Anda di halaman 1dari 6

ASAS – ASAS BIMBINGAN KONSELING

Aufadila

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan alam,
Universitas Negeri Padang

Email : aufadila2000@gmail.com

Abstrak

Dalam Penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung bmbingan dan


konseling selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip bimbingan
konseling tertentu, juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan konseling.
Apabila pemenuhan atau penyelenggaraan asas-asas bimbingan konseling tersebut
dengan baik itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan
layanan/kegiatan dari bimbingan konseling. Namun jika asas-asas tersebut diabaikan
maka kegiatan atau pelayanan akan berlawanan dengan tujuan bimbingan konseling
dan nantinya dapat merugikan orang yang terlibat di dalam pelayanan konseling.

Kata Kunci : Asas Bimbingan Konseling

Abstrac

In providing services and activities to support guidance and counseling, apart from
being loaded by functions and based on certain principles of counseling guidance, it is also
required to fulfill a number of principles of counseling guidance. If the fulfillment or
implementation of the principles of counseling properly, it will facilitate the
implementation and better guarantee the services / activities of the counseling guidance.
However, if these principles are ignored, the activity or service will be contrary to the
objectives of the counseling guidance and will result in detrimental to the people involved
in the counseling service.

Keywords: Principles of Counseling Guidance


Pendahuluan dan bimbingan dan konseling itu
sendiri.
Asas adalah segala hal yang
harus dipenuhi dalam melaksanakan Dengan terlaksananya asas –
suatu kegiatan, agar kegiatan tersebut asas bimbingan konseling tersebut,
dapat terlaksana dengan baik serta maka sangat mungkin dalam melakukan
mendapatkan hasil yang memuaskan. pemberian pelayanagn bimbigan
Sangat pentingnya asas-asas bimbingan konseling kepada peserta didik akan
konseling ini sehingga dikatakan berjalan dengan baik dan dapat juga
sebagai jiwa dan nafas dari seluruh tercapainya tujuan yang diinginkan.
kehidupan layanan bimbingan dan
Kajian Literatur
konseling. Apabila asas-asas ini
dijalankan dengan tidak baik, 1. Asas Kerahasiaan
penyelenggaraan bimbingan dan Sesuatu yang dibicarakan antara
konseling akan berjalan tersendat- klien ( peserta didik ) dan konselor
sendat atau bahkan terhenti sama (guru pembimbing) tidak boleh
sekali. disampaikan ataupun tidak boleh
diketahui oleh orang lain. Dimana dalam
Asas-asas bimbingan dan
kegiatan pelayanan bimbingan
konseling yaitu ketentuan ketentuan
konseling adanya pembicaraan
yang harus diterapkan dalam
mengenai hal-hal yang pribadi dari klien
penyelenggaraan layanan BK itu sendiri.
tersebut. Oleh karena itu sebagai
Apabila asas-asas itu diikuti dan
konselor wajib untuk menjaga rahasia
terselenggara dengan baik dapat
data dari kliennya tersebut.
diharapkan proses pelayanan mengarah
2. Asas Kesukarelaan
pada pencapaian tujuan yang
Dalam peoses pelayanan bimbingan
diharapkan, sebaliknya jika asas-asas itu
konseling maka sangat diperlukan
diabaikan sangat dikhawatirkan
suasana yang sukarela, sukarela disini
kegiatan yang terlaksana itu akan
bermaksud bahwa dalam pelaksanaan
berlawanan dengan tujuan dari
pelayanan bimbingam konseling tidak
bimbingan dan konseling, bahkan akan
adanya paksaan sama sekali. Oleh
dapat merugikan orang-orang yang
karena itu seorang klien diharapkan
terlibat dalam pelayanan, serta profesis
secara suka rela dapat menceritakan
atau mejelaskan masalah yang
dialaminya kepada konselor dan oleh klien sendiri. Untuk itu konselor
konselor juga hendaknya dapat hendaknya membangkitkan semangat
memberikan bantuan dengan ikhlas klien, sehingga klien mampu dan mau
tanpa terpaksa. melaksanakan kegiatan yang diperlukan
3. Asas Keterbukaan dalam menyelesaikan masalah yang
menjadi pokok pembicaraan dalam
Dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
konseling sangat diperlukan suasana
keterbukaan, baik keterbukaan dari 5. Asas Kemandirian
konselor maupun keterbukaan dari Salah satu tujuan pemberian
klien. Keterbukaan ini tidak hanya layanan bimbingan dan konseling
sekedar bersedia menerima saran-saran adalah agar konselor berusaha
dari orang lain, tetapi juga menghidupkan kemandirian di dalam
diharapkannya masing-masing pihak diri konseli.Ciri-ciri kemandirian
yang bersangkutan yaitu konselor degan tersebut yaitu mengenal dan menerima
kliennya bersedia membuka diri untuk diri sendiri dan lingkungannya, mampu
kepentingan pemecahan masalah. mengambil keputusan, mengarahkan
Individu yang membutuhkan bimbingan serta mewujudkan diri sendiri. Guru
diharapkan dapat berbicara sejujur pembimbing hendaknya mampu
mungkin dan berterus terang tentang mengarahkan segenap pelayanan
dirinya sendiri, sehingga dengan bimbingan dan konseling yang
keterbukaan ini penelaahan serta diselenggarakannya bagi
pengkajian berbagai kekuatan dan berkembangnya kemandirian konseli.
kelemahan klien dapat dilaksanakan.  6. Asas Kekinian
Asas kekinian yaitu asas bimbingan
4. Asas Kegiatan
yang mengkehendaki agar obyek
Usaha bimbingan dan konseling sasaran layanan BK ialah permasalahan
tidak akan memberikan hasil yang peserta didik dalam kondisi masa
berarti bila klien melakukan sendiri sekarang. konselor tidak boleh
kegiatan dalam mencapai tujuan menunda-nunda pemberian bantuan.
bimbingan dan konseling. Hasil dari Jika adanya siswa atau klien memintak
usaha bimbingan dan konseling tidak bantuan atau terlihatnya masalah dari
akan tercapai dengan sendirinya, maka klien tersebut, maka si konselor
harus dilakukan harus dengan kerja giat hendaknya untuk segera memberikan
bantuan kepada yang bersangkutan. yang dihadapi oleh konseli. Nah pada
Konselor tidak selayaknya menunda- hal ini peranan guru, orang tua, dan
nunda memberi bantuan pada klaeinnya siswa-siswa yang lain sering kali sangat
dengan berbagai alasan. Konselor harus menentukan. Konselor harus bisa
mendahulukan kepentingan klien dari menjalin kerja sama dan saling
pada yang lain-lain. Jika dia benar-benar mengerti serta saling membantu demi
memiliki alasan yang kuat untuk tidak terbantunya klien yang mengalami
memberikan batuannya kini, maka masalah.
konselor harus dapat mempertanggung Untuk terselenggaranya asas
jawabkan bahwa penundaan yang keterpaduan, konselor perlu memiliki
dilakukan itu justru untuk kepentingan wawasan yang luas tentang
klien.  perkembangan klien dan aspek-aspek
7. Asas Kedinamisan lingkungan klien, serta berbagai sumber
yang dapat diaktifkan untuk menangani
Usaha pelayanan bimbingan dan
masalah klien.Kesemuanya itu
konseling menghendaki terjadinya
dipadukan dalam keadaan serasi dan
perubahan pada diri klien, yaitu
saling menunjang dalam upaya layanan
perubahan tingkah laku ke arah yang
bimbingan dan konseling.
lebih baik. Perubahan itu tidaklah
9. Asas Kenomartifan
sekedar mengulang hal yang lama, yang
Usaha bimbingan dan konseling
bersifat monoton, melainkan perubahan
tidak boleh bertentangan dengan
yang selalu menuju ke suatu
norma-norma yang berlaku, baik
pembaharuan, suatu yang lebih maju,
ditinjau dari norma agama, norma adat,
dinamis sesuai dengan arah
norma hukum/ negara, norma ilmu,
perkembangan klien yang dikehendaki. 
maupun kebiasaan sehari-hari. Asas
8. Asas Keterpaduan kenormatifan ini diterapkan terhadap
isi maupun proses penyelenggaraan
Pelayanan bimbingan dan konseling
bimbingan dan konseling. Seluruh isi
menghendaki terjalin keterpaduan
dan layanannya harus sesuai dengan
berbagai aspek dari individu yang
norma yang ada. Demikian pula
dibimbing. Untuk itu diperlukannya
prosedur, teknik, dan peralatan yang
konselor bekerja sama dengan orang-
dipakai tidak menyimpang dari norma-
orang yang diharapkan dapat
norma yang dimaksudkan.
membantu penanggulangan masalah
10.Asas Keahlian Asas tut wuri handayani, yaitu
Untuk menjamin keberhasilan asas bimbingan dan konseling yang
usaha bimbingan dan konseling, para menghendaki agar pelayanan
pembimbing harus mendapatkan bimbingan dan konseling secara
pendidikan dan latihan yang memadai. keseluruhan dapat menciptakan
Pengetahuan, keterampilan, sikap dan suasana yang mengayomi (memberikan
kepribadian yang ditampilkan oleh rasa aman), mengembangkan
konselor/ guru pembimbing akan keteladanan, memberikan rangsangan
menunjang hasil konseling. Pendek kata dan dorongan, serta kesempatan yang
bahwa para pelaksana layanan seluas-luasnya kepada klien untuk
bimbingan dan konseling ini harus maju.Demikian juga segenap layanan
benar-benar ahli dibidang bimbingan atau kegiatan bimbingan dan konseling
dan konseling, atau dalam istilah lain yang diselenggarakan hendaknya
adalah profesional. disertai dan sekaligus dapat
membangun suasana pengayoman,
11.Asas Alih Tangan
keteladanan, dan dorongan.
Asas alih tangan disini bermaksud
bahwa jika konselor sudah Kesimpulan
mengerahkan segenap kemampuannya
Asas-asas bimbingan dan
untuk membantu individu, tetapi
konseling merupakan ketentuan-
individu yang bersangkutan belum
ketentuan yang harus diterapkan dalam
dapat terbantu sebagaimana yang
penyelenggaraan bimbingan dan
diharapkan, maka konselor dapat
konseling. Selain itu asas-asas tersebut
mengirim individu kepada petugas atau
memiliki ikatan satu sama lainnya. Asas
badan yang lebih ahli. Disamping itu
itu perlu dilaksanakan secara terpadu
asas ini juga mengisyaratkan bahwa
dan tepat waktu, yang satu tidak perlu
pelayanan bimbingan dan konseling
dikedepankan atau dikemudiankan dari
hanya mengenai masalah-masalah
yang lainnya. Begitu pentingnya asas-
individu sesuai dengan kewenangan
asas tersebut, sehingga dapat dikatakan
petugas yang bersangkutan dan setiap
bahwa asas-asas itu merupakan jiwa
masalah ditangani oleh ahli yang
dan nafas dari seluruh kehidupan
berwenang untuk itu.
pelayanan bimbingan dan konseling.
12.Asas Tutwuri Handayani
Apabila asas-asas itu tidak dijalankan
dengan baik penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling
akan tersendat-sendat.

Daftar Pustaka

Abu Bakar M. Luddin.2011. Dasar –


dasar konseling.Bandung:
Citapustaka Media Printis.

Prayitno dan Amti, Erman.2013. Dasar-


Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta

Tidjan, dkk. 2000. Bimbingan dan


Konseling Sekolah Menengah.
Yogyakarta: UNY Press.

Anda mungkin juga menyukai