Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah

Volume 9 Nomor 2, Agustus 2021

IMPLEMENTASI SOAL BERBASIS HOTS DI SMAN 1 INDRALAYA KELAS X2

Chinanti Safa Camila1, Eliza2, Fitri Nuraisyah3, Hujatul Islamia4, Intan Ayuni5, Silvia Eka Sari6, Ratu
Ilma Indra Putri7, Yudi Pratama8
*Koresponden penulis (Alamat email) : xxxxx@xxx.com

Abstrak

Kajian ini memuat hasil uji coba soal hots di SMA N 1 Indralaya khususnya Siswa Kelas
XI/2. Tingkatan materi dan soal-soal disesuaikan dengan kemampuan berpikir para
peserta didik dalam mengimplementasikan soal berbasis Hots. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendapatkan hasil dalam mengimplementasikan soal berbasis Hots. Metode
penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan model one shot case study design.
Dalam mengimplementasikan soal berbasis Hots yang berbasis kontruksi pengetahuan,
siswa dapat berpikir secara kritis dan analitis terhadap soal berbasis Hots.

Kata kunci: Soal HOTS, Implementasi

Abstract

This study contains the results of trying out exam questions at SMA N 1 Indralaya,
especially Class XI/2 students. The level of material and questions is adjusted to the
students' thinking abilities in implementing Hots-based questions. The purpose of this
research is to get results in implementing Hots-based questions. This research method
uses an experimental method with a one shot case study design model. In implementing
Hots-based questions that are based on knowledge construction, students can think
critically and analytically about Hots-based questions..

Keywords: Hots, Implementation

1
 Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
PENDAHULUAN
Pendidikan pada masa revolusi 4.0
menjadi sesuatu yang dirasakan perlu
untuk dimiliki atau setiap individu.
Dikatakan demikian karena pendidikan
tentunya mempunyai peranan yang sangat
penting dalam mengembangkan ilmu
pengetahun dan teknologi. Sehingga dari
perkembangan tersebutlah yang menuntut
untuk dapat menghasilkan sumber daya
manusia yang unggul dan berkualitas
yang dapat dilakukan melalui
pembentukan kemampuan dalam Higher
Orders Thingking Skills atau yang juga
kita kenal dengan isitilah HOTS (Kiswara
et al., 2019).
Merujuk dari pemjelasan
sebelumnya, Higher Orders Thingking
Skills atau HOTS sebagai sebuah program
yang berasal dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan atau
Kemendikbud, tepatnya pada tahun 2018
telah merujuk pada Penguatan Pendidikan
Karakter atau yang dikenal juga dengan
PPK dan pembelajaran yang mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
atau pembelajaran HOTS ini sendiri.
Melalui pembelajaran berbasis HOTS ini
akan melatih peserta didik untuk dapat
menyelesaikan suatu permasalahan
dengan solusi dan juga kesimpulan.
Adapun kegiatan peserta didik sendiri
dalam pembelajaran yang berbasis HOTS
ini yaitu aktif dalam kegiatan berpikir,
kemudian membuat suatu permasalahan,
lalu mengkaji permasalahan yang telah
dibuat tersebut secara kompleks dan
berpikir untuk dapat mengembangkan ide
dari permasalahan tersebut, lalu menelaah
data dari berbagai sumber yang berkaitan
dengan permasalahan yang telah dibuat,
lalu menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan kreatif dan kritis dan terakhir
yaitu membuat keputusan atau
memberikan solusi dari permasalahan
yang telah dibuat dan dalam hal ini guru
tentu saja memiliki peran yang penting
untuk dapat melatih peserta didik agar
dapat berpikir tingkat tinggi.
Pembelajaran berbasis HOTS yang
mengarah pada ketrampilan berpikir
2 ©2021https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2021
siswa perlu untuk dioptimalkan terutama
dalam pembelajaran pada masa sekarang
yaitu pada pembelajaran abad 21
(Dwijayanti, 2021; Hendriawan &
Usmaedi, 2019).
Adapun mengenai konsep dari
HOTS itu sendiri berasal dari teori
Taksonomi Bloom yang telah ada sejak
tahun 1956 lalu kemudian dilakukan
revisi oleh Anderson dan Karthwohl pada
2001. Taknsonomi sendiri ialah
pengelompokan benda yang disesuaikan
dengan ciri dari benda tersebut. Dalam
dunia pendidikan, Taksonomi
dimanfaatkan agar dapat
mengelompokkan tujuan yang sifatnya
intruksional dalam hal ini berbeda -beda
seperti tujuan pembelajaran kemudian
tujuan penampilan bahkan ada yang
menggunakan istilah sasaran belajar yang
diklasifikasikan menjadi beberapa macam
yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotorik. Dalam dunia
pendidikan sudah tidak asing lagi untuk
mendengar ketiga ranah yang telah
disebutkan sebelumnya yaitu ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotorik (Gunawan & Paluti, 2016).
Revisi yang telah dilakukan oleh
Krathwohl bersama dengan beberapa ahli
dalam bidang psikologis aliran
kognitivisme terhadap Takosonomi
Bloom dilaksanakan agar tingkatannya
sesuai dengan perkembangan zaman. Lalu
pada tahun 2001 keluarlah revisi dari
Taksonomi Bloom tersebut dengan istilah
Revisi Taksonomi Bloom yang dalam hal
ini hanya mencakup bagian ranah kognitif
saja dan menggunakan kata kerja
(Effendi, 2017).
Adapun penelitian terdahulu yang
sesuai dengan penelitian ini yaitu pada
penelitian yang dilakukan oleh Pangesti
Dewi, Rina Elvina dan Elvinawati yang
dalam penelitiannya penulis tersebut
berfokus pada pengembangan soal
berbasis HOTS yang digunakan untuk
dapat menguji kemmapuan berpikir siswa
di MA Negeri 2 Kota Bengkulu,
kemudian penelitian dari Maria Nikkita
Mega Melati ,Yohanes Rasul Subakti ,
dan Hendra Kurniawan yang pada
 Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
penelitiannya sama dengan penelitian
sebelumnya yaitu pengembangan soal
HOTS pada materi Sejarah yaitu Kerajaan
Maritim Indonesia pada masa Islam yang
ditujukan kepada siswa kelas XI IPS dan
juga penelitian sebelumnya dari Nur
Rohmah Hufnita Sari yang dalam
penelitiannya sedikit berbeda dari
sebelmnya yaitu mengenai bagaimana
pengaruh soal Higher Order Thingking
Skills terhdapa kemampuan literasi
sejarah pada siswa kelas XI IPS SMA
Negeri 1 Krian yang juga berofkus pada
mata pelajaran Sejarah (Dewi et al., 2021;
Melati et al., 2022; Sari, 2022).
Merujuk dari penelitian terdahulu
yang telah dijelaskan sebelumnya pada
penelitian ini akan membahas mengenai
hasil dari percobaan soal berbasis HOTS
yang telah dilakukan oleh peneliti pada
mata pelajaran Sejarah di Sekolah
Menengah Atas dan juga akan
menganalisis bagaimana kemampuan dari
peserta didik tersebut dalam penyelesaian
terhadap soal HOTS yang telah diberikan.
Merujuk pada latar belakang diatas
pada penelitian ini akan menguji soal
berbasis HOTS kepada peserta didik
dalam jenjang Sekolah Menengah Atas
serta untuk dapat mengetahui sejauh
mana kemampuan dan ketrampilan
peserta didik tersebut dalam
menyelesaikan soal berbasis HOTS yang
akan disajikan oleh peneliti.
METODE
Pada bagian ini penulis menjelaskan
metode yang digunakan dalam menjawab
tujuan, prosedur penelitian yang
dilakukan, serta analisis data. Prosedur
eksperimen yang ditulis penulis harus
disajikan dengan jelas.
Penulis menuliskan rujukan yang
benar (jika prosedur eksperimen merujuk
ke paper sebelumnya). Deskripsi metode
dan analisisnya harus dituliskan dengan
jelas, baik secara narasi ataupun jika
digambarkan dalam alur penelitian.
Penulisan persamaan atau rumus
perhitungan harus menggunakan fasilitas
“Equation” dengan memberikan
3 ©2021https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2021
keterangan rumus sesuai dengan jelas.
Penggunaan satuan diharapkan mengikuti
standar penulisan ilmiah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN
1 INDRALAYA tepatnya pada kelas X2
dengan jumlah siswa yaitu 35 siswa.
Pengambilan data dilakukan dengan
membagikan soal berbasis HOTS mata
pelajaran Sejarah dengan jumlah soal
yaitu sejmumlah 20 soal dengan jenis
pilihan ganda. Dari soal berbasis HOTS
yang diberikan tersebut menggunakan
level kognitif C4 dan level kognitif C5.
Dari data yang telah diperoleh maka
dapat diamati pada Gambar. 1 yang
memuat presentase kemampuan siswa
SMAN 1 INDRALAYA dari kelas X2
dalam menyelesaikan soal mata pelajaran
Seajrah berbasis HOTS yang disajikan
berdasarkan level kognitifnya.
Gambar.1 Presentasi Kemampuan
Siswa SMAN 1 INDRALAYA kelas
X2 dalam Menyelesaikan Soal
Sejarah Berbasis HOTS
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
diagram presentasi kemampuan siswa
SMA 1 Indralaya kelas X2 dalam
menyelesaikan soal sejarah berbasis
HOTS bahwa pada taksonomi bloom di
level kognitif C4 dan C5 mengalami
perbedaan presentasi. Hal ini dapat dilihat
 Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
Volume 9 Nomor 2, Agustus 2021

dari masih banyak nya siswa yang journal.unipma.ac.id/index.php/PE

mendapatkan nilai di bawah rata-rata Hendriawan, D., & Usmaedi, U. (2019).
karena disebabkan beberapa hal seperti Penerapan Pembelajaran Higher
kurang memahami soal maupun materi Order Thinking Skills (Hots) Di
yang disajikan dan beberapa siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
mendapat skor tinggi hal ini dapat Dasar Setia Budhi, 2(2), 72–86.
disebabkan karena kemampuan https://stkipsetiabudhi.e-journal.id/j
memahami soal siswa yang baik dan pd
mudah memahami maksud soal yang Kiswara, A. B., Murwaningsih, T., &
disajikan. Sustantiningrum, S. (2019).
ANALISIS PENERAPAN
KESIMPULAN PEMBELAJARAN BERBASIS
HOTS PADA PROGRAM
Implementasi soal berbasis hots ini KEAHLIAN OTOMATISASI
di uji coba kan pada tanggal 19 Oktober TATA KELOLA PERKANTORAN
2022 bertempat di SMA Negeri 1 SMK NEGERI DI KOTA
Indralaya. Yang terdiri dari 20 soal SURAKARTA. ANALISIS
pilihan ganda. Kajian ini memuat hasil uji PENERAPAN PEMBELAJARAN
coba soal hots di SMA N 1 Indralaya BERBASIS HOTS PADA
khususnya Siswa Kelas XI/2. (HASIL PROGRAM KEAHLIAN
penelitia diagram tadi) OTOMATISASI TATA KELOLA
PERKANTORAN SMK NEGERI DI
DAFTAR PUSTAKA KOTA SURAKARTA Andreas Bagas
Dewi, P., Elvia, R., & Elvinawati, E. Kiswara1, Tri Murwaningsih2,
(2021). Pengembangan Butir Soal Susantiningrum3 123Pendidikan
Hots Untuk Menguji Kemampuan Administrasi Perkantoran Fakultas
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Di Keguruan Dan Il, 3(3), 46–52.
Ma Negeri 2 Kota Bengkulu. Jurnal Melati, M. N. M., Subakti, Y. R., &
Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 5(2), Kurniawan, H. (2022).
141–148. PENGEMBANGAN SOAL HOTS
Dwijayanti, N. (2021). Pembelajaran SEJARAH MATERI KERAJAAN-
Berbasis HOTS sebagai Bekal KERAJAAN MARITIM
Generasi Abad 21 di Masa Pandemi. INDONESIA MASA ISLAM
Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah UNTUK SISWA KELAS XI IPS.
Kependidikan, 9(1). HISTORIA VITAE, 02(01), 53–66.
https://doi.org/10.20961/jkc.v9i1.53 Sari, N. R. H. (2022). PENGARUH
837 SOAL HIGHER ORDER
Effendi, R. (2017). Konsep Revisi THINKING SKILLS TERHADAP
Taksonomi Bloom Dan KEMAMPUAN LITERASI
Implementasinya Pada Pelajaran SEJARAH SISWA KELAS XI IPS
Matematika Smp. JIPMat, 2(1), 72– SMA NEGERI 1 KRIAN PADA
78. MATA PELAJARAN SEJARAH
https://doi.org/10.26877/jipmat.v2i1 Agus Suprijono. Journal Pendidikan
.1483 Sejarah, 12(4), 1–15.
Gunawan, I., & Paluti, A. R. (2016).
TAKSONOMI BLOOM – REVISI
RANAH KOGNITIF:KERANGKA
LANDASAN UNTUK
PEMBELAJARAN,
PENGAJARAN, DAN
PENILAIAN. E-Journal.Unipma,
2(2), 98–117. http://e-

4 ©2021https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS