Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEBIJAKAN KEMENDIKBUD
TERKAIT KEPALA SEKOLAH
DAN PENGAWAS SEKOLAH
Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd
Agenda

1 Diklat Penguatan Kepala Sekolah

2 Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah

3 Diklat Penyiapan Calon Pengawas Sekolah Sekolah

4 Arah ke Depan

2
Agenda

1 Diklat Penguatan Kepala Sekolah

3
NSPK DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH:
• Peraturan Direktur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Diklat
Penguatan Kepala Sekolah
• Perangkat Diklat Penguatan Kepala Sekolah
• Bimbingan Teknis Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah
• Bimbingan Teknis Petugas Supervisi Diklat Penguatan Kepala
Sekolah
• Bimbingan Teknis Admin LMS dan Operator SIM Diklat Penguatan
Kepala Sekolah
NSPK DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH

• Peraturan Direktur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Diklat


Penguatan Kepala Sekolah:
LATAR BELAKANG

PERMENDIKBUD NO 6 TH. 2018


Kepala Sekolah yang sedang menjabat dan belum memiliki STTPP
Diklat Calon KS wajib mengikuti Diklat Penguatan KS

SURAT EDARAN NO 6 TH 2020


Terdapat KS dalam jabatan yang diangkat sebelum bulan April 2018
belum mendapatkan kesempatan mengikuti Diklat Penguatan KS,
maka pelaksanaan diklat penguatan KS diperpanjang sampai akhir
bulan Juli 2021

PERMENDIKBUD NO 15 TH 2018
KS harus mampu bekerja secara nyata dalam mengembangkan sekolah (Manajerial,
Pengembangan Kewirausahaan, dan Supervisi Guru dan Tendik), sehingga dapat
menjadi penggerak dalam peningkatan kualitas pendidikan dan mewujudkan adanya
students’ wellbeing
DESAIN DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH

Diklat penguatan kepala sekolah di desain memadukan


pembelajaran luring (tatap muka) dan daring (online), serta
menggunakan model pembelajaran baru yang inovatif.

TAHAPAN DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH

OJT 1 IST OJT 2


(10 JP) (40 JP) (21 JP)
MODA DAN TAHAPAN DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH (71 JP @ 45 menit)
MODA DARING

On the Job In Service On the Job


Training 1 Training Training 2
(10 JP) (40 JP) (21 JP)

DARING (5 Hari) TATAP MUKA VIRTUAL (5 DARING (11 Hari)


JP/hari)

MODA LURING

On the Job In Service On the Job


Training 1 Training Training 2
(10 JP) (40 JP) (21 JP)
TM langsung (1 Hari) TM Langsung(8 JP/hari) TM langsung (3 Hari)
NO MATA DIKLAT Waktu (JP)
A. On the Job Training 1 (Daring Terbimbing) *)
1. Identifikasi masalah pembelajaran 4
2. Praktik Baik Implementasi Manajerial, Supervisi dan KWU 3
3. Pendalaman Materi Manajerial, Supervisi, dan KWU 3
Jumlah 10
STRUKTUR B. In Service Training
PROGRAM 1. Tes Awal 1
2. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2
3. Orientasi Program 1
4. Pemecahan Masalah Pembelajaran 11
5. Berbagi Praktik Baik Implementasi Manajerial, Supervisi, dan KWU 12
6. Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah 12
7. Tes Akhir 1
Jumlah 40
C. On the Job Training 2 (Daring Terbimbing) *)
1. Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah 12
2. Refleksi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah 8
3. Evaluasi 1
Jumlah 21 JP
Jumlah Total 71 JP
Agenda

2 Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah

10
NSPK DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH

• Peraturan Direktur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Diklat Calon


Kepala Sekolah
• Perangkat Diklat Calon Kepala Sekolah
• Bimbingan Teknis Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah
• Bimbingan Teknis Petugas Supervisi Diklat Calon Kepala Sekolah
• Bimbingan Teknis Admin LMS dan Operator SIM Diklat Calon
Kepala Sekolah
NSPK DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH:
• Peraturan Direktur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Diklat Calon
Kepala Sekolah
ALUR PROSES PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH
DAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH
MULAI (MODA DARING/DARKOM)
PEMEROLEHAN
PROYEKSI REKRUTMEN LULUS STTPP TANDA-
TIDAK YA
KEBUTUHAN TANGAN DIRJEN
LPPKSPS & Distribusi dan
USULAN PESERTA
Lembaga lain Analisis
yang DIKLAT Instrumen DAFTAR
TUNGGU
Bekerjasama ON-IN-ON-IN AKPK dan PENGANGKATAN
dengan Perencanaan
persetujuan (300 JP) Diklat
SELEKSI Dirjen
ADMINISTRASI TIM PERTIMBANGAN
PERIODISASI DIKLAT

TIDAK
Selesai LULUS Maret Mei Juli September REKOMENDASI

YA
DAFTAR TUNGGU PELAKSANAAN DIKLAT
SELEKSI PENGANGKATAN
YA
SUBSTANSI
(LPPKSPS) LULUS
TIDAK
Penilaian
Potensi Selesai SELESAI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kepemimpinan
ALUR PROSES PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DAN
PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH
MULAI
(MODA LURING)
PEMEROLEHAN
PROYEKSI REKRUTMEN LULUS STTPP TANDA-
TIDAK YA
KEBUTUHAN TANGAN DIRJEN
LPPKSPS & Distribusi dan
USULAN PESERTA
Lembaga lain Analisis
yang DIKLAT Instrumen DAFTAR
TUNGGU
Bekerjasama ON-IN-ON-IN AKPK dan PENGANGKATAN
dengan Perencanaan
persetujuan (300 JP) Diklat
SELEKSI Dirjen
ADMINISTRASI TIM PERTIMBANGAN

TIDAK
Selesai LULUS REKOMENDASI
YA
YA

SELEKSI PENGANGKATAN
SUBSTANSI
(LPPKSPS) LULUS
TIDAK
Penilaian
Potensi Selesai SELESAI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kepemimpinan
PENYELARASAN MATERI DIKLAT CALON KS
TAHUN 2021
Latar Belakang

Penyelarasan substansi materi diklat CKS dengan


PPGP, PSP, dan Perdirjen
WARNING!!
RAMBU-RAMBU PENYELARASAN

1. TIDAK MENAMBAH ATAU MENGURANGI JUMLAH JP


2. TIDAK MENAMBAH ATAU MENGURANGI MATA DIKLAT
3. TIDAK MENAMBAH ATAU MENGURANGI JUMLAH TUGAS (LK)
4. TIDAK MERUBAH SISTEMATIKA BAHAN PEMBELAJARAN
5. TIDAK MERUBAH PENILAIAN
TIDAK MERUBAH JUKNIS/PERDIRJEN DAN PANDUAN DIKLAT CKS

HANYA MENYELARASKAN SUBSTANSI MATERI DIKLAT


CKS DENGAN PPGP, PSP, dan Model Kepemimpinanà
Otomatis tugas (LK) disesuaikan dengan substansi materi
yang diselaraskan tanpa menambah/mengurangi jumlahnya
DESAIN DIKLAT CALON KS HASIL PENYELARASAN

Topik Utama Kepemimpinan Pembelajaran


Pembentukan Karakter Coaching dlm Supervisi Manajemen Sekolah Pengembangan Kewirausahaan

Metode 65% 20% 15%


Belajar bersama Pengajar Diklat
Pelatihan Belajar di sekolah asal dalam Belajar di sekolah magang dalam
komunitas praktis melakukan RPK dan komunitas praktis melakukan KM dan PK dan Mentor
KM

Pelatihan moda daring/luring/darkom, pendampingan, gelar karya inovasi

umpan balik dari pengajar


Asessmen Penilaian sikap, pengetahuan
diklat dan mentor selama perwujudan students
(postes), dan keterampilan (hasil
mengikuti proses pelatihan wellbeing
tugas) peserta selama pelatihan (penilaian keterlaksanaan OJT)

Prinsip Sintaks Theory U Experiential Learning (Pembelajaran


Pelatihan Andragogi Reflektif
(ORPAER) berbasis pengalaman)

Gambar Desain Diklat Calon Kepala Sekolah Hasil Penyelasaran


ELEMEN PENYELARASAN
OJT 1 IST 1 OJT 2 IST 2
a. Dinamika kelompok
b. Filosofi KHD & Profil Pelajar Pancasila
c. Community of Practice
Penajaman format
Penyesuaian Pembentukan
format tugas d. Inkuiri Apresiatif RPK (pelibatan ortu
Karakter Video unjuk kerja
identifikasi e. Self Regulated Learning dalam
masalah dengan f. Self Maturity program/kegiatan)
memasukkan
konsep inquiry a. Mewujudkan visi sekolah menjadi budaya
apresiatif dan belajar yang berpihak kepada murid (RKS, SKL, Kajian Implementasi
Manajemen SI, St Proses, St penilaian)
PKBA sebagai aspek manajerial di
Sekolah sekolah à terkait
sebuah b. Memimpin dan mengelola program sekolah (St Gelar karya inovasi
aset/kekuatani PTK, St Sarpras, St Pengelolaan, St dengan tugas KS
yang dapat Pembiayaan) sebagai manajer
dikembangkan
di sekolah
Coaching a. Pembelajaran Berdifferensiasi
dalam
b. Penerapan Coaching dalam supervisi
Supervisi Guru
& Tendik c. Supervisi Guru
d. Supervisi Tendik

Kewirausahaan a. Pengembangan sekolah melalui Penyesuaian di format


Sekolah komunitas berbasis aset (PKBA)
tugas PK (Peningkatan
(Pengembangan b. Gagasan Inovasi Pengembangan
Sekolah
Kompetensi)
Sekolah)
c. Pengelolaan Kewirausahaan berdasarkan AKPK
Sekolah

Penyesuaian pada Bahan Bacaan dan Tugas/LK


3 Diklat Penyiapan Calon Pengawas Sekolah Sekolah

20
ALUR PROSES PENYIAPAN CALON PENGAWAS SEKOLAH DAN
PENGANGKATAN PENGAWAS SEKOLAH
MULAI (MODA DARING/DARKOM)
PEMEROLEHAN
PROYEKSI REKRUTMEN LULUS STTPP TANDA-
TIDAK YA
KEBUTUHAN TANGAN DIRJEN
LPPKSPS &
USULAN PESERTA
Lembaga lain
yang DIKLAT DAFTAR
TUNGGU
Bekerjasama ON-IN-ON-IN PENGANGKATAN
dengan
SELEKSI persetujuan (171 JP)
ADMINISTRASI Dirjen TIM PERTIMBANGAN
PERIODISASI DIKLAT

TIDAK
Selesai LULUS Maret Mei Juli September REKOMENDASI

YA
DAFTAR TUNGGU PELAKSANAAN DIKLAT
SELEKSI PENGANGKATAN
YA
SUBSTANSI
(LPPKSPS) LULUS
TIDAK
Proposal, Presentasi Selesai SELESAI
Tanya-jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ALUR PROSES PENYIAPAN CALON PENGAWAS
SEKOLAH DAN PENGANGKATAN PENGAWAS SEKOLAH
MULAI
(MODA LURING)
PEMEROLEHAN
PROYEKSI REKRUTMEN LULUS STTPP TANDA-
TIDAK YA
KEBUTUHAN TANGAN DIRJEN
LPPKSPS &
USULAN PESERTA
Lembaga lain
yang DIKLAT DAFTAR
TUNGGU
Bekerjasama ON-IN-ON-IN PENGANGKATAN
dengan
SELEKSI persetujuan (171 JP)
ADMINISTRASI Dirjen TIM PERTIMBANGAN

TIDAK
Selesai LULUS REKOMENDASI
YA
YA

SELEKSI PENGANGKATAN
SUBSTANSI
(LPPKSPS) LULUS
TIDAK
Proposal, Presentasi Selesai SELESAI
Tanya-jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Agenda

3 Arah ke Depan

23
Guru Penggerak adalah pemimpin
pembelajaran yang menerapkan merdeka
belajar dan menggerakkan seluruh
ekosistem pendidikan untuk mewujudkan
pendidikan yang berpusat pada murid.

Guru Penggerak menggerakkan komunitas


belajar bagi guru di sekolah dan di
wilayahnya serta menumbuhkan
kepemimpinan murid untuk mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila.”

Beriman dan bertakwa


terhadap Tuhan YME
dan berakhlak mulia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Sekolah Penggerak sebagai Gambaran Akhir Sekolah
katalis Penggerak Secara Umum

Hasil Belajar :
Sekolah Penggerak adalah Di atas level yang diharapkan
katalis untuk mewujudkan
visi pendidikan Indonesia Lingkungan Belajar:
● Sekolah yang Aman, nyaman, inklusif, dan
berfokus pada
menyenangkan
pengembangan hasil
belajar siswa secara Pembelajaran:
holistik untuk Berpusat pada murid
mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila Refleksi diri dan pengimbasan:
● Diawali dengan SDM ● Perencanaan program dan
yang unggul (kepala anggaran berbasis refleksi diri
sekolah dan guru) ● Refleksi guru dan perbaikan
pembelajaran terjadi
● Sekolah melakukan
pengimbasan
29
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi
sekolah sebelumnya
Program Sekolah Penggerak merupakan

01 Program kolaborasi antara Kemdikbud dengan Pemerintah


Daerah di mana komitmen Pemda menjadi kunci utama

Intervensi dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah,


02 pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan
Pemerintah Daerah

03 Memiliki ruang lingkup yang mencakup seluruh kondisi sekolah,


tidak hanya sekolah unggulan saja, baik negeri dan swasta

04 Pendampingan dilakukan selama 3 tahun ajaran dan sekolah


melanjutkan upaya transformasi secara mandiri

05 Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga


seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak
3
Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di
seluruh tahap untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran

TAHAP 4
Di atas level yang
TAHAP 3 diharapkan

Di level yang diharapkan Aman, nyaman, inklusif,


TAHAP 2 dan menyenangkan
1-2 tingkat dibawah level Perundungan tidak
TAHAP 1 yang diharapkan terjadi Berpusat pada murid
>=3 tingkat di bawah Perundungan masih
Hasil Belajar Sesuai dengan
level yg diharapkan terjadi namun tidak
kebutuhan dan tingkat Perencanaan program
menjadi norma
kemampuan siswa dan anggaran berbasis
Lingkungan Perundungan menjadi Belum memperhatikan refleksi diri
Belajar norma kebutuhan dan tingkat Perencanaan program
kemampuan murid dan anggaran berbasis Refleksi guru dan
Secara rutin mengalami refleksi diri perbaikan pembelajaran
Pembelajaran gangguan terjadi
Guru mulai melakukan
-
Refleksi diri dan refleksi dan perbaikan Guru dan kepala sekolah
- pembelajaran melakukan pengimbasan
pengimbasan
4 Tahapan Proses Transformasi Sekolah Indonesia 3
Program Sekolah Penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan
tidak bisa dipisahkan

Profil Pelajar Pancasila


Pembelajaran
Penguatan Perencanaan Digitalisasi
dengan
SDM sekolah berbasis data sekolah
paradigma baru
Penguatan Kepala Sekolah, Pembelajaran yang Manajemen berbasis Penggunaan berbagai
Pengawas Sekolah, Penilik, berorientasi pada sekolah: perencanaan platform digital bertujuan
dan Guru melalui program penguatan kompetensi dan berdasarkan refleksi diri mengurangi kompleksitas,
pelatihan dan pengembangan karakter sekolah meningkatkan efisiensi,
yang sesuai nilai-nilai
pendampingan intensif Pancasila, melalui kegiatan menambah inspirasi, dan
(coaching one to one) pembelajaran di dalam dan pendekatan yang
dengan pelatih ahli yang luar kelas. disesuaikan
disediakan oleh Kemdikbud.

Pendampingan konsultatif dan asimetris


Program kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah daerah di mana Kemendikbud memberikan pendampingan
implementasi Sekolah Penggerak
3
Siapa saja yang berperan dalam Program Sekolah Penggerak?
Mitra
Platform Teknologi Komite Orang Tua Perguruan tinggi, lembaga sosial,
Pemda sebagai pendukung Pemangku Kepentingan kepala desa, pemimpin, dsb.

Pelatih ahli & Komite


Kepala Sekolah Guru Murid
Pengawas Pembelajaran Guru
● Pelatih ahli ● Berkolaborasi dalam ● Dipilih oleh Kepala ●Akan menggunakan Akan menggunakan
melakukan Community of Practice sekolah untuk platform pembelajaran pembelajaran dengan
pendampingan kepala dengan kepala Sekolah membantu mandiri guru paradigma baru:
sekolah Penggerak lain Pembelajaran Guru ●Menerapkan prinsip ● Pembelajaran
● Pengawas ● Kepala sekolah ● Menjadi fasilitator pengajaran & penilaian intrakurikuler yang
mendapatkan mendapatkan pelatihan pembelajaran Guru yang efektif terdiferensiasi
pelatihan dan manajemen dan ● Proyek kokurikuler lintas
pendampingan instructional leadership mata pelajaran yang
berorientasi pada
pengembangan karakter
dan kompetensi umum
3
Manfaat untuk sekolah

Meningkatkan hasil Meningkatnya Percepatan Kesempatan untuk menjadi


mutu pendidikan dalam Kompetensi kepala Digitalisasi sekolah katalis perubahan bagi
kurun waktu 3 tahun ajaran Sekolah, Guru sekolah lain

Percepatan Mendapatkan Memperoleh tambahan


pencapaian profil pendampingan intensif anggaran untuk pembelian
pelajar Pancasila untuk transformasi sekolah buku bagi pembelajaran dengan
paradigma baru
3
Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di
Indonesia menjadi Sekolah Penggerak
Tahun Ajaran
Tahun Ajaran 20XX-20XX
Tahun Ajaran 20XX-20XX
Tahun Ajaran 2024-2025
2023-2024
Tahun Ajaran
Tahun Ajaran 2022-2023
2021-2022

34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi


111 Kab/Kota 250 Kab/Kota 514 Kab/Kota 514 Kab/Kota 514 Kab/Kota 514 Kab/Kota
2.500 SP 10.000 SP 20.000 SP 40.000 SP Penambahan 100% sekolah
(akumulasi) (akumulasi)i (akumulasi) jumlah SP menjadi Sekolah
Penggerak
3
36

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai