(a) (6)
mb 3. a) CKtOJ AB. b) ktor-v tor ekivalen.
finisi, Jika v dan w adalah sebarang dua vektor, maka jumlah v + w adalah vektor
yang ditentukan sebagai berikut. Tempatkanlah vektor w sehingga titik awaInya
berim-
pit dengan titik terminal v. Vektor v + w dinyatakan oleh panah dari titik awal ter-
hadap titik terminal w (Garnbar 3.211).
Dalam Garnbar 3.2b kita telah membentuk dua jumlah, yakni v + w (panah biru) dan
w + v (panah putih). Jelaslah bahwa
V+W= +
dan bahwa jumlah tersebut berimpit dengan diagonal jajaran genjang yang ditentukan oleh
v dan w bila vektor-vektor ini dilokasikan sehingga vektor-vektor tersebut.mempu
nyai titik awal yang sarna.
Vektor yang panjangnya nol dinarnakan vektor nol (zero vector) dan dinyatakan de-
ngan o. Kita defmisikan
F
7
/
-v
Gambar 3.3
v (-v) 0
(Mengapa?) Sebagal tambahan, klta d flnllkan 0 . o.
Jika v dan w ndalah
oleh
(Gambar 3.4a).
D flnisi. Jika v adalah vektor taknol dan k bilangan riil taknol (skalar), maka hasil kal!
lev didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya Ik I kali panjang V dan yang arahnya sa-
rna seperti arab v jika k > 0. dan berlawanan dengan arah v jika k < O. Kita definisikan
kv = 0 jika k = 0 atau v = O.
-w w w
(a) (b) ..mbar 3.4
Gambar 3.5 melukiskan hubungan di antara vektor v dan vektor-vektor ~Vt (-1)v. 2v,
dan {-3)v.
(-3) v
Gambat 3.S
~
Perhatikan bahwa v~ktor (-I)v mempunyai panjang yang sama seperti v tetapl dlarah-
kan berlawanan. Jadi (-1)v tak lain dad negatif'v.yaknl,
, (-l)v = -v
mengenai vektor di ruang 2 (bldang), Misalkan v adalah sebarang vektor pada bidang, da
anggaplah, sepertl pada Gambar 3.6, bahwa v telah ditempatkan sehingga titik awalnya be~
ada di titik asal slstem koordinat slku-slku tersebu t, Koordinat-koordinat (v 1, V2) dan titik
terminal v dinamakan komponen-komponen v, dan kita tuliskan sebagai
V = (Vh V2)
Jika vektor-vektor ektvalen, v dan w, dilokasikan sehingga titik awalnya jatuh di titile
asal, maka jelaslah bal wa titik-tltlk terminalnya harus berimpit (karena vektor-vekto- ter-
sebut mempunyai panjang dan arab yang sarna). Jadi vektor-vektor tersebut mempunyai
komponen ..komponen yang sama, Sarna juga jelasnya, bahwa vektor dengan komponen
yang sarna harus mempunyai panjang dan arah yang sarna, dan sebagai konsekuensinya vek.
tor-vektor tersebut ekivalen Sebagai ikhtisar, rnaka dua vektor
v = (vj, V2) dan W = (Wh W2)
oX
bar 3.6
maka
(3.la)
Gambar 3.7
(kf) h f) (3,J b
1, -) (4 I 4( 2) (4 - 8)
-v -I w diikuti lch rumu .Ia dan (3.] hwa '
= (. 1 - WI 2 - w2)
Buk tik: n
amb r 3.
Seperti balnya vektor-vektor dalam bidang dapat digambarkan oleh pasangan bilangan
rill, maka vektor-vektor di ruang-J dapat digambarkan oleh tripel bilangan rill, dengan
'. memperkenalkan sistem koordinat siku-siku. Untuk memben tuk sistem koordinat seperti
itu, pilihlah titik 0, yang dinamakan link asal, dan pilihlah tiga garis yang saling tegaklurus,
yang dinarnakan sumbu koordinat, yang melalui titik asal tersebut. Tandailah sumbu-surn-
bu ini dengan x, y, dan z dan pilihlah arah positif untuk setiap sumbu koordinat dan juga
satuan panjang untuk mengukur jarak (Gambar 3.9a). Setiap pasang sumbu koordinat me-
nentukan bidang yang dinamakan bidang koordinat. Bidang-bidang ini disebut sebagai bi-
dang-xy, bidang-xz dan bidang-yz. Untuk setiap titik P di ruang-J kita tetapkan tripel bi-
langan (x, y, z) yang dinamakan koordinat-koordinat P sebagai berikut. Coba Anda lewat-
kan tiga bidang rnelalui P yang sejajar dengan bidang ..bidang koordinat, dan nyatakanlah
titik ..titik perpotongan bidang-bidang ini dengan ketiga sumbu koordinat tersebut dengan
X, Y, dan Z (Gambar 3.9b). Koordinat-koordinat P didefinisikan sebagai panjang bertanda
x = OX y = OY z = OZ
z z
)
P
•
y y
o 0 y
X
x
(a) (b) Gambar 3.
'" '"
Gambar 3.10
"
'
PERNYATAAN. Pada buku ini kita hanya akan menggunakan sistem koordinat tangan ka-
nan.
'0' .
.
• f. • •
; ':. (0) .':~, - ' " ~~' <' .' "', .':
-
", ". (b)
r
.4.:,... •• _ .. _.. .', .. _:, .J
1 •
Gambar 3.11 (0) Sist~m tangan kanan, (b) Sistem tangan kid.,
,
Jika, seperti pada Gambar 3.12, vektor v di ruang-J dilokasikan sehi ti tik aln'
b d di t' ik al si k d' · · ng g 1 a w ya
era a . 1 It as sistern oor mat siku-siku, maka koordinat-koordinat ta it t ermi n alter-
ik
sebut dmamakan komponen-komponen v, dan kita tuliskan sebagai
Gambar 3.12
nt
Jika v = 1, 32)dan =(4,2,1},maka
Kadang-kadang vektor ditempatkan edemi ian rupa s hin a titik awalny tidak
mempunyai titik asal, Jik tor PI mempunyai titik awal PI (Xl, Y 1. zt) dan titik ter-
mi aIP2(x2,Y2. z2),ma a
=( 2-.11)2- h 2- 1
am 13.1
ontoh _
omponen-komponen vektor = P.P2 dengan titik awal Pl(2, -1, 4) dan titik terminal
Pl(7, S, -8) adalah
V ::: (7 - 2, 5 - (-1), (-8) - 4) = (5,6, - 12)
Analog dengan itu, maka di ruang-Z, vektor dengan titik awal P 1(x 1, Y 1) dan titik ter-
min-a! p (~l ' ads ah P1P1 = (X2 - Xl' 2 - ya).
Contob 3
Pemecahan banyak soal dapat disederhanakan dengan mentranslasikan sumbu koordinat
untuk mendapatkan sumbu barn yang sejajar dengan surnbu aslinya. .. .
y y P" l'
: .. o. I)' X·
x .
o
(b)
Gambar 3.14
Pada Gambar 3.14a kita telah mentranslasikan sumbu koordinat X) untuk mendapar,
kan sebuah sistem koordinat x'y' yang titik asalnya 0' berada di titik (x, ) = (k, I). Titik
P di ruang-Z kini mempunyai baik koordinat (x, y) maupun koordinat (x', y'), Untuk me.
Iihat bagaimana kedua koordinat tersebut dihubungkan rnaka tinjaulah vektor O'P(Gam.
bar 3.14b). Di dalam sistern xy titik awalnya berada di (k I) dan titik terrninalnya berada
di (x, y); jadi O'P = (x - k, Y -I). Dalam sistern x'y' titik awalnya berada di (O, 0) dan tj.
tik terminalnya berada di (x', y');jadi a'p = (x', y'). Maka
.... I = X _ ~ = -/
Untuk melukiskannya, jika titik asal yang baru t rs t berada dl (k, /) = 4, I) dan
koordinat-koordinat xy dari titik P adalah 2, 0), mak koordinat xy' dad P adalah x'. =
2 - 4 = - 2 dan l = 0 - 1 = - 1.
Di ruang-3 persamaan translasi adal
-k '= J -, - -m
H PUN L TIH •J
I. Garnbarkanlah sistem koordinat tangan kanan, dan letakkanlah nik· k d' t..
nya adalah: . 1 yang oor ma
(a) (2, 3,4) (b) (-2, 3 4) (c) (2 -3,4)
( ) ( d) (2, 3 - 4)
e - -3 4) (f) (-2,3 -4) (g) (2, -3 -4)
(.) (0 2 0 (h) (- 2 - 3, - 4)
1 ) (j) (0,0, -2) (k) (2,0 2)
(I) (-2 0,0)
• J cktor.vektor,cJi Ruang-Z dan Ruang-3
99
2. Gam barkan~ah bagan vektor-vektor berikut. dengan titik awal dilokasik~n pada titik
8. Misalkan u, V, dan w adalah vektor-vektor dalam Latihan 6, Carilah skalar Ch C2, dan ,/
C3 sehinggaclu+c2V+C3W=(6, 14,-2). '
9. Perlihatkanlah bahwa tidak ada skalar Cl, c2, dan C3 sehingga
cJ(1,2, '-3) + C2(S, 7, 1) + cJ(6, 9, -2) = (4,
5,0).
J O. Carilah semua skalar C I, c2, dan C3 sehingga
c£(2, 7, 8) + c2(1, .-1, 3) + c3(3~ 6, 11) = (0, 0,
0),
II. Misalkan P adalah titik (2,3, - 2) dan Q adalah titik.(7, -4, 1),
(a) Carilah titik tengah dati segmen garis yang menghubungkan P dan Q.
(b) Carilah titik pada segmen garis yang menghubungkan P dan Q yang 3/4 jalan dan
P ke Q. _ , ,_ ~
_ Pada bagian ini kits akan menentukan aturan dasar ilmu hitung vektor ..
.Sebelum rnembahas bukti tersebut, kita memperhatikan bahwa kita telah mengembangkan
dua pendekatan terhadap vektor yaitu pendekatan geometrik, dalam mana vektor dinyata ..
, kan oleh panah atau segmen garis yang diarahkan, dan pendekatan analitik; dalam mana
vektor tersebut dinyatakan oleh pasangan atau tripel bilangan yang dinamakan komponen.
komponsn, Sebagai konsekuensinya, maka basil-hasil dalam Teorema 1 dapat dihasilkan
baik secara geometris .maupun secara analitis. Untuk melukiskannya, maka kita akan mem ..
buktikan bagian (b) dengan menggunakan kedua cara tersebut. Bukti selebihnya sengaja
dibiarkan sebagai latihan bagi anda.
Bukti bagian (b) (analitik). Kita akan mernberikan bukti untuk vektor di ruang-3. Bukti
untuk ruang-2 serupa dengan bukti tersebut. Jika u = (Ul, U2, U3), V = (Vii V2, va), dan
W = (Wi, W2, W3) maka
v
J
+ w = QS
'.
dan'
. I
u + (v + w) = PS
, ~.
Juga : #
(u + v) + w
'. _. I
U + v = PR dan '
PS,"
$1 •
U + (v + w) = (u v) + W 0 •• I ..
Pa?iang sebuah vektor v sering dinamakan norma v dan dinyatakan dengan IIvIL
Jelas- lab dan teorema Phythagoras babwa norma vektor v = (Vi. V2) di ruang-Z adalab
.: . . ' 'f; .. ~.
;_, .
• L •.~. : ~
. ~
101
, (~mh t .1
o~~~-- ~~
s
x Q R
Gambar 3.16
Jadi
IIvll = J vI + v~ + v~ ·
Jika PI (x 1, YJ, Z I) dan P2(Xl, Y21 Z2) adalah dua titik dt ruang-J, maka jar d di
antar kedua titik tersebut adalah norma vektor PIP2 (Gambar 3.17) -. arena
- Demildan juga, jika PI (Xl. y.) dan P2(X2, y,) adalah titJk·titik dl ruan ..2, maka jarak dl
antara kedua titik tersebut diberlkan oleh ......
.• I.
A lja bar Linear Etcmen ter
102
z
Gambar 3.17
Contoh 4 . l
7. Gunakanlah Latihan 6 untuk mencari vektor yang normanya 1 mempunyai arah sarna
=
seperti v (1, 1, 1). . .' ~ ",: ,.::' c •• '
"8. Misalkan Po ;::: (x,; y ~, zo) dan p = (x, y, z), Gambarkanlah himpunan semua tittk
(x, Y, r) untuk mana lip - Po II = 1. I • • '.. •
9. Buktikan seeara geometris bahwa jika u dan v adalah vektor ..v.ektor .di ruang-Z atau
ruang-S maka lIu + vII ~llull + IIvll. ~'. ' .' ';', ! ,..:,; ..;.' .J'! ' ...
<. " . ".
10. Buktikan bagian (a), (c), dan (e) dari Teorema 1 seeara analitis, I
tt .... 4: •.•
·11. Buktikan bagian (d), (g), dan (h) dari Teorema 1 seeara analitis.
12. Buktikan bagian (0 dari Teorema 1 secara geometris.
• • 4
I eklOr.\(; kt~r di RlIlI1g.:! d lIJ Ruuug-
103
3.3 HASIL KALI TITIK; PROYEKSI
Pada bagian ini kita erkenalka scmacam perkalian ve t r dl ruang-Z dan ruang-3. Sifat-
sifat ilmu hitung per "allan ini akan ditentukan dan eberapa pencrapannya akan diberikan.
Misalkan u dan adalah dua ekt . tn nol di man -2 atau ruang-3 dan anggaplah vek-
ror-vektor ini telah dilokasikan chin a · ik awalnya crimpit. Yang kJta artikan dengan
sudut di antara u dan v adalah udut 0 yan dit ntu an leh u dan v ya g emenuhi
o ~ 8 ~ 1T Gam ar , 1 .
m ar 3.1
uelllnl~isi, Jika u dan adalah vektor-vektor di ruang- 2 atau ruang-3 dan f) adalah sudut
eli antara u dan ,'maka basil kali titik (dot product) ata hasil kali dalam Euclidis
(Euclidean inner product) u· didefmisikan oleh
'*
jika u =1= 0 dan v 0 .3
jika u = 0 atau v = 0
Contoh 5
Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.19, maka sudut di antara vektor u :::;(0, 0 1
dan vektor = (0, 2, 2) adalah 45°. Jadi,
(0, 0, 1)
x Gambar 3.19
Untuk tujuan 'penghitungan, hal ini diperlukan untuk mendapatkan rumus-ru~us ~~g
menetapkan hasil kali titik dari dua vektor dalam suku-su komponen v ktor. t 111 111
memperolehnya sebagaimana rumus untuk vektor di ruang-S: penurunan vektor di ruang-2
dengan demikian adalah serupa,
Misalkan u = (u 1,· u 2, u)3 .dan v -- (v 1, v 2, v)3 adalah dua vektor taknol. Jika,
ghsepertl
pada Gambar 3.20, 8 adalah sudut di antara u dan v" mSka ~ukum coslnus men as an 1
. . . .,. :'. ·UJ.>QII2 = IIull2 + IIvW .: 211ullllvll cos 0 , 'i.'· .... (3.4)
} r.
• I'
, .,
Gambar 3.20
Jika U ='(Ul 1 U2) dan V = (Vt, V2) adalah dua vektor di ruang-2, maka rumus yang berse-
suaian adalah
(3.Sb)
Jika u dan v adalah vektor taknol, maka Rumus (3.3) dapat kita tulis sebagai
U·V (3.6)
cos () = lIuIIl1vll
Contoh 6
Tinjaulah vektor-vektor
105
contoh 7
Carilah sudut di antara diagonal kubus dan alal
. s 1 satu Sisinya.
Pemecahan. Misalkan k adalah panjang sisi d
perl_ihatlcan pada Gamber 3.21. an perkennlkanlal slstem koordinat yang di-
(k, 0, 0)
arnbar .21
Jika kita misalkan Ul = (k, 0, 0), U2 = (0, k, 0), dan U3 = (0, 0, k), rnaka vektor
. d = (k, k, k) = Ul + Uz + U3
adalahdiagonal kubus tersebu t. Sudut 8 di antara d dan sisi u 1 memenuhi
U1 • d k2 1
coso= =--
!Judi IIdil (k)(..j3P) = J3
Jadi
e = co -1 (~) ~ W44'
Contoh 8
Jika u = (1, -2, 3), v = (- 3, 4, 2), dan w == (3, 6, 3), maka
u- v = (1)( -3) + (-2)(4) + 0)(2) == -5
v- w = (- 3)(3) + (4){6) + (2)(3) = 21
~ u- w = (1)(3) + (- 2)(6) + (3)(3) == 0
Maka, u dan v membentuk sudut tumpul, v dan w membentuk sudut lancip, dan u serta \V
tegaklurus satu sarna lain .•
Vektor tegaklurus disebut juga vektor ortogonal. Pada penjelasan Teorema 2(b), dua
vektor taknol adalah tegaklurus jika dan hanyajika hasil kali titiknya adalah no1. Jika kita
sepakat menganggap u dan v agar tegaklurus maka salah satu atau kedua vektor ini hams-
lah 0, karenanya kita dapat menyatakan tanpa kecuali bahwa baik vektor u maupun v akan .
ortogonal jika dan hanya jika u • v = o. Untuk menetapkan bahwa u dan v adalah vektor
ortogonal maka kita dapat menuliskan u 1v.
Contoh 9
Tunjukkanlah bahwa di ruang-2 vektor n taknol = (a, b) tegaklurus terhadap garis ax + b
+ c =0. y
P~nyelesaian. Misalkan PI (XII Yl) dan P2(X21 Y2) adalah titik nyata pada sebuah garis se-
hingga dengan demikian )
aXl + bY1 + c = 0
aX2 + bY2 + c = 0 (3.7)
K. ar.e.na vektor PIP2 = (X2 ' d.ige rakk an sepanja·ng garis itu maka kita hanya
-Xl Yl-:..y)1
ingin rnenunjukkan bahwa n dan P P adalah te akl '
maan dalam (3.7) kita peroleh 1 2 g . urus, Namun pada pengurangan persa-
(a,. b) • ( 2 - 1 Y2 - 1) =0
atau
(b) u- (v + ) = · + U. \'
(c) k( U· ) =
(k u) •. - u • (kv)
(d) • > 0 jika ,,':;& 0 dan • v 0 jlka
Bukti. Ki~a ~ mem~uktikiU1 (c) untuk vektor di ruang-J dan memblarkan buktl selebih-
nya sebagai latihan bagi anda, Misalkan u = (Ull Ul. Ill) dan v = (VI. Vl. v3);maka
= (ku) • v
mi ianjuga
k( u • v) = u • (kv) 0
Dalam banyak penerapan hal ini cukup menarik untuk" menguraikan ' vektor u ke da-
lam jumlah dua suku, yang satu sejajar dengan vektor a taknol sedangkan yang lain tegak
t.: lurus terhadap 8. Jika u dan a ditempatkan sedemikian rupa maka titik awalnya akan me-
nempati titik Q, kita dapat rnenguraikan vektor u sebagai berikut (Gambar 3.22) : Turon-
kanlah garis tegaklurus dari atas u ke garis yang melalui a dan bentuklah vektor WI dad Q
J
ICe alas garis yang tegaklurus tersebut. Bentuk selanjutnya akan berbeda
I
Gambar 3.22
Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.22, vektor WI sejajar dengan a, vektor 2 tegak-
lurus dengan a, dan
. ( ,
Vektor WI tersebut kita narnakan proyeks! ortogonal u pada atau kad ng-kadang kita
namakan komponen vektor U sepanjang 8. Hal int kita nyatakan dengan
I prey u (3. )
. , . d itk a ¢ 0 maka
. Jika u dan a adalah vektor di ruang-Z atau dl ruang-J an J a.
u·a
u - pr~y. u =~- IT (komponen vektor uyang nal dengan a)
ortogo
Dengan mengambil hasil kali titik dad kedua sisi (3.9) dengan a maupun dengan mengguna-
kan Teorema 2(8) dan 3 akan menghasilkan
u va = (ka + "'2)· a= kllall2 + W2· a (3.10)
C ntoh 10
Misalkan u = (2, -1, 3) dan a = (4, -1, 2). Carilah komponen vektor u sepanjang a dan
komponen vektor u yang ortogonal ke a. .
Pemecahan.
proy, u -
_ u•a
IIall2
_
a -
t5
2i (4, -1, 2) =
(207' -7'5 7"
dan komponenvektor u yang ortogonal dengan a adalah
_(
Dipindai dengan CamScann~r
_~,_~,~1)
Sebagai pemeriksaan, Anda mu?gkin ingin menguraikan bahwa vektor u _
adalah tegaklurus dengan menunjukkan bahwa hasil kali titiknya adalah not !~o~. ~ dan a
109
Sebuah rumus untuk panjang ko
IIproy. ull == U·
~
a a'
Iialfl
u·a
=wllall r,
LKarena
U·a
lIaW adalah sebuah skalar
J
. _ lu. a]
- IlaW lIall [Karena IlaW > 0.]
yang menghasil an
IIproy ull = U
•. Jlall (3.11 )
Jika 8 rnenyatakan sudut diantara u dan a ak 11
dernikian (3.11) dapat juga kita tuliskan sebagal au· a= ulillall eos e, sehingga dengan
u
u
I
I
I
I
I
j lIuli cos
~
(J
a
~ ,
Gambar 3.23
Contoh J 1
Carilah rumus untukjarak D diantara titik Po(xo, Yo) dan garis ax + by + c = o.
Pemecahan. Misalkan Q(x 1, Y1) adalah sebarang titik pada garis dan posisi vektor
n = (a, b)
sehingga dengan demikian titik awalnya terletak di Q.
Dengan menggunakan kebajikan Contoh 9, vektor n akan tegaklurus terhadap garis
tersebut (Gambar 3.24). Sebagaimana ditunjukkan dalam gambar tersebut, jarak D akan sa-
rna dengan panjang proyeksi ortogonal QP 0 pada n,jadi, darl (3.11), kita peroJeb .'
. .~
,-
..
,
I
I lapl
~)/) , I
(}I," "
J I' , , I
Jil' f "
•r 11 t t rI I.
mann
t I I
. tau
a J I,
n n
I , )
eba ai arnbaran, j r D 1, -2 rl 3x 4y
J I
=
II PU AN LAI HA
L aril h • v u tu :
(a) u 1.2) - (),-g)
c) u - 1 - 3, 7), ~, - 2, '
1,
2. j ti p b ian d ri a ih: n I, Bah
udltO
3. cntukanlah apak 1 u d: v
atau or 0 nal du la iI, m em ntu ulu mp I,
(a) u - (7, , 5), v ( H 4, 2)
(c) u - 1, 1, 1)., v (- J, 0, 0)
4. Carilah proyek i orto nal dan d) u (0,0. I),
(a) u - (2, l], - (- 2) ada
t
ji a:
(b) II - 2, 6), II
(c) lI.=, (- 7.
1., 3), - (5, 1) 1
(-9, ) (H, ,4)
"' (a) u • ( .' ~). .(b) (u- v) + oW (c) lIu. vii (d) k. (u + v) ! 0 0 0
U. Gunakanlah vektor-vektor untuk mencari cosinus sudut di bagian dalam sudut segitiga
dengan titik-titik sudut (-I, 0), (- 2, 1), dan (1, 4).
12: Tunjukkanlah bahwa A(2, -1. 1), B(3, 2, .. 1), dan C(7, 0, -2) adalah titik sudut segi-
tiga siku-siku, Dimanakah letak puncak sudut segitiga siku-siku terse but?
13. ~isalkan a • b = a- c dan a =P O. Apakah dengan dernikian b = c? Jelaskan. '
14. Misalkan a = (k, 1) dan b = (4,3). Carilah k sehingga
(a) a dan b ortogonal (b) .sudut antara a dan b adalah 1T/4
(c) sudut antara a dan 1) adalah 1r/6 (d) a dan b sejajar
IS. Gunakanlah Rumus (3.14) untuk.rnenghitung jarak antara titik dan garis,
(a) 3x + 4y + 7 = 0; (1 -2) (b) y = -2x + 1; (-3,5) (c) 2x + y = 8; (2,6)
16. Buktikanlah iden titas
19. Cosinus arah vektor v di ruang-3 adalah bilangan-bilangan cos a, cos (3, dan cos 1, di
mana Q, p, dan 'Y adalah sudut-sudut di antara v dan sumbu-sumbu x, y, dan z yang
: positif. Perlihatkanlah bahwa jika v = (a, b, c), rnaka cos Q a/.Ja2 + b2 + c2• Carilah =
. cos fJ dan cos 'Y. I
. . , I
20. Perlihatkan bahwa ilka V ortogonal terhadap WI dan W2 maka v ortogonal bagi k , Wl +
k" W2 untuk semua skalar k I dan k'l ·
21. Misalkan u dan v adalah vektor-vektor taknol di ruang-2 atau ruang-3. Jika k = 11ull
dan 1= IIvU, perlihatkan bahwa vektor .
w = Iu + kv
. . ,
Dalam' banyak pe~er~p~ vektor ,u~tuk soal-soal ge,ometri, fisika, dan te~, kita perlu
membentuk vektor di ruang.3' yang tegaklurus terhadap dua vektor yang diberikan, Da1.~
bagian ini kita perkenalkan sejenis perkalian vektor yang memungkinkan pembentukan uu,
.A lJabar Linear Blementer
Il2
Definisi, Jika u = (Ut. U2. U3) dan v = (Vt. V1. V3) ad'alah vektor di ruang-3, maka
hasil kali sllang u X v adalah vektor yang didefmisikan oleh .. .:
" :> ,u ,x V = (U2V3 ~ U3V2' U3Vl - Ul V3' U, V2 -
V
U2 l)
(3.15)
.. !
PERNYATAAN. Terdapat pola pada Rumus 3.15 yang berguna untuk diingat, Jika kita
bentuk matriks 2 x 3 ~ 0
U1 U2 U3]
[
VI V2 V3
di mana entri ba~ pertama adalah komponen faktor pertama u dan entri baris kedua
ada- lab komponen faktor kedua v, maka detenninan dalam komponen pertama u X v
didapat- kan dengan mencoret kolom pertama matriks tersebut, determinan dalarn komponen
kedua kita dapatkan dengan mencoret kolorn kedua dari matriks tersebut, sedangkan
determinan dalam komponen ketiga kita dapatkan dengan mencoret kolorn ketiga dad
matriks tersebut,
Contoh 12
Carilah u x V, di mana u = (1, 2, -2) dan v = (3, 0, 1).
Pemecahan.
o
2 -2J 1
~)
1' 3
uXV=
( 0. 1'-3
2 -2 1 -2 1
= (2, - 7, - 6) A.
Walaupun hasil kali titik dad dua vaktor adalah skalar, namun hasil kali silang dad dua
vektor adalah vektor lainnya. Teorerna berikut memberikan hubungan penting di antara
hasil kali titik dan hasil kali silang serta ju~a memperlihatkan bahwa u x V ortogonal baik
untuk u maupun v. .
. -"
Teorema 5. Jika u dan vadalah vektor di ruang-B,maka:
(a) u· (u x v) = 0 . (u x vortogonal ke u)
(b) v '. (u x v) = 0 (u x vortogonal ke v)
(c) [lu X vU = IIull UVll2 - (u • V)2 (identitas Lagrange)
2 2
I '
; _: It
,.._
_.)
• I •
- "1 II II l t
l ) - III 1 112 2· L ,J 7
ie U nJ i1 nan .1 dan
C ntoh 1
Tinjaul k r
Sifat ilmu hitung utama dad hasil kali silang didaftarkan pada teorema berikutnya.
. Teorema 6. Jika u, v dan w adalah sebarang vektor di ruang-S dan k adalah s barang
skalar, maka:
{a u x = - (v x u)
b ux ( + ) = (u x v)+ (u x w)
(u + ) x = (u x w) + (v x
w)
k(u x v) = (ku) x = u x (kv)
e) u x 0 = 0 x u = 0
(f) u x u = 0
Bukti-bukti diperoleh langsung dari Rumus 3.15 dan sifat-sif t detenninan; misalny a
dapat dibuktikan sebagai beriku t:
Bukti, (0) Dengan mempertukarkan u dan v dalam (3.15) mak akan memp r ukark 1b
ris-baris dati ketiga detenninan pada ruas kanan (3.15) dan dengan d mlkian .. m m
r- tukarkan tanda setiap komponen basil kali silang, Jadi u x v = (v xu).
'.Misalnya,
(2 - 3,4) = 2i ~ 3j + 4k
, t
.
(0.1,0)
/ (1,0,0)
%
Gambar 3.25
i x ,J = '1
• (0 00' 1
o ) = (0, 0, 1) k A
o 1 .
.,i X j = k, j x k = i, k. x i=j
j x i= - k, k x j = - i, i x k=-
j
.' .. , .
j k
ux V = Ul
:0
, I
, vektor.~ekt~r dl Ruang ..2 dan Ruang-]
. , 115
Mis81nya, jika u ;=,(1, 2, - 2) dan v = (3,0, 1), maka
r
.. : t'';
", i k ,
u X v= 1 2 2 '=2i7",7j-6k
1- '
. 3 0 _; 1 .
hasu ini sesuai dengan perolehan pada Contoh 12. ,
Peringatan. Umumnya ,tidaklah benar bahwa u X (v X w) =(u X v) X w. ~nya,
i X (j X j) =iX 0=0 ·
dan
. (i X j) X j, k X j = :"_(j X k) = -i
sehingga
J. I
i X (j X j) =1= (i X j) X j
Dari Teorema 5 kita ketahui bahwa u X v adalah ortogonal baik untuk u maupun
v. Jib u dan v adaJah vektor.vektor taknol, maka dapat diperlihatJean bahwa arah u X v
dapat ditentukan dengan menggunakan "aturan tangan·kanan". (Gambar 3.26). Misalkan
8 ada. lah sudut di antara u dan v, dan anggaplah u terrotasi melalui sudut 8 sehingga
berimpit de. ngan v. Jika jari-jari tangan kanan dilikukkan sehingga mengarah rotasi,
maka ibu jari me.
nunjukkan (secara kasamya) arah u x v.
xv uxv
v· v
Gam 3.26
r
t rob Ii bah a kita telah sepak t untuk banya meninjau sistem koordinat tantan kanan di dalam
p 1j D inL Seand my kit J:Unakan sistem tan n kiri maka "aturan tanean kiri" akan berJaku
di sint j
Aljabar Linear El~mente,.
116
• . • == IIull llvll cos 0, sehingga (3.18)
Jlka () menyatakan sudut di antara u dan v, maka u V
dapat kita tuliskan kern bali sebagai .
. lIu X vll2 == IIull211vl12 -llull2l1vl12 cos! (J
= lIull211vll2 (1 - cos" 0)
= IIull2 !lv112
sin
2
(}
Jadi,
.' . (3.19)
lIu x vl!'= lIull IIvII sin (J
Tetapi II vII sin 9 adalah tinggijajaran genjang yang ditentukan oleh u dan v (Gambar
3.27). Jadi, dati (3.19), luasA darijajaran genjang ini diberikan oleh
...
Gambar 3.27
Contoh IS
Carilah luas segitiga yang ditentukan oleh titik-titik PI (2, 2, 0), P2(-1, 0,2), dan
P3 (0, 4, 3).
PI (2, 2, 0)
Pada mulanya, kita mendefmisikan sebuah vektor sebagai sebuah segmen garis yang
diarahkan atau panah di ruang-2 atau ruang-S; sistem koordinat dan komponen diperkenal-
kan kemudian supaya menyederhanakan perhitungan dengan vektor. Jadi, sebuah vektor
mempunyai "k~beradaan maternatis" tak perduli apakah telah diperkenalkan sistem koor ..
dinatnya. Selanjutnya, komponen vektor tidaklah ditentukan oleh vektor itu sendiri; korn-
ponen tersebut bergantung juga pada sistern koordinat yang dipilih. Misalnya, daIam Gam-
bar 3.29 kita telah menunjukkan vektor bidang v yang tetap dan dua sistem koordinat ber-
beda. Pada sistem koordinat xy, komponen v adalah (1, 1), sedangkan dalam sistem xy',
komponen tersebut adalah (V2,O).
Hal ini menimbulkan pertanyaan penting tentang definisi kita mengenai hasil kali si-
lang. Karena kita telah mendefmisikan hasil kali silang u x v dalam komponen u dan v, dan
karena komponen ini bergantung pada sistem koordinat yang dipilih, maka
kelihatannya mungkin bahwa dua vektor tetap u dan v dapat mempunyai hasil kali silang
yang berbeda
: dalam sistem koordinat yang berbeda. Untunglah, hal ini tidak demikian. Untuk melihat
Ini, maka kita hanya perlu mengingat kembali bahwa:
(i) u x v tegaklurus baik bagi u maupun v.
(li) Orientasi u x v ditentukan oleh atu ran tangan kanan,
(ill) IIu x vII = II ul] Ilvll sin e.
Ketiga sifat ini akan menentukan vektor u x v secara·lengkap, sifat (i) dan sifat (ii) menen-
tukan arah, dan sifat (ill) menentukan panjang. Karena sifat-sifat ini hanya bergantung pa-
da panjang serta kedudukan relatif u dan v dan bukan bergantung pad a sistem koordinat
tangan kanan khusus yang sedang digunakan, maka vektor u x v akan tetap tidak berubah
jika kita perkenalkan sistem koordinat tangan kanan yang, berbeda. Kenyataan ini dijelas-
kan dengan menyatakan bahwa definisi u x v bebas koordinat (coordinate free). Hasil ini
penting bagi ahli fisika dan ahli teknik yang sering bekerja dengan banyak sistem koordinat
dalam soal yang sarna.
~_1 _ .. ,... ... •• _._ ...
'
10
.
... ~ ... -
y' ·X
I' •
($,0) = (x', l)
(1,1) ::; (x, y)
x
Gambar 3..29
Contoh 16 .
Tiniaulah dua vektor tegaklurus u dan v, yang rnasing-masing pa_njangnya 1 ~seperti yang di:
per ~lihat kan 'pa Gam bar 3 .3n~)
\AI
Jika kita memperkenalkan sistern koordinat xyz seperti
da
diperlihatkan di dalam Gambar 3.30b, maka
11
J ,
_ (1 0 0)-
= (0 1) n
u >< - x J '_ (0 1, )
T ta i Jclslah dati G mbar Ob dan Grunbor 3.30c bal wn vektor (0, V. 1) di d~lam SIS-
· , 'z' Ole karcna itu klta
\ e erti v "tor (0, 1 0) d dal sist x Y · . - , d ri · t
yan sama alau kit hitun dcngan koordlnat.koord n t a 51 em
'a pu den a koordina dari si tem x'y'z',
y'
(0. I. 0)
uXV
v
x'
v v y
z'
(a) (b) (c)
Gambar 3.30
2. Dalam setiap bagian carilah vektor yang ortogonal balk untuk u maupun v.
(a) u = (-7, 3, 1) v = (2,0,4)
(b) u ;; (-1, -1 t - 1) Y = (2, 0, 2)
3. Carilah luas segitiga dalam setiap bagian yang mempunyai titik sudut P, Q. dan R.
(a) P(J, 5" - 2) Q(O, 0, 0) R(3, S, 1)
(b) P(2, 0, - 3) Q(1,4, S) R(7, 2.9)
4. Buktikanlah Teorerna 5 untuk vektor ..vektor u = (l, - 5, 6) dan v = (2, 1, 2).
5. Buktikanlah Teorema6untuk u-(2,O, 1), v=(6, 7,4), w=(1, 1, 1) ank -3.
6. Apakah yang salah dengan pernyataan u X v x w?
7.. Mlsalkan u = (- 1. 3. 2) dan W' = ( I 1., I). Carilah semua ve tor x yan mernenuhl
uX =w.
8 Misalkan
I .
til' 1I2
!I
U· (" x w) - VI vl vJ i
W )~2 W,) i A
119
. J o. Mis lkan m d n n
· )'Z dari Gamb r 3, (0 I) k 01 m i tern
~ f. dan
(a) Carll kom on n om'lon- 11m I -
H·itun 1ah m X n n dnl n 111 n
t· I (
(b) d It _ k
(c) Hitun lah m X n d n an In n _n an
· una k an k
. (d) P rlihat a bahwa v ktor-vck t r ,yon' di
11. Buktik n id ntitas ..identita. erikur,
(a) (u + k ) x v == u X v
(b) (u x J: = u • (v x z)
12. Misalkan u'. v'. dan w adalah v~ktor-vc tor taknol dl ruang-J d ngan titik awa yang
sama, tetapi tidak ada dua di antaranya yang terl tak dalam satu garis. Perlihatkan:
(a) u X (v X w) terletak pada bidang yang ditentukan oleh v dan w.
(~) (u X v) X terletak di dalam bidang yang ditentukan oleh u dan v.
13. Buktikan bahwa x X (y X z) = (x · z)y - (x • y)z. [Petunjuk. Buktikanlah dulu asil
terse~ut ~alarn kasus di mana z == i = (1, 0, 0), kemudian bila z = j = (0 1 0) dan ke-
mudian bila z = k = (0 0 1) Akhi r '. J' _
- , ,-. r rnya buktik anlah hasil tersebut untuk se b arang
=
vek- tor z (zt, Z2, %3) dengan menuliskan z = ZI i + zzj + Z3 k].
14. Buktikan bagian (a) dan bagian (b) Teorema 6.
1S. Buktikan bagian (c) dan bagian (d) Teorema 6.
16. Buktikan bagian (e) dan bagian (f) Teorema 6.
Pada bagian ini kita akan menggunakan vektor-vektor untuk menurunkan persamaan garis
dan persamaan bidang di ruang-3. Kita akan rnenggunakan persamaan-persamaan ini untuk
memecahkan beberapa soal geometrik dasar.
Dalarn bidang geometri analitik, sebuah garis dapat ditentukan dengan memberikan ke-
rniringannya dan salah satu titiknya. Demikian juga, sebuah bidang di ruang-3 dapat diten ..
tukan dengan memberikan inklinasinya dan dengan menetapkan salah satu titiknya. Meta ..
de yang memudahkan untuk menjelaskan inkJinasi tersebut adalah dengan menetapkan se-
buah vektor (yang dinamakan normal) yang tegaklurus ke bidang tersebut
(x,y,z)
\, ." .
. '\~'"
•Po (x 0' Yo, z 0 )
' ..
r ,
«s, s: t
• I,
AljabQr Linear Element',
120
ela'lui litikPo(Xo, Yo, %0) dan mem ..,
, M!salkan kita ingin persamaan bidang, yang lewat m lab dar! Gam bar 3.31 bahwa
bidang punyat vektor taknol n = (a c) sebagai nonnal. Jeuklas ... vektor PoP
I
'~J
ortogonal ke n;
tersebut terdiri dari persis ·UtIk·Utik p(x, y. s) unt mana. .r · .' .
yakni, untuk mana (I ',' "
(3.20)
• I " r
•• I. :. I I In' PoP' == 0
- , (3 20) dapat dituliskan kembali sebagai
KarenaPoP== (x - Xo, Y -- YCh Z - %0)" persarnaan,~ . -. .'.
(3.21)
a(x - xo) + b(y - Yo) + c(z - zo) == 0
"
<
m
• " I
Contoh 17
Carilah persamaan bidang yang melewau titik (3, -1, 7) dan tegaklurus ke vektor
n = (4,2, -5).
Seperti yang diperlihatkan oleh teorema kita berikutnya, setiap persamaan yang ber ..
bentuk (3.22) rnenyatakan btdang dl ruang ..3. , I ,.
lax + by + ez + d := 0
a " + by + cz -- k,
dx + ey + fz = k2 (3.23
gx + hy + i: - kJ
bersesuaian dcngan titik perpotongan bidang ax +b + - k
gX+hy+iz=k3• - _ ~ cz- 1,dx+ey+/z=k2dan
\,..,
Conto 18
Carilah persamaan bidang yang melalui titik PIO, 2, -1), P2(2, 3, 1,) dan P3(3, - 1,. 2).
Pernecahan. Karena ketiga titik tersebut terletak pada bldang, maka koo.rdinatnya harus
memenuhi persamaan umum ax + by + cz + d = 0 dari bi~ang tersebut.Jadl, ... '
a + 2b - c + d = 0
2a + 3b + c + d = 0
3a - b +- 2c + d =
0
. AI/abar Linear Elementer
122
a= -nt . b= -# c=
t -At d '=
Dengan memisalkan t = 16 misalnya maka akan menghasUkan persamaan yang diingin~
" ·
kan I I
x = Xci + ta ..
Y. = io + tb di mana ~ 00 <t< + 00
z = .zo + tc
PERNYATAAN. Singkatnya, kita akansering meminjam'ungkapan"di mana -00 < t < + 00".
. .
z . , , J
contoh 20
(a) Carilah persamaan parametrik untuk garis 1 yang lewat melalui titik-titik Pl(2, 4, -1)
dan P2(5, 0, 7).
(b) Dl manakah garis tersebut memotong bidang xy?
Pemecal1an. (a) Karena vektor PIP 2 = (3, - 4, 8) sejajar dengan 1 dan PI (2, 4, -1) terle-
talc pada I, maka garis 1 diberikan oleh
x = 2 + 3t
y =4- 4t di mana - 00 <t< + 00
z = -1 + 8t
(b) Garis tersebut memotong bidang xy pada titik di mana z = -.1 + 8t = 0; yakni, btla
t ~ 1/8. Dengan rnensubstitusikan nilai t ini dalam persamaan parametrik untuk I akan
menghasilkan titik perpotongan
Contob 21
Carilah persamaan parametrik untuk garis perpotongan bidang-bidang
Pemecahan. Garis perpotongan tersebut terdiri dari semua titik (x, y, z) yang memenuhi
kedua persamaan dalam sistern
3x + 2y - 4z = 6 I
X - 3y - 2z = 4
_X_':"-_X_=o t ~ - t .',
b c
a
0
· imetrik untuk
.. garis tersebut. Dengan demikian,
. gads
yang dm amakan persamaan s
tersebut dapat 'dipandang sebagai perpotongan bldang-bldang . . .' . ..
'.' I
- Yo y - Yo z - Zo
x ~ xo _ Y b dan b C
Contoh 22
Carilah dua bidang yang perpotongannya adalah garis
x = 3 + 2t
y = -4 + 7t di mana - 00 < t < + 00
z = 1 + 3t
z-l
<
y+4
-2-~=-
7- dan " " --=7--. I
3
a tau secara ekivalen ..-
• •
. I'
• ,! I I
7x - 2y - 29 = 0
Pemecahan lain dapat diperoleh dengan memilih pasang~·pasangan persamaan yang berbe-
da dari (3.26). •
Po
T
I
I
I
7
7
I
Ii
Gambar 3.34
Bukti. Misalkan Q (x 1, Y 1, Z 1) adalah sebarang titik dalam bidang tersebut. Posisi normal
n == (a, b, c) sehingga dengan demikian titik awalnya terletak di Q. Sebagaimana diilustrasi-
kan pada Gambar 3.35, jarak D adalah sarna dengan panjang proyeksi ortogonal QPo pada
n. J adi, dari (3.11) bagian 3.3 kita peroleh
Gambar 3.35
- IQPo·nl
D = Ilpraya QP 0.11 = 11011
Tetapi
QPo = (Xo - Xh Yo - Yl' Zo - Zt)
IInll = Ja + b + c
2 2 2
Jadi,
la(xo - XI) + b(yo - Yl) + c(zo - zl)1 (3.28)
D= Ja ·+ b 2 2
+c
.
2
Contob 23
Carltahjarak D antara titik (I, -4, -3) dengan bidang 2x - 3y + 6z ::::-1.
2x - 3y + 6z + 1= 0
Kemudian
I
D_ (2)(I)+(-3)(-4)+6(-3)+ 11 :::: 1-31 ::::~
- . J22 + (_ 3)2 + 62 7 7
Contoh 24
Bidang
x + 2y - 2z =3 dan 2x + 4y - 4z = 7
adalah sejajar karena bidang tersebut normal" (1, 2, - 2) dan (2,4, -4), merupakan
vektor sejajar. Carilah jarak antara bidang-bidang tersebut.
Pemecahan. Untuk mencari jarak D antara bidang-bidang, kita dapat memilih sebarang tie
tik dalam sebuah bidang dan menghitung jaraknya pada bidang lainnya. Dengan melengkapi
y = z = 0 dalam persamaan x + 2y - 2z = 3, kita peroleh titik Po (3, 0, 0) pada bidang ini.
Dari (3.27), jarak antara Po dan bidang 2x + 4y - 4z = 7 adalah
D = 1(2)(3)+ 4(0) + (-4)(0) - 71 _!
. J22 + 42 + (_4)2 - 6 A
y=t -oo<t<+oo
z=t
','
x - 4 = St
y+2=t
z - 4 = -t
. dan bidang 3x - y -f 7: + 8 = o.
21. Carilah persamaan bidang yang mengandung garis x = - 2 + 3 i, Y = 4 + 2t, z = 3 - t
dan tegaklurus terhadap bidang x - 2y z = + s.
22. Carilah persamaan bidang yang melalui (- 1,4, 2) dan mengandung garis perpotongan bi...
dang 4x - y +
z - 2 = 0 dan 2x y ._ 2z - 3 + = o.
23. Tuniukkan bahwa titik (1, 0, -1), (0,2,3), (-2,1,1), dan (4,2, 3) terletak dalam bi-
. dang yang sarna. . . ~
24. Carilah persamaan parametrik untuk bidang yang melalui (5, 0, - 2) yang sejajar terha-
.dap bidang x - 4y 2z +
0 dan 2x =
3y - z 1 + + = o.
25. Carilah persamaan bidang yang melalui (_ 1, 2, _ 5) dan tegaklurus terhadap bidang·bi-
dang 2x y _I +
Z =·1 dan x y - 2z = 3. +
26. Carilah persamaan bidang yang rnelalui (1, 2, -1) dan tegaklurus terhadap garis perpo ..
tongan bidang 2x + y + z =
2 dan x + 2y + z = 3.
27. Carilah persamaan bidang yang melalui titik Pl(- 2, 1,4), P2(1, 0,3) dan tegaklurus
.' ._~ terhadap bidang 4x - y + 3z = 2. I •
x = -2 + t x=3-t
Y = 3 + 2t dan y = 4 - 2l
..z=4-t z=t
- adalah sejajar, dan carilah persarnaan bidang yang menentukan mereka.
29. Carilah persamaan bidang yang mengandung titik (2, 0, 3) dan garis x = -1 +' t,
y= t, z= -4+2t.
30. Carilah persamaan bidang, yang masing-masing titik sama jauhnya dari (2, -'i:-l) dan
(3, 1, 5). .
31. Carilah persamaan bidang yang mengandung garis x = 3t, Y = 1 + tt Z = 2t dan sejajar
. terhadap perpotongan bidang 2x - y + z = 0 dan y + z + 1 = O,
~
32. Tunjukkanlah bahwa g:ms
,,-_. 'x - 4 = 2t
y=-t -oo<t<+oo
z + 1= -4t
+ 2y +'z - 7 = O.
.J
x + 1 == 4t x + 13 = 12t
y-3=t
dan y -1 = 6t
~-I=O z- 2 = 3t
terpotong. Carilah titik perpotongan tersebut.
34. Carilah persamaan untuk bidang yang ditentukan oleh garis-garis dalam Latihan 33.
35. Carilah persamaan parametrik untuk garis perpotongan bidang
(a) -2x + 3y + 7z + 2 = 0 dan x + 2y - 3z + 5 =0
(b) 3x - 5y + 2z = 0 dan z = o.
. 36. Tunjukkanlah bahwa bidang yang dipotong dengan surnbu-sumbu koordinat x .= a,
=
y b, dan z - c mempunyai persamaan
x y z
-+-+-=1
abc
terbukti bahwa a, h, dan c adalah taknol,