Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA

REPTILIA

Dosen Pengampu :

Dra. Hj.Lilis Suhaerah, M.Kes.

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Nadhilah Syach S. 195040066


Putri Syarifa 195040067
Fadhilah K. 205040036
Rindiani Ismawati 205040063
Kaka Abdurrahman 205040088
Danang Rangga W. 205040095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

2021
IDENTITAS LAPORAN

Judul : REPTILIA

Hari/Tanggal : Jum’at/03 Desember 2021

Waktu : 13.00 WIB s.d Selesai

Tempat : Via Platform Zoom Cloud Meetings rumah masing-masing

TUJUAN

1. Mengetahui ciri-ciri anatomi reptilia.


2. Mengetahui ciri-ciri morfologi reptilia.
3. Menentukan bagian-bagian leher, badan, ekor pada kadal dan cicak
4. Mengetahui ciri khas dari kadal
5. Mengetahui ciri khas dari cicak

DASAR TEORI

Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyeseuaikan diri ditempat yang kering
di tanah. Penandukan atau cornificatio kulit dan squama atau carpace untuk menjaga banyak
hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kering atau panas. Nama kelas ini diambil dari
model cara hewan berjalan (Latin: reptum = melata atau merayap) dan studi tentang reptilian
di sebut Herpetology (jelata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology
(Yunani: creptes = reptil). (Jasin, 2002).

Kadal (Mobouya multifasciata) masuk dalam ordo Lacertilia (sauria) yang mempunyai
cirri-ciri antara lain kuku panjang, tapi kurang dari 30 cm, kaki 4 buah yang kadang- kadang
tereduksi atau hilang sama sekali. Mandibula menyatu di bagian anterior, tulang kuadrat
berkontrak dengan pterigoid, sehingga terbukanya mulut terbatas (tidak seperti ular). Kelopak
mata biasanya dapat digerakan. Kadal memiliki lidah yang ujungnya bercabang dan
mengeluarkan kelenjar lidah, bagian yang paling spektakuler dari sistem pencernaan reptil
adalah lidah yang ujungnya bercabang (Brotowidjoyo, 1993).

Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah berumput,
bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir. Umumnya kulit mengkilap dan
berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit pada reptilia tidak berfungsi untuk pertukaran gas
sehingga tidak ada percampuran darah dalam dan darah berasal dari luar. Fertilisasi reptil
terjadi secara internal dan sebagian besar dari reptil bersifat ovovivipar dan telur berkembang
di luar tubuh (Manter, 1959).

Tubuh kadal memanjang, tertekan lateral, berkaki empat, kuat dan dapat digunakan untuk
memanjat. Mandibula bersatu di bagian anterior dan tulang pterigoid, berkontak dengan tulang
kuadrat. Kelopak mata dapat digerakkan. Sabuk pectoral dapat berkembang baik dan mulut
lengkap. Ekornya digunakan untuk keseimbangan gerak ketika berlari (Ville, 1998).

Subordo lacertilia pada bagian rahang bawah bersatu sehingga kadal kurang dapat
membuka mulutnya. Hewan ini mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat
pentadactil. Membran thympani tidak cembung dan celah auris external jelas terlihat. Palpebra
superior dan inferior dapat digerakkan, juga membran nictitansnya (Radiopoetro, 1977).

Mabouya multifasciata mempunyai kemampuan bergenerasi pada bagian ujung ekor yang
lepas. Hal ini terjadi jika ekor kadal dipegang, maka vertebrata ini akan melepaskan ekornya
untuk melarikan diri (Storer, 1957).

Kelas reptilia dibagi dalam sub klas berdasarkan atas anatomi tengkoraknya. Berdasarkan
ada tidaknya fosa temporalis dan posisinya di kenal 5 tipe tengkorak yaitu anapsip yaitu tipe
tengkorak anapsid (Ordo chelonian), Euripsida tipe tengkorak euripsid, lhthyopterigea tipe
tengkoraknya parapsid (semua punah), acrosaura tipe tengkorak diapsid (Ordo crocodila),
sinapsida tipe tengkorak diapsid, lepidosauria tipe tengkorak diapsid (Ordo squamata) dan
(Rhyncochepalia). (Kimball, 1999).

Reptilia memiliki ciri khusus, yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit yang menanduk (tidak
licin) biasanya dengan sisik atau bercarapace; beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan
kulit. Mempunyai dua pasang anggota, yang masing-masing 5 jari dengan kuku-kuku yang
cocok untuk lari, mencengkram dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya
mempunyai bentuk dayung, dan pada ular bahkan tidak memilikinya. Skeletonnya mengalami
penulangan secara sempurna; tempurung kepala mempunyai satu condylus occipitalis. Jantung
tidak sempurna, terdiri atas 4 ruangan, dua auricular dan sebuah ventericulus (pada crocodalia
menjadi dua tapi masih berlubang yang disebut foramen panizzae). Terdapat oval biconvex dan
dengan nukleus. Pernapasannya selalu dengan paru-paru; pada penyu bernapas juga dengan
kloaka, memiliki 12 nevri cranialis, fertilisasi terjadi di dalam tubuh, biasanya mempunyai alat
kopulasi, telur besar dengan banyak yolk, berselaput kulit lunak atau becangkok tipis. Telur
biasanya diletakkan di suatu tempat dibiarkan menetas sendiri, tapi pada beberapa hewan
misalnya kadal dan ular dierami oleh sang betina (Jasin, 2002).

Secara eksternal, dalam hubungannya dengan skeleton, penyu berspesialisasi tinggi,


namun secara internal berpola sederhana seperti nenek moyang mamalia. Tubuh terlindungi di
antara karapaks dan plastron. Plastron itu terbagi-bagi transversal sehingga memudahkan
bergerak, sedang karapaks kurang memungkinkan pergerakan. Panjang tubuh kurang lebih 1
m, dengan berat kurang lebih 200 kg, kepala dengan leher, ekor dan kaki semuanya menonjolke
luar di antara karapaks dan plastron. Dua lubang hidung di dekat ujung anterior kepala. Mata
lateral, dengan kelopak mata atas dan bawah, mempunyai membrane niktitans. Tidak ada
telinga luar. Membran timpani tertutup dengan selapis kulit. Pinggiran mulut terbentuk dari
rahang berzat-bertanduk, tidak ada gigi. Kaki dengan 5 jari, yang dilengkapi dengan cakar.
Lubang kloaka ventral pada dasar ekor (Mukayat, 1989).

Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam adalah Chelonia (kura-
kura), Squama (kadal dan ular), dan Crocodila (buaya dan alligator). Kura-kura berkembang
selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berbah sejak saat itu. Cangkangnya yang umumnya
keras suatu adaptasi yang melindungi dirinya dari predator. Kadal adalah reptilian yang paling
banyak jumlahnya dan beraneka ragam yang hidu saat ini. Sebagian besar di antaranya
berukuran relatf kecil. Mungkin mereka mampu bertahan hidup melewati bencana. Ular
sebenarnya adalah keturunan kadal yang memakai gaya hidup bersarang dalam lubang. Saat
ini, sebagian besar hidup di atas permukaan tanah. Buaya dan alligator merupakan sebagian
dari reptilia hidup yang paling besar. Mereka menghabiskan sebagian hidupnya dalam air, dan
menghirup udara melalui lubang hidungnya yang membuka ke atas (Campbell, 1999).

Menurut Sukiya (2005), menyatakan bahwa Kadal hidup di daerah tanah basah atau
lembab. Tubuh kadal terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata,
lubang hidung dan telingga. Badan (truncus) yang terdiri dari telingga hingga kloaka dan yang
terakhir yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki bentuk bulat meruncing ke ujung. Kadal
mempunyai sepasang anggota depan (extrimitas anterior) dan sepasang anggota belakang
(extrimitas posterior). Masing-masing terdiri atas lima jari dan kuku-kuku yang cocok untuk
berlari, mencengkeram, dan naik ke pohon.

Reptilia mempunyai kepala, hidung, badan, ekor, dan 4 kaki. Tiap kaki terdapat 5 jari cakar
dan memiliki indera penglihatan dan pendengaran yang baik. Telinga terdiri dari membran
timpani dan pada telinga tengah terdapat tulang kolumela. Reptil mempunyai 3 kelopak mata
yang dapat bergerak dan lidah yang tak bercabang. Badan terdiri atas caput, cervix, truncus,
dan cauda. Caput berbentuk agak pyramidal, meruncing kearah dorsal dan memipih dalam arah
dorsoventral. Caput terdapat rima oris yang dibatasi oleh labium superius dan inferius.
Organum visus dilindungi oleh palpebra superior dan inferior yang keduanya dapat digerakkan.
Cervix (collum), truncus, dan convex lebih panjang, pada bagian dorsal berwarna cokelat
kekuningan dan bagian ventral putih (Sukiya, 2005).

Habitat dari kelas Reptilia ini bermacam-macam. Ada yang merupakan hewan akuatik
seperti penyu dan beberapa jenis ular, semi akuatik yaitu ordo Crocodilia dan beberapa anggota
Ordo Chelonia, beberapa sub-ordo Ophidia, terrestrial yaitu pada kebanyakan sub-kelas
Lacertilia dan Ophidia, beberapa anggota ordo Testudinata, sub-terran pada sebagian kecil
anggota sub-kelas Ophidia, dan arboreal pada sebagian kecil sub-ordo Ophidia dan Lacertilia
(Zug, 1993).

ALAT BAHAN

ALAT
No. Nama Alat Foto Kegunaan

Digunakan untuk membedah


1 Alat bedah
kadal
Gambar . Alat bedah
(sumber : www.Google.com)

Bak Digunakan untuk meletakkan


2
bedah/Styrofoam bahan pengamatan yaitu kadal
Gambar . Styrofoam
(sumber : www.Google.com)

Digunakan untuk membius


3 Alkohol
kadal
Gambar . alkohol
(sumber : www.Google.com)

Digunakan untuk membius


4 kapas
Gambar . kapas
kadal
(sumber : www.Google.com)
Digunakan sebagai tempat
5 Toples
pembiusan kadal
Gambar . toples
(sumber : www.Google.com)

Digunakan untuk
membentangkan dan
4 Jarum pentul
menyangga kadal agar lebih
Gambar . Jarum pentul mudah diamati
(sumber : www.Google.com)

Digunakan untuk menggambar


Alat tulis dan
5 hasil pengamatan morfologi dan
Pensil Warna
Gambar . Alat Tulis & Pensil Warna
anatomi kadal
(Sumber : dokumentasi pribadi,
2021)

Sebagai media gambar hasil


6 Kertas pengamatan morfologi dan
anatomi kadal
Gambar . Kertas
(Sumber : dokumentasi pribadi,
2021)

Digunakan untuk mencari


informasi dan
7 Handphone
mendokumentasikan morfologi
Gambar . Handphone dan anatomi kadal
(Sumber : dokumentasi pribadi,
2021)
BAHAN
No. Nama bahan Foto Kegunaan

Untuk menjadi bahan


Kadal (Mabouya
1. pengamatan morfologi dan
multifasciata)
Gambar . Mabouya multifasciata
anatominya
(sumber : www.youtube.com)
LANGKAH KERJA

Bius kadal dengan


Siapkan peralatan yang akan menggunakan alkohol lalu
digunakan masukan kedalam topes dan
tunggu sejenak

Bedah bagian perut kadal dari Setelah kadal pingsan letakan


arah bawah keatas pada bak bedah/styrofoam
menggunakan alat bedah lalu amati morfologinya

Setelah organ-organ kadal


Apabila daging kadal sudah sudah terlihat jelas, lakukan
terbuka lebar, gunakan jarum pengamatan anatominya
pentul untuk menyangga
dagingnya sehingga
memudahkan pengamatan
anatominya

HASIL PENGAMATAN

Nama
No. Foto Gambar Keterangan
Pengamatan

1. Morfologi 1. Mulut
Kadal 2. Lubang
hidung
3. Mata

Sumber : 4. Gendang
telinga
www.google.com Sumber : dokumen pribadi
5. Kulit kering
bersisik
6. Ekor
panjang
7. Kloaka
8. Jari kaki
9. Kaki
2. Anatomi 1. Otak
Kadal 2. Esofagus

3. Paru-paru

4. Hati

5. Perut
Sumber :
www.google.com Sumber : dokumen pribadi 6. Corong

7. Ovarium

8. Oviduk

9. Ginjal

10. Uretra

11. Kloaka

12. Rektum

13. Kandung
kemih

14. Usus halus

15. Jantung

16. Trakea

PEMBAHASAN

Adapun pembahasan berdasarkan hasil pengamatan terhadap praktikum yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut:

Menurut Radiopoetro (1988) klasifikasi Kadal (Mabouya multifasciata) adalah sebagai


berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Reptilian
Ordo : Squamata
Subordo : Lacertilian
Family : Scincidae
Genus : Mabouya
Spesies Mabouya multifasciata

Keterangan:

1.Organon visus

2. Falcula

3. Digiti

4. Manus

5. Antebrachtium

6. Brachium

7. Femur

8. Crus

9. Pes

10. Cauda

Keterangan:

1. Membran tympani

2. Rima Oris
Lubang Pelepasan Pada Kadal

Keterangan:

1. Lamina praecloacalis

2. Apertura cloacalis

3. hemipenis

Bagian Cavum Oris

Keterangan:

1. Nares Anteriores

2. Maxilla

3. Rima glottidis

4. Mandibula

5. Lingua bifida

Nama Gambar

Cor

Hepar dan vesica fellea


ventriculus dan intestinum

Testis

Pulmo

Ren

A. Morfologi Kadal

Mabouya multifaciata atau kadal tubuhnya terdiri dari kepala (caput), badan (truncus),
ekor (cauda) dan extrimitas anterior serta posterior masing-masing jari berjumlah lima dan tiap
jarinya mempunyai cakar. Tubuh pada kadal tertutupi oleh sisik. Bagian kepala yang pipih
meruncing terlihat lubang hidung, organon visus, lubang hidung, cavum oris dan selaput
niktitans. Tubuh kadal yang berbentuk bulat memanjang terdapat sisik berwarna putih
kekuning-kuningan pada perut dan berwarna kuning kecoklat-coklatan pada punggung.

Ekor salah satu reptil ini berbentuk bulat panjang meruncing ke ujungnya dan bersisik.
Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir
berupa ekor. Lehernya panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada
masing-masing kaki. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Kadal
merupakan hewan yang dibungkus oleh sisik tanduk pada bagian epidermisnya .

Kadal umumnya memiliki warna antara kuning hingga coklat, warna ini sesuai dengan
umur, jenis kelamin kadal dan juga pengaruh lingkungan hidupnya. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Djuhanda (1984) yang menyatakan kadal merupakan reptil yang berkaki empat,
dengan panjang berkisar antara 5-40 cm. Kebanyakan hidup di pepohonan. Kulit kadal
mengkilap dan mempunyai warna kehijauan sampai coklat.

B. Anatomi Kadal

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terdapat organ-organ yang menyusun beberapa
sistem yaitu :

 Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada kadal meliputi cavum oris, pharynk, oesophagus, gastrum,
intestinum dan cloaca. Lidah dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa, giginya melekat
pada rahang. Sistem pencernaan kadal dimulai dari cavum oris dilanjutkan ke pharynk,
oesophagus dan gastrum atau lambung kemudian ke intestine, rectum dan cloaca. Cloaca
merupakan muara tiga saluran yaitu tempat mengeluarkan sisa pencernaan, sekret, dan untuk
reproduksi

 Sistem Pernafasan

Sistem pernafasan dengan menggunakan paru-paru yang sudah berkembang baik


dan ukurannya cukup besar. Respirasi dimulai dengan masuknya udara ke nares externa,
kemudian masuk ke nares interna melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring. Laring
tersusun atas tiga buah tulang rawan dan berisi beberapa pasang pita suara. Udara kemudian
menuju trakhea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing menuju
paru-paru

 Sistem Sirkulasi

Alat-alat sirkulasi pada kadal Bagian sirkulasi kadal berupa jantung yang dibungkus
membran transparan (pericardium) dan dibatasi oleh endocardium. jantung kadal memiliki
struktur yang berbeda dibandingkan ikan dan katak. Ini ditunjukkan dari ventrikelnya yang
memiliki sekat (septum) tak sempurna. Apabila ventrikel berkontraksi, lubang sekat ini akan
menutup, sehingga sesaat ventrikel terbagi menjadi dua bagian yang terpisah, yakni ventrikel
kanan dan kiri. Meskipun demikian, jantung reptilia dianggap memiliki tiga bagian, meliputi
atrium kanan, atrium kiri, dan ventrikel yang bisa memodifikasi diri.

 Sistem Urogenital

Organ urogenital dalam ekskresi Kadal terdiri dari sepasang ginjal, dari ginjal keluar
ureter yang bermuara di kloaka. Pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Pada saat praktikum
ditemukan kadal berjenis kelamin jantan Organ urogenital dalam reproduksi untuk jantan
terdiri atas sepasang testis, epidermis, vas deferens, dan sepasang hemipenis. Hemipenis
merupakan alat kopulasi yaitu untuk memasukkan sperma dalam tubuh Kadal betina, sehingga
kadal jantan mengadakan fertilisasi internal.

Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis kemudian sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis.
Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik
seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi hanya
menggunakan satu hemipenis saja yang kemudian dimasukkan ke dalam saluran kelamin
betina. Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat
melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air.

 Sistem Rangka

Sistem rangka pada kadal (mabauya multifasciata) dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
endoskeleton dan ensoskeleton.

a) Eksoskeleton, berasal dari epidermis, berupa sisik menanduk yang menyelubungi


permukaantubuhnya, posisi seperti sususnan genting, bentuk sisik berbeda antara
bagian kepala, badan, ekor.
b) Endoskeleton, terdiri dari sekeletonaksial dan apendikular.
Sekeletonaksialterdiritengkorak, kolumna, perebralis, sternum danrusuk (Kastawi,
1992). Vertebrae ekor tidak menulang secara sempurna, ekor mudah putus, tetapi cacat
mengalami regenerasi. Columna vertebrae terbagimenjadiservikal, torax, lumbar,
sakral, dankaudal. Ada tulang rusuk yang bebas. Tulang-tulang sebagian terdiri atas
kartilago. Kolumna vertebralis dengan otot-otot segmental yang nampak jelas
(Brotowidjoyo, 1984)
 Sistem Muskulus

Kadal memiliki system otot / muskulus yang lebih kompleks dibandingkan dengan amfibia,
hal ini dikarenakan otot daging pada kadal harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat
lebih berat daripada didalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus
cepat daripada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat.
Otot aksial (otot badan) kadal mulai menunjukan beberapa spesialisasi seperti yang
dikelompokan pada mamalia. Otot kadal terutama untuk gerakan lateral tubuh dan
menggerakan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada kadal.
Jaringan tungkai pada kadal menunjukkan variasi bergantung pada tipe gerakannya.

 Sistem Integument

Kadal memiliki sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Sisik-sisik itu berfungsi untuk melindungi
tubuh, membantu pergerakan, mempertahankan kelembaban, berguna dalam kamuflase dan
mengubah penampilan.

Istilah pada bagian-bagian tubuh reptil

1. Karapaks : Cangkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh crustacea
2. Mandibula : Tulang rahang bawah yang merupakan tulang paling besar dan paling
kuat pada daerah wajah.
3. Papila : Ujung dari saraf pengecap yang terhubung dengan saraf di otak, agar
Anda bisa merasakan berbagai macam rasa
4. Polipiodont: Gigi tumbuh bergantian
5. Pleurodont : Bentuk implantasi gigi yang umum pada reptil ordo Squamata
6. Homodont : Gigi terbenam dalam rongga tulang rahang dan bentuknya memiliki
ukuran berbeda-beda namun memiliki bentuk yang sama
7. Plastron : Kulit keras pelindung dada kura-kura
8. Ventral : Perut, struktur anatomi yang terletak di arah depan tubuh
9. Dorsal : Punggung, bagian belakang
10. Jacobson : Organ pembantu dalam sistem penciuman.
BAHAN DISKUSI

1. Jelaskan indera yang dominan pada ular?


2. Jelaskan proses perubahan warna pada londok?
3. Jelaskan bagaimana proses pencernaan pada pada kadal atau cecak?
4. Bagaimana proses reproduksi pada cecak?
5. Jelaskan mengapa ekor cicak bisa putus?

HASIL DISKUSI

1. Indra yang dominan pada ular adalah indra penciumannya, apalagi ular memiliki
penglihatan yang kurang baik, sehingga indra yang diandalkan adalah indra penciuman.
Penciuman ular dapat dikatakan sangat baik karena berguna untuk membantu
mendapatkan mangsa atau menghindari musuh karena penglihatannya yang kurang
baik dan pendengarannya yang terbatas. Pada saat ular mencium aroma tertentu, ular
akan menjentikkan serta mengeluarkan lidah. Lidah ular yang bercabang secara khusus
akan mengambil bahan kimia bau dari udara atau tanah. Di dalam mulut ular, tepatnya
di bagian langit-langit mulut ular ternyata terdapat sepasang organ yang bertugas untuk
mencium bau. Organ ini disebut sebagai organ jacobson atau organ vomeronasal.
Organ vemoronasal berbantuk seperti bola, terletak di langit-langit mulut, dan
terhubung ke mulut melalui sepasang lubang kecil yang ada di langit-langit mulut.
Bahan kimia bau yang sudah diambil oleh lidah ular ini kemudian akan masuk ke dalam
organ vomeronasal dengan cara yang masih belum diketahui. Inilah sebabnya ketika
ular bergerak, mereka akan mengeluarkan lidahnya satu kali setiap detik dan akan
bertambah cepat dalam beberapa kasus. Saat ular mengeluarkan lidahnya untuk
mengambil bahan kimia dan mengirimkannya ke organ vomeronasal, otak punya waktu
sepersekian detik untuk mengenali baunya.
2. Proses perubahan warna kulit pada londok atau bunglon tersebut dikenal dengan istilah
mimikri. Ini sebagai cara bunglon untuk menghindar atau mengelabui predator yang
menyerangnya. Bunglon akan mengubah warna kulit dengan cepat tergantung dengan
suasana hatinya. Selain itu untuk merespon keadaan suhu, dan lingkungan. Perubahan
terjadi karena nanokristal yang ada di kulitnya. Nanokristal itu merupakan material
berukuran nano atau sangat kecil yang berada di kulit bunglon. Itu bisa memantulkan
cahaya. Selain itu perubahan ruang di antara kristal pada kulit bunglon juga mengubah
cahaya yang dipantulkan ke mata. Perubahan warna juga disebabkan adanya beberapa
lapis sel yang membentuk susunan kulit. Lapisan terluar kulit bunglon transparan. Di
bawahnya ada beberapa lapisan kulit bernama kromatofor. Kromatofor memiliki
lengan-lengan panjang, seperti gurita yang dikelilingi oleh melanin (pigmen).
Kromatofor di setiap lapisan memiliki kantung dengan berbagai jenis pigmen warna.
Di lapisan atas mengandung melanofar ada sel yang disebut iridofor berisi pigmen
warna biru yang memantulkan cahaya biru dan putih. Lapisan di atasnya lagi adalah
xanthopores dan erythopores mengandung pigmen warna kuning dan merah. Namun
ketika bunglon mengalami perubahan suhu atau suasana hati, sistem sarafnya akan
memberi tahu kromatofor tertentu untuk mengembang atau menyusut dan akhirnya
mengubah warna sel.
3. Saluran pencernaan reptil diawali dengan makanan masuk dari mulut, lalu dikunyah
dengan giginya. Lanjut ke kerongkongan, lambung, usus dan berakhir pada kloaka.
Sistem pencernaan pada kadal tersusun oleh saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan dibangun oleh rongga mulut dimulai dari celah mulut,
yang disokong oleh rahang atas dan rahang bawah dan pada masing-masing rahang
terdapat deretan gigi berbentuk kerucut. Tipe giginya pleurodont, artinya bahwa gigi-
gigi tersebut menempel agak ke sisi lateral gingiva (gusi) sedikit melengkung ke arah
rongga mulut. Palatum bagian medialnya berbentuk lipatan longitudinal sehingga
membentuk alur longitudinal. Lidah kadal berpangkal pada tulang hioideum terdapat di
sebelah kaudal rongga mulut, bersifat bifida (bercabang dua). Larink terletak di sebelah
kaudal lidah, lubang saluran eustakius terletak di pangkal kiri-kanan rahang atas. Farink
(tekak) merupakan celah masuknya makanan ke dalam saluran pencernaan berikutnya
yaitu esofagus. Letak esofagus di arah dorsal dan sejajar dengan trakea, berbetuk kecil
dan memanjang. Lambung yang berbentuk silindris (bumbung panjang), berdinding
muskular sebagai pelebaran dari esofagus, terletak di sebelah kiri rongga perut. Bagian
saluran pencernaan kadal yang lain adalah usus halus yang pendek tidak terlalu berbelit-
belit, dan usus besar yang berfungsi sebagai rektum yang bermuara pada kloaka. Usus
buntu pada kadal sangat pendek terletak di antara batas usus halus dan usus besar.
Kelenjar pencernaan terdiri atas hati dan pankreas. Hati kadal terdiri atas dua belahan
(gelambir = lobus) kanan dan kiri berwarna coklat kemerahan, sedangkan pankreas
terletak di antara lambung dan duodenum berbentuk pipih kekuningan. Kantung
empedu merupakan tempat untuk menampung empedu yang dihasilkan oleh hati,
terletak di antara kedua belah hati. Saluran empedu bermuara pada usus halus bagian
anterior. Limpa terletak di dekat pankreas, merupakan organ hemopoietik (organ
pembuat sel darah) dan juga merombak sel-sel darah yang sudah tua atau rusak,
berbentuk oval atau bulat.
4. Cicak termasuk ke dalam ovipar (berkembang biak dengan cara bertelur). Cicak yang
merupakan kelompok reptil adalah hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh
(fertilisasi internal). Ketika melakukan perkawinan, cicak jantan merangkul cicak
betina dari arah belakang kemudian menempelkan kulitnya di bagian atas tubuh cicak
betina tersebut. Kemudian proses perkawinan dilanjutkan dimana cicak jantan
menggesekkan ekornya di sekeliling tubuh cicak betina kemudian diarahkan menuju ke
kloaka sehingga saluran reproduksi dari keduanya pun terbuka. Cicak betina
menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak disepanjang oviduk
menuju kloaka. Cicak jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di
sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari
epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis
merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik
seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat cicak-cicak ini mengadakan
kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin cicak
betina. Ovum cicak betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada
saat melalui oviduk,ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan
air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur menetas yang nantinya diletakkan
dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis cicak, telur ditanam dalam tempat
yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya, beberapa menjaga sekaligus
mennghangatkan telurnya.
5. Cicak memiliki kemampuan khusus untuk melindungi dirinya dari bahaya yang disebut
Autotomi, yaitu sebuah teknik atau cara bertahan hidup hewan tertentu dengan cara
mengorbankan bagian tubuhnya. Dalam kasus bertahan hidup cicak, Autotomi
dilakukan dengan cara memutuskan ekornya. Ekor cicak yang putus tersebut akan terus
bergerak-gerak karena dalam kondisi sekarat dan tidak ada oksigen. Gerakannya terjadi
secara spontan dan tidak teratur karena tidak dikontrol oleh otak. Gerakan ekor cicak
inilah yang kemudian menarik perhatian predator dan memberi waktu bagi cicak untuk
bergerak cepat menyelamatkan diri. Ekor cicak terdiri dari susunan ruas-ruas sendi
tulang yang saling menyambung. Ruas-ruas sendi tersebut direkatkan oleh sejenis zat
lekat, otot, urat syaraf dan kulit. Inilah sebabnya tulang belakang cicak di persendian
antara pinggul dan ekornya tidak terlalu kuat sehingga mudah putus. Saat berhadapan
dengan musuh atau predatornya, cicak akan menjadi tegang atau stress yang kemudian
diiringi dengan terjadinya kontraksi antar otot di tulang belakang yang menyebabkan
ekor cicak terputus. Jika kontraksi semakin cepat, maka ekor cicak akan lebih mudah
terputus dari tubuhnya. Ekor cicak yang putus akan sedikit mengeluarkan darah karena
ada otot di ekor yang berkontraksi di sekitar pembuluh darah. Luka pada bagian yang
terputus selanjutnya akan mengalami regenerasi yang membentuk ekor baru. Ekor
cicak yang baru biasanya akan lebih pendek dari ekor aslinya yang dulu putus. Selain
itu, pada ujung ekor yang baru juga terdapat warna hitam.

KESIMPULAN

Pada praktikum kelas reptil kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kadal (Mabouya
multifasciata) memiliki morfologi dimana tubuhnya diselimuti oleh sisik dan memiliki ekor
yang seperti cambuk, bentuknya bulat memanjang, dan mudah putus. Pada kadal jantan
memiliki kepala yang lebih besar daripada betina. Kemudian pada bagian anatominya telah
memiliki struktur yang lebih lengkap.

Pada anatominya kadal memiliki sistem respirasi menggunakan paru-paru, pada sistem
urogenitalnya terdiri dari sepasang ginjal, ureter, kloaka, vesica urinaria. Pada organ urogenital
jantan terdiri atas dua buah testis, epidermis, vas deferens, dan dua buah hemipenis.

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga

Campbell.Neil A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Annuurunnisa. 2012. “Sistem Reproduksi Pada Cicak (Cosymbotus platyurus)”,


https://www.scribd.com/doc/92223370/8 , diakses pada 4 Desember 2021.

Kompas. 2019. “Cara Bunglon Mengubah Warna Kulitnya”,


https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/28/120000569/cara-bunglon-mengubah-warna-
kulitnya , diakses pada 4 Desember 2021.

Sukiya. 2010. “Bahan Ajar Sistem Pencernaan Hewan Vertebrata”, bahan-ajar-ppg-biologi-


vertebrata.doc (live.com), diakses pada 4 Desember 2021.

Wening, Tyas. 2019. “Hidungnya Tidak Terlihat, Bagaimana Ular Mencium Bau?”,
Hidungnya Tidak Terlihat, Bagaimana Ular Mencium Bau? #AkuBacaAkuTahu - Bobo
(grid.id), diakses pada 4 Desember 2021.
Anonim. 2016. “Inilah Alasan dan Sebab Kenapa Cicak Memutuskan Ekornya”,
https://ilmupengetahuanalamonline.blogspot.com/2016/07/inilah-alasan-dan-sebab-kenapa-
cicak.html , diakses pada 4 Desember 2021.

Faturohman, azhar. 2014. Laporan anatomi kadal.


https://azharfa.wordpress.com/2014/09/13/171/ , diakses pada 4 Desember 2021.

Anonymous. 2011. Mabouya multifasciata & Calotes sp


http://ulysitompul.blogspot.com/2011/08/mabouya-multifasciata-calotes-sp.html, diakses 4
Desesember 2021.

Ahrya, desy. 2021. https://saungkuring91.blogspot.com/2014/12/laporan-praktikum-anatomi-


hewan.html , diakses pada 04 Desember 2021.

Suharli. 2014. Laporan praktikum reptilia. http://allysuharli.blogspot.com/2014/12/laporan-


praktikum-reptilia.html , diakses pada 4 Desember 2021.

Setyvani putri, gloria. 2019. "Serba Serbi Hewan: Meski Mata Buruk, Ular Bisa Mencium
Segala Bau" https://sains.kompas.com/read/2019/08/25/170300623/serba-serbi-hewan--
meski-mata-buruk-ular-bisa-mencium-segala-bau, diakses pada 4 Desember 2021.

Bioluminescence. 2011. KELAS BIOLOGI B 2010. http://bioluminescence-


bioluminescence.blogspot.com/2011/11/pisces-bangsa-ikan.html, diakses pada 4 Desember
2021.

Anda mungkin juga menyukai