Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi
dilengkapi dengan
prosesbelajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni. (Vitruvius).
Arsitektur Nusantara
Nusantara dibangun sebagai sebuah pengetahuan
pengetahuan yang dilandaskan
dilandaskan dan
dipangkalkan dari filsafat, ilmu dan pengetahuan arsitektur, dan dengan demikian segenap
pengetahuan yang ditumbuhkembangkan dan diwarisi dari antropologi, etnologi dan geografi
budaya diletakkan sebgai pengetahuan sekunder (atau bahkan tersier). (Prijotomo,
Joseph.2004. Arsitektur Keniscayaan .Cetakan Pertama.Surabaya: Wastu
Arsitektur Nusantara Menuju Keniscayaan
Lanas Grafika )
Arsitektur Nusantara
Nusantara berbeda dengan arsitektur
arsitektur Eropa. Arsitektur
Arsitektur Nusantara adalah
arsitektur pernaungan. Arsitektur Eropa merupakan arsitektur perlindungan. Sebagai arsitektur
pernaungan, Arsitektur Nusantara memiliki ciri-khas pada struktur landasan, struktur badan dan
struktur atap.
Josef Prijotomo (2012) menyatakan bahwa Arsitektur Nusantara hendaklah dilihat, dipelajari,
dan dipahami sebagai arsitektur yang berbeda dengan arsitektur di Eropa. Josef Prijo- tomo
menyampaikan perbedaan arsitektur Nusantara dari arsitektur Eropa, khususnya untuk arsitektur
Eropa hingga masa Neo-Klasik.
1. Arsitektur Nusantara dua musim, sedang arsitektur Eropa itu arsitektur 4 musim.
2. Arsitektur Nusantara melibatkan lautan dan daratan sedang arsitektur Eropa hanya melibat-
kan daratan saja.
3. Arsitektur Nusantara tidak mematikan karya anak bangsanya sedang arsitektur Eropa
mematikan arsitektur anak benua.
4. Arsitektur Nusantara menggunakan bahan bangunan yang organik sedang arsitektur Eropa
adalah arsitektur batu/anorganik.
5. Arsitektur Nusantara adalah arsitektur pernaungan dan arsitektur Eropa adalah arsi- tektur
Perlindungan.
6. Arsitektur Nusantara bersolek di (tampang) luar dan arsitektur Eropa bersolek di (tampang)
dalam.
10. Arsitektur Nusantara mengonsepkan kese- mentaraan sedang arsitektur Eropa mengon-
sepkan keabadian.
11. Arsitektur Nusantara adalah arsitektur “kami/kita” sedang arsitektur Eropa adalah arsitektur
“aku”
Mempelajari Arsitektur Nusantara dengan tepat harus ditegaskan lebih dahulu ruang dan
waktu dari kegiat an yang dilakukan. Penjelajahan pengetahuan Arsitektur Nusantara tentu saja
menggunakan data arsitektur tradisional untuk dianalisis dan diinterpretasikan secara arsitek-
tural.
Struktur Bawah
Ditemui pada landasan bangunan tiang-tiang dengan berbagai posisi (ada yang
diletakkan tegak tetapi juga ditemui tiang-tiang kayu yang direbahkan dan dijumpai
pula adanya tiang kayu yang dirikan menyilang). Jenis kayu bervariasi tergantung
ketersediaan jenis kayu yang terdapat disekitarnya.
Sistem struktur bawah arsitektur nusantara dipenuhi dengan struktur pasak dan umpak batu
menggunakan kayu dengan struktur yang kokoh. Berdasarkan temuan pada rumah-rumah
tra- disional nusantara diambil kesimpulan bahwa penggunaan bahan kayu dan
pemahaman akan karakter bahan kayu; tinggi tiang kayu; jarak antar tiang; ukuran
diameter kayu; pemilihan konstruksi sambungan yang fleksibel merupakan keandalan
cemerlang struktur rumah tradisional dalam menanggapi gaya lateral gempa.
Struktur Atas
Akibat sistem rangka batang ini, keberadaan penutup badan bangunan hanyalah
sebagai selungkup bangunan yang berfungsi hanya sebagai tirai atau bagian bangunan
yang non struktural, sehingga sangat layak bila ia bersifat fleksibel bagi penggunaan
fungsi dan pengembangan ruangan yang lain serta memudahkan untuk diperbaiki tanpa
merusak bagian yang lain.
KESIMPULAN