Anda di halaman 1dari 3

Nama : HADIJA Y LAMA

Nim : 931419043

Kelas : F. S1 manajemen

Mk : Kepemimpinan

Jawaban :

Kepemimpinan dan komunikasi dalam suatu manajemen organisasi sangatlah penting,


dan hubungan antara keduanya sangat erat, bagaikan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Karena komunikasi dalam suatu kepemimpinan merupakan media penghubung dari satu pihak
pada pihak lain yang berada dalam suatu kepemimpinan tersebut. Bisa pula dikatakan bahwa
komunikasi dalam sebuah organisasi atau kepemimpinan merupakan komponen terpenting dalam
suatu organisasi. Maka apabila Komunikasi tidak ada dalam suatu kepemimpinan maka
kepemimpinan tersebut tidak akan berjalan efektif.

Kelemahan dari kepemimpinan Pak Rudi adalah tidak terjalankanya komunikasi secara intens
antara beliau dengan para staf disekolah dasar tersebut, buktinya setiap beliau mengeluarkan
kebijakan-kebijakan baru, para staf dan guru menanggapinya dengan sikap yang dingin, mungkin
saja, dalam penetapan-penetapan kebijakan baru yang ia keluarkan tanpa melalui rapat atau
musyawarah antara beliau dengan para staf dan guru yang ada disekolah dasar tersebut. Apabila
seorang pemimpin kurang mampu untuk berkomunikasi dengan bawahanya secara baik maka
kepemimpinanya akan menjadi tidak efektif. Adanya miss komunikasi jelas akan terjadi,
akibatnya pesan yang ingin ia sampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh bawahanya
sehingga pencapaian tujuan bersama akan sulit untuk terwujud. Dan manajemen tanpa adanya
komunikasi bisa dikatakan sebagai organisasi tanpa nyawa. Sebab, komunikasi dalam suatu
organisasi merupakan nafas yang menghubungkan antara pemimpin dan bawahanya agar dapat
diwujudkanya tujuan bersama.

Selain itu, dalam menghadapi masalah, Pak Rudi sepertinya tidak mempunyai keterampilan dan
peran pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi, yaitu keterampilan untuk mengahdapi
dan memecahkan suatu masalah dalam organisasi. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah
kepemimpinanya dalam sekolah Dasar sebagai kepala Sekolah. Hal ini dapat dilihat dari cara
beliau dalam menghadapi complain dari para wali murid yang mengeluhkan sistem kegiatan
pembelajaran yang dinilai tidak berkualitas dan sarana sekolah yang dianggap kurang memadai
terkait dengan masalah toilet sekolah. Namun Pak Rudi lebih memilih untuk membenahi sistem
adsministrasi yang sama sekali tidak ada keluhan dari wali murid, dan itu berarti Pak Rudi
membenahi sistem yang sudah benar. Hal ini merupakan ketidak pekaan dan kurang efektifnya
Pak Rudi terhadap penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh manajemen dalam
organisasi yang dipimpinya.

Seharusnya Pak Rudi mulai untuk melakukan proses interaksi lebih dekat dengan bawahanya
dengan cara berkomunikasi secara intens, baik didalam ataupun diluar komunikasi secara
professional, namun tetap dalam batasan norma-norma dan nilai-nilai yang tidak melanggar etika
tertentu. Karena sebagai seorang pemimpin seharusnya Pak Rudi mempunyai keterampilan
berhubungan dengan orang lain yang sering kita dengar dengan sebutan humanity skill, yaitu
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan.

Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh pemimpin terhadap bawahan yang
dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat
karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.

Selain itu dalam mengahadapi suatu masalah seperti komplain-komplain dari para
wali murid, Pak Rudi seharusnya dapat lebih peka dan selektif terhadap setiap keputusan-
keputusan yang dia ambil dalam menghadapi suatu masalah dalam organisasi yang dipimpinya
tersebut. Untuk itu, Pak Rudi seharusnya mempunyai keterampilan dalam membuat keputusan,
yaitu sebuah keterampilan yang merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.

Kemampuan membuat keputusan merupakan salah satu hal yang paling utama bagi
seorang pemimpin. Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama,
seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat
diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar
tetap berada di jalur yang benar.

Anda mungkin juga menyukai