ROSIHAN ADHANI
PRODI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK ULM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
|mwd|health planning| 1
PENGERTIAN KEBIJAKAN
• Kebijakan diartikan sebagai pedoman utk
bertindak, dapat sederhana atau komplek, umum
atau khusus, sempit atau luas, kabur atau jelas,
longgar atau terperinci, kualitatif atau kuantitatif.
• Kebijaksanaan dapat diartikan sebagai langkah
tindakan yg sengaja dilakukan oleh seseorang
atau sejumlah aktor berkenan dengan adanya
masalah atau persoalan tertentu yang dihadapi
(Anderson, 1978).
PENGERTIAN KEBIJAKAN
• Serangkaian konsep dan asas yg menjadi garis besar
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan dan cara bertindak.
• Tujuan kebijakan : 1. utk menjamin kepentingan
umum semaksimal mungkin 2. ditetapkan berdasarkan
prosedur yg berlaku. 3. didorong oleh keinginan utk
menghindari pertentangan yg destruktif.
• Konsep adalah arti, abstraksi ide, gambaran mental,
universal yg mewakili sejumlah obyek yg punya ciri yg
sama, permudah komunikasi.
PENGERTIAN KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Sistem Kesehatan Nasional adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan
oleh semua komponen bangsa Indonesia
secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
KATEGORI KEBIJAKAN
• REGULATORY, pembatasan atau larangan
perbuatan atau tindakan perilaku bagi seseorang
atau sekelompok orang.
• SELF REGULATORY, pembatasan atau pengawasan
perbuatan pada masalah tertentu bagi
sekelompok orang
• DISTRIBUTIVE, pemberian pelayanan, keuntungan
bagi sejumlah khuusus penduduk, individu,
kelompok, perusahaan dan masyarakat tertentu.
KATEGORI KEBIJAKAN
• REDISTRIBUTIVE, memindahkan pengelolaan
kekayaan, pendapatan, pemilikan atau hak-hak
diantara kelas dan kelompok penduduk.
• SUBSTANTIVE, apa yg akan atau ingin dilakukan
oleh pemerintah, penekanannya terletak pada
“subject matter”nya.
• PROCEDURAL, siapa atau pihak mana saja yg
terlibat, perumusan kebijakan, serta bagaimana
perumusan dilaksanakan
KATEGORI KEBIJAKAN
• MATERIAL, pengalokasian atau penyediaan
sumber material yg nyata.
• SIMBOLIK, memaksa karena akan memberikan
keuntungan atau kerugian yg hanya relatif kecil
bagi masyarakat.
• COLLECTIVE GOODS POLICIES, penyediaan barang
dan pelayanan keperluan orang banyak.
• PRIVATE GOODS POLICIES, penyediaan barang
atau pelayanan bagi kepentingan orang tertentu.
KATEGORI KEBIJAKAN
• LIBERAL POLICIES, perubahan sosial utk perbesar hak
persamaan.
• CONSERVATIVE POLICIES, tdk perlu adanya perubahan
sosial, harus diperlambat dan berjalan alamiah.
• CAPITALIZATION POLICIES, meningkatkan kapasitas
produksi utk kemudian didistribusikan kepada
masyarakat.
• ETHICAL POLICIES, issue moral yg berada dalam
masyarakat.
BENTUK KEBIJAKAN
• Peraturan yg terkodifikasi secara formal dan
legal: UUD, UU/Perpu, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Peraturan Daerah (makro).
Peraturan Menteri, Surat Edaran menteri,
Pergub/Perbup/Perwali, SKB antar
Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota (messo).
Peraturan oleh aparat publik dibawah
Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota.
• Pernyataan pejabat publik didepan publik.
Strategi
Merupakan langkah-langkah berisikan program-
program yang indikatif untuk mewujudkan Visi dan
Misi
Contoh : Meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan kepada seluruh masyarakat Kota
Banjarmasin
Kebijakan
Merupakan arah/tindakan yang diambil oleh
pemerintah daerah untuk mewujudkan Visi dan
Misi
Contoh : Kebijakan peningkatan SDM bidang
kesehatan yang berkualitas dan terampil 10
Program
Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh organisasi/satuan kerja perangkat daerah
untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh
alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat
Contoh : Upaya peningkatan status gizi dan
kesehatan ibu dan anak (KIA)
KEGIATAN
Merupakan penjabaran dari suatu program
Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan
program yang direncanakan untuk memperoleh
keluaran (output), dan hasil tertentu (outcome)
yang diinginkan dengan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia. 11
Kegiatan &
Kebijakan Umum APBD (KUA)
• Program:
• Peningkatan Pembinaan Gizi dan KIA
• Kegiatan:
Peningkatan status gizi masyarakat
Peningkatan upaya kesehatan ibu, dll.
KUA
Sasaran dan kebijakan daerah dalam satu
tahun anggaran yang menjadi petunjuk dan
ketentuan umum yang disepakati sebagai
pedoman penyusunan R-APBD 12
TAHAPAN PROSES KEBIJAKAN (Anderson,
1979)
• AGENDA SETTING
• POLICY FORMULATION
• POLICY ADOPTION
• POLICY IMPLEMENTATION
• POLICY ASSESSMENT/EVALUATION
Masalah publik: penting dan dampak besar pada
banyak orang. Perhatian policy maker, sesuai
platform/program politik, kemungkinan besar dpt
dipecahkan.
PEMBUATAN KEBIJAKAN (William N.Dunn)
|mwd|health planning| 19
FUNGSI KEBIJAKAN PUBLIK
• Menciptakan ketertiban dalam masyarakat
demi kelancaran pelaksanaan kebijaksanaan
ekstraktif dan distributif
• Menjamin hak asasi warga masyarakat dari
penyalahgunaan kekuasaan yg dilakukan oleh
penyelenggara pemerintahan ataupun
kelompok dominan di masyarakat.
|mwd|health planning| 20
REINVENTING GOVERNMENT
• Mewirausahakan birokrasi (David Osborne and Ted Gaebler).
Sebagai contoh kasus analisa kebijakan.
• “sudah matikah pemerintahan?” jawaban orang Amerika “ya”
tahun 1990. sekolah negeri yg terburuk, pemeliharaan
kesehatan tdk terkendali, pengadilan dan rumah tahanan
begitu sesak, banyak napi bebas. Banyak kota dan negara
bagian yg dibanggakan benar-benar pailit. Kepercayaan thd
pemerintah menurun, hanya 5% orang Amerika yg memilih
jabatan dlm pemerintahan sbg karier. Negara bagian defisit
milyaran dolar, berhentikan ribuan pekerja. Contoh kota Visalia
California, kota New York dgn perbaruan SLTP negeri melalui
persaingan.
|mwd|health planning| 21
PERUBAHAN PARADIGMA
• Orientasi pada market/pasar/aspirasi publik
• Birokrasi yg egaliter/kedaulatan rakyat
• Desentralisasi kewenangan
• Boudaryless organization
• Perubahan manajemen pemerintahan mengikuti aturan
struktur fisik
• High trust society
Administrasi publik telah gagal mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien, perlu diganti dengan yg lebih
memusatkan hasil kinerja dan akuntabilitas.
|mwd|health planning| 22
JURUS REINVENTING
• CATALYTIC GOVERNMENT: Steering rather than rowing.
• COMUNITY OWNED GOVERNMENT: Empowering rather
serving
• COMPETITIVE GOVERNMENT: Injecting competition into
service delivery
• MISSION DRIVEN GOVERNMENT: Transforming rule driven
organization
• RESULT ORIENTED GOVERNMENT: Funding outcomes no input
• CUSTOMER DRIVEN GOVERNMENT: Meeting the needs of the
customer not the bureaucracy
• ENTERPISING GOVERNMENT: Earning rather than spending
|mwd|health planning| 23
JURUS REINVENTING
• ANTICIPATORY GOVERNMENT: Prevention
rather than cure
• DECENTRALIZED GOVERNMENT: From
hierarchy to participation and teamwork
• MARKET ORIENTED GOVERNMENT: Leveraging
change through the market
|mwd|health planning| 24
Referensi