Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdul Haris Nasution .

NPM : 170404030009

Kelas : Pendidikan Ekonomi

TUGAS PERTEMUAN KE-10

Deadweight Loss

Deadweight Loss adalah pengurangan surplus konsumen (Consumer Surplus) dan Surplus
produsen yang terjadi apabila output suatu produk dibatasi sehingga lebih rendah dari tingkat
efisiensi optimum. Deadweight Loss merupakan hilangnya efisiensi ekonomi bagi konsumen/
produsen karena efisiensi alokasi sumber daya tidak tercapai. DWL tercipta karena inefisiensi
pasar. DWL terjadi ketika penawaran dan permintaan tidak berada di titik ekuilibrium.

Jika suatu pajak dikenakan kepada produsen untuk setiap unit barang yang ia jual, maka
keseimbangan harga akan berubah lebih tinggi. Kemudian sebagian dari beban tersebut akan
diteruskan ke konsumen.

Jika konsumen merasa bahwa harga suatu barang tidak sesuai/ lebih tinggi dari manfaat yang
dirasakan, maka mereka cenderung tidak membeli barang tersebut. Dengan berkurangnya
tingkat perdagangan, alokasi sumber daya menjadi tidak efisien, dimana dapat menyebabkan
berkurangnya kesejahteraan secara keseluruhan dalam suatu masyarakat.

Penyebab terjadinya Deadweight loss :

1. Harga Dasar

Harga dasar adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan.

• Jika harga dasar berada diatas titik equilibrium, maka akan mempengaruhi
permintaan dan penawaran.
• Upah Minimum dapat menyebabkan majikan untuk memberi upah lebih tinggi
kepada pekerja.

Hal tersebut menyebabkan perusahaan lebih ketat lagi dalam memilih pekerja, sehingga
akan mencegah pekerja yang mempunyai keahlian rendah untuk mendapatkan
pekerjaan.
2. Harga Tertinggi

Harga tertinggi (ceiling price) adalah batas maksimum harga penjualan oleh produsen.
Tujuan penetapan harga tertinggi adalah agar harga produk dapat terjangkau oleh
konsumen yang daya belinya kurang.

Harga tertinggi yang berada dibawah harga keseimbangan dapat menyebabkan DWL.
Perusahaan yang telah ditetapkan harga produk per unit dibawah harga biasanya akan
mengecilkan produksinya atau mengurangi pasokan barang dibawah yang benar-benar
diminta oleh konsumen.

Hal tersebut menyebabkan konsumen mengalami kekurangan kebutuhannya dan


produsen memperoleh pendapatan yang lebih rendah dari biasanya.

3. Kuota

Kuota atau pembatasan produksi adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk
membatasi jumlah produksi barang atau jasa yang dijual di pasar. Kuota bertujuan
untuk mempengaruhi dan menjaga tingkat harga.

4. Pajak

Pajak digunakan sebagai alat stabilisasi ekonomi. Pajak dapat menyebabkan DWL
karena ia dapat mencegah orang untuk melakukan pembelian yang seharusnya mereka
lakukan. Harga akhir produk menjadi lebih mahal karena dikenai pajak, sehingga dapat
menyebabkan orang enggan membeli.

Jika pajak suatu barang naik, beban pajak tersebut akan dibagi kepada produsen dan
konsumen. Produsen memperoleh keuntungan lebih sedikit dari barang tersebut karena
pajak, sedangkan konsumen harus membayar harga lebih tinggi.

Hal tersebut menyebabkan konsumsi barang lebih rendah dari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai