Implementasi Etika Profesi
Implementasi Etika Profesi
E
tika dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah penerapan konsep benar,
salah, baik, buruk dan tanggung jawab serta memerlukan sikap kritis, metodis dan
sistematis dalam melakukan dalam melakukan pengkajian(asesmen) gizi, diagnosisi
gizi, intervensi gizi dan monitoring dan evaluasi gizi. (Persagi dan AsDi,2011)
Dalam setiap kegiatan PAGT sebaiknyadilakukan dengan bertanggung jawab, mengikuti
kaidah ilmiah yang benar dan memperhatikan etika. Klien/pasien menjadi pusat perhatian kita
untuk menjaga keselamatannya dan mencegah pasien/klien cidera.
Agar pasien/klien aman, maka sebelum menangani pasien, sebaiknya melakukan prinsip
keselamatan pasien yaitu mencuci tangan, identifikasi pasien, mencegah kesalahan dalam
memberi diet, dan mencegah kesalahan dalam berkomunikasi. Pasien mempunyai hak untuk
tidak terkena infeksi selama dirawat, bebas dari bahaya, bebas dari kesalahan penanganan
pemberian diet.
Keberhasilan keselamatan pasien di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara
mengidenifikasi pasien dengan benar, berkomunikasi secara efektif, memberikan diet pasien
dengan benar, mencegah kesalahan dan mencegah infeksi.
Ahli gizi harus memperhatikan identitas pasien dan kesesuaian dengan label diet,
berkomunikasi dengan perawat atau tenaga kesehatan lain agar tidak terjadi kesalahan
pelayanan.
Langkah pertama yang harus kita lakukan dalam menerapkan PAGT adalah asesmen gizi,
dimana pada tahap ini tugas ahli gizi melalukan pengukuran, mengumpulkan/mencatat data
dari rekam medik klien, dan menganamnesa asupan gizi klien, tentunya dalam melaksanakan
kegiatan asesmen ahli gizi harus mengikuti etika sesuai kode etik.
Saudara mahasiswa seperti telah kita ketahui bahwa timbulnya masalah gizi karena
adanya kesenjangan antara asupan gizi dan kebutuhan gizi seseorang. Perubahan status gizi
dapat dilihat dengan menggunakan beberapakomponen antara lain:pengkajian gizi, meliputi
pengukuran antropometri, pemeriksaan klinis dan fisik, biokimia, riwayat makan serta riwayat
personal. Data yang diperoleh dari pengukuran kemudian dibandingkan dengan standar baku
(nilai normal) sehingga dapat dikaji dan diidentifikasikan berapa besar masalahnya.
Dalam melakukan pengkajian gizi perlu memperhatikan komponen berikut:
1. Pengukuran dan pengkajian data antropometri
2. Pengukuran dan pengkajian data antropometri merupakan pengukuran fisik indivudu.
3. Pemeriksaan dan pengkajian data biokimia
4. Pemeriksaan dan pengkajian data pemeriksaan klinis dan fisik
5. Riwayat makan
6. Riwayat personal
Tabel dibawah ini menggambarkan pada setiap jenis pengukuran, pengkajian apa yang
harus dilakukan dan etika yang sesuai dengan pengukuran yang dilakukan.
Dianosis gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang
aktual, dan atau beresiko menyebabkan masalah gizi.Langkah ini merupakan langkah kritis
yang menjembatani pengkajian gizi dan intervensi gizi.
Diagnosis Gizi diuraikan berdasarkan komponen masalah gizi (problem), penyebab
masalah gizi (etiologi) dan tanda serta gejala adanya masalah gizi (sign and symptom).
Tabel dibawah ini menjelaskan tentang bagaimana etika dalam menulis diagnose gizi
berdasarkan komponen diagnose gizi yaitu problem, etiologi dan sign symptom dan
pengelompokan diagnosis gizi berdasarkan masalah (domain) gizi adalah intake, klinik, dan
perilaku.
11/8/2020
Komponen, Pengelompokan
Etika dalam menetapkan Diagnosis Gizi
dan Penulisan Diagnosis Gizi
a. Komponen Diagnosis Gizi
• Problem • Problem menunjukan adanya masalah gizi
Digambarkan dengan perubahan status gizi klien.
Merupakan gambaran respon tubuh kegagalan fungsi,
ketidakefektifan, penurunan atau peningkatan dari
suatu kebutuhan normal dan risiko munculnya
gangguan gizi tertentu secara akut atau khronis.
• Etiology • Merupakan faktor penyebab atau faktor yang berperan
dalam timbulnya problem atau masalah gizi.
• Faktor penyebab masalah gizi antara lain patofisiologi,
psikososial, perilaku, lingkungan dsn
• Etiologimerupakan dasar penentuan intervensi,jadi
perlu dilihat faktor penyebab yang paling utama.
• Sign dan Symptom • Disebut juga dengan tanda dan gejala menggambarkan
besarnya masalah gizi.
• Sign merupakan tanda data objektif dari perubahan
yang nampak pada status kesehatannya.
• Symtom merupakan data subjektif dari perubahan yang
terjadi dirasakan oleh kliendan dinyetakan secara
verbal.
b. Pengelompokan Gunakan selalu International Diettetic & Nutrition
diagnosis gizi Terminilogy (IDNT)
• Domain intake • Keseimbangan energi seperti hiper/hipometabolisme,
peningkatan/kekurangan kebutuhan intake energi,
kelebihan intake energi
• Asupan oral / dukungan gizi kekurangan/kelebihan
asupan enteral atau parenteral.
• Asupan cairan(kekurangan atau kelebihan)
• Asupan zat bioaktif seperti kelebihan alkohol,
suplemen diet
• Asupan zat-zat gizi seperti peningkatan kebutuhan zat
gizi
• Domain klinis • Fungsional, seperti perubahan fisik/fungsi mekanik
dikaitkan dengan pencegahan akibat dari masalah gizi
meliputi menelan, kesulitan mengunyah , kesulitan
dalam pemberian ASI dan perubahan fungsi saluran
cerna.
11/8/2020
Komponen, Pengelompokan
Etika dalam menetapkan Diagnosis Gizi
dan Penulisan Diagnosis Gizi
• Biokimia seperti perubahan kemampuan metabolisme
zat gizi akibat obat-obatan, operasi, dan yang terlihat
dalam hasil laboratorium
• Berat badan, misalnya penurunan BB yang khronis,
kelebihan BB
• Domain perilaku • Pengetahuan dan keyakinan
• Aktifitas fisik danfungsi
• Keamanan dan akses makanan
c. Penulisan Diagnosa Gizi • Kaitan Problem dan etiologi dihubungkan dengan kata
“berkaitan dengan”
• Etiologi dengan sign-symtomdihubungkan dengan kata
“ ditandai dengan”
Contoh: Diagnosisi gizi domain asupan (intake)
Asupan energi tidak adekuat (P)berkaitan dengantidak nafsu makan, mual dan muntah (E),
ditandai dengan pencapaian asupan energi makanan terhadap kebutuhan 65%.
Setelah menetapkan prioritas diagnosis izi , kemudian dilakukan intervensi gizi yang
terdiri dari 2 (dua) komponen yaitu menetapkan rencana diet dan komitmen untuk
melaksanakan rencana diet, diharapkan klien dapat melakukan proses perubahan perilaku.
Setelah saudara selesai menetapkan diagnosis gizi, maka kita beranjak kepada
penetapkan intervensi gizi. Tabel dibawah ini menjelaskan bagaimana etika kita dalam
merencanakan, membuat tujuan dan melakukan intervensi gizi.
Pada langkah terakhir ini, dilakukan penilaian kembali terhadap kemajuan klien dan
konelor. Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui respon klien terhadap intervensi dan
tingkat keberhasilannya.
Etika yang perlu diperhatikan pada tahap monitoring dan evaluasi merupakan langkah
dan tindakan professional sorang tenaga gizi. Dimulai dengan memonitor perkembangan klien
setelah dilakukan intervensi gizi, mengukur dan mengevaluasi hasil, sampai pada dokumentasi
hasil monitoring dan pencatatan pelaporan yang rapih dan sistematik. Dokumen ini juga akan
menggambarkan profesionalisme kita.
Latihan
Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!
1) Diskusikan dalam kelompok bagaimana melakukan asesmen gizi untuk anamnesa recall
24 jam konsumsi makanan anak umur 4 tahun pada ibunya. Perhatikan etika dalam
melakukan kegiatan ini dan komunikasi yang baik agar hasil anamnesa akurat dan benar.
2) Coba tuliskan urutan yang baik dan benar dalam menentukan diagnose gizi. Termasuk
penggunaan diagnose gizi menurut IDNT. Tuliskan secara rinci tahapan dan cara
melakukannya. Termasuk pencatatan yang baik
11/8/2020
Ringkasan
1. Etika dalam melakukan kegiatan praktik pekerjaan gizi sangat penting dilaksanakan.
Pelaksanaan Etika dalam kegiatan praktik tenaga gizi ini akan menunjukan
profesionalismenya, dan lebih jauh lagi akan melindungi klien/pasien dalam
mendapatankan pelayanan gizi yang baik dan benar.
2. Dalam melaksanakan pekerjaan tenaga gizi, menggunakan PAGT yang sudah terstandar
Internasional mulai dari cara mengukur, mengkaji, mendiagnosis, mengintervensi
sampai denga monitoring dan evaluasinya. Kegiatan ini disebut dengan ASUHAN GIZI. .
3. Komunikasi dalam melakukan pekerjaan praktik tenaga gizi juga sagat penting. Baik
komunikasi dengan sesame tenaga gizi maupuan komunikasi dengan tenaga kesehatan
lain seperti dokter, perawat, bidan, tenaga laboratorium, farmasi dll.
4. Tenaga gizi harus melakukan pencatatan dan pelaporan yang baik dan benar pada
semua jenis kegiatannya.
Tes 1
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1) Hal yang paling penting dalam menerapkan pekerjaan adalah etika. Untuk alasan apakah
sehingga etika ini harus dilakukan dalam setiap melakukan pekerjaan?
A. Agar pasien/klien senang
B. Melindungi pasien dari kesalahan
C. Agar memperhatikan pasien
D. mengurangi biaya perawatan
2) Etika harus dilakukan sesuai dengan standar asuhan Internasional. Apakah standar
asuhan gizi itu?
A. Proses Asuhan Gizi Terbaik
B. Proses Asuhan Gizi Internasional
C. Pelayanan Gizi Rumah Sakit
D. Proses Asuhan Gizi Terstandar
11/8/2020