Mid Hukum Asuransi Farhani Angge 04020180193
Mid Hukum Asuransi Farhani Angge 04020180193
Stambuk : 04020180193
Mata Kuliah : Hukum Asuransi (D1)
Pengertian Asuransi
Asuransi (pertanggungan) adalah perjanjian dua pihak, dengan nama pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan penerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan , atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan
(Pasal 1 UU No.2/1992)
Unsur-Unsur Asuransi
Asuransi memiliki 3 unsur utama, yaitu premi asuransi, polis asuransi, dan klaim asuransi.
1.Premi asuransi adalah iuran biaya yang harus dibayarkan oleh nasabah selama jangka waktu yang
sudah disepakati. Biasanya premi bisa dibayarkan secara bulanan, semesteran, hingga tahunan.
Terdapat beberapa jenis premi asuransi yaitu premi asuransi kecelakaan diri, premi asuransi perjalanan,
2.Polis asuransi adalah dokumen sah yang mengatur tentang perjanjian asuransi. Mulai dari nilai
manfaat, besaran premi, risiko yang ditanggung, hingga pengecualian (risiko yang tidak ditanggung
oleh asuransi). Polis asuransi bersifat legal dan mengikat secara hukum. Jika ada pihak yang menyalahi
aturan polis, maka pihak lainnya berhak untuk menghentikan kerja sama atau bahkan menggugat pihak
tersebut. Bagi kedua belah pihak antara tertanggung dan penanggung, polis asuransi memiliki fungsi
masing-masing, yakni:
-Menjadi alat bukti tertulis atas jaminan penanggungan atas berbagai risiko dan penggantian kerugian
yang mungkin terjadi pada tertanggung, di mana kerugian tersebut tertulis di dalam polis.
-Menjadi bukti pembayaran premi yang diberikan kepada pihak perusahaan asuransi selaku
penanggung.
-Menjadi bukti paling otentik untuk menuntut penanggung, jika sewaktu-waktu lalai atau tidak
-Menjadi alat bukti atau tanda terima premi asuransi yang dibayarkan oleh pihak tertanggung.
-Menjadi bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung untuk membayar ganti rugi
-Menjadi bukti paling otentik untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim yang diajukan oleh
tertanggung, jika penyebab kerugian tersebut tidak memenuhi syarat polis yang dimiliki.
3.Klaim asuransi adalah proses pengajuan resmi kepada pihak perusahaan asuransi ketika nasabah
mengalami risiko yang ditanggung dalam polis asuransi. Jika klaim asuransi yang dibuat sesuai dengan
ketentuan tertera dalam polis, maka perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah uang sebagai ganti
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu:
1.Insurable interest (prinsip kepetingan yang dapat diasuransikan) merupakan hak untuk
mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang
2.Utmost good faith (prinsip itikad baik) merupakan suatu indakan untuk mengungkapkan secara
akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan
diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur
menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si
tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
3 .Proximate cause adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang
kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki
sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
5 .Subgrotion (prinsip subrogrsi) merupakan pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada
6.Countribution (prinsip kontribusi) merupakan prinsip yang berlaku untuk satu obyek yang
pdiasuransikan ke lebih dari satu perusahaan asuransi. Praktik ini biasanya terjadi di asuransi umum
dan
nilai pertanggungan yang diasuransikan sangat besar. Patut dicatat, kendati ada dua penanggung yang
terlibat, prinsip indemnity yang menyatakan bahwa total ganti rugi tidak boleh lebih dari nilai kerugian,
tetap berlaku