuk menguji teori yang didasarkan pada ramalan
matematik.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Fungsi, Dan Ruang Lingkup Manajemen
Pendidikan Secara Lengkap

Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat
Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti
semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan
manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu
menengadah ke surga.

Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir
Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal
budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah
semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang
sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.

Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama
semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan
mereka “religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan
sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan
“Man can do all things if they will”.

Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi
pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan
kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di
menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada
takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme.

Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam
berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya
kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun
kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra,
seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang
sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak
ditonjolkan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Akuntansi Manajemen
Menurut Para Ahli
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Mungkin Anda Suka

Mgid

Mgid

Ilmuwan Jepang Temukan Cara Tumbuhkan Rambut dalam Hitungan Hari

Havita

Anda Wajib Minum Ini! Agar Tensi 120/80 dan Pembuluh Darah Bersih

TensiLab

Pernahkah Anda Bertanya-tanya Mengapa Tubuh Anda Gatal?

Intoxic

Varises akan Hilang Selamanya, hanya dalam 1 Minggu! Baca Ini!

Varikose

Apakah Mulut Anda Berbau tidak Sedap? Ini Parasit!

Hermuno

Wanita 55 Tahun dengan Wajah Bayi: Dia Lakukan Ini sebelum Tidur

Lavite

Jika Anda Menemukan Papiloma seperti Itu, Berhati-hatilah!

Intoxic

Jika Muncul Papiloma pada Dada, Leher atau Ketiak, Baca Ini!

Intoxic

Tak Perlu Laser jika Mata Mulai Kabur! Ternyata Cukup Lakukan Ini

Eyelab

Ingin Hidup 100 Tahun? Bersihkan Pembuluh Darah! Inilah Caranya

Tensilab
Siswi Jenius Jakarta Temukan Obat Pembakar Lemak 7 Kg Sehari

Fit Expert

Lihat! Ternyata Inilah Musuh Terbesar Diabetes!

GlucoActive

Bagaimana Cara Mengembalikan Penglihatan 100% tanpa Operasi?

Bioseefit

Penglihatan Jernih Kembali dengan Lakukan Ini; Mau Tahu Caranya?

Bioseefit

Metode Dokter yang Mengejutkan Dunia! Diabetes Hilang Selamanya

Diaprin

Sebarkan ini:

FacebookTwitWhatsApp

Posting terkait:

Paragraf Ineratif

Paragraf Ineratif

Pengertian Fakta Sosial Menurut Para Ahli Dunia Beserta Contohnya

Fakta Sosial – Pengertian, Jenis, Individu, Karakteristik, Contoh, Para Ahli

“Produk” Pengertian & ( Klasifikasi – Ciri – Contoh )

Pengertian Produk – Konsep, Tingkat, Campuran, Klasifikasi, Ciri, Contoh, Para Ahli

Posting pada IPS, Sejarah, SMA, SMKDitag abad kegelapan, abad pertengahan, apakah kanvas itu,
aufklarung, ciri ciri seni rupa zaman renaissance, ciri ciri zaman renaissance, dampak renaissance, dari
manakah sumber kemajuan eropa berasal, dark ages, faktor munculnya renaissance, faktor pendorong
renaissance, filsafat renaissance, filsafat renaissance pdf, hellenisme adalah, humanisme adalah,
jelaskan dampak adanya zaman renaissance, jelaskan pengertian aufklarung, komposer di jerman pada
zaman barok adalah, latar belakang renaissance, leonardo da vinci adalah tokoh seni pada masa,
makalah renaissance, mengapa renaissance muncul pertama kali di italia, middle ages, penemuan
zaman renaissance, pengertian renaisans sumeria, pengertian renaissance brainly, penyebab terjadinya
reformasi gereja, perkembangan renaissance, perubahan pada masa merkantilisme, reformasi gereja
adalah, renaisans kbbi, renaissance adalah brainly, renaissance architecture, renaissance art,
renaissance hotel kuala lumpur, renaissance period literature, renaissance terjadi pada abad,
renaissance wikipedia, renhotels careers, revolusi industri adalah, sejarah renaissance pdf, sejarah
singkat renaissance, soal essay dan jawaban tentang renaissance, tokoh renaissance, tokoh renaissance
dan pemikirannya, tokoh tokoh renaissance, tujuan renaissance, yang bukan penemuan abad ke 20
adalah

Navigasi pos

Pos sebelumnya 16 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli

Pos berikutnya Pertahanan Tubuh Manusia – Pengertian, Mekanisme, Sistem, Struktur, Jenis, Fungsi,
Nonspesifik

Pos-pos Terbaru

Pengertian Perusahaan – Jenis, Bentuk, Unsur, Badan Hukum, Para Ahli

Paragraf Ineratif

Fakta Sosial – Pengertian, Jenis, Individu, Karakteristik, Contoh, Para Ahli

Pengertian Produk – Konsep, Tingkat, Campuran, Klasifikasi, Ciri, Contoh, Para Ahli

Pengertian Advertising – Periklanan, Tujuan, Fungsi, Manfaat, Dampak, Ciri, Komponen, Syarat

Pengertian E-Bisnis – Model, Strategi, Pembagian, Tahap, Sasaran

Syarat Uang

Mahkamah Konstitusi

Pengertian Strategi – Tingkat, Jenis, Bisnis, Integrasi, Umum, Para Ahli

Aspek Pembinaan Keluarga Sejahtera

Artikel Pilihan
Contoh Soal Psikotes

Contoh CV Lamaran Kerja

Rukun Shalat

Kunci Jawaban Brain Out

Teks Eksplanasi

Teks Eksposisi

Teks Deskripsi

Teks Prosedur

Contoh Gurindam

Contoh Kata Pengantar

Contoh Teks Negosiasi

Alat Musik Ritmis

Tabel Periodik

Niat Mandi Wajib

Teks Laporan Hasil Observasi

Contoh Makalah

Alight Motion Pro

Alat Musik Melodis

21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran

69 Contoh Teks Anekdot

Proposal

Gb WhatsApp

Contoh Daftar Riwayat Hidup

Naskah Drama
Memphisthemusical.Com

Created By : GuruPendidikan.Com | 2014

GuruPendidikan.Com

Home

SMP

SMA

SMK

S1

S2

Umum

Anda mungkin juga menyukai