Wajarlah bila ”keindahan” fisik sangat ditonjolkan, bahkan sering sangat terbuka
dalam mengetengahkan lekuk-lekuk dan bagian yang sensual dari tubuh
jasmaniah manusia. Hal ini tampak sekali misalnya dalam fresco “Ciptaan Alam”,
maupun dalam diri patung “ Daud” dan “ Musa” karya Michelangelo.
Dorongan yang paling kuat manusia zaman renaissance adalah keinginannya
untuk menonjolkan diri, entah itu keindahan jasmaniahnya maupun
kemampuan-kemampuan intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam
berbagai hasil karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni musik, arsitektur bahkan
politik, dan lain-lain.
ekspresi daya kemampuan manusia itu terus berkembang sampai saat ini sehingga di
zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan,
kadangkala tidak hanya segi-segi yang positif dan baik tetapi tanpa sadar kadang segi
negatifpun terkuak ke luar yang secara tidak langsung mengancam dirinya sendiri.
Manusia modern telah lahir dan mulai di zaman renaissance.
Kondisi Sosial
Saat itu kehidupan masyarakat eropa terikat pada doktrin Gereja, segala
kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Mas unuyarakat kehilangan
kebebasan untuk menentukan pribadinya dan kehilangan harga diri.
Kehidupan manusia tidak tentram karena selalu dititip oleh intelejen gereja,
sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.
Kondisi Budaya
Terjadi pembatasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang tokoh-
tokoh injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada
kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam
bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja.
Kondisi Politik
Raja secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam Negara, kenytaannya
hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan
kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat
untuk melancarkan ambisinya. Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan
kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer raja.
Kondisi Ekonomi
Berlaku sistem ekonomi tertutup yang menguasai perekonomian hanya golongan
penguasa, kondisi diatas menyebabkan masyarakat Eropa tertungkung dan tidak
memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-
upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.
2. Copernicus (1473-1543)
Ia mengajukan pendapat yang asing bagi pendapat umum pada masa itu. Ia
mengatakan bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari, sehingga
matahari menjadi pusat (Heliosentrisme). Pendapat ini berlawanan dengan pendapat
umum yang berasal dari Hipparchus dan Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi
sebagai pusat alam semesta (geosentrisisme).
Penemuan bintang Nova dan Supernova ini menggugurkan pandangan yang dianut
pada masa itu bahwa angkasa itu tidak akan berubah sepanjang masa, dan
bentuknya akan tetap abadi. Pada tahun 1577 Brahe dapat mengamati sebuah cornet,
yang ternyata lebih jauh dari planet Venus. Penemuan ini juga membuktikan bahwa
benda-benda angkasa tidak menempel pada Crystaline spheres, melainkan dating
dari tempat yang sebelumnya tidak dapat dilihat untuk kemudian menghilang lagi.
Benda-benda angkasa terapung bebas dalam ruang angkasa.
Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan
circle –seperti yang dikemukakan oleh Brahe-namun gerak itu mengikuti
lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari
selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
Dalam perhitungan matematik terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet
A dab B dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi
orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2 : Q2 = X3 :Y3.
Jumlah waktu yang sama untuk jatuhnya semua benda dari materi yang
sama, tanpa memandang bobot, bila benda-benda itu melewati medium yang
sama. Atau dengan kata lain, benda-benda yang jatuh bersamaan akan
memerlukan waktu yang bersamaan pula untuk sampai di tanah.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Galileo ini menanamkan pengaruh yang kuat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal
seperti: pengamatan (observation), penyingkiran (elimition) segala hal yang tidak
termasuk dalam peristiwa yang diamati, idealisasi, penyusunan teori secara
spekulatif atas peristiwa tersebut, peramalan (prediction), pengukuran
(measurement), dan percobaan (experiment) untuk menguji teori yang didasarkan
pada ramalan matematik.
Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi
dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya
memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus
memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia
untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu
menengadah ke surga.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini
menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk
kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest
expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia
ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan
“Man can do all things if they will”.
AUFKLARUNG
stilah Aufklärung berasal dari Bahasa Jerman yang berarti “pencerahan”, yang
dalam Bahasa Inggris dikenal dengan enlightenment. Peristiwa ini terjadi pada
1695-1815. Di masa ini manusia optimis dengan kemampuannya untuk
menciptakan kemajuan yang dapat memberikan cahaya baru, dalam hal ini
adalah kemajuan ilmu pengetahuan. Kemudian banyak muncul pikiran-
pikiran filosofis dari Eropa.
Meski sama-sama disebut pencerahan, ternyata Renaissance dan Aufklärung
berbeda, Squad. Di Masa Renaissance, kesadaran akan kemampuan akal manusia
sudah berkembang, tetapi hal tersebut hanya menghasilkan kemajuan di bidang
humaniora, filsafat, politik, seni, sastra serta hukum. Perubahan dalam bidang
ekonomi belum mampu dikembangkan demi kesejahteraan manusia.
Melalui slogan Aufklärung, “Sapere Aude!” yang berarti “Beranilah Berpikir
Sendiri”, Immanuel Kant, filsuf asal Jerman mengajak orang-orang untuk
semakin berani dan bebas menggunakan akalnya. Menurut Kant, manusia masih
belum yakin akan kemampuan akalnya untuk menciptakan kemajuan dan
kebahagiaan di dunia. Jika manusia belum mampu melakukan hal tersebut, itu
berarti tanda bahwa manusia tersebut belum dewasa. Hayo, kalau begitu kamu
sudah dewasa belum nih?
Revolusi Industri ~ Revolusi bisa diartikan sebagai perubahan secara cepat atau perubahan yang
cukup mendasar dalam suatu bidang atau di suatu tempat. Sementara Industri artinya proses membuat
atau menghasilkan suatu barang. Perubahan yang terjadi di Inggris pada abad ke-18 merupakan
perubahan dalam memproduksi barang-barang dari penggunaan tenaga manusia kepada mesinmesin.
Jadi Revolusi Industri adalah perubahan cara membuat atau menghasilkan barang yang semula
menggunakan tenaga manusia beralih ke tenaga mesin. Nah, pada kesempatan kali ini Zona
Siswa akan mencoba menghadirkan penjelasan lengkap mengenai Revolusi Industri baik dari segi latar
belakang, proses revolusi dan dampaknya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Istilah revolusi industri diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste
Blanqui pada pertengahan abad ke-19. Tidak jelas penanggalan secara pasti tentang kapan dimulainya
revolusi industri. Tetapi T.S. Ashton mencatat permulaan revolusi industri terjadi kira-kira antara tahun
1760-1830. Revolusi ini kemudian terus berkembang dan mengalami puncaknya pada pertengahan
abad ke-19 , sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum
dengan perkembangan mesin tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut berkembang mesin
kombusi dalam serta mesin pembangkit tenaga listrik.
Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi agraria. Ada
dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan terjadinya perubahan penggunaan tanah
yang semula hanya untuk pertanian menjadi usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan yang
terpadu. Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan tanah yang semula tradisional dengan
penggunaan mesin-mesin atau mekanisasi. Revolusi Industri terjadi di Inggris karena sebab-sebab
berikut.
1. Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang mengharuskan raja
bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya
menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.
2. Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping itu,
wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
3. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan
sebagainya.
4. Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat
menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia
bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan
bahan mentah tersebut.
5. Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten)
sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah
Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri
bertambah maju.
6. Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah
Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa
kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau
modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa
besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting.
Merkantilisme juga ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah
secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna
memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya.
Sejarah Merkantilisme
Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah
Eropa pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era
dimana kesadaran bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini
memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam
mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem
kapitalisme mulai lahir.
Tujuan Merkantilisme
Merkantilisme merupakan kebijakan sebuah ekonomi nasional dengan
tujuan untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui sebuah
keseimbangan perdagangan yang positif, yang terutamanya pada
sebuah barang jadi.Secara historis, Penyebab perang dan termotivasi
untuk melakukan ekspansi kolonial adalah kebijakan tersebut.
Kebijakan lainnya
6. Subsidi ekspor
7. Mempromosikan manufaktur melalui penelitian atau subsidi
langsung
8. Membatasi upah
9. Memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri
10. Membatasi konsumsi domestik melalui hambatan non-tarif untuk
perdagangan
Teori Merkantilisme
Semua ahli ekonomi Eropa antara tahun 1500 sampai tahun 1750
dianggap sebagai merkantilis meskipun ketika itu istilah ‘merkantilis’
belum dikenal. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Victor de
Riqueti, marquis de Mirabeau pada tahun 1763, dan kemudian
dipopulerkan oleh Adam Smith pada tahun 1776. Pada kenyataannya,
Adam Smith menjadi orang pertama kali menyebutkan kontribusi
merkantilis terhadap ilmu ekonomi dalam bukunya yang berjudul The
Wealth of Nations.
Pada awal periode modern, dari abad ke-16 sampai ke-18 ajaran
merkantilisme sangat dominan di seluruh sekolah Eropa. Untuk
pertama kalinya peristiwa ini memicu intervensi suatu negara dalam
mengatur sebuah perekonomian yang akhirnya pada zaman ini pula
sistem kapitalisme mulai lahir. Yang mendorong terjadinya peperangan
dibanyak kalangan negara Eropa adalah kebutuhan akan pasar yang
diajarkan oleh teori merkantilisme itu sendiri.
Dampak Merkantilisme
Dampak dari Merkantilisme sendiri telah menimbulkan banyak
pembrontakan dan persaingan sengit dikalangan negara bangsa di
Eropa untuk menguasai perdagangan dunia. Setiap negara berlomba-
lomba membangun industri perkapalan dan persenjataan guna
memperluas monopoli perdagangannya.
Analisis Merkantilisme
Gerakan merkantilisme telah menyebabkan munculnya paham lain
seperti kapitalisme , imperialisme dan berujung pada kolonialisme. Hal
tersebut memang dikarenakan oleh munculnya negara- negara Eropa
yang baru merdeka. Sehingga negara- negara tersebut berusaha untuk
memperbaiki perekonomian mereka dengan cara merkantilisme.
Banyak raja- raja yang menganut kebijakan ini seperti Charles V dari
Jerman, Ratu Elizabeth dari Inggris, Pangeran Maurits dari Belanda.
Merkantilisme terutama berkembang di Eropa karena, dari sanalah
Merkantilisme berasal terlebih didukung oleh Inggris sebagai negara
industri besar. Dengan ekonomi negara yang kuat, sulit untuk negara
lain melakukan intervesi terhadap kemerdekaan negara. Sehingga hal
ini semakin menyebabkan negara- negara penganut merkantilisme
semakin memperkuat perdagangan dengan berbagai cara.
Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan perdagangan.
Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung
perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan
kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.
1. Domestic System
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industri). Para pekerja bekerja di
rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari
pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan
jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha
hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal
tempat kerja dan gaji.
2. Manufactur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar
majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah
manufactur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian
belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai
toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena
tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-
kadang juga masih berdasarkan pesanan.
SUGGESTED NEWS
Trik ini menghasilkan 170 juta rupiahsebulan!
Storiespace
Gadis ini menghasilkan lebih dari 19 juta rupiahsehari!
Storiespace
Factory System
Tahap factory system sudah merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya di daerah
industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat
kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri
diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan.
Barang-barang produksinya untuk dipasarkan.
Adanya penemuan teknologi baru, besar peranannya dalam proses industrialisasi sebab teknologi baru
dapat mempermudah dan mempercepat kerja industri, melipatgandakan hasil, dan menghemat biaya.
Penemuan-penemuan yang penting, antara lain sebagai berikut.
1. Kumparan terbang (flying shuttle) cipataan John Kay (1733). Dengan alat ini proses
pemintalan dapat berjalan secara cepat.
2. Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan Richard
Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
3. Mesin tenun (merupakan penyempurnaan dari kumparan terbang) ciptaan Edmund Cartwight
(1785). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
4. Cottongin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya cipataan Whitney (1794). Dengan alat ini
maka kebutuhan kapas bersih dalam jumlah yang besar dapat tercukupi.
5. Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi pola
kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan tenaga manusia.
6. Mesin uap, ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini dapat diciptakan berbagai peralatan
besar yang menakjubkan, seperti lokomotif ciptaan Richard Trevethiek (1804) yang kemudian
disempurnakan oleh George Stepenson menjadi kereta api penumpang. Kapal perang yang
digerakkan dengan mesin uap diciptakan olehRobert Fulton (1814).
Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap sebagai Bapak
Revolusi Industri I'. Penemuan-penemuan baru selanjutnya, semakin lengkap dan menyempurnakan.
Hal ini merupakan hasil Revolusi Industri II dan III, seperti mobil, pesawat terbang, industri kimia dan
sebagainya.
Revolusi industri telah menimbulkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat Inggris.
Revolusi Industri memberikan bermacam dampak positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan
ilmu pengetahuan. Secara umum, dampak revolusi industri bagi kehidupan penduduk Inggris antara
lain sebagai berikut.
1. Bidang Sosial
Akibat berkembangnya industri, pusat pekerjaan berpindah ke kota. Terjadilah urbanisasi besar-
besaran ke kota. Para buruh tani pergi ke kota untuk menjadi buruh pabrik. Kota-kota besar pun
menjadi padat dan semakin sesak. Para buruh hidup berjejal-jejal di tempat tinggal yang kumuh
dan kotor. Tidak hanya itu, dalam pekerjaan, mereka menjadi objek pemerasan majikan. Buruh
bekerja rata-rata 12 jam dalam sehari, namun tetap miskin. Kemiskinan berakibat langsung pada
meningkatnya kejahatan dan ketergantungan pada minuman keras. Dampak lain adalah
pengangguran, wanita dan anak ikut bekerja, dan kurangnya jaminan kesejahteraan.
2. Bidang Ekonomi
Pengaruh Revolusi Industri dalam bidang ekonomi ditandai dengan pembangunan daerah-daerah
industri dilakukan secara besar-besaran. Revolusi industri juga berpengaruh terhadap munculnya
kota-kota industri seperti Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Kemunculan kota-kota
industri tersebut merupakan satu keniscayaan ketika industri berkembang. Perkembangan pesat
dalam bidang industri ternyata tidak hanya bersifat kuantitas melainkan juga berpengaruh
terhadap kualitas barang industri yang meningkat tajam. Revolusi industri telah banar-benar
mendorong warga Inggris untuk memperbaiki segala sesuatu berhubungan dengan hasil pekerjaan
mereka.
3. Bidang Politik
Dampak Revolusi Industri dalam bidang politik antara lain, (1) munculnya kaum borjuis sebab
kemajuan industri melahirkan orang-orang kaya baru yang merupakan penguasa industri. (2)
Tumbuhnya demokrasi dan nasionalisme. (3) Munculnya imperialisme modern, yaitu upaya
mengembangkan imperialisme yang berlandaskan kekuatan ekonomi, mencari tanah jajahan,
bahan mentah serta mengembangkan pasar bagi industrinya. (4) Berkembangnya liberalisme yang
awalnya hanya berkembang di Inggris ketika berlangsung Revolusi Agraria dan Revolusi
Industri. Dalam menentukan kebijakan politik dan ekonomi, partai liberal sangat berpengaruh.
Bagi Indonesia, revolusi induestri memiliki dampak tersendiri. Revolusi Industri menimbulkan adanya
imperialisme modern yang bertujuan mencari bahan mentah, tenaga kerja murah, dan pasar bagi hasil-
hasil produksi. Perdagangan bebas melahirkan konsep liberalisme. Hal ini mengimbas pada negara-
negara koloni, seperti juga wilayah-wilayah di Asia yang menjadi jajahan bangsa Eropa. Termasuk
Indonesia.
Ketika Thomas Stamford Raffles, gubernur jenderal dari Inggris, berkuasa di Indonesia (1811 – 1816),
ia berupaya memperkenalkan prinsip-prinsip liberalisme di Indonesia. Kebijakan yang
diberlakukannya, antara lain, memperkenalkan sistem ekonomi uang, memberlakukan pajak sewa
tanah untuk memberi kepastian siapa pemilik tanah, menghapus penyerahan wajib, menghapus kerja
rodi, serta menghapus perbudakan. Ketika Inggris menyerahkan Indonesia ke tangan Belanda, dibuat
perjanjian bahwa Belanda akan tetap memberlakukan perdagangan bebas.
BACA JUGA:
1. Revolusi Perancis
2. Revolusi Amerika
3. Revolusi Rusia
Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca artikel di atas tentang Revolusi Industri,
semoga bisa menambah wawasan sobat sekalian dan tentunya bermanfaat. Apabila da kesalhan baik
berupa penulisan maupun isi. Jangan lupa like dan share juga ya sobat.