Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI PADA KLIEN HARGA DIRI RENDAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN “HUTAMA ABDI HUSADA”

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp. / Fax (0355) 322738 Tulungagung 66224
KATA PENGANTAR

 
Tulungagung, …2021
 
 
 
Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1


B. Tujuan ................................................................................. 2
C. Manfaat ............................................................................... 3

BAB II SATUAN ACARA KEGIATAN

A. Pengertian ……………………............................................ 4
B. Tujuan.................................................................................. 4
C. Karakteristik Klien............................................................... 5
D. Masalah Keperawatan ......................................................... 5
E. Kriteria Evaluasi ................................................................. 5
F. Pengorganisasian TAK........................................................ 6
G. Setting Tempat..................................................................... 9
H. Proses TAK.......................................................................... 9
I. Antisipasi Masalah............................................................... 15
J. Lampiran.............................................................................. 17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 21
B. Saran..................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 23

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial
yang terkihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku, dan koping
yang efektif, konsep diri positif, dan kestabilan emosional. Kesehatan jiwa
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut antara lain otonomi dan kemandirian,
memaksimalkan potensi diri, menoleransi ketidakpastian hidup, harga diri, menguasai
lingkungan, orientasi realitas dan manajemen stress. Salah satu bentuk gangguan jiwa
adalah harga diri rendah.
Harga diri rendah adalah dimana keadaan individu mengalami evaluasi diri
negatif yang mengenal diri atau kemampuan dalam waktu lama (Carpenitto, Lynda
Juall. 2001). Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas)
Depertemen Kesehatan dan World Health Organization (WHO) tahun 2010
memperkirakan tidak kurang dari 450 juta penderita gangguan jiwa ditemukan di
dunia. Bahkan berdasarkan data studi World Bank dibeberapa negara menunjukkan
8,1% dari kesehatan global masyarakat (Global Burden Disease) menderita gangguan
jiwa. Harga diri rendah merupakan gangguan konsep diri dimana klien menganggap
dirinya selalu rendah, sebanyak 5-7% dari populasi didunia menderita harga diri
rendah. Depertemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010, menyatakan jumlah
penderita gangguan jiwa di indonesia mencapai 2,5 juta dimana diperkirakan sekitar
60% menderita harga diri rendah di Indonesia.
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang komprehensif meliputi
kesehatan jiwa dan fisik sangat diperlukan untuk mencegah meningkatnya angka
gangguan jiwa. Perawatan klien gangguan jiwa di rumah sakit membutuhkan
dukungan dari banyak aspek sehingga kesejahteraan klien dapat tercapai. Salah satu
tujuan perawatan klien dengan gangguan jiwa di rumah sakit adalah dengan melatih
klien untuk mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain. Ketika klien mampu
berinteraksi diharapkan klien dapat kembali berfungsi di masyarakat dan mampu

4
melakukan perannya di masyarakat. Bentuk pelatihan berinteraksi dan bekerjasama
dengan orang lain adalah dengan melakukan terapi aktivitas kelompok.
Salah satu penanganan klien gangguan jiwa dengan harga diri rendah adalah
dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Terapi aktivitas kelompok
(TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus
dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative
penyelesaian masalah.
Sebagai bentuk dari terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yang akan kami
gunakan adalah diskusi pengalaman menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta
menggambar. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat memberikan stimulus kognitif,
afektif, dan psikomotorik untuk klien. Selain itu juga dapat menjalin komunikasi dan
kerjasama antar klien. Oleh karena itu, kami menerapkan terapi ini pada pasien harga
diri rendah di ruang merpati RSUD Dr. Soetomo.

B. Tujuan
a. Tujuan umum
Klien mampu bekerja sama dengan terapis dan klien lain
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus terapi aktivitas kelompok pasien dengan harga diri rendah
ini adalah:
1. Klien mampu memperkenalkan nama lengkap dan nama panggilannya
2. Klien mampu mengikuti kegiatan sampai batas waktu yang sudah
ditentukan dan sesuai tata tertib
3. Klien mampu memahami perintah dari leader
4. Klien mampu berkoordinasi dengan klien yang lain untuk melaksanakan
perintah leader.
5. Klien mampu mempertahankan kontak mata saat berinteraksi dengan klien
yang lain.
6. Pasien mampu menggambar serta dapat menjelaskan makna isi gambarnya

5
7. Klien mampu mengemukakan pendapat tentang kegiatan yang telah
dilakukan.

C. Manfaat
a. Memberikan wawasan ilmu pengetahuan pada mahasiswa, khususnya dalam hal
keperawatan tentang TAK pada klien dengan gangguan stimulasi .
b. Memberikan pengetahuan yang lebih kepada mahasiswa untuk mengembangkan
terapi aktivitas kelompok pada pasien dengan gangguan jiwa.
c. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan terutama terutama pada klien
gangguan stimulasi persepsi dengan berbagai sesi.
d. Membantu proses penyembuhan pada klien dengan gangguan stimulasi persepsi.

6
BAB II
SATUAN ACARA KEGIATAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : STIMULASI PERSEPSI PADA HARGA DIRI
RENDAH

A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok pasien dengan harga diri rendah adalah upaya untuk
menggali dan meningkatkan aspek-aspek yang ada dalam diri demi meningkatkan harga
diri pasien.
Pasien dengan harga diri rendah mengalami perasaan dimana dia menganggap
bahwa dirinya tidak berarti buat dirinya dan orang lain. Hal ini dapat mengakibatkan
pasien menarik diri atau pun melakukan perilaku kekerasan. Untuk menanggulanginya,
maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulasi secara konsisten kepada pasien tentang
persepsi dirinya.

B. Tujuan
c. Tujuan umum
Klien mampu bekerja sama dengan terapis dan klien lain
d. Tujuan khusus
Tujuan khusus terapi aktivitas kelompok pasien dengan harga diri rendah ini
adalah:
1. Klien mampu memperkenalkan nama lengkap dan nama panggilannya
2. Klien mampu mengikuti kegiatan sampai batas waktu yang sudah ditentukan dan
sesuai tata tertib
3. Klien mampu memahami perintah dari leader
4. Klien mampu berkoordinasi dengan klien yang lain untuk melaksanakan perintah
leader.
5. Klien mampu mempertahankan kontak mata saat berinteraksi dengan klien yang
lain.
6. Pasien mampu menggambar serta dapat menjelaskan makna isi gambarnya

7
7. Klien mampu mengemukakan pendapat tentang kegiatan yang telah dilakukan.

C. Karakteristik Klien
a. Kriteria inklusi
 Klien yang sudah mampu berinteraksi dengan klien lain.
 Klien dengan kondisi yang stabil.
 Klien bersedia mengikuti permainan
b. Kriteria eksklusi
Klien dengan gangguan harga diri rendah yang belum mampu berinteraksi dengan
orang lain.

D. Masalah Keperawatan
1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning telah disiapkan sebelumnya.
b. Kontrak waktu sudah tepat dan mempertimbangkan kondisi klien.
c. Media dan alat yang dipilih sudah tepat.
d. Tempat luas dan sesuai untuk kegiatan.
e. Materi TAK sesuai dengan kondisi klien.
f. Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik
klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan kegiatan dengan jelas
b. Fasilitator menempatkan diri di samping klien
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannnya permainan
d. 100% klien yang mengikuti kegiatan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari
awal sampai selesai.

8
e. Di akhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan dan dilakukan kontrak yang
akan datang.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal.
b. 100% klien mampu memahami perintah dari leader.
c. 100% klien mampu berkoordinasi dengan klien yang lain untuk melaksanakan
perintah leader.
d. 80% klien mampu mengenal nama, tanggal lahir, usia klien lain.
e. 100% klien mampu mempertahankan kontak mata saat berinteraksi dengan klien
yang lain.
f. 100% klien mampu mengikuti aturan selama kegiatan.
g. 80% klien mampu mengemukakan pendapat tentang kegiatan yang telah
dilakukan.

F. Pengorganisasian TAK
1. Waktu
Kegiatan terapi aktivitas kelompok pasien dengan harga diri rendah  akan
dilaksanakan  pada:
Hari/Tanggal : Selasa / 13 Juni 201
Pukul                   : 13.30 – 14.15 WIB
Durasi              : 45 menit
2. Tim Terapis
Adapun tim terapis yang akan terlibat meliputi; leader, co-leader, fasilitator,
observer.
a. Leader
Tugas :
 Menyusun rencana TAK
 Memimpin jalannya diskusi
 Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.

9
 Memberikan memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
 Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
 Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
 Menjelaskan permainan.
 Sebagai role model
b. Co-leader
Tugas :
 Membantu leader secara umum
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.
 Membantu leader dalam memimpin permainan.
 Membantu leader dalam menjelaskan aturan main kegiatan
 Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
 Memberikan reward bagi kelompok yang menyelesaikan perintah dengan
cepat.
 Memberikan punishment bagi kelompok yang kalah.
c. Fasilitator
Tugas :
 Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi
 Memberikan stimulus pada anggota kelompok.
 Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan.
 Mempertahankan kehadiran anggota
d. Observer
Tugas :
 Mengobservasi dan mencatat jalannya proses kegiatan.
 Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung.
 Mencatat peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok.
 Mencatat jika ada peserta yang drop out dan alasan drop out.

10
 Memberi umpan balik pada kelompok

Semua tim terapis adalah memenuhi persyaratan, diantaranya:


a. Memiliki pengalaman mengikuti TAK
b. Memiliki pengetahuan tentang masalah pasien
c. Mengetahui metode yang tepat untuk TAK
d. Terampil berperan sebagai pemimpin
3. Pasien
Seluruh pasien di Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Prov Jatim yang mengalami
masalah keperawatan Harga Diri Rendah
4. Metode dan media
a. Metode
Adapun metode yang digunakan pada terapi aktivitas ini adalah Diskusi
dan Permainan
b. Media
Media yang akan digunakan meliputi:
 Papan nama sejumlah pasien dan perawat yang ikut TAK
 Kertas HVS
 Polpen atau pensil
 Buku Gambar
 Pensil warna
5. Proses seleksi peserta
a. Menyeleksi klien sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b. Mengidentifikasi nama klien dan masalah keperawatan yang dialami.
c. Membuat kontrak waktu dengan klien.
d. Membagi klien dalam kelompok kecil

11
G. Setting Tempat

L Co-L
O
F k

k
F

F K
k F
F k

Keterangan:
: Leader : Klien
L k

Co-L : Co-Leader F : Fasilitator

: Observer
O

H. Proses TAK
Sesi 1 : Identifikasi Hal Positif pada Diri
Tujuan
1. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan .
2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya .
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang .
Alat
1. Spidol sebanyak klien yang mengikuti TAK .
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
3. Tape recorder / pemutar musik
4. Bola tenis.
Metode
Diskusi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri:
harga diri rendah .
b. Membuat kontrak dengan klien .
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan .
2. Orientasi
a. Salam terapiutik
1. Salam terapis pada klien .
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama) .
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini .
c. Kontrak
1. Terapis menjalankan tujuan kegiatan, yaitu bercakap – cakap tentang hal positif
diri sendiri .
2. Terapis menjalaskan aturan main sebagai berikut .
 Jika ada klien yang meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis .
 Lama kegiatan 20 menit .
 Setiap kali mengikuti kegiatan harus dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta memakai
papan nama .
b. Terapis membagikan kertas dan pulpen/pensil pada klien .
c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak menyenangkan
d. Terapis memutar kaset pada tape recorder serta bola diedarkan berlawanan dengan
arah jarum jam dan pada saat tape dimatikan maka klien yang memegang bola
menjelaskan pengalaman tidak menyenangkan yang telah ditulis di kertas.
e. Kaset lagu pada tape recorder dihidupkan dan bola tenis mulai diedarkan
berlawanan dengan arah jarum jam.
f. Terapis memberi pujian atas peran serta klien
g. Terapis membagikan kertas yang kedua
h. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri: kemampuan
yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan di rumah dan di rumah sakit
i. Terapis memutar kaset pada tape recorder serta bola diedarkan berlawanan dengan
arah jarum jam dan pada saat tape dimatikan maka klien yang memegang bola
menjelaskan hal positif tentang diri sendiri yang telah ditulis di kertas.
j. Kaset lagu pada tape recorder dihidupkan dan bola tenis mulai diedarkan
berlawanan dengan arah jarum jam.
k. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mangikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
a. Tindak lanjut
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis
b. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yaitu melatih
hal positif diri yang dapat diterapkan dirumah sakit dan dirumah .
2. Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK . Untuk
TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah sesi 1, kemampuan klien yang diharapkan
adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenagkan dan aspek positif
( kemampuan yang dimiliki ) . Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi 1
Stimulasi persepsi : Harga Diri Rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan
dan hal positif diri sendiri
No Nama Klien Menulis pengalaman tidak Menulis hal positfif
menyenangkan diri sendiri

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk tiap klien, beri nilai pada tiap kemampuan menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan dan aspek positif diri sendiri . Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda
x jika klien tidak mampu .
a. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
tiap klien . Contoh : Klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi persepsi harga diri rendah.
Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami
kesulitan hal positif diri . Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya
dan tingkatkan reinforcement ( pujian ) .
Sesi 2 : Menggambar
Tujuan
1. Klien dapat mengekspresikan suasana dan keinginan hatinya melalui gambar
2. Terapis dapat mengetahui perkembangan kondisi psikologis klien setelah diskusi pada
sesi 1
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran .
2. Ruangan nyaman dan tenang .
Alat
1. Buku gambar
1. Pensil
2. Pensil warna
3. Pemutar musik
4. Bola tenis
Metode
Menggambar
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat tempat (peserta duduk melingkar dalam suasana ruang yang
tenang dan nyaman)
2. Orientasi
a. Salam terapeutik :
Mengucapkan salam terapeutik
a. Validasi
Menanyakan perasaan pasien hari ini
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan
2. Menjelaskan aturan main:
2. Tahap Kerja
a. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu menggambar dan cerita hasil
gambar kepada klien lain.
b. Membagikan kertas dan pensil/pen, satu pasang untuk setiap pasien
c. Meminta pasien untuk menggambar apa saja sesuai keinginan hatinya
d. Sementara pasien mulai menggambar, terapis memberi motivasi kepada klien
untuk meneruskan menggambar, jangan mencela pasien
e. Setelah semua selesai menggambar, terapis memutar kaset pada tape recorder
serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam dan pada saat tape
dimatikan maka klien yang memegang bola hasil gambarnya.
f. Kaset lagu pada tape recorder dihidupkan dan bola tenis mulai diedarkan
berlawanan dengan arah jarum jam
g. Terapis meminta klien untuk menanggapi gambar dan cerita klien lain
h. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan gambarnya.
3. Terminasi
a. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2. Memberi pujian atas pencapaian kelompok
a. Tindak Lanjut
Menganjurkan agar klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar jika
klien tidak mampu bercerita kepada orang lain.
b. Kontrak yang akan datang
Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya 

Evaluasi dan Dokumentasi


a. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi umum sesi 2, kemampuan yang di harapkan adalah memberi
pendapat tentang gambar , memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan
mengikuti sampai selesai kegiatan. Formulir evuluasi:
Sesi 2
Stimulasi persepsi : Harga Diri Rendah
Menggambar
Nama Klien
No Aspek yang Dinilai
1 Menceritakan makna
gambar
2 Memberi tanggapan
terhadap gambar klien lain
3 Mengikuti kegiatan
sampai selesai

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien , tulis nama paggilan klien yang ikut TAK .
2. Untuk tiap klien , semua aspek yang di nilai dengan memberi tanda ceklis jika di
temukan pada klien tau beri tanda silang jika tak di temukan.
a. Dokumentasi
Dokumentasikan lah kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh catatan: klien mingikuti TAK stimulasi persepsi
(menggambar), klien tidak mampu mengekpresikan dan memberi tanggapan, namun
mengikuti kegiatan sampai selesai.

I. Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1. Memanggil nama klien
2. Memotivasi klien untuk ikut diskusi dan menggambar
b. Bila klien meninggalkan aktifitas menggambar tanpa pamit :
1. Panggil nama klien
2. Tanya alasan kenapa klien meninggalkan aktivitas tersebut
3. Berikan penjelasan tentang tujuan kegiatan dan berikan penjelasan pada klien
bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut :
1. Berikan penjelasan bahwa diskusi dan menggambar ditunjukkan pada klien yang
sudah dipilih
2. Katakan pada klien lain ada aktifitas atau permainan lain yang bisa diikuti oleh
klien tersebut.
3. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk tapi jangan berikan peran pada
klien
J. Lampiran

LEMBAR OBSERVASI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
Sesi I

1. Evaluasi Struktur:
a. TAK dimulai pada pukul :………………………….....................
b. Jumlah peserta :……………………………………….
c. Apakah terapis melaksanakan tugas sesuai dengan pengorganisasian? Ya/Tidak
Catatan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
.....................

2. Evaluasi Proses:

No. Pelaksanaan TAK Check list


1. Orientasi:
1. Salam terapeutik
a. Salam dari terapis kepada klien
b. Memperkenalkan nama dan panggilan terapis
2. Evaluasi atau validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan masalah yang dirasakan
3. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu orientasi pengenalan
orang
b. Menjelaskan aturan kegiatan :
2. Kerja:
1. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama
panggilan serta memakai papan nama .
2. Terapis membagikan kertas dan pulpen/pensil pada klien .
3. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan
4. Terapis memberi pujian atas peran serta klien
5. Terapis membagikan kertas yang kedua
6. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri
sendiri: kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa
dilakukan di rumah dan di rumah sakit
7. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah
ditulis secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan
giliran .
8. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien

3. Terminasi:
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mangikuti
TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum
tertulis
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal
positif diri yaitu melatih hal positif diri yang dapat
diterapkan dirumah sakit dan dirumah .
b. Menyepakati waktu dan tempat
LEMBAR OBSERVASI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
Sesi II

1. Evaluasi Struktur:
a. TAK dimulai pada pukul :………………………….....................
b. Jumlah peserta :……………………………………….
c. Apakah terapis melaksanakan tugas sesuai dengan pengorganisasian? Ya/Tidak
Catatan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
.....................

2. Evaluasi Proses:

No. Pelaksanaan TAK Check list


1. Orientasi:
1. Salam terapeutik
c. Salam dari terapis kepada klien
d. Memperkenalkan nama dan panggilan terapis
2. Evaluasi atau validasi
c. Menanyakan perasaan klien saat ini
d. Menanyakan masalah yang dirasakan
3. Kontrak
c. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu orientasi pengenalan
orang
d. Menjelaskan aturan main :
2. Kerja:
1. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu
menggambar dan cerita hasil gambar kepada klien lain.
2. Membagikan kertas dan pensil/pen, satu pasang untuk setiap
pasien
3. Meminta pasien untuk menggambar apa saja sesuai keinginan
hatinya
4. Sementara pasien mulai menggambar, terapis memberi
motivasi kepada klien untuk meneruskan menggambar,
jangan mencela pasien
5. Setelah semua selesai menggambar, terapis meminta masing-
masing pasien untuk menceritakan gambar apa dan makna
gambar yang dibuat
6. Terapis meminta klien untuk menanggapi gambar dan cerita
klien lain
7. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai
menceritakan gambarnya.
3. Terminasi:
1. Evaluasi/validasi
a. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
b. Memberi pujian atas pencapaian kelompok
2. Tindak Lanjut
Menganjurkan agar klien mampu mengekspresikan
perasaan melalui gambar jika klien tidak mampu bercerita
kepada orang lain.
3. Kontrak yang akan datang
Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya 
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok pasien dengan harga diri rendah adalah upaya untuk
menggali dan meningkatkan aspek-aspek yang ada dalam diri demi meningkatkan harga
diri pasien.
Pasien dengan harga diri rendah mengalami perasaan dimana dia menganggap
bahwa dirinya tidak berarti buat dirinya dan orang lain. Hal ini dapat mengakibatkan
pasien menarik diri atau pun melakukan perilaku kekerasan. Untuk menanggulanginya,
maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulasi secara konsisten kepada pasien tentang
persepsi dirinya.

Karakteristik klien

1. Kriteria inklusi
 Klien yang sudah mampu berinteraksi dengan klien lain.
 Klien dengan kondisi yang stabil.
 Klien bersedia mengikuti permainan
2. Kriteria eksklusi
Klien dengan gangguan harga diri rendah yang belum mampu
berinteraksi dengan orang lain.

Kriteria evaluasi

 Evaluasi struktur
 Evaluasi proses
 Evaluasi hasil
Pengorganisasian TAK

1. Waktu
2. Tim terapis
3. Pasien
4. Metode dan media
5. Proses seleksi peserta

Proses TAK

 Sesi 1 : Identifikasi Hal Positif pada Diri


 Sesi 2 : Menggambar

B. Saran
1. Bagi Perawat
Diharapkan bagi perawat agar meningkatkan keterampilan dalam memberikan
praktik TAK serta pengetahuannya khususnya pada pasien dengan HDR sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan yang maksimal dan dapat menjadi edukator bagi klien
maupun keluarganya.
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan
 Dengan adanya makalah ini diharapkan bagi mahasiswa agar dapat membantu
dalam pembuatan TAK HDR
 Dengan adanya makalah ini diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan lebih
memahami HDR serta pemberian TAK kepada klien dengan HDR dan
mempermudah masyarakat awam untuk mengetahui tentang gangguan tersebut
tersebut.

.
DAFTAR PUSTAKA

http://googleweblight.com/?lite_url=http://documents.tips/documents/tak-hdr-
56e02d8077955.html&ei=M_Ywkgrc&lc=id-
ID&s=1&m=930&host=www.google.co.id&ts=1497675180&sig=ALNZj/WlO0jw-8Mr-
rR99ly9xs-0Wsp5g6w

Anda mungkin juga menyukai