Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok:

 Dicky Pratama
 Kahfi Alfarabi
Kelas : XII IPS 2

Terowongan Istana Maimun

Dihari senin yang cerah, seperti biasa di sekolah MAN 2 Model Medan mengadakan APEL pagi.
Aku adalah seorang siswa yang duduk di bangku kelas XII IPS 2. Setelah melaksanakan APEL
pagi, kami bergegas untuk memasuki kelas. Seluruh guru memasuki kelas yang sudah diberi
jadwal. Kebetulan, harini adalah jadwal kelas pelajaran Sejarah Indonesia. Kami mempelajari
tentang sejarah yang berada di kota medan. Ibu Fadhli memberi kabar gembira memberi kabar
gembira bahwa kami akan dibawa untuk mengunjungi Istana Maimun sekalian mempelajari
peninggalan peninggalan sejarah. “Hore…,” kami bersorak gembira dan tidak sabar untuk
menunggu kedatangan hari tersebut.

Hari yang ditunggu sudah tiba, dihari minggu, kami bersiap siap untuk menunggu bus datang.
Hingga kami sampai di Istana Maimun. Di situ kami diberi tugas untuk mencatat cerita sejarah
dari peninggalan yang kami temui sebanyak mungkin. Kami dibagi menjadi tujuh kelompok.
Aku dan kelompokku segera pergi meninggalkan rombongan. Kami membagi tugas untuk
mencari apa saja yang kami jumpai.

Aku pergi ke suatu ruangan yang tak ku ketahui. Ntah kenapa aku duduk dan tertidur. Aku
melihat ada sebuah terowongan di ruangan itu. Aku tidak tahu keberadaanku ada dimana. Ku
rasa aku berada di zaman jauh sebelum aku lahir. Aku memasuki terowongan itu. Aku melihat
ada banyak orang yang tangannya diikat satu dengan yang lainnya dan disuruh untuk jalan
kedepan oleh seorang prajurit. Aku tidak tahu apa yang mau dia lakukan dengan orang yang
terikat itu. Mereka dibawa ke suatu tempat, aku rasa itu seperti penjara. Setelah itu, aku
melanjutkan jalanku mengikuti terowongan. Hingga akhirnya aku keluar tepat di depan imam
sholat. Mungkin mereka tidak melihat aku. Aku pergi keluar dan ternyata posisiku sekarang
berada di Masjid Raya Al Mashun. Aku melihat banyak orang yang memakai baju aneh, da nada
yang memegang senjata. Aku berada seperti di kerajaan dahulu. Aku melihat ada raja duduk di
tempat yang digotong oleh prajurit dan diberi payung kearah Istana. Aku segera mengikutinya ke
Istana. Aku mendengar raja itu memberi arahan kepada prajurit agar segera memberikan
hukuman kepada orang yang telah berani memasuki wilayah mereka dengan maksud memata
matai daerah kerajaan.

Prajurit itu langsung pergi ke terowongan dan menuju tempat orang orang yang diikat tadi
ditahan. Ketika ingin dihukum tiba tiba aku terbangun dan menyadari aku bermimpi. Tapi aku
merasa jika mimpi itu benaran ada kebenarannya. Aku segera menyelesaikan tugasku, dan
kembali ke kelompok rombonganku.

“Kemana aja kau dari tadi?”

“Maaf kelamaan aku tadi pergi ke zaman dahulu.”

“Hahahahah ada ada sajaa kau,” teman kelompokku menertawakan seakan tak percaya. Aku
hanya diam dan tersenyum malu. Aku hanya memendam cerita yang ku alami ketika aku
bermimpi tadi. Aku merasa jika terowongan itu beneran ada. Hingga akhirnya kami kembali
untuk pulang ke sekolah. Dan berpencar untuk pulang ke rumah kami masing masing.

Anda mungkin juga menyukai