Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Husaini, SKM.,M.Kes
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan . .......................................................................................... 1
1) Proposal ........................................................................... 2
2) Tesis ................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tesis pada dasarnya ialah karya tulis ilmiah yang isinya memaparkan secara ilmiah yaitu
logis dan sistematis suatu bahasan atau serangkaian gagasan yang merupakan hasil kajian
berdasarkan fakta yang disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.1
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang harus disusun oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat
Magister Kesehatan Masyarakat (M.Kes) Fakultas Kedokteran ULM melalui kegiatan
penelitian.2
Penelitian adalah kegiatan yang terencana, terarah, sistematik, dan terkendali, yang
berupaya untuk memperoleh data dan informasi tentang suatu masalah dalam bidang ilmu
tertentu, dengan menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau
mengiju hipotesis yang hasil akhirnya diharapkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi.2
Penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan tesis dapat dilaksanakan melalui
pengumpulan data primer dan/atau data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
peneliti di lapangan, klinik, rumah sakit, dan laboratorium baik melalui wawancara mendalam
maupun hasil pengukuran langsung melalui analisis laboratorium. Data sekunder adalah data
yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil dari pihak lain seperti rekam medik maupun data-
data lainnya.2
Tesis yang bermutu tinggi akan menjadi alat yang efektif sebagai sarana komunikasi
ilmiah di lingkungan masyarakat akademik sehingga berkontribusi secara signifikan dalam
pengembangan dan perluasan khasanah ilmu pengetahuan secara universal.1
Mengingat tugas kita sebagai mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat adalah salah satunya membuat karya tulis ilmiah yaitu tesis sehingga didalam
makalah ini kami akan membahas tentang “Kontrol Kualitas Dalam Tesis Penelitian ”
B. Tujuan
Untuk mengetahui dan menjelaskan kontrol kualitas dalam tesis penelitian dan dapat
menyusun manuskrip atau laporan penelitian dengan baik.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Tesis
Tesis adalah produk penelitian yang dihasilkan mahasiswa program pendidikan pasca
sarjana, khususnya jenjang Magister, dibawah bimbingan satu atau lebih Dosen Pembimbing
dan Dosen Penguji dalam suatu proses untuk memperoleh gelar Magister dalam bidangnya.3
Penelitian adalah upaya untuk mencari tahu atau temuan yang ingin diketahui oleh
seseorang atau kelompok peneliti yang dilakukan berdasarkan metode ilmiah. Sesuatu yang
ingin diketahui berupa informasi baru, memperbaiki dan/atau menolak yang sudah ada, dalam
rangka diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.3
Tesis yang bermutu tinggi akan menjadi alat yang efektif sebagai sarana komunikasi
ilmiah di lingkungan masyarakat akademik sehingga berkontribusi secara signifikan dalam
pengembangan dan perluasan khasanah ilmu pengetahuan secara universal.1
2
3
h. Daftar lampiran
i. Daftar arti lambang, singkatan, istilah
j. BAB I. Pendahuluan :
1) Latar Belakang
2) Rumusan masalah
3) Tujuan penelitian
4) Manfaat penelitian
k. BAB II. Tinjauan Pustaka :
1) Konsep setiap variabel yang diteliti
2) Konsep meta analisis
l. BAB III. Metode Penelitian:
1) Desain penelitian
2) Kriteria pemilihan
3) Penggunaan uji statistik
4) Jadwal penelitian
5) Rencana biaya penelitian meta analisis
m. Daftar Pustaka
n. Lampiran
2) Hasil Tesis
a. Halaman sampul depan/judul
b. Halaman sampul dalam (disertakan jika tesis sudah dalam bentuk jilid hardcover)
c. Halaman persetujuan (disertakan sebagai bukti persetujuan dosen pembimbing
untuk maju sidang hasil)
d. Halaman pengesahan (disertakan jika telah maju sidang hasil, seleksi revisi serta
telah disetujui oleh dosen penguji dan pembimbing agar naskah dijilid dan
dikumpulkan ke prodi)
e. Halaman pernyataan
f. Halaman abstrak dalam Bahasa Indonesia
g. Halaman abstrak dalam Bahasa Inggris
h. Daftar isi
i. Daftar tabel
j. Daftar gambar
k. Daftar lampiranDaftar arti lambang, singkatan, istilah
l. BAB I. Pendahuluan:
4
1) Latar belakang
2) Rumusan masalah
3) Tujuan penelitian
4) Manfaat penelitian
m. BAB II. Tinjauan Pustaka:
1) Konsep setiap variabel yang diteliti
2) Konsep meta analisis
n. BAB III. Metode Penelitian:
1) Desain penelitian
2) Kriteria pemilihan
3) Penggunaan uji statistik
o. BAB IV. Hasil dan Pembahasan:
1) Hasil sintesis data
2) Pembahasan
p. BAB V. Penutup:
1) Kesimpulan
2) Saran
q. Daftar Pustaka
r. Lampiran
C. Penelitian Berkualitas
Menurut evans dan Lindsay pengantar buku Six Sigma (2007), sebuah penelitian
yang menanyakan tentang definisi kualitas kepada manager 86 perusahaan di bagian timur
Amerika Serikat, menghasilkan beberapa jawaban yang berbeda, diantaranya adalah
kesempurnaan, konsistensi, taat pada aturan, hasil yang baik dan bermanfaat, melakukan
hal yang benar sejak awal, memuaskan bagi semua yang terkait.
Dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary) mutu didefinisikan sebagai, “Totalitas dari
karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Dan kualitas adalah keseluruhan karakteristik hasil
dalam jasa yang kemampuannya dapat memuaskan secara tegas dan terstruktur, kualitas
dapat dikendalikan dengan melakukan inspeksi harapan konsumen atau sesuai dengan
standar. (ISO 8402).
Syarat proporsal penelitian yang berkualitas :
5
1. Sistematis
Memberikan gambaran penelitian yang dilakukan
2. Terencana
Langkah-langkah dan jadwal lengkap
3. Mengikuti konsep ilmiah
Mengikuti kaidah penulisan ilmiah
Memahami Variabel
Pada penelitian statistik, variabel bisa dimaksudkan atribut dari objek penelitian.
Menentukan variabel yang akan diteliti merupakan esensi dari desain eksperimental yang
bagus.
Contoh
bila peneliti ingin menguji apakah sebuah spesies tanaman bisa lebih bertahan dan toleran
terhadap garam daripada tanaman yang lain. Terdapat beberapa variabel utama yang bisa
peneliti ukur di antaranya adalah jumlah kandungan garam pada air, spesies tanaman yang
dipelajari dan variabel yang berhubungan dengan kesehatan tanaman mencakup
pertumbuhan dan kelayuan. Selain itu peneliti juga harus memahami jenis variabel yang
digunakan untuk menentukan uji statistik yang relevan dan bisa menerjemahkan hasil studi
/ penelitian yang dilakukan.
Untuk mengidentifikasi jenis variabel peneliti bisa mengajukan dua pertanyaan,
diantaranya adalah:
1. Jenis data apa yang terkandung dalam variabel?
2. Bagian eksperimen manakah yang diwakili oleh variabel?
E. Instrumen Penelitian
Istrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian
yang berasal dari tahapan bentuk konsep, konstruk, dan variabel sesuai dengan kajian teori
yang mendalam. Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian, kita dapat
menggunakan instrumen yang telah digunakan pada penelitian terdahulu atau dapat pula
menggunakan instrumen yang dibuat sendiri. Instrumen yang telah tersedia pada
umumnya adalah instrumen yang sudah dianggap teruji untuk mengumpulkan data
variabel-variabel tertentu.
Langkah-angkah dalam penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan konsep sintesis dari teori-teori yang telah ditelaah terkait variabel yang
hendak diukur, kemudian dirumuskan konstruk dari variabel tersebut. Konstruk
dapat diartikan sebagai konsep yang telah dibatasi pengertiannya (unsur, ciri, dan
sifatnya) sehingga dapat diamati dan diukur.
2. Berdasarkan konstruk tersebut dikembangkan dimensi dan indikator variabel yang
telahtertuang secara eksplisit pada rumusan konstruk variabel pada langkah 1.
3. Membuat butir-butir instrumen yang dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan.
Butir-bitir yang telah ditulis merupakan konsep instrumen yang harus melalui proses
7
Validitas isi juga melihat apakah alat ukur sudah dapat merepresentasikan topik
penelitian yang sudah ditentukan. Biasanya validitas isi dikaji oleh pakar atau
dilakukan penilaian oleh orang yang ahli pada bidang yang bersangkutan (professional
judgment). Ahli bidang tersebut akan menentukan apakah alat ukur sudah memadai
untuk dijadikan sebagai alat ukur dari topik yang bersangkutan. Sebagai contoh, jika
ingin meneliti mengenai kepuasan pasien di suatu rumah sakit, maka peneliti yang
telah membuat kuesioner mengenai kepuasan pasien dapat mengkaji kuesioner yang
telah dibuat pada pasien di rumah sakit lain sejenis atau pasien di rumah sakit tersebut
di unit yang berbeda pada lokasi penelitian.
Validitas konstruk adalah kesesuaian dari definisi operasional tiap variabel untuk
dipakai dalam penelitian tersebut atau dapat dikatakan kemampuan alat ukur untuk
mengukur pengertian yang terkandung dalam definisi topik atau variabel yang telah
ditentukan. Definisi yang abstrak memerlukan penjelasan yang lebih spesifik sehingga
dapat memiliki validitas konstruk yang baik. Dengan kata lain, definisi yang abstrak
tersebut harus memiliki indikator-indikator yang jelas sehingga memudahkan peneliti
untuk mengukur topik dan variabel yang diinginkan. Sebagai contoh, jika ingin
meneliti tentang kepuasan pasien, maka harus mengkaji dimensi apa yang akan
digunakan, kemudian indikator apa yang dijadikan tolak ukur dari dimensi tersebut.
2. Reliabilitas
Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut memiliki sifat konsisten.
Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur apakah
dapat diandalkan dan konsisten jika dilakukan pengukuran berulang dengan
instrumen tersebut.
Pengujian relibilitas dapat menggunakan teknik belah dua (split half) yang dianalisis
dengan rumus Spearman Brown.
Langkah dalam pengujian reliabilitas:
1. Butir-butir instrumen dibagi dua kelompok, yaitu kelompok butir item genap
(2, 4, 6, dst) dan kelompok butir item ganjil (1, 3, 5, dst).
2. Skor data tiap kelompok disusun tersendiri.
3. Hitung skor tiap kelompok.
4. Hitung koefisien korelasinya.
5. Hitung nilai reliabilitas dari koefisien korelasi tersebut.
9
Subjektifitas peneliti merupakan hal yang sering dialami oleh peneliti dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, mengingat dalam penelitian kualitatif metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan observasi yang dinilai banyak
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol. Untuk mengatasinya
dilakukan pemeriksaan terhadap keabsahan data.
Moleong (2005) menyatakan bahwa untuk menetapkan keabsahan data diperlukan
teknik pemeriksaan atas empat kriteria yaitu:
1. Credibility atau Derajat Kepercayaan
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kepercayaan yaitu;
a) Memperpanjang waktu penelitian
b) observasi detail yang terus menerus
c) triangulasi atau pengecekan data dengan berbagai sumber sebagai pembanding
terhadap data tersebut
d) mengekspos hasil sementara atau akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi
analitis dengan rekan sejawat
e) kajian kasus negatif dengan mengumpulkan kasus yang idak sesuai dengan pola
yang ada sebagai pembanding
f) membandingkan dengan hasil penelitian lain dan; (g) pengecekan data, penafsiran
dan kesimpulan dengan sesama anggota penelitian.
2. Buku Pedoman Penulisan Tesis. Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Magister
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. 2021.
3. Pedoman Penulisan Tesis. Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana.
Jakarta : Universitas Gunadarma, 2020.
https://pasca.gunadarma.ac.id/pasca/manajemen/files/PETUNJUK%20PENULISAN%20
TESIS.pdf , diakses pada 17 november 2021
5. Nasir Abdul, et al. Buku Ajar : Metode Penelitian Kesehatan. Konsep Pembuatan Karya
Tulis dan Thesis untuk Mahasiswa Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta. 2011