Anda di halaman 1dari 11

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MAKALAH
“Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat

Dosen Pengampu : Neng Evi Kartika, S.E., M.M.

Disusun oleh :

Bilal Febryansyah 20200510423

Edin Junaedin 20200510415

Farhan Anhara 20200510414

Samuel J.W 20200510429

Rizki Kanzaki 20200510431

Rivan Raihan 20200510428

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KUNINGAN
KUNINGAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat-Nya penyusun


dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Keberhasilan penyelesaian makalah
ini tidak lepas dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak.

Makalah ini berjudul ”Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat ”, menjelaskan


mengenai beberapa fasilitasi yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat

Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
diharapkan segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dari
makalah ini kedepanya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Kuningan, 13 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1. Bagaimana fasilitas pemberdayaan masyarat ?.....................................1
2. bagaimana fasilitas dan pendampingan ?..............................................1
3. bagaimana prinsip-prinsip fasilitas ?.....................................................1
4. bagaimana peran dan fungsi fasilitator ?...............................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
1. Untuk mengetetahui bagaimana fasilitas pemberdayaan masyarat.......1
2. Untuk mengetahui bagaimana fasilitas dan pendampingan...................1
3. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip fasilitas.........................1
4. Untuk mengetahui bagaimana peran dan fungsi fasilitator...................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Fasilitas Pemberdayaan Masyarakat.......................................2
B. Fasilitasi dan Pendampingan.....................................................................2
C. Prinsip-Prinsip Fasilitasi............................................................................3
D. D. Peran dan Fungsi Fasilitator.................................................................4
BAB III....................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Fasilitasi merupakan suatu kegiatan yang menjelaskan pemahaman, tindakan,


keputusan yang dilakukan seseorang dengan atau bersama orang lain untuk
mempermudah tugas merupakan proses. Fasilitasi berasal dari kata latin “Fasilis”
yang artinya “mempermudah”.  Ada beberapa definisi yang tercantum di dalam
kamus diantaranya : “Membebaskan kesulitan dan hambatan, membuatnya
menjadi mudah, mengurangi pekerjaan, membantu”.  Sehingga bila diadaptasi
dalam proses pemberdayaan, fasilitasi mengandung pengertian membantu dan
menguatkan masyarakat agar dapat memecahkan masalah dan memenuhi
kebutuhannya sendiri sesuai potensi yang dimilikinya.  Pengertian ini yang dirasa
tepat untuk menggambarkan pemahaman fasilitasi dalam program pemberdayaan
masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana fasilitas pemberdayaan masyarat ?


2. bagaimana fasilitas dan pendampingan ?
3. bagaimana prinsip-prinsip fasilitas ?
4. bagaimana peran dan fungsi fasilitator ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetetahui bagaimana fasilitas pemberdayaan


masyarat.
2. Untuk mengetahui bagaimana fasilitas dan pendampingan.
3. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip fasilitas.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran dan fungsi fasilitator.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fasilitas Pemberdayaan Masyarakat

Pola pendukungan dan bantuan dalam konteks pemberdayaan masyarakat


dikenal dengan istilah “pendampingan”. Secara harfiah pengertian ini merujuk
pada upaya memberikan kemudahan, kepada siapa saja untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya. Biasanya tindakan ini diikuti dengan pengadaan
personil, tenaga pendamping, relawan atau pihak lain yang berperan memberikan
penerangan, bimbingan, terapi psikologis, dan penyadaran agar masyarakat yang
tidak tahu menjadi tahu dan sadar untuk berubah.

Pemberdayaan masyarakat muncul sebagai aktivitas social yang


dilaksanakan oleh individu maupun kelompok karena adanya empati terhadap
kondisi sekelompok masyarakat yang lemah dan kurang berdaya dalam
mengakses summberdaya/ hak ataupun fasilitas. Modul pelatihan teknik fasilitasi
pemberdayaan masyaraka disusun untuk memberikan pemahaman yang lebih
praktis terkait konsep dan praktik fasilitasi masyarakat. Modul ini secara garis
besar terdiri dari 3 (tiga) materi utama yaitu:

• Konsep pemberdayaan masyarakat dan analisa sosial

• Pendekatan pemberdayaan dan teknik fasilitasi

• Perencanaan, pendampingan, dan evaluasi program. Selain materi


dengan berbagai konsep dari banyak sumber, modul ini juga dilengkapi
dengan simulasi guna meningkatkan keterampilan seorang fasilitator.
Simulasi tersebut antara lain: analisa social, teknik fasilitasi, teknik need
assessment dan berbagai tools dalam teknik fasilitasi serta simulasi
perencanaan, pendampingan dan evaluasi program. Modul pelatihan ini
bisa digunakan untuk memberikan materi pada berbagai training teknik
fasilitasi pemberdayaan masyarakat, baik untuk mahasiswa (KKN),
lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun fasilitator masyarakat pada
program pemerintah seperti penyuluh pertanian, peternakan, kehutanan,
keluarga berencana, kesehatan lingkungan, social, dll.

D. Fasilitasi dan Pendampingan

Fasilitasi seringkali digunakan secara bersamaan dengan pendampingan


yang merujuk pada bentuk dukungan tenaga dan metodologi dalam berbagai
program pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Fasilitasi menjadi inti dari
kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh tenaga khusus untuk membantu

2
masyarkat dalam berbagai sektor pembangunan. Kegiatan pendampingan
dilakukan dalam upaya mendorong partisipasi dan kemandirian masyarakat.
Kegiatan pendampingan menjadi salah satu bagian dalam proses pemberdayaan
masyarakat.

Disamping itu, perlu dukungan dan sarana pengembangan diri dalam bentuk
latihan bagi para pendamping.

Di Indonesia, kegiatan pendampingan dilakukan melalui:

1. Pendampingan lokal yang terdiri dari tokoh masyarakat, kader PKK,


aparat desa, pemuda, Kader Pembangunan Desa (KPD) dan pihak lain
yang peduli terhadap masalah kemiskinan, seperti perguruan tinggi,
organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat.
2. Pendamping teknis yang dipilih dari tenaga penyuluh departemen teknis,
diantaranya; Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian (Penyuluhan
Pertanian Lapangan atau PPL), dan penyuluhan pertanian spesialis atau
PPS, Departemen Sosial, Petugas Sosial Kecamatan atau PSK dan Karang
Taruna, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sarjana Penggerak
Pembangunan Pedesaan atau SP3) dan lainnya.
3. Pendamping khusus disediakan bagi masyarakat miskin di desa tertinggal
dengan pembinaan khusus. Pendamping ini diprogramkan malalui
program khusus seperti; Konsultan Pendamping untuk Proyek P3DT
Swakelola dengan koordinasi Bappenas, Bangda, dan PMD. Penanganan
masalah pengungsi, seperti pengadaan tenaga lapangan atau relawan untuk
penanganan konflik, bimbingan khusus pengungsi.

E. Prinsip-Prinsip Fasilitasi

a. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan dipahami sebagai upaya


membangun ikatan atau hubungan yang menekankan pada tiga aspek;
Pertama, partisipasi diarahkan pada fungsi. Kemandirian, termasuk
sumber-sumber, tenaga serta manajemen lokal. Kedua, penekanan pada
penyatuan masyarakat sebagai suatu kesatuan; terlihat dari adanya
pembentukan organisasi lokal termasuk di dalamnya lembaga adat yang
bertanggungjawab atas masalah sosial kemasyarakatan. Ketiga, keyakinan
umum mengenai situasi dan arah perubahan sosial serta masalah-masalah
yang ditimbulkannya. Aspek khusus dalam perubahan sosial yang menjadi
pemikiran pokok berbagai program pembangunan masyarakat, yaitu
adanya ketimpangan baik di dalam maupun di antara komunitas tersebut.

b. Berbasis Nilai dan Moral

3
Pendampingan tidak hanya dipandang sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan dasar hidup yang bersifat material seperti penyediaan lapangan
kerja, pemenuhan pangan, pendapatan, infrastruktur dan fasilitas sosial
lainnya. Pendamping harus dipandang sebagai upaya meningkatkan
kapasitas intelektual, keterampilan dan “sikap” atau nilai yang dijunjung
tinggi. Pendampingan dilakukan melalui pendekatan “manusiawi” dan
beradab untuk mencapai tujuan pembangunan. Artinya, dapat saja
sekelompok orang telah terbangun dalam arti berada pada standar hidup
layak, tetapi dengan cara-cara yang “tak pantas” dilihat dari perspektif
peningkatan kapasitas masyarakat. Jadi jelas bahwa pemberdayaan
merupakan cara-cara yang beradab dalam membangun masyarakat.

c. Penguatan Jejaring Sosial

Dalam konteks pendampingan sosial, aspirasi dan partisipasi masyarakat


dapat diperkuat melalui interaksi dan komunikasi saling menguntungkan
dalam bentuk jejaring (nerworking). Peningkatan kapasitas suatu
kelompok sulit berhasil jika tidak melibatkan komunitas lain yang
memiliki kepentingan dan hubungan yang sama. Pengembangan jejaring
perlu dilandasi pada pemahaman terhadap sistem relasi antar pelaku
berbasis komunitas dan lokalitas dengan asumsi bahwa pelaku memiliki
pemahaman yang sama tentang pengembangan jejaring. Dengan kata lain,
perlu dibangun pemahaman bersama antarpelaku seperti LSM, Perguruaan
Tinggi, Ormas, Bank, Lembaga Sosial, Pemerintah dan Lembaga
Internasional untuk membangun jejaring sosial.

d. Pemerintah sebagai Fasilitator

Peran dan fungsi pemerintah dalam konsep pendampingan sosial berubah


tidak sekedar sebagai institusi pelayanan masyarakat tetapi dalam
masyarakat yang demokratis memiliki peran pokok sebagai fasilitator.
Pemerintah tidak hanya bertugas memberikan pelayanan umum saja tetapi
lebih ditekankan pada upaya mendorong kemampuan masyarakat untuk
memutuskan dan bertindak didasarkan pada pertimbangan lingkungan,
kebutuhan dan tantangan ke depan.

F. Peran dan Fungsi Fasilitator

a. Menggali potensi dan kebutuhan

Upaya pemberdayaan dilakukan melaui proses analisis awal terhadap


situasi dan kondisi masyarakat melalui observasi mendalam. Informasi yang
dikumpulkan mencerminkan kondisi nyata tentang jenis kebutuhan dan bentuk
dukungan yang diperlukan. Fasilitator akan banyak melibatkan berbagai elemen
masyarakat dalam menyusum rencana, menetapkan instrumen dan langkah-

4
langkah pengumpulan data. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat secara
mandiri mengenal potensi dan kebutuhan nyata yang dihadapinya.

b. Memecahkan Masalah

Fasilitasi dilakukan untuk memberikan kemudahan belajar kepada


masyarakat untuk meningkatkan kapasitas berfikir ilmiah dan kemampuan
mengantisipasi perubahan. Fasilitator bukan sebagai penentu keputusan atas
persoalan yang dipilih, tetapi lebih pada upaya membantu secara sistematis proses
belajar masyarakat untuk menentukan sendiri kebutuhan dan memecahkan
masalah yang dihadapinya . Masyarakat diposisikan sebagai subjek sekaligus
objek dari proses penyelesaian masalah.

c. Memposisikan Peran dan Tindakan

Dalam situasi ini, fasilitator akan lebih dominan memimpin dan berada di
garis depan. Masyarakat membutuhkan  instruksi, arahan, aturan dan bimbingan
secara langsung. Namun demikian, fasilitator tetap memberikan peran yang cukup
kepada masyarakat untuk menentukan keputusan penting dan pola tindak yang
diperlukan.

d. Mengajak masyarakat untuk berfikir

Fasilitasi merupakan proses belajar masyarakat untuk menentukan pilihan


dan tindakan terukur terhadap perubahan yang dihadapinya. Landasan filosofis
fasilitasi adalah perubahan paradigma dan proses berfikir logis (logical
framework) dan terstruktur sebagai bentuk respon terhadap lingkungan. Oleh
karena itu, fasilitasi dilakukan untuk membantu individu, kelompok atau
organisasi agar menggunakan daya nalar dalam mencapai tujuan.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fasilitas merupakan yang menjelaskan pemahaman, tindakan, keputusan yang
dilakukan seseorang dengan atau bersama orang lain untuk mempermudah tugas
merupakan proses . Fasilitas arti membantu dan menguatkan masyarakat agar
dapat memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhanya sendiri sesuai potensi
yang dimiliki .

Fasilitas digunakan bersamaan dengan pendampingan dalam bentuk dukungan


dan metodologi dalam program pembangunan dan pengetasan kemiskinan.
Kegiatan pendampingan dilakukan dalam upaya mendorong partisipasi dan
kemandirian masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat . Sehingga fasilisator
berfungsi sebagai menggali potensi masyarakat, memecahkan masalah,
memposisikan peran dan tindakan dan mengajak masyarakat untuk berfikir.

B. Saran
Selain kita harus memahami tentang dasar (surface) pemberdayaan masyarakat,
kita juga harus bisa memahami beberapa pembahasan di dalamnya supaya kita
bisa lebih mendalami dan memahami untuk mempraktekan pemberdayaan
masyarakat

6
DAFTAR PUSTAKA
http://lingkarlsm.com/konsep-dasar-fasilitasi-masyarakat/

Anda mungkin juga menyukai