Anda di halaman 1dari 11

Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.

p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
TINJAUAN LITERATUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) FISIKA DI SMA

Eka Desiriah1), Woro Setyarsih1),


1)
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya,
Jawa Timur, Indonesia

Corresponding author : Eka Desiriah


E-mail : eka.17030184059@mhs.unesa.ac.id

Diterima 03 April 2021, Direvisi 21 April 2021, Disetujui 22 April 2021

ABSTRAK
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) merupakan kemampuan peserta didik dalam
menginterpretasikan pengetahuannya dalam menyelesaikan suatu permasalahan melalui proses
analisis, evaluasi hingga menciptakan ide dari permasalahan yang di sajikan. Kajian ini memiliki tujuan
untuk mengidentifikasi pengembangan instrumen penilaian kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS)
Fisika di SMA. Penelitian review ini menggunakan metode bibliometrik dan pendekatan kualitatif dalam
mengkaji jurnal pada tahun 2016-2020. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pengembangan
instrumen HOTS dilakukan berdasarkan pada tuntutan dari abad ke-21 dan hasil survey yang dilakukan
oleh PISA dan TIMMS. Salah satu bentuk penilaian yang dikembangkan adalah soal tes dengan tipe
instrumen pilihan ganda, pilihan ganda beralasan dan uraian. Soal tes yang dikembangkan
memperhatikan ciri-ciri HOTS seperti memperhatikan indikator-indikator HOTS, KKO, permasalahan
fisika dan stimulus, serta taksonomi bloom. Materi yang banyak dikembangkan yaitu suhu dan kalor,
getaran harmonis, fluida statis dan dinamis. Metode yang sering digunakan dalam penelitian
pengembangan ini adalah metode R&D dari Brog and Gall, metode 4D, metode deskriptif kualitatif, dan
metode ADDIE. Instrumen HOTS dilakukan proses uji dan analisis kelayakan diantaranya yaitu uji
kevalidan dari validator, uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, uji daya beda, analisis model
Rasch, analisis dengan formula Alpha Cronbach dan uji pengecoh soal.

Kata kunci: pengembangan instrument penilaian; kemampuan berpikir tingkat tinggi; Fisika; SMA.

ABSTRACT
High Order Thinking Skill (HOTS) is ability of students to interpret their knowledge in solving problems
through process of analysis, evaluation to create ideas from the problems presented. This study aims to
identify the development of HOTS assessment instruments for high school physics. This review research
uses bibliometric method and qualitative approach to reviewing journals in 2016-2020. Based on the
results of the analysis, it shows that the development HOTS instrument based on the demands of the
21st century and the survey results by PISA and TIMMS. The type of assessment instrument that
developed is test item with multiple choice, reasoning multiple choice, and essay. To developed test
questions must regard to HOTS characteristics such as HOTS indicators, KKO, physics problems,
stimulation, and bloom taxonomy. The most materials that developed are temperature and heat,
harmonic vibration, static and dynamic fluids. The methods that often used is R & D method from Brog
and Gall, 4D stage, qualitative descriptive and ADDIE. HOTS instrument will be test process and
feasibility analysis including expert validation, validity,reliability, difficulty level, item discrimination
analysis, Rasch model analysis, Cronbach Alpha formula analysis and item distractor analysis.

Keywords: development assessment instrument; high order thinking skill; physics; senior high school.

PENDAHULUAN (SDM) semakin ketat. Sehingga dibutuhkan


Saat ini dunia sudah berada dalam era peningkatan mutu pendidikan(Akhsan et al.,
revolusi industri 4.0. Dalam era revolusi industri 2019). Menurut UU No. 20 Tahun 2003
4.0 peserta didik diharapkan mampu Pendidikan adalah suatu usaha peserta didik
menguasai keterampilan abad ke-21 yang untuk membangun keadaan belajar dan proses
terdiri atas tiga kemampuan utama yaitu pembelajaran yang aktif sehingga dapat
kemampuan berpikir, kemampuan bertindak, mengembangkan potensi dirinya. Hasil survey
dan kemampuan hidup (Marwan et al., 2020). yang dilakukan PISA pada tahun 2018 sendiri
Semakin berkembangannya era revolusi maka menunjukkan bahwa capaian mutu pendidikan
persaingan kualitas sumber daya manusia Indonesia mengalami penurunan dibandingkan

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 79


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
survey pada tahun 2015 (Sains, 2019). pengetahuan jangka panjang dibutuhkan suatu
Kemampuan peserta didik Indonesia dalam metode yang disebut kemampuan berpikir
sains memiliki skor rata-rata yang masih tingkat tinggi (Supahar&Saputro, 2018).
dibawah negara-negara OECD (Organisation Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
for Economic Cooperation and Development). (HOTS) yaitu suatu keterampilan peserta didik
Sehingga dengan hasil tersebut diperlukan dalam memahami pengetahuan yang tidak
peningkatan capaian mutu pendidikan di hanya mengingat saja tetapi juga mengajarkan
Indonesia (Kementrian Pendidikan Dan dalam menghubungkan informasi-informasi
Kebudayaan, 2019a). yang dimiliki dalam tingat berpikir yang lebih
Berdasarkan nilai rata-rata nasional tinggi hingga mampu menganalisis dan
menunjukkan bahwa nilai rata-rata nasional menciptakan suatu ide (Widyastuti, 2017). Hal
fisika tidak mencapai nilai 50 dari rentang 100. ini mengidentifikasikan bahwa dengan
Hal ini mengidentifikasikan bahwa kemampuan kemampuan berpikir tingkat tinggi diharapkan
kognitif fisika yang dimiliki peserta didik masih mampu dalam memperoleh solusi dari suatu
rendah (Kurniawan et al., 2020). Menurut permasalahan (Ayumniyya & Setyarsih, 2021).
Atasoy (Erfianti et al., 2019), dalam Karthworl dan Anderson menyatakan bahwa
memperlajari ilmu Fisika dibutuhkan dalam Taksonomi Bloom yang telah direvisi
kemampuan memahami konsep dan terdapat tiga level kognitif yang mengukur
memahami cara pengaplikasian dalam HOTS yaitu C4 (kemampuan menganalisis), C5
pemecahan masalah. Untuk mencapai hal (kemampuan mengevaluasi), dan C6
tersebut dibutuhkan perubahan konsep (kemampuan mencipta) (Liana et al., 2018).
pengetahuan awal yang sesuai dengan Sedangkan Schraw menyatakan bahwa
keadaan sesungguhnya. Agar dapat mengubah terdapat empat komponen HOTS seperti pada
konsep pengetahuan awal menjadi Gambar 1. sebagai berikut:

Gambar 1. Komponen HOTS (sumber : Serevina et al., 2018)

Popham menyatakan bahwa teks maupun bentuk lainnya, (2) pemberian


kesuksesan pendidikan berjalan baik apabila permasalahan baru yang belum diberikan di
didukung penilaian yang baik pula dan kelas, (3) pemberian soal dengan tipe
memberikan dampak dalam proses kesukaran yang berbeda dan level kognitif yang
pembelajaran selanjutnya. Ketepatan dalam berbeda-beda. Dalam merumuskan indikator
penentuan metode penilaian akan berdampak soal HOTS biasanya menggunakan kata kerja
pada objektivitas dan validitas hasil penilaian operasional (KKO) berdasarkan taksonomi
sedangkan kesalahan dalam pemilihan metode bloom untuk mengetahui dimensi pengetahuan
penilaian dapat memberikan informasi yang yang diukur oleh soal tersebut (Kementrian
tidak benar terhadap kualitas pendidikan Pendidikan Dan Kebudayaan, 2019b).
(Setiadi, 2016). Menurut Permendikbud No. 69 Barnett dan Francis menyatakan
Tahun 2013 salah satu dari empat kompetensi bahwa pemberian soal-soal HOTS dapat
yang harus dicapai yaitu kompetensi inti membuat peserta didik memahami materi yang
pengetahuan. Allen & Friedman (Setiadi, 2016) disampaikan secara lebih mendalam (Kusuma
menyatakan bahwa kesulitan dari pembelajaran et al., 2017). Dalam konteks asesmen Soal-soal
adalah mengintegrasikan berbagai domain HOTS dapat digunakan untuk mengukur (1)
yaitu kognitif, perilaku dan emosi. keterampilan pemahaman antar konsep, (2)
Penilaian HOTS merupakan penilaian pengintegrasian dan pemrosesan informasi, (3)
yang menyajikan soal tes pada level kognitif pencarian keterkaitan informasi yang diperoleh,
tingkat tinggi kepada peserta didik sehingga (4) proses penggunaan informasi untuk
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis menyelesaikan masalah (problem solving) dan
dan berpikir kreatif (Hidayah et al., 2018). (5) kemampuan dalam menemukan ide baru
Penilaian HOTS memiliki tiga prinsip utama dari informasi tersebut (Kementrian Pendidikan
yaitu (1) pemberian stimulus baik dalam bentuk Dan Kebudayaan, 2019b). Dengan demikian

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 80


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
penggunaan instrumen penilaian HOTS dapat dengan menghasilkan data deskriptif berupa
digunakan sebagai sarana meningkatkan kata-kata tertulis berdasarkan hasil yang
kemampuan peserta didik memahami materi diperoleh.
dan dapat digunakan seorang guru dalam
mengevaluasi pembelajarannya (Kusuma et al., Prosedur Penjaringan Data
2017). Perolehan data primer penelitian ini
Adapun tujuan dari kajian ini untuk dilakukan pada bulan Oktober tahun 2020
mengetahui alasan pengembangan instrument, melalui penjaringan meta data menggunakan
jenis penilaian dan bentuk instrumen yang software aplikasi publish or perish pada
digunakan, indikator pembuatan soal, materi database publikasi Google Scholar untuk
fisika yang diteliti, metode penelitian yang batasan tahun 2016-2020 dengan kata kunci
diterapkam dan bagaimana menentukan hasil “Pengembangan instrumen penilaian HOTS
yang dapat dipertanggungjawabkan dari Fisika di SMA”. Hasil penjaringan pertama
pengembangan instrumen penilaian diperoleh 891 data. Data tersebut diextract ke
kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) Microsoft Excel dan dilakukan pemilahan artikel
Fisika di SMA. Hasil dari kajian ini dapat sesuai dengan topik dan tujuan penelitian. Hasil
memberikan pengetahuan mengenai poin-poin pemilahan data dipilah kembali dengan
penting terkait dengan pengembangan menggunakan kriteria yaitu (1) berupa artikel,
instrumen penilian kemampuan berpikir tingkat (2) bukan proceeding, (3) dipublikasikan pada
tinggi (HOTS) Fisika di SMA. jurnal yang memiliki ISSN, dan (4) tersedia
dalam bentuk PDF. Pada seleksi tahap kedua
METODE PENELITIAN ini diperoleh 23 data. 23 artikel yang didapatkan
Artikel penelitian ini merupakan artikel dimasukkan ke dalam aplikasi mendeley untuk
kajian literatur yang dilakukan pada 23 jurnal dilakukan pengecekan sekaligus dilengkapi
tahun 2016-2020. Metode yang dipakai yaitu atribut datanya seperti nama penulis, nomor,
metode bibliometrik dan pendekatan kualitatif. volume, tahun dan abstrak jurnal untuk
Blibliometrik adalah menganalisis literatur atau kemudian di extract menjadi file bentuk ris.
buku dengan menggunakan pendekatan Langkah-langkah proses penjaringan data
matematis dan statika (Sidiq, 2019). dalam penelitian ini sebagai berikut.
Pendekatan kualitatif yang dimaksud yaitu

Gambar 2. Alur perolehan data dan proses analisis (Serevina et al., 2019)

Pemetaan Data Analisis pengembangan, bentuk penilaian dalam


Metode bibliometrik merupakan metode pengembangan, karakteristik hots, metode
untuk mengaji suatu literatur dengan penelitian, dan bentuk analisis yang dipakai.
menggunakan pendekatan statistika. Untuk
memperoleh data statistika tersebut maka data Analisis Data
dalam bentuk ris tersebut dilakukan analisis Hasil pemetaan Vosviewer membentuk
mennggunakan aplikasi vosviewer dengan jejaring berhubungan antar atribut data dan
keterakitan pada judul dan abstrak artikel. Hasil menjadi beberapa kluster. Kata-kata pada
dari keterkaitan judul dan abstrak dilakukan kluster-kluster tersebut diidentifikasi dan dipilih
penyeleksian kata-kata yang mendukung sesuai dengan tujuan penelitian. Visualisasi
penelitian seperti berkaitan dengan alasan hasil pemetaan VOSviewer ditampilkan dan

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 81


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
direkam sebagai acuan menganalisis dan thinking skill, item discrimination analysis, item
mereview semua artikel. Setelah itu dilakukan distractor, multiple choice test instrument, test
paparan deskriptif mengenai kata-kata tersebut package, taxonomy, valid criterium, validity
secara berurutan sesuai dengan tujuan reliabilitty.
penelitian. 7 21st century learning, Anchor item, content
validation, difficulty level, empirical evidence,
HASIL DAN PEMBAHASAN expert, high level thinking skill, partial credit
Keterkaitan antar artikel dilihat dari model, sets question, thermodynamic material,
judul dan abstraknya dapat memberikan validation.
informasi yang lebih luas. Hal ini dapat dilihat 8 A Thomas, descriptive method, document
dari segi analisisnya yang memiliki cakupan analysis, essay problem, G Thorne, high level
referensi yang luas sehingga pembagian thinking skill, mann whitney, national exam
klusternya bisa menjadi semakin efektif. Pada physics, qualitative approach, simple harmonic
keterkaitan judul dan abstrak VOSviewer motion
menampilkan kata-kata yang muncul 9 pengembangan soal high order thinking skill,
membentuk jaringan yang berkaitan dan uas, indikator hots, daya beda soal baik, level
menjadi beberapa kluster. Setiap artikel yang menganalisis dan mengevaluasi, reliabilitas,
memiliki kesamaan kata dengan artikel lain soal hots, soal menurut taksonomi, un, usbn
akan masuk dalam kluster yang sama seperti 10 uji validitas, metode deskriptif kuantitatif,
yang terlihat pada Gambar 3. penelitian deskriptif, materi kalor, tes berbentuk
essay, tes tertulis, profil hot, validator
11 Adams, alpha chonbrach, application,
assessment guideline, deception question,
discrimination, excellent reliability, expert test,
fluid material, rasch model analysis, tier multiple
choice, weiman, winstep
12 soal hot, ganda dan uraian, instrumen hots,
materi gerak lurus, penelitian deskriptif
Gambar 3. Tampilan VOSviewer pada kuantitatif, model ADDIE terbatas, validitas.
keterkaitan kata 13 d model, daya beda baik, daya beda cukup,
higher order thinking skill, materi usaha dan
Dari hasil analisis teridentifikasi pada energi, reliabilitas sangat tinggi, tingkat
759 item/kata ditemukan kemudian dilakukan kesukaran sedang, tingkat kesukaran sulit
pemilahan kata kunci yang menggambarkan 14 kesukaran item, mardapi, materi optika, rasch
penelitian maka terbagi dalam 18 kluster. model, quest dan parscale, reliabilitas
Berdasarkan pemetaan pada Gambar 3, 15 4d development model, fluid, harmonis vibration,
tersusun kata kunci pada masing-masing instruments validation test
kluster seperti pada Tabel 1. 16 penialaian autentik, mencakup high order
Tabel 1. Kluster dalam Penelitian thinking skill, analisis varian
Pengembangan Instrumen HOTS. 17 aiken formula, analysing reliability, diagnostict
No. Kata-kata pada Kluster test, modification model, oreondo, rasch model,
1 bentuk soal, elastisitas dan hukum hooke, paper software winstep.
test, hots instrument, kko, kontekstual dan 18 ADDIE approach, heat learning,
menggunakan stimulus, penelitian r & d
2 brog, gall development model, high reliability,
legibility, gerak lurus berubah beraturan,
moderate level, multiple choice question,
getaran harmonis, suhu dan kalor, physics
expert, realibility, reason, spss application, test
characteristic, validity
3 daya beda soal, koefisien reliabilitas, stimulus,
adaptasi model Brog & Gall
4 Analisis reliabelitas dan validitas, empat
langkah, cronback alpha, penilaian validator, Gambar 4. Tampilan VOSviewer pada density
research dan development, tiaragajan. visualization
5 4d stage, aiken, borg & gall, expert validation, Berdasarkan keterkaitan tersebut
hots assessment instrument, hots indicator, pisa terdapat 2 density visualization yang paling
survey result, reasoning multiple choice, timms. besar yaitu HOT dan research yang
6 4d development, bloom, difficulty level of packet, menghubungkan keterkaitan kata teserbut
empirical validity, general criterium, higher order dengan kuat seperti yang terlihat pada Gambar

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 82


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
4. Density visualization yang terbesar kedua
yaitu research dan higher order thinking skill.
Apabila kata Research disorot maka,
kata tersebut akan memiliki hubungan erat
dengan beberapa kata yang menjelaskan
bahwa kata research berkaitan dengan
penelitian pada pengembangan instrumen (a)
penilaian HOT dengan dominasi pada tes
pilihan ganda dan uraian yang
mengembangkan soal dengan pedoman
indikator HOTS dan KKO dengan dominasi
metode penelitian r & d, 4D, dan metode
deskriptif seperti yang di lihat pada Gambar 5
(a). Pada Gambar 5 (b) dengan menyorot kata
(b)
HOT, beberapa kata yang berhubung pada kata
research kembali terkait dengan tambahan Gambar 6. Sorotan Pada Kata Kunci. (a)
jangkauan yang lebih luas, dimana kata HOT research, (b) HOTS
berhubung pada USBN, berpikir kritis dan
kemampuan pemecahan masalah fisika. Hasil pemetaan berdasarkan judul dan
abstrak yang ditampilkan VOSviewer pada
Gambar 3 apabila dilakukan indentifikasi
kembali dengan pengecekan kembali pada
artikel maka dapat dideskripsikan berdasarkan
tujuan yang mencangkup latar belakang
penelitian, jenis penilaian dan bentuk instrumen,
indikator pembuatan soal, materi
(a) pengembangan, metode penelitian dan proses
analisis dari pengembangan instrumen HOTS
yang dilakukan sebagai berikut.

Alasan Pengembangan Soal Kemampuan


Berpikir Tingkat Tinggi
Setiap melakukan pengembangan pasti
memiliki alasan yang didasari dengan keadaan
(b) yang ada. Berdasarkan hasil analisis
Gambar 5. Sorotan Pada Kata Kunci. (a) menunjukkan bahwa Pengembangan
research, (b) HOTS instrumen penilaian kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS) yang dilakukan oleh
Pada hasil sorotan kata development Agustihana dan Suparno (2019) menunjukkan
berkaitan erat dengan kata pada kata research, bahwa pengembangan dilakukan berdasarkan
hanya saja pada sorotan development tidak pada tuntutan kemampuan abad 21.
berkaitan dengan 4D development, tetapi Kemendikbud (2019) menyatakan bahwa
berkaitan dengan berpikir kreatif dan berpikir pemberian soal penilaian berbasis kemampuan
kritis yang tidak berkaitan dengan kata research berpikir tingkat tinggi (HOTS) dapat
seperti yang terlihat pada Gambar 6 (a). meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
Sedangkan pada hasil sorotan kata higher kemampuan berpikir kreatif dan meningkatkan
order thinking skill memiliki kaitan erat dengan rasa percaya diri.
kata yang hampir sama juga dengan hot hanya Menurut Kusuma et al. (2017)
saja cangkupannya lebih kecil. Terdapat pengembangan instrumen pengembangan
beberapa kata yang berkaitan erat dengan kata berpikir tingkat tinggi juga didasarkan pada
hot tidak berkaitan dengan kata higher order hasil survey yang dilakukan oleh TIMMS dan
thinking skill tetapi juga ada kata yang tidak PISA. Hal ini sesuai yang disampaikan
berkaitan dengan hot tetapi berkaitan seperti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
yang terlihat pada Gambar 6 (b). (2019), bahwa diperlukan peningkatan capaian
mutu pendidikan Indonesia sehingga dapat
meningkatkan rangking Indonesia pada rerata
negara-negara OECD. Ada beberapa
kemampuan peserta didik Indonesia yang
tergolong rendah dan perlu ditingkatkan yaitu
pengintegrasian informasi yang diperoleh,
tingkat generalisasi berbagai kasus menjadi

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 83


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
satu solusi yang umum, pengaitan Ujian - (Elyana et al., 2016); (Nisa &
permasalahan di kehidupan nyata dengan Nasional Wasis, 2018)
konsep mata pelajaran, dan pencarian suatu UAS - (Nisa & Wasis, 2018)
informasi (Kementrian Pendidikan Dan USBN - (Nisa & Wasis, 2018)
Kebudayaan, 2019b). Penilaian - (Widyastuti, 2017)
Autentik
Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Diagnostic - (Ramadhan et al., 2019)
Tingkat Tinggi test
Penilaian berguna untuk mengukur
kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu Berdasarkan review yang dilakukan
dalam setiap pembelajaran selalu dilakukan tidak semua penelitian mengungkapkan fokus
penilaian. Menurut Permendikbud No. 69 jenis penilaian dan bentuk instrumen yang
Tahun 2013 terdapat 4 kompetensi yang harus digunakan untuk mengembangkan soal HOTS.
dilakukan penilaian yaitu spiritual, sikap, Pada Tabel 2 terdapat beberapa penelitian
pengetahuan dan keterampilan. Dalam yang menggunakan salah satu penilaian.
pengembangan instrumen HOTS capaian yang Bentuk penilaian UN dan USBN merupakan
didapatkan yaitu pada aspek penilaian penilaian yang dilakukan oleh negara dalam
kemampuan pengetahuannya. Berdasarkan rangka mengetahui capaian mutu pendidikan di
hasil analisis data menunjukkan bahwa jenis seluruh Indonesia dan UAS merupakan
penilaian yang dilakukan yang dapat dilakukan penilaian yang dilakukan oleh institusi setiap
yaitu dengan memberikan tes kepada peserta akhir semester, maka baik UAS, UN dan USBN
didik. diharapkan mampu mengukur tingkat
Instrumen merupakan alat ukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (Nisa &
penilaian dalam mengetahui capaian Wasis, 2018). Penilaian autentik adalah
pengetahuan setelah dilakukan pembelajaran penilaian pada jenjang kemampuan peserta
(Purwanto, 2006). Berdasarkan Permendikbud didik disertai dengan proses kegiatan peserta
No. 69 Tahun 2013, ada beberapa jenis didik dalam menyelesaikan permasalahan
penilaian yang dapat dilakukan seperti tersebut sehingga dapat diketahui kemampuan
penilaian diri, penilaian autentik, ulangan, peserta didik sebenarnya (Widyastuti, 2017).
penilaian berbasis portofolio dan lain Ramadhan et al. (2019) menyatakan bahwa tes
sebagainya. diagnostik yang dikembangkan ini dapat
Tabel 2. Jenis Penilaian dan Bentuk Instrumen membantu guru dalam menjelaskan materi.
HOTS Fisika. Bentuk instrumen tes yang digunakan
Jenis Bentuk Peneliti dalam pengembangan instrumen HOTS,
Penilaian Instrum peneliti memilih menggunakan bentuk tes
en sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan tiap
Tes tertulis Multiple (Desilva et al., 2020); (Afriani bentuk tes dalam mengukur kemampuan
Choice et al., 2019); (Marwan et al., berpikir tingkat tinggi. Tes pilihan ganda
2020); (Yuliantaningrum & merupakan salah satu tes yang paling sering
Sunarti, 2020); digunakan (Sari et al., 2018). Tes pilihan ganda
(Supahar&Saputro, 2018) dipilih karena tes ini memiliki beberapa
Reasoni (Agusta et al., 2019); kelebihan seperti dapat mengukur berbagai
ng (Kistiono, 2019); (Erfianti et jenjang pengetahuan, dapat dikoreksi dengan
multiple al., 2019); (Kusuma et al., mudah dan bentuk yang tepat untuk melakukan
choice 2017); (Liana et al., 2018); tes dengan peserta yang banyak. Meskipun
(Akhsan et al., 2019) memiliki berbagai kelebihan, tes pilihan ganda
(Desilva et al., 2020); juga memiliki kekurangan (Pendidikan, 2019).
(Hidayah et al., 2018); Tes pilihan ganda selama ini menjadi
(Marwan et al., 2020); tes yang sering dipakai nyatanya tidak dapat
Essay (Ariansyah et al., 2019); memberikan gambar yang jelas terkait
(Rohmah & Sunarti, 2020); pemahaman dan alur pikir dari peserta didik.
(Yuliantaningrum & Sunarti, Maka dikembangkan tes pilihan ganda
2020); (Daulay & Sabani, beralasan sebagai salah satu solusi untuk
2019); (Najihah et al., 2018) menutupi kelemahan tes pilihan ganda
Package Multiple (Sari et al., 2018) tradisional (Sulaeman et al., 2013). Dengan
test Choice jawaban tingkat dua yang diberikan peserta
(Agustihana & Suparno, didik dapat digunakan guru untuk mengetahui
-
2019) tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
Physics - (Siswoyo & Sunaryo, 2017) mengetahui alur pemikiran dari peserta didik
problem test (Liana et al., 2018).

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 84


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
Selain tes pilihan ganda, juga terdapat didik tidak hanya pemahaman konsep tetapi
tes uraian yang paling sering ditemui saat dapat menilai kemampuan pemecahan
dilakukan penilaian dalam kelas. Soal uraian masalah dan berpikir kritis (Siswoyo & Sunaryo,
memiliki tuntutan kepada peserta didik yang 2017).
mengerjakan untuk menguraikan dan Indikator soal HOTS yang dapat
mengorganisasikan pengetahuan yang mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
dimilikinya sehingga peserta didik dapat secara yaitu soal yang menggunakan kemampuan
bebas dalam menyelesaikan permasalahan hingga tahap menganalisis, mengevaluasi dan
pada soal (Pendidikan, 2019). Hal ini membuat mencipta (Desilva et al., 2020). Penggunaan
guru dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat KKO dalam pembuatan indikator soal HOTS
kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. sendiri sangat menentukan untuk mengetahui
tingkat level kognitif yang diukur dalam soal
Kriteria Soal Kemampuan Berpikir Tingkat tersebut (Liana et al., 2018). Karena tidak
Tinggi semua penggunaan KKO pada level C1 hingga
Soal HOTS adalah soal yang tidak C3 bukan termasuk dalam HOTS, karena
hanya mengukur kemampuan mengingat saja apabila KKO yang dipakai termasuk C2 tetapi
dari peserta didik tetapi hingga kemampuan pada soal yang disajikan membutuhkan level
menganalisis dan mencipta. Soal-soal HOTS kognitif menganalisis terlebih dahulu maka soal
juga ditujukan agar peserta didik tersebut tetap termasuk dalam soal HOTS
mentransferkan antar konsep, (Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan,
mengintegrasikan informasi, mengaitkan antar 2019b).
satu permasalahan dengan lainnya, Maka dari susunan pada Tabel 3 dan
menyelesaikan permasalahan tersebut dan dibandingkan dalam model penyusunan soal
memahami infomasi dengan berpikir kritis HOTS Fisika, dapat dikatakan bahwa dalam
(Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, melakukan pengembangan soal kemampuan
2019b). berpikir tingkat tinggi ada hal-hal yang harus
Tabel 3. Kriteria HOTS. diperhatikan yaitu (1) prinsip-prinsip penilaian
Kriteria Soal Penulis yaitu menggunakan stimulus, mengunakan
HOTS permasalahan baru dan membedakan tingkat
Indikator (Desilva et al., 2020); (Erfianti et al., kesulitan soal, (2) butir-butir keterampilan yang
HOTS 2019); (Kusuma et al., 2017); diukur seperti keterampilan yang tidak hanya
(Agustihana & Suparno, 2019); mengingat, keterampilan menghubungkan
(Najihah et al., 2018); (Nisa & antar konsep, keterampilan mengolah informasi,
Wasis, 2018) keterampilan mencari perbedaan antar
KKO (Desilva et al., 2020); (Liana et al., informasi dan menggunakan informasi, (3)
2018) berdasarkan dimensi taksonomi bloom dimana
Stimulus (Desilva et al., 2020); (Marwan et soal hots memakai kategori C4 sampai C6, dan
al., 2020); (Liana et al., 2018) (4) pemilihan kata kerja operasional pada
Taksonomi (Afriani et al., 2019); (Agusta et al., pembuatan indikator soal (Kementrian
Bloom 2019); (Hidayah et al., 2018); Pendidikan Dan Kebudayaan, 2019b).
(Elyana et al., 2016); (Rohmah &
Sunarti, 2020); (Liana et al., 2018); Materi yang telah digunakan dalam
(Daulay & Sabani, 2019); Pengembangan Instrumen HOTS
(Supahar&Saputro, 2018); (Akhsan Soal tes HOTS dikembangkan tidak
et al., 2019) hanya untuk mengukur tingkat kemampuannya
Permasalahan (Desilva et al., 2020) saja, tetapi juga mampu untuk memberikan
Kontekstual perjelasan mengenai kemampuan
Permasalahan (Ariansyah et al., 2019) pengetahuan peserta didik terhadap materi
Fisika yang telah diberikan. Oleh karena itu,
penentuan materi dalam pengembangan soal
Taksonomi bloom menjadi salah satu HOTS sangat penting karena dengan
tolak ukur untuk mengembangkan soal HOTS. terpokoknya materi yang digunakan akan
Karena dalam taksonomi bloom yang menjadi lebih mudahnya dalam melakukan
disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl analisis hasil dari uji coba soal tes yang telah
telah membagi kemampuan menjadi dua dibuat. Berikut materi yang telah dipakai dalam
tingkat yaitu LOTS dan HOTS (Akhsan et al., pengembangan instrumen HOTS.
2019). Pada taksonomi bloom kemampuan
berpikir tingkat tinggi terdapat pada level
menganalisis, mengevaluasi dan memadukan
pengetahuan sehingga kemampuan peserta

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 85


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
Tabel 4. Materi Pengembangan HOTS. field testing, operational product revision,
Materi Penulis operational field testing, the final product
Elastisitas dan (Desilva et al., 2020) revision, dissemination and implementation”
Hukum Hooke (Brog & Gall, 1983).
Gerak Lurus (Afriani et al., 2019); (Sari et Tabel 5 merangkum metode
Berubah Beraturan al., 2018) pengembangan instrumen yang digunakan
Suhu dan Kalor (Agusta et al., 2019); (Rohmah peneliti.
& Sunarti, 2020); (Najihah et Tabel 1. Contoh Format Tabel.
al., 2018) Metode Peneliti
Getaran Harmonis (Hidayah et al., 2018); R & D dari Brog and Gall (Desilva et al., 2020)
(Ariansyah et al., 2019); 8 tahapan
(Akhsan et al., 2019) R & D dari Brog and Gall (Afriani et al., 2019)
Dinamika Partikel (Kistiono, 2019) 7 tahapan (Kusuma et al., 2017)
Fluida Statis (Kusuma et al., 2017); (Liana R & D dari Brog and Gall (Agusta et al., 2019)
et al., 2018); (Akhsan et al., 6 tahapan (Marwan et al., 2020)
2019) (Hidayah et al., 2018)
Gerak Lurus (Sari et al., 2018) 4D Stage (Erfianti et al., 2019);
Beraturan (Kistiono, 2019); (Sari et
Fluida Dinamis (Siswoyo & Sunaryo, 2017); al., 2018); (Daulay &
(Liana et al., 2018); (Akhsan et Sabani, 2019); (Akhsan
al., 2019) et al., 2019)
Termodinamika (Agustihana & Suparno, 2019) Descriptive qualitative (Ariansyah et al., 2019);
Gerak Lurus (Yuliantaningrum & Sunarti, approach (Rohmah & Sunarti,
2020) 2020)
Usaha dan Energi (Daulay & Sabani, 2019) Descriptive document (Elyana et al., 2016)
Optika (Supahar&Saputro, 2018) analysis
Gerak Lurus (Ramadhan et al., 2019) ADDIE (Yuliantaningrum &
Berubah Tidak Sunarti, 2020); (Najihah
Beraturan et al., 2018)
Pengembangan tes (Liana et al., 2018)
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat Adams dan Weiman
bahwa pengembangan instrumen HOTS lebih Pengembangan tes (Supahar&Saputro,
sering dilakukan pada materi suhu dan kalor, Mardapi 2018)
getaran harmonis, fluida statis dan fluida Pengembangan (Ramadhan et al., 2019)
dinamis. Penentuan materi dalam melakukan instumen dengan
pengembangan sangat penting dilakukan modifikasi Model
karena dengan pemilihan materi tersebut dapat Oreondo
digunakan untuk mengukur kemampuan HOT Pengembangan Awal (Agustihana & Suparno,
yang lebih terstruktur. Selain itu juga dapat 2019)
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik
dalam suatu pokok materi yang diujikan Berdasarkan Tabel 5 tersebut dapat
tersebut. Hal ini sesuai yang dinyatakan oleh dilihat bahwa penggunaan metode yang paling
Trilling dan Fadel (Liana et al., 2018) bahwa sering yaitu metode R & D dari Brog dan Gall.
dibutuhkan pengintegrasian content knowledge Namun setiap pengembangan terdapat
dalam setiap subjek dan tingkatan pendidikan. penyederhaan tahapan sesuai dengan
kebutuhan pada penelitian yang dilakukan.
Metode dalam Pengembangan Instrumen Metode pengembangan yang kedua yang
HOTS terbanyak yaitu Metode 4D Stage. Metode 4D
Langkah-langkah proses ini merupakan metode penyederhaan dari
pengembangan instrumen penilaian dilakukan metode R & D yang dilakukan oleh Tiaragajan
secara terstruktur disebut sebagai metode menjadi 4 langkah saja (Sari et al., 2018).
penelitian. Berdasarkan Tabel 3 terdapat lima
pengembangan yang menggunakan metode Proses Uji dan Analisis Kelayakan
penelitain research and development yang Instrumen HOTS
dikembangkan oleh Brog and Gall. Metode Kelayakan instrumen penilaian dapat
pengembangan dari Brog and Gall memiliki 10 ditinjau dari beberapa sisi seperti tingkat
tahapan penelitian yaitu: validitas instrumen, keajegan/reliabilitas
“Research and Information Collecting, instrumen, tingkat kesukaran, daya beda,
Planning, develop preliminary of product, maupun kemampuan pengecoh jawaban soal.
preliminary field testing, product revision, main Masing-masing kelayakan itu diperoleh

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 86


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
melaului proses uji coba instrumen dan hasil uji dalam pengembangan instrumen penilaian
coba instrumen dapat dianalisis secara statistis. kemampuan berpikir tingkat tinggi juga
Gambar 5 menunjukkan proses penentuan bermacam-macam sesuai dengan tujuan nya
kelayakan yang digunakan peneliti dalam seperti menggunakan metode research and
mengembangkan instrumen HOTS Fisika di development dari Brog and Gall, metode 4D
SMA. stage, metode deskriptif kualitatif, deskriptif
analisis dokumen, metode ADDIE, metode
pengembangan tes Adams dan Weiman,
metode pengembangan tes dari Mardapi,
metode pengembangan instumen dengan
modifikasi Model Oreondo dan metode
pengembangan awal. Keenam, terdapat
beberapa metode analisis yang dapat
digunakan dalam menyajikan hasil penelitian
yang telah dilakukan yaitu dengan melakukan
Gambar 6. Proses Uji dan Analisis Kelayakan uji kevalidan dari validator, uji karakteristik, uji
Instrumen validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, uji
daya beda, analisis model Rasch, analisis
Berdasarkan Gambar 6 tersebut dengan formula Alpha Crobanch, uji pengecoh
diketahui bahwa dalam melakukan proses uji soal, uji keterbacaan, analisis general kriteria,
dan analisis kelayakan suatu instrumen analisis partial credit model, analisis
terdapat beberapa macam jenis. Pada kemampuan, analisis indikator A. Thomas dan
pengembangan instrumen HOTS proses uji dan G. Throne, analisis Mann-Whitney, analisis
analisis kelayakan yang paling sering dilakukan varian, dan analisis uji teori klasik.
yaitu melakukan uji validasi dengan ahli,
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya UCAPAN TERIMAKASIH
beda dan analisis model Rasch. Ucapa terima kasih kami sampaikan
kepada seluruh pihak yang telah memberikan
SIMPULAN DAN SARAN kontribusi dalam penyempurnaan artikel ini.
Berdasarkan hasil review yang telah
dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan DAFTAR RUJUKAN
terkait hal yang melatarbelakangi penelitian, Afriani, E., Tiur Maria, H. S., & Oktavianty, E.
bentuk instrumen yang digunakan, kriteria (2019). Pengembangan Tes Higher Order
dalam pengembangan soal, materi, metode Thinking Skills (Hots) Materi Gerak Lurus
pengembangan, dan metode analisis yang Berubah Beraturan Untuk Sma. Jurnal
digunakan dalam pengembangan instrumen Pendidikan Dan Pembelajaran
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pertama, Khatulistiwa, 8(3), 1–12.
hal yang melatarbelakangi beberapa Agusta, S., Sitompul, S. S., & Arsyid, S. B.
pengembangan instrumen kemampuan berpikir (2019). Pengembangan Tes Higher Order
tingkat tinggi berkaitan dengan tuntutan abad Thinking Skill ( Hots ) Pada Materi Suhu
21 dan hasil survey PISA dan TIMMS tentang Dan Kalor Untuk Sma Artikel Penelitian
capaian mutu pendidikan. Kedua terdapat Oleh : Pengembangan Tes Higher Order
beberapa bentuk instrumen penilaian Thinking Skill ( Hots ) Pada Materi Suhu
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat Dan Kalor Untuk Sma. Jurnal Pendidikan
digunakan yaitu multiple choice, reasoning Dan Pembelajaran, 08(10).
multiple choice, dan essay. Ketiga, dalam https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/
melakukan pengembangan soal kemampuan article/view/36254
berpikir tingkat tinggi ada beberapa kriteria Agustihana, S., & Suparno, S. (2019).
yang dapat diperhatikan yaitu memperhatikan Development of HOTS Oriented Cognitive
indikator soal HOTS, menggunakan stimulus, Problems in Thermodynamics for Senior
menyajikan permasalahan dalam soal, High Schools. Jurnal Penelitian Fisika Dan
memperhatikan taksonomi bloom dan Aplikasinya (JPFA).
menggunakan KKO yang sesuai. Keempat, https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa/
materi yang digunakan dalam lima tahun article/view/3075
terakhir yaitu Elastisitas dan Hukum Hooke, Akhsan, H., Wiyono, K., Novianti, R., Melvany,
GLBB, Suhu dan Kalor, Getaran Harmonis, N. E., & Ariska, M. (2019).
Dinamika Partikel, Fluida Statis, GLB, Fluida Pengembangan Instrumen Tes
Dinamis, Termodinamika, Gerak Lurus, Usaha Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
dan Energi, Optika dan Gerak Lurus Berubah Materi Fluida dan Getaran Harmonis.
Tidak Beraturan. Kelima, metode penelitian Jurnal Inovasi Pendidikan, 09(02), 33–40.

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 87


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
http://sij- Kistiono, K. (2019). Pengembangan Tes
inovpend.ejournal.unsri.ac.id/index.php/si Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika
j-inovpend/article/view/49 SMA. In Jurnal Inovasi dan Pembelajaran
Ariansyah, Sitompul, S. S., & Arsyid, S. B. Fisika. core.ac.uk.
(2019). Analisis kemampuan https://core.ac.uk/download/pdf/2678230
menyelesaikan soal HOTS fisika materi 73.pdf
getaran harmonis di SMA Kristen Kurniawan, E. S., Mundilarto, M., & Istiyono, E.
Immanuel Pontianak. Jurnal Pendidikan (2020). Synectic HOTS oriented:
Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 08(06). Development of teaching materials for
Ayumniyya, L., & Setyarsih, W. (2021). Profil high school physics learning. Universal
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Journal of Educational Research, 8(11),
Siswa SMA Dalam Pemecahan Masalah 5547–5554.
Pada Materi Hukum Newton. IPF : Inovasi https://doi.org/10.13189/ujer.2020.08115
Pendidika Fisika, 10(1), 50–58. 8
Daulay, J., & Sabani. (2019). Pengembangan Kusuma, M. D., Rosidin, U., Abdurrahman, A.,
Instrumen Bebasis Higher Order Thinking & Suyatna, A. (2017). The Development of
Skills (Hots) Pada Materi Usaha Dan Higher Order Thinking Skill (Hots)
Energi Kelas X Sma Negeri 1 Binjai Instrument Assessment In Physics Study.
Kabupaten Langkat T.P 2018/ 2019. IOSR Journal of Research & Method in
digilib.unimed.ac.id. Education (IOSRJRME), 07(01), 26–32.
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/39549 https://doi.org/10.9790/7388-0701052632
Desilva, D., Sakti, I., & Medriati, R. (2020). Liana, N., Suana, W., Sesunan, F., &
Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Abdurrahman. (2018). Pengembangan
Belajar Fisika Berorientasi Hots (Higher soal tes berpikir tingkat tinggi materi fluida
Order Thinking Skills) Pada Materi untuk SMA. Journal of Komodo Science
Elastisitas Dan Hukum Hooke. Jurnal Education, 01(01), 66–78.
Kumparan Fisika, 03(01), 41–50. http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/
https://core.ac.uk/download/pdf/3271054 12227
20.pdf Marwan, M., Khaeruddin, K., & Amin, B. D.
Elyana, Yennita, & Fakhruddin, F. (2016). (2020). Pengembangan Instrumen
Analysis Higher Order Thinking Skills Asesmen Higher Order Thinking Skills
( Hots ) Student Man 2 Model Pekanbaru (HOTS) Pada Bidang Studi Fisika.
in Problem Solving of Physic National Prosiding Seminar Nasional Fisika PPs
Exam. 1–9. UNM, 02, 116–119.
Erfianti, L., Istiyono, E., & Kuswanto, H. (2019). https://ojs.unm.ac.id/semnasfisika/article/
Developing Lup Instrument Test to view/14365
Measure Higher Order Thinking Skills Najihah, A. R., Serevina, V., & Delina, M. (2018).
(HOTS) Bloomian for Senior High School The Development of High Order Thinking
Students. International Journal of Skills (HOTS) Assessment Instrument for
Educational Research Review, 320–329. Temperature and Heat Learning. Jurnal
https://doi.org/10.24331/ijere.573863 Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Hidayah, N., Silitonga, H. T. M., & Mahmuda, D. Fisika, 4(1), 19–26.
(2018). Pengembangan Tes Higher Order https://doi.org/10.21009/1.04103
Thinking Skill (Hots) Pada Materi Getaran Nisa, S. K., & Wasis. (2018). Analisis dan
Harmonis Untuk SMA. Jurnal Pendidikan Pengembangan Soal High Order Thinking
Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 07(07). Skills (HOTS) Mata Pelajaran Fisika
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/ Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
article/view/26464 Inovasi Pendidikan Fisika.
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/inde
(2019a). Hasil PISA Indonesia 2018 : x.php/inovasi-pendidikan-
Akses Makin Meluas, Saatnya Tingkatkan fisika/article/view/24140
Kualitas. Pendidikan, P. P. (2019). Panduan Penilaian
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2 Tertulis.
019/12/hasil-pisa-indonesia-2018-akses- Purwanto, N. (2006). Prinsipprinsip dan Teknik
makin-meluas-saatnya-tingkatkan- Evaluasi Pengajaran. Remaja
kualitas Rosdakarya.
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. Ramadhan, S., Mardapi, D., Prasetyo, Z. K.,
(2019b). Modul Penyusunan Soal Ramadhan, S., Mardapi, D., Prasetyo, Z.
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi K., & Utomo, H. B. (2019). The
(Higher Order Thinking Skills) Fisika. Development of an Instrument to Measure

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 88


Volume 7, Nomor 1, Mei 2021.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
the Higher Order Thinking Skill in Physics. Evaluasi Pendidikan, 08(02), 109–116.
European Journal of Educational http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jep/a
Research, 08(03), 743–751. rticle/view/7114
https://eric.ed.gov/?id=EJ1222277 Yuliantaningrum, L., & Sunarti, T. (2020).
Rohmah, U. A., & Sunarti, T. (2020). Profil Pengembangan Instrumen Soal Hots
Higher Order Thinking Skills (HOTS) Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir
Peserta Didik SMA Pada Materi Kalor. Kritis, Berpikir Kreatif, Dan Pemecahan
09(03), 466–472. Masalah Materi Gerak Lurus Pada
Sains, K. (2019). Menilik Kualitas Pendidikan Peserta Didik SMA. Inovasi Pendidikan
Indonesia Menurut PISA 3 Periode Fisika (IPF), 09(02), 76–82.
Terakhir. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/inde
https://kumparan.com/kumparansains/me x.php/inovasi-pendidikan-
nilik-kualitas-pendidikan-indonesia- fisika/article/view/33368
menurut-pisa-3-periode-terakhir-
1sO0SlXNroC
Sari, D. R. U., Wahyuni, S., & Bachtiar, R. W.
(2018). Pengembangan Instrumen Tes
Multiple Choice High Order Thinking
Padapembelajaran Fisika Berbasis E-
Learning Di Sma. In Jurnal Pembelajaran
Fisika. jurnal.unej.ac.id.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/arti
cle/download/7231/5231
Serevina, V., Sari, Y. P., & Maynastiti, D. (2019).
Developing high order thinking skills
(HOTS) assessment instrument for fluid
static at senior high school. Journal of
Physics: Conference Series, 1185(1).
https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1185/1/012034
Setiadi, H. (2016). Pelaksanaan penilaian pada
Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Dan
Evaluasi Pendidikan, 20(2), 166–178.
https://doi.org/10.21831/pep.v20i2.7173
Sidiq, M. (2019). Panduan Analisis Bibliometrik
Sederhana. June.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.15688.37
125
Siswoyo, S., & Sunaryo, S. (2017). High Order
Thinking Skills: Analisis Soal dan
Implementasinya dalam Pembelajaran
Fisika di Sekolah Menengah Atas. Jurnal
Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Fisika, 03(01).
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpppf/
article/view/2498
Sulaeman, N. F., Komariyah, L., & Yani, S. F.
(2013). Analysis of High School Students ’
Misconception in. 210–216.
Supahar&Saputro, B. (2018). Pengembangan
Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Untuk Mengukur
Pencapaian Hasil Belajar Fisika Peserta
Didik SMA Kelas XI Materi Optika. E-
Journal Pendidikan Fisika, 7, 1–6.
Widyastuti, E. (2017). Effect Of Authentical
Assessment And High Order Thinking Skill
(Hots) Against Troubleshooting Physical
Problems (An Experiment in The Students
of SMA Negeri 2 Depok City). Jurnal

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 89

Anda mungkin juga menyukai