Anda di halaman 1dari 2

KLASIFIKASI TUMOR ODONTOGENIK

1.Odontogenik Ephitelial Tumor

a. Ameloblastoma
Ameloblastoma adalah true neoplasma dari epitel odontogen, persisten, dan merupakan tumor yang
menginvasi secara local.

Gambaran klinis:
- Banyak terjadi pada laki-laki, terutama yang berkulit yang berkulit hitam.
- Tumbuh lambat, gejala hanya terlihat pada tahap awal saja.
- Psaien biasanya menyadari perubahan asimetri wajah. Asimetri biasanya terjadi pada daerah
maksila, yaitu: pipi, gingival, dan palatum durum.
- Masa mukosa normal, tetapi gigi bisa jadi berpindah tempat.
- Tidak sakit, paresthesia, fistula, formasi ulser, atau pergerakan gigi.
- Tumor membersar, dengan palpasi dapat dirasakan gerakannya.
- Tumor yang tidak ditangani akan tumbuh membesar dan paling banyak di maksila, meluasnya
tumor ini ke paranasal sinus, nasofaring, atau struktur vital di bawah basis crania.

Gambaran Radiologi:
- Lokasi: 80% ameloblas berkembang di mandibula region molar sampai ramus, sedangkan pada
maksila didaerah molar ke-3 dan meluas ke dasar sinus maksilaris.
- Batas tepi: dapat terlihat dengan jelas dan batas tepi terkadang membentuk kurva
- Struktur internal:
1. Variasi struktur internalnya radiolusen
sampai radiolusen-radiopak yang
menggambarkan bony septa.
2. Tumor ini mempunyai kandungan kistik,
jadi septa ini termodelling menjadi bentukan
honeycomb atau soap bubble
3. Biasanya terlihat lebih luas di posterior
mandibula daripada di anteriornya.

b. Calcifying Ephitelial Odontogenic Tumor (CEOTs)


CEOTs ini jarang yang neoplasma, presentasinya hanya 1% dari tumor odontogenik. Tumor ini
berada dalam tulang dan menghasilkan substansi mineral diantara material amyloid-like.

Gambaran klinis:
- Kurang agresif disbanding dengan ameloblastoma
- Gejala satu-satunya: pelebaran rahang yang teratur
- Palpasi pada bagian bengkak menyatakan tumor yang keras

Gambaran radiologi:
- Lokasi dengan ratio 2:1 untuk mandibula pada region premolar-molar area. 52% terjadai pada gigi
yang impaksi atau tidak erupsi. Terlihat area radiolusen di area enamel gigi yang tidak erupsi.
- Batas tepi: terlihat korteks mirip pada kista dengan tepi biasanya tidak beraturan.
- Struktur Internal: terlihat unilocular/multilocular dengan banyak hamburan, radiopak dengan
berbagai macam hamburan dan densitas, karakteristik dan diagnose yang paling banyak

DAPUS

Bachtiar, Zulfi Amalia.2006.Odontogenik Mixoma dan Perawatannya.Medan: Fakultas Kedokteran


Gigi Universitas Sumatera Utara Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial.

Anda mungkin juga menyukai