Biofisika
Biofisika
Struktur protein
1. Struktur Primer
Pada tahun 1953, Frederick Sanger menentukan urutan asam amino insulin,
suatu hormon protein. Hal ini merupakan peristiwa penting karena pertama kali
memperlihatkan dengan tegas bahwa protein mempunyai urutan asam amino
yang tertentu yang tepat. Urutan asam amino inilah yang kemudian dikenal
sebagai struktur primer. Selain itu juga diperlihatkan bahwa insulin terdiri dari
hanya asam amino L yang saling berhubungan melalui ikatan peptida antara
gugus amino- α dan gugus karboksil- α prestasi ini merangsang peneliti lain
untuk mempelajari urutan asam amino berbagai protein. Saat ini telah diketahui
urutan asam amino yang lengkap lebih dari 10.000 protein. Fakta yang menyolok
menyatakan bahwa tiap protein mempunyai urutan asam amino yang khas
dengan urutan yang sangat tepat.
2. Struktur sekunder
Dapatkah suatu rantai polipeptida berlipat membentuk struktur reguler
yang berulang? Untuk menjawab pertanyaan ini, Pauling dan Corey mempelajari
berbagai kemungkinan konformasi polipeptida dengan membuat model-model
molekul. Mereka sangat mentaati hasil pengamatan sudut ikatan dan jarak pada
asam amino dan peptida kecil. Pada tahun 1951, mereka mengemukakan dua
struktur polipeptida yang disebut heliks α dan lembar berlipat β . Struktur ini
berhubungan dengan pengaturan kedudukan ruang residu asam amino dalam
urutan linier. Heliks α merupakan struktur berbentuk batang. Rantai polipeptida
utama yang bergelung membentuk bagian dalam batang dan rantai samping
mengarah ke luar dari heliks.
3. Struktur Tersier
Struktur tersier menggambarkan pengaturan ruang residu asam amino yang
berjauhan dalam urutan linier dan pola ikatan-ikatan disulfida. Perbedaan antara
struktur sekunder dan tersier tidaklah terlalu jelas (lihat Gambar 2.15). Kolagen
memperlihatkan tipe khusus suatu heliks dan merupakan protein yang paling
banyak ditemukan pada mamalia. Kolagen merupakan komponen serat utama
dalam kulit, tulang, tendon, tulang rawan dan gigi. Protein ekstrasel ini
mengandung tiga rantai polipeptida berbentuk heliks, yang masing-masing
sepanjang hampir 1000 residu. Urutan asam amino dalam kolagen sangat
beraturan: tiap residu ketiga hampir selalu glisin. Dibanding dengan protein lain
kandungan prolin dalam kolagen juga tinggi. Selanjutnya, kolagen mengandung
4-hidroksiprolin yang jarang ditemukan dalam protein lain.