ABSTRACT
Banana (Musa paradisiaca) is the one of agricultural commodity that its production is
increasing in Indonesia. Banana peel is a waste that is used as animal feed such as goats,
cows, and buffalo. This banana peel waste actually contains high levels of nutrients,
especially in vitamins and minerals and can be used to produce products that provide high
economic value. he method used in this study is a direct experiment in the manufacture of
banana skin crackers, analyzing business feasibility and SWOT identification, as well as
conducting organoleptic sensory tests. The results showed that banana skin crackers can
be consumed and accepted by respondents, the business feasibility analysis shows the R
/ C ratio of dodol products is 1.93 which means that the business of banana skin crackers
is feasible to be developed. rganoleptic sensory test results showed that banana peel
crackers had better aroma, taste and price scores compared to conventional crackers
according to respondents.
Keywords: banana, crackers, peel
ABSTRAK
Pisang (Musa paradisiaca) merupakan komoditas pertanian yang produksinya terus
meningkat di Indonesia. Kulit pisang merupakan limbah yang dimanfaatkan sebagai
makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Limbah kulit pisang ini sebenarnya
mengandung zat gizi yang cukup tinggi terutama pada vitamin dan mineralnya serta dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang memberi nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen langsung pembuatan
kerupuk kulit pisang, menganalisa kelayakan usaha dan identifikasi SWOT, serta
melakukan uji sensori secara organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk
kulit pisang dapat dikonsumsi dan diterima oleh responden, analisa kelayakan usaha
menunjukan rasio R/C produk dodol bernilai 1,93 yang berarti usaha kerupuk kulit pisang
layak untuk dikembangkan. Hasil pengujian sensori secara organoleptik menunjukkan
bahwa kerupuk kulit pisang memiliki skor aroma, rasa dan harga yang lebih baik
dibandingkan kerupuk konvensional menurut responden.
Kata Kunci : pisang, kerupuk, kulit
PENDAHULUAN yang cukup banyak akan memiliki
Latar Belakang nilai jual yang menguntungkan
apabila bisa dimanfaatkan sebagai
Pisang (Musa paradisiaca)
bahan baku makanan melalui cara
merupakan tanaman hortikultura
pengolahan yang cukup sederhana.
yang mempunyai potensi produksi
Limbah kulit pisang ini
(buah pisang) cukup besar karena
sebenarnya mengandung zat gizi
produksi pisang berlangsung tanpa
yang cukup tinggi terutama pada
mengenal musim. Jenis pisang
vitamin dan mineralnya, sehingga
banyak sekali antara lain pisang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan
kepok, pisang ambon, pisang raja,
baku makanan. Selain dimanfaatkan
pisang kapas, pisang bangka dan
sebagai bahan baku makanan, juga
masih banyak jenis pisang lainnya.
memperbaiki kandungan gizi bila
Tetapi jenis pisang yang biasa
diolah menjadi makanan atau
digunakan oleh para pedagang
camilan.
pisang goreng, molen goreng dan
Kerupuk adalah makanan
para pengusaha makanan yang
ringan atau masyarakat sekitar sering
menggunakan buah pisang sebagai
menggunakan kerupuk ini sebagai
bahan baku pada umumnya adalah
pelengkap makanan berat, yang
pisang raja, pisang bangka, pisang
pada umumnya dibuat dari adonan
kepok, dan pisang ambon, dimana
tepung tapioka dicampur bahan baku
buah pisang setelah diambil
utama seperti udang atau ikan.
buahnya, kulitnya dibuang begitu
Namun saat ini harga udang dan ikan
saja di tempat pembuangan sampah
melonjak besar dipasaran oleh karna
dan belum dimanfaatkan untuk
itu, masyarakat indonesia membuat
dicoba sebagai bahan dasar
inovasi dengan berbagai macam
makanan yang menguntungkan
bahan baku utama untuk pembuatan
secara ekonomi. Semakin banyak
kerupuk. Salah satunya adalah kulit
masyarakat yang menyukai dan
pisang ini. Kerupuk kulit pisang juga
mengolah buah pisang saja maka
dapat di inovasikan menjadi berbagai
volume limbah kulit pisang yang
macam olahan pangan yang kekinian
dihasilkan semakin tinggi.
dan bergizi.
Kulit pisang pada umumnya
Penelitian ini bertujuan untuk
hanya dibuang sebagai limbah
meningkatkan nilai ekonomis
organik saja atau digunakan sebagai
kerupuk dari kulit pisang sekaligus
makanan ternak. Jumlah kulit pisang
mengurangi limbah kulit pisang, 1. Proses Pengolahan kerupuk
mengembangkan ekonomi kreatif Kulit Pisang
dengan memanfaatkan kulit pisang Kulit pisang dipisahkan dari
sebagai bahan pembuatan produk buahnya dan dicuci. Lalu, rendam
makanan ringan, menambah variasi dengan menggunakan air kapur sirih
olahan makanan yang kekinian dan untuk menghilangkan noda-noda
bergizi untuk masyarakat khususnya hitam dan getahnya, kurang lebih 5-
lingkungan sekitar, menciptakan 10 menit. Cuci kembali hingga bersih
lapangan pekerjaan baru untuk dan rebus kulit pisang sebentar
mengurangi penggangguran dengan hingga empuk. Blender kulit pisang
memberdayakan masyarakat sekitar. yang telah di rendam dengan air
kapur sirih hingga halus. Kemudian,
haluskan bumbu (bawah putih dan
METODE
garam) lalu campurkan dengan hasil
Penelitian ini telah blender kulit pisang dan tambahkan
dilaksanakan semenjak bulan tepung tapioka. Selanjutnya,
Oktober di Kecamatan Cikole Masukan kedalam plastik silinder
Kelurahan Subang Jaya, Kota selanjutnya dikukus hingga matang.
Sukabumi dari Bulan November Setelah matang iris tipis-tipis lalu di
sampai Desember 2019. tata diatas tampah/penampan untuk
Pembuatan kerupuk seblak dijemur. Setelah kering kerupuk kulit
kulit pisang menggunakan peralatan pisang bisa digoreng atau dibuat
kompor, pisau, penggorengan, papan olahan pangan. Berikut dokumentasi
jemur, blender, dan panci. Bahan pengolahan kerupuk seperti pada
yang digunakan kulit pisang, air Gamba1 berikut ini.
kapur sirih, garam, bawang putih, Gambar 1. Tahapan pembuatan
tepung tapioka. Bahan yang kerupuk kulit pisang
digunakan untuk membuat kerupuk
seblak kering kulit pisang bawang
putih, kerupuk kulit pisang, bawang
merah, cabe, penyedap rasa dan
minyak goreng. Pembuatan kerupuk
seblak kulit pisang terbagi dua
proses, sebagai berikut:
Kelima, bila kerupuk sudah menjadi
setengah matang, angkat kemudian
tiriskan. Kerupuk seblak kering kulit
pisang siap disajikan.
Penelitian ini mengidentifikasi
peluang pengembangan produk
secara deskriptif. Penelitian
dilakukan secara eksperimental
dengan melakukan uji organoleptik
kepada responden untuk menilai rasa
dan aroma kerupuk. Responden
penelitian adalah mahasiswa
Polbangtan Bogor sebanyak 20
orang.
(BEP)/Titik 1 4 4 Sedang
Impas 2 4 4 Murah
(kuantitas 3 5 5 Murah
produk) 4 5 4 Murah
9 Laba Rp.1.321.000 5 4 4 Sedang
10 Rasio R/C 1,93 Rata- 4.4 4,2 Murah
11 Rasio B/C 0,93 rata
Produk X
Perhitungan kelayakan pada No. Rasa Aroma Harga
aspek finansial untuk memenuhi 1 3 3 Mahal
syarat terhadap kriteria kelayakan 2 4 3 Sedang
diantaranya BEP<penerimaan, Rasio 3 4 3 Sedang
R/C>1, dan Rasio B/C>0. 4 4 4 Sedang
Berdasarkan Tabel 2, nilai BEP
5 3 3 Sedang pasar. hasil uji hedonik menunjukkan
Rata- 3,6 3,2 Sedang responden suka dengan produk ini
rata baik rasa dan aromanya dan lebih
baik dibandingkan produk merk lain
Berdasarkan hasil responden, yang ada di pasaran.
produk seblak kulit pisang seperti Strategi pemasaran
yang tertera pada hasil tabel di atas merupakan kunci keberhasilan usaha
menunjukan bahwa angka rata-rata ini sehingga aspek-aspek seperti
pada aspek rasa, aroma dan harga harga, promosi, lokasi dan produk
terbukti lebih tinggi dari produk x. dirancang agar konsumen tertarik
Berikut hasil dokumentasi proses uji untuk membeli produk ini. Usaha
organoleptik terhadap responden seblak kerupuk kulit pisang layak
seperti pada Gambar 2 di bawah ini. untuk dijalankan karena memenuhi
Gambar 2. Proses uji organoleptik syarat kelayakan usaha yaitu
diantaranya nilai BEP<penerimaan,
Rasio R/C>1, dan Rasio B/C>0.
Saran
Diharapkan bagi masyarakat
agar mau memanfaatkan kulit pisang
ini. Dengan mengetahui manfaat dan
kandungan zat gizi yang terdapat
dalam kulit pisang. Oleh karena itu
pemanfaatan kulit pisang menjadi
obat keluarga atau menjadi olahan
pangan yang kreatif dan inovatif
sangat perlu untuk dikembangkan
agar lebih merakyat guna
KESIMPULAN meningkatkan nilai ekonomi dan nilai
Kerupuk seblak kulit pisang jual dari kulit pisang itu sendiri serta
ini memiliki kandungna gizi yang diperlukan adanya sosialisasi guna
cukup baik sehingga memiliki untuk menyebar luaskan cara
prospek usaha yang menjanjikan mengolah kulit pisang yang sangat
karena memiliki keunggulan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
dapat menjadi produk unggulan di terutama pada kesehatan kulit.
Riset Manajemen dan Bisnis
DAFTAR PUSTAKA 1(2),133-144
Dahlena, Murni, Siregar H. 2018.
Novitasari, Rifki. 2013. Pemanfaaran
Pengolahan Limbah Kulit
Limbah Kulit Pisang menjadi
Pisang Kecamatan Biru-biru
Panganan Olahan Kripik
Kabupaten Deli Serdang.
Pedas. Jurnal Teknologi
Prosiding Seminar Nasional
Pangan Faperta UNISI 2(2)
Hasil Pengabdian, Universitas
Muslim Nusantara Al-Washiyah Satuhu, Suyanti dan Ahmad
Supriyadi. 1993. Pisang
Kuswanto. 2003. Monograf Limbah
Budidaya Pengolahan dan
Pisang. Jakarta: PT Gramedia.
Prospek Pasar. Jakarta:
Nadya. 2016. Peran Digital Marketing
Penebar Swadaya.
dalam Ektensi Bisnis Kuliner
Winarno FG. 1993. Kimia Pangan
Seblak Jeletet Murni. Jurnal
dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia.