22
terjadi, kemudian penulis mendapat informasi lebih lengkap, yaitu Desa
Kaligono, kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo merupakan
sentra atau pusatnya durian di Purworejo, dengan jumlah penduduk
sekitar empat ribu dan delapan puluh persen-nya merupakan petani
durian. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jika musim panen tiba.
Bapak Suroto mengatakan sebelum tahun 2012 hampir seluruh petani di
desa tersebut menjual hasil panen kepada tengkulak, yang dimana
tengkulak membayar dengan harga rendah, oleh sebab itu petani durian
tidak pernah merasakan keuntungan yang lebih dari hasil panen. Petani
memutuskan untuk menjual hasil panen kepada tengkulak disebabkan
oleh tiga faktor, yang pertama transportasi, kedua tenaga, dan ketiga
faktor waktu. Berdasarkan fakta tersebut Bapak Suroto sebagai Kepala
Desa mempunyai ide untuk lebih mengembangkan program yang
bertujuan untuk kesejahteraan petani durian. Pertama di tahun 2012
pemerintah Purworejo meresmikan desa Kaligono sebagai desa wisata,
pada saat itu pemerintah memberikan akses yang sangat mudah untuk
mensukseksan desa wisata tesebut, yaitu dengan mengaspal jalan menuju
desa Kaligono, menambahkan rute angkutan umum ke desa Kaligono,
dan membentuk kelompok yang mengurusi tentang pariwisata di sana.
Fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah Purworejo tidak sia-sia,
hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah pengunjung wisata.
Melalui kesuksesan desa wisata tersebut, Bapak Suroto ingin
mengembangkan lagi desa Kaligono tidak hanya melalui wisata alam,
namun ada wisata buah, dan disini Bapak Suroto beserta kelompok
petani durian di desa tersebut membuat program lomba makan durian.
Dari program tersebut Bapak Suroto tidak menyangka bahwa banyak
sekali peminatnya. Kemudian dari program ini Bapak Suroto
memperluas lagi program tentang buah durian dengan membuat sebuah
program makan durian seratus ribu sepuasnya dengan kualitas buah
bagus yang akan membuat pecinta durian merasa puas dan ingin kembali
menikmati buah durian Desa Kaligono yang mempunyai rasa manis,
23
daging buahnya tebal, dan sedikit ada sensasi rasa pahit.
4.1.2 Script
DURIAN SUMBER KESEJAHTERAAN
EXT.KEDAI DURIAN.SIANG
Pengambilan gambar buah durian yang menunjukkan
buah durian
adalah makanan lezat dan nikmat.
INT. STUDIO.SIANG
Kemudian fakta kenikmatan dari buah durian
terpatahkan dengan sebuah textline.
TEXTLINE
Faktanya rasanya tak sepadan dengan kehidupan
petaninya
24
Petani durian melakukan aktifitas keseharian di
kebun durian
yang kebetulan seminggu lagi akan datang musim
panen.
PETANI DURIAN
Belum boleh kalau segitu pak
25
10ribu sepuasnya di desa kaligono, kecamatan
kaligesing, kabupaten Purworejo, untuk
kesejahteraan petani durian
EXT.TERAS RUMAH.SIANG
Menunjukkan expresi lucu saat sedang makan buah
durian.
4.1.3 Storyline
Berdasarkan riset yang dilakukan, penulis memperoleh gambaran
konten film yang akan dibuat, yaitu meliputi lokasi, topik wawancara
dan narasumber yang sesuai, dengan menekankan bagian program
makan durian sepuasnyanya seratus ribu rupiah.
Scene Narasi Gambar Audio Tempat
EXT. Kedai Buah
1 Footage buah durian Backsound
Durian
Ekspresi pecinta durian
ketika mencium aroma
2 VO INT. Studio
hingga memakan buah
durian
-Video rutinitas petani
durian sebelum musim
EXT.Kebun
3 panen Backsound + vo
Durian
- aktifitas petani dengan
tengkulak
BapaK Suroto menjelaskan
tentang program makan -EXT. Halaman
durian 100 ribu sepuasnya Rumah Pak
4 VO
di desa kaligono Lurah
kecamatan kaligesing , -INT. Studio
kabupaten purworejo
26
Ekspresi lucu ketika EXT.Teras
5 Backsound
memakan durian rumahs
4.1.4 Storyboard
Setelah alur cerita sudah dirancang, kemudian penulis membuat story
boardyang adigunakan sebagai acuan ketika penulis melakukan proses
produksi. Story board dibuat berdasarkan alur cerita yang sudah di
rancang sebelumnya sebagai berikut;
4.2 Produksi
Pada tahap produksi, penulis memilih lokasi-lokasi yang sesuai dengan
konsep rancangan video campaign agar sama dengan tujuan awal yaitu
mengkampanyekan program makan durian sepuasnya senilai seratus ribu
rupiah kepada masayarakat, dengan pertimbangan tersebut penulis memilih
tempat pengambilan gambar antara lain studio, kebun durian, halaman rumah
bapak lurah. Selain itu inti dari video campaign durian ini adalah
pengambilan video kampanye program makan durian sepuasnya senilai
seratus ribu rupiah.
Story Board Produksi
27
View: nikmat durian; Durasi :11
detik ; Camera :Close Up
28
View :petani dan tengkulak; Durasi
:31 detik ; Camera: Medium Shoot
29
Gambar 4.3.1 Buah Durian
4.3.2 Intro
` Intro disini adalah adegan pengantar sebelum masuk pada isi dari
video mulai muncul, agar penonton tidak bingung ketika isi dari video
mulai ditampilkan, intro video campaign durian sumber kesejahteraan ini
terdiri dari dimulai seorang narator mengucapkan karakteristik buah
durian yang diimbangi dengan video yang sesuai dengan narasi.
30
Gambar 4.3.3 Text line
31
Gambar 4.3.5 Aktifitas petani dengan tengkulak
32
Gambar 4.3.8
Kepala desa mengucapkan kalimat Dukung dan sukseskan gerakan
makan durian seratus ribu sepuasnya di desa kaligono, kaligesing
purworejo untuk kesejahteraan petani durian.
Gambar 4.3.9
33
Expresi lucu
34
dengan konsep video campaign, sehingga video campaign mudah
dipahami namun tidak melupakan tujuan awal yang ingin
mensosialisasiakan tentang adanya program makan durian sepuasnya
seratus ribu di desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten
Purworejo.
35
Gambar 4.4.4 Transisi video
36
Gambar 4.4.7 Sesudah Coloring
37
Gambar 4.4.10 Pembagian 4 frame
38
4.4.3 Uji Publik
Setelah keseluruhan Video Campaign selesai diproduksi dan
ditempatkan pada bagian masing-masing, Penulis melakukan uji
publik video campaign durian sumber kesejahteraan tersebut dengan
cara menyebar dan meminta masyarakat untuk mengisi kuesioner
penilaian.
Hasil penilaian yang didapat dari masyarakat melalui
kuesioner akan dikumpulkan dan disimpulkan untuk mengetahui
hasil akhir dari perancangan video campaign durian sumber
kesejahteraan di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten
Purworejo, tersebut apakah berhasil meningkatkan daya tarik
masyarakat ataukah tidak.
Berdasarkan hasil uji publik yang penulis lakukan, penulis
mendapatkan kesimpulan bahwa video campaign berdurasi dua
menit empat puluh enam detik dengan kualitas audio dan video
yang jernih ini sangat menarik khayalak, pesan yang disampaikan
juga sesuai sehingga khalayak mudah memahami, video campaign
ini telah memenuhi etika dan layak untuk di publikasikan.
Kekurangan dari video campaign ini yaitu publik hanya
memperhatikan bahasa percakapan yang ada dalam video campaign
tanpa melihat dulu bahwa percakapan dalam bahasa jawa tersebut
sudah disertakan dengan terjemahan kedalam bahasa indonesia.
Dan yang terakhir pada bagian pasca produksi adalah
penyerahan hasil perancangan video campaign dan penilaian uji
publik kepada pihak Dinas Pertanian Holticultura Kabupaten
Purworejo dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Satya Wacana.
39
mengalami beberapa kendala diantaranya di desa kaligono yang
menjadi lokasi utama pengambilan gambar buah durian yang memiliki
80% pohon durian tersebut tidak semuanya mengalami panen, hanya
sedikit sekali pohon yang berbuah dikarenakan tahun 2016 lebih banyak
musim hujan yang menyebabkan pohon durian terlambat untuk panen.
Tetapi penulis tidak kehilangan akal untuk mengatasi hal tersebut,
penulis mengetahui bahwa pohon durian di desa tersebut adalah pohon
dari warisan turun temurun yang memiliki tinggi pohon lebih dari 10
meter, sehingga penulis bisa menyiasati stok gambar pohon durian dan
menggantinya dengan banyaknya buah durian di kedai buah durian.
Kendala yang penulis temukan selanjutnya yaitu saat akan
memulai edit video, ketika semua file sudah siap untuk di proses edit,
tiba-tiba laptop penulis nge-blank dan tidak dapat hidup dalam beberapa
hari. Saat itu penulis bertemu teman-teman dan mendapat kesempatan
untuk meminjam laptop ke beberapa teman-teman penulis yang
sekiranya cocok untuk mengedit video hingga akhir.
40