Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH UTS

METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pengampu : Nina Rahmadiliyani ,S.Kep,.MPH

DISUSUN OLEH :

TAHTA ALTARANI

(19D30644)

PROGRAM STUDI DIII PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

STIKES HUSADA BORNEO

BANJARBARU

2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini Pemerintah sudah memula mengembangkan pembangunan yang
bersifat nasional. Salah satunya yaitu pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk
memperoleh derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal. Upaya yang dilakukan
Pemerintah dalam mengoptimalkan pembangunan kesehatan diantaranya adalah menyediakan
fasilitas Rumah Sakit, Puskesmas, dan Balai-Balai Kesehatan lainnya. Menurut UU Nomor 44 tahun
2009 menyatakan, Rumah sakit sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang mempunyai
tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi, serta
menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kepada pasien. Dalam menjaga standar mutu pelayanan, rumah sakit harus meningkatkan
kualitas pendokumentasian rekam medis, caranya dengan menjaga kekonsistesian pencatatan
dan pelaporan tentang semua
tindakan-tindakan yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan kepada pasien baik manual
ataupun elektronik demi terwujudnya kegiatan penyelenggaraan rumah sakit yang optimal. Unit
yang berkaitan atau bertanggung jawab dengan masalah kekonsistensian pencatatan yaitu
unit rekam medis. Kekonsistensian suatu dokumen rekam medis wajib dilakukan karena
dokumen rekam medis akan

dijadikan pedoman dokter dalam memeriksa pasien, serta berguna untuk kesinambungan data
pasien selama mendapatkan perawatan di rumah sakit, oleh karena itu, setiap rumah sakit
wajib menjaga kelengkapan pengisian dokumen rekam medisnya. Permenkes RI Nomor
269 tahun 2008 menyatakan, setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
kedokteran wajib membuat rekam medis serta rekam medis harus segera dibuat dan
dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan. Dalam hal ini, ketidaklengkapan dalam
pengisian rekam medis harus di minimalkan karena sebagai bukti perjalanan penyakit pasien
dan pengobatan yang telah diberikan, serta alat komunikasi diantara para tenaga
kesehatan yang memberikan perawatan kepada pasien. Rekam medis harus menjaga mutu
pelayanan salah satunya dengan cara menganalisis kelengkapan dokumen rekam medis,
karena kelengkapan dokumen rekam medis sangat diperlukan untuk sumber informasi dari pasien
yang berobat ke rumah sakit yang berguna untuk keperluan pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan pasien, alat komunikasi antara dokter dengan dokter lainnya, antara dokter dengan
paramedis dalam usaha memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan, bukti tertulis (
documentary evidence) tentang pelayanan yang telah diberikan oleh rumah sakit dan keperluan
lain, dan alat untuk melindungi kepentingan hukum bagi pasien, dokter tenaga kesehatan
lainnya dirumah sakit. Cara menganalisis kelengkapan dokumen rekam medis ada dua yaitu
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis Kualitatif adalah review isi

pencatatan rekam medis utuk mencari inkonsistensi dan omisi yang bisa menyebabkan rekam
medis tersebut dianggap tidak tepat atau tidak lengkap. Sedangkan, analisis kuantitatif
yaitu suatu kegiatan untuk menilai kelengkapan dan keakuratan rekam kesehatan (RK)
rawat inap dan rawat jalan yang dimiliki oleh sarana pelayanan kesehatan. Analisis kuantitatif
mempunyai empat review yaitu review identifikasi pasien, eview pelaporan, review autentikasi, dan
review pendokumentasian. Analisis dilakukan pada unit assembling, unit assembling adalah
unit yang bertugas untuk merakit kembali dokumen rekam medis dari rawat jalan, rawat inap,
ataupun IGD, meneliti kelengkapan data yang seharusnya tercatat dalam formulir rekam
medis, dan meneliti kebenaran pencatatan dokumen rekam medis sesuai dengan kasus
penyakitnya pada kasus penyakit non bedah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara kelengkapan informasi medis dengan
keakuratan kode diagnosis pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara antara kelengkapan informasi medis dengan
keakuratan kode diagnosis pada dokumen rekam medis rawat inap di Rumah SakiIT Husada
Borneo tahun 2021 .
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan kelengkapan informasi medis pada dokumen rekam medis rawat inap.
b. Mendeskripsikan keakuratan kode diagnosis.
c. Menganalisis hubungan antara kelengkapan informasi medis dengan keakuratan kode
diagnosis pada dokumen rekam medis rawat inap.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kebijakan tentang
pengisian kode diagnosis dan kelengkapan informasi yang diperlukan, serta untuk
meningkatkan mutu rumah sakit.
2. Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan sumber pembelajaran dan bahan referensi untuk
pembelajaran ilmu manajemen informasi kesehatan.
3. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai acuan dan referensi untuk melakukan penelitian
lebih lanjut yang sesuai dengan materi kelengkapan informasi medis dan keakuratan kode
diagnosis pada dokumen rekam medis pasien rawat inap.

E. Keaslian
Tomi Yuliawan Achmad dengan judul “analisis kuantitatif kelengkapan pengisian DRM rawat
inap tahun 2012” hasilp enelitian yang diperoleh adalah pada pengisian identitas 38,6% lengkap
dan 61,4% tidak lengkap, pada laporan yang penting 59% lengkap 41% tidak lengkap, autentikasi
70% tidaklengkap 30% lengkap dan untuk pendokumentasian yang benar 59% lengkap dan 41%
belum lengkap. Persamaan penelitian lalu dengan penelitian ini adalah sama-sama mengetahui
kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap. Perbedaanp enelitian lalu dengan
penelitian sekarang adalah variable penelitian pada penelitian lalu variabel yang digunakan ada
4 variabel yaitui dentifikasi, laporan yang penting, autentikasi dan pendokumentasian yang
benar. Sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel yaitu identifikasi, laporan
yang penting dan, autentikasi
2. Dwi Fitriana Setyani dengan judul “Analisa Kuantitatif Dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Pada Kasus Caesaria Di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Triwulan I Tahun 2015” hasil
pada penelitian ini menunjukan bahwa analisis kelengkapan kuantitatif dan kualitatif dari 56
dokumen rekam medis yang diteliti terdapat 32 dokumen tidak lengkap sehingga ditemukan
DMR lebih akurat, lengkap serta berkesinambungan. Persamaan penelitian yang lalu dengan
penelitian yang sekarang adalah pada jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif dan pada pada
metode pendekatan yaitu secara cros sectional. Perbedaan penelitian lalu dengan penelitian ini
adalah
pada tujuan, penelitian yang lalu dengan tujuan yaitu mengetahui ketidaklengkapan review
identifikasi, mengetahui ketidaklengkapan review pelaporan, mengetahui ketidaklengkapan
pengisian review autentikasi, mengetahui kelengkapan kekonsistenan diagnosa dokumen rekam
medis rawat inap pada pasien section caesarean, mengetahui pencatatn yang dilakukan saat
perawatan, mengetahui adanya informed consent pada dokumen rekammedis dan, mengetahui
tingkat kebandelan (IMR) dokumen rekam medis, sedangkan tujuan pada penelitian ini yaitu
mengetahui kelengkapan dan ketidaklengkapan pengisian identifikasi, mengetahui kelengkapan
dan 5 ketidaklengkapan pengisian laporan yang penting, mengetahui kelengkapan dan
ketidaklengkapan pengisian autentikasi.

F.

Kelengkapan Identifikasi
penyakit RM di RSUD STIKES
Husada Borneo 2021

Kelengkapan auntentikasi
Sistem pengelolaan RM di
penyakit RM di RSUD STIKES
RSUD Husada Borneo 2021
Husada Borneo 2021

Kelengkapan pelaporan dan


pencatatan RM di RSUD
STIKES Husada Borneo 2021

Anda mungkin juga menyukai