Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERALATAN BEDAH & ANESTESI DASAR


AUTOCLAVE

OLEH :
Nama : Fajar Rahman
NIM : T202001044
Kelas :Z
Dosen Pembimbing : Desak Ketut Sutiari, S.Si, M.Si

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya. Sehingga,
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa juga saya mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 30 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................... 2
1.3 BATASAN MASALAH ............................................................................................................................ 2
1.4 TUJUAN ............................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 3
2.1 DEFINISI ............................................................................................................................................... 3
2.2 FUNGSI DAN BAGIAN-BAGIAN ALAT ................................................................................................... 4
2.3 KOMPONEN – KOMPONEN ................................................................................................................. 5
2.3.1 BEJANA TEKAN ...................................................................................................................... 5
2.3.2 RUANG AIR ............................................................................................................................ 5
2.3.3 RUANG UAP........................................................................................................................... 5
2.3.4 ELEMEN PEMANAS (HEATER)................................................................................................ 5
2.3.5 KATUP UAP ............................................................................................................................ 6
2.3.5 KATUP PENGAMAN ............................................................................................................... 6
2.3.6 THERMOMETER..................................................................................................................... 6
2.3.7 PENGUKUR TEKANAN ........................................................................................................... 6
2.4 PRINSIP KERJA ..................................................................................................................................... 6
2.5 BLOK DIAGRAM ................................................................................................................................... 7
2.6 PROSEDUR PENGGUNAAN .................................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................................... 9
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 9
3.2 SARAN ................................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Autoklaf adalah peralatan sterilisasi panas basah (menggunakan uap) yang biasa
digunakan untuk sterilisasi material-material yang diperlukan dalam proses
produksi.Peralatan tersebut perlu disterilisasi agar kelak saat kontak dengan produk tidak
menyebabkan kontaminasi. Sebelum digunakan otoklaf terlebih dahulu divalidasi
untuk membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan baik dan mampu menghasilkan
material yang steril.
Uap panas yang dihasilkan oleh autoklaf bersumber dari uap panas yang
dihasilkan oleh api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500˚C. Sterilisasi
efektif bila dilakukan pada lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya
25-50ml disterilisasikan di autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan
1.5kg/cm2. Agar autoklaf dapat difungsikan maka pemeliharaan dan perawatannya
harus selalu diperhatikan.
Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang
diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik.
Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang
dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu
100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C,
endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat
dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.
Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf
mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas
pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu
pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu
10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan

1
diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mencapai suhu sterilisasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan autoclave?

2. Apa fungsi dan bagian - bagian autoclave?

3. Apa saja komponen – komponen autoclave?

4. Bagaimana prinsip kerja autoclave?

5. Bagaimana skema blog diagram autoclave?

6. Bagaimana cara mengoperasikan autoclave?

1.3 BATASAN MASALAH


1. Definisi Autoclave

2. Fungsi dan Bagian-Bagian Autoclave

3. Komponen – Komponen Autoclave

4. Prinsip Kerja Autoclave

5. Skema Blog Diagram Autoclave

6. Prosedur Pengoperasian Autoclave

1.4 TUJUAN
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Peralatan Bedah & Anestesi Dasar

Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu
autoclave, fungsi dan bagian bagian autoclave, komponen autoclave, prinsip kerja autoclave,
blok diagram autoclave serta cara menggunakan autoclave.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Autoclave atau Autoklaf merupakan suatu proses mebunuh semua bentuk
kehidupan mikroorganisme dengan menggunakan uap air disertai tekanan yang
dilakukan dalam alat yang disebut autoklaf.

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Autoklaf juga
disebut dengan sterilisasi basah. Peralatan yang diguanakan perlu disterilisasi agar pada
saat kontak dengan produk, tidak menyebabkan kontaminasi. Sebelum digunakan
autoklaf terlebih dahulu divalidasi untuk membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan
baik dan mampu menghasilkan material yang steril. Tekanan yang digunakan adalah 15 Psi
atau sekitar 2 atm dangan suhu 121 °C (250 F) dalam waktu 15 menit.Jadi tekanan yang
bekerja pada permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi.

Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh


mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi
inilah yang akan membunuh mikroorganisme. Autoklaf ditujukan untuk membunuh
endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap
pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Jika objek yang disterilisasi tebal atau cukup
banyak, transfer panas pada bagian autoklaf akan melambat sehingga terjadi
perpanjangan waktu total.

Keuntungan :

 Dapat digunakan untuk alat dari logam , kain, gelas dan karet.
 Alat-alat yang tergolong kritis dapat dibungkus.
 Mikroorganisme dapat dibasmi 100% steril.
 Kerusakan alat sedikit.

3
Kerugian :

 Kadang pada pembungkus tersisa uap air.


 Tidak dapat digunakan untuk mensterilkan bahan minyak atau bubuk.
 Harga mahal.

2.2 FUNGSI DAN BAGIAN-BAGIAN ALAT

Keterangan : Berikut ini adalah fungsi dari alat autoklaf :


1. Tombol pengatur waktu mundur  Autoklaf digunakan untuk melakukan
(timer) sterilisasi pada wadah dan benda-
2. Katup pengeluaran uap
benda laboratorium yang digunakan
3. Pengukur tekanan
4. Kelep pengaman untuk penelitian
5. Tombol on-of  Autoklaf digunakan untuk
6. Thermometer
mematikan bahan-bahan berbahaya
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O) pada limbah medis sebelum dibuang
9. Sekrup pengaman  Autoklaf juga dapat digunakan untuk
10. Batas penambahan air
mensterilkan peralatan medis yang
digunakan di bidang kedokteran.

4
2.3 KOMPONEN – KOMPONEN
Pada autoklaf terdapat beberapa fungsi komponen yang sering dioperasikan.
Komponen-komponen yang terlibat pada alat sterilisasi autoklaf. di bawah ini penjelasan
berikut adalah beberapa fungsi komponen di atas:

2.3.1 BEJANA TEKAN

Tekanan dalam bejana melibatkan beberapa perhitungan yang digunakan untuk


menghitung ketebalan dinding yang dibutuhkan. Namun, desain sistem penahanan tekanan
yang kompleks melibatkan lebih dari penerapan perhitungan tersebut. Untuk hampir semua
bejana tekan, standar ASME menetapkan persyaratan untuk desain dan pengujian. Sebelum
dioperasikan, bejana tekan akan diuji pada tekanan yang dinilai di bawah pengawasan standar
ASME. Hal ini untuk memeriksa kebocoran serta bukti kelemahan atau kekurangan dalam
pengelasan tersebut.

2.3.2 RUANG AIR

Ruangan ini merupakan tempat air yang akan diuapkan / direbus sehingga
mendidih dan menjadi uap. Pada ruangan air ini juga terdapat heater yang harus
terendam air sehingga tidak terjadi ledakan atau proses superheated.

2.3.3 RUANG UAP

Ruangan ini berada diatas ruang air, berguna untuk menampung uap air yang
terbentuk akibat proses pemanasan. Ruangan ini pula yang menjadi tempat
penyimpanan peralatan yang akan disterilkan.

2.3.4 ELEMEN PEMANAS (HEATER)

Elemen pemanas merupakan lempengan yang dapat memberikan panas


sehingga dapat mendidihkan air sampai menjadi uap dengan merubah energi listrik
menjadi kalor.

5
2.3.5 KATUP UAP

Katup ini digunakan untuk mengeluarkan uap atau udara yang terjebak di
dalam autoklaf sehingga saat dioperasikan hanya terdapat uap air di dalamnya
sehingga dapat digunakan sebagai pendinginan autoklaf dengan cara mengeluaran
tekanan uap yang berada pada ruang uap

2.3.5 KATUP PENGAMAN

Katup pengaman (safety relief valve) merupakan katup yang berfungsi sebagai
pengaman autoklaf apabila terjadi sesuatu hal yang tidak sesuai atau melebihi batas
tekanan yang telah ditentukan dengan membuang uap air berlebih.

2.3.6 THERMOMETER

Termometer digunakan sebagai sensor untuk mengukur temperatur autoklaf


sehingga besarnya temperatur dapat dibaca.

2.3.7 PENGUKUR TEKANAN

Termometer digunakan sebagai sensor untuk mengukur temperatur autoklaf


sehingga besarnya temperatur dapat dibaca.

2.4 PRINSIP KERJA


Prinsip kerja autoclave sebetulnya sangatlah sederhana, yakni mengubah energi
listrik menjadi energi panas. Energi panas disalurkan ke air, air menjadi mendidih dan
menghasilkan uap air, uap air berkumpul dan meningkatkan tekanan. Udara terdorong
keluar dan suhu terus meningkat dan dikontrol sesuai kebutuhan. Panas dari uap air yang
mendidih dan tekanan tinggi akan dikontrol pada rentan waktu tertentu sehingga bisa
membunuh mikroba pada suhu 100 hingga 134°C

6
2.5 BLOK DIAGRAM

CARA KERJA BLOK DIAGRAM AUTOCLAVE

Power switch di tekan maka valve water fill terbuka pengisian air kedalam
chamber sampai indicator level air menunjukkan air sudah penuh, setelah itu set time
dan set suhu yang kita inginkan, jika suhu dan waktu sudah di set maka tekan tombol
start untuk mulai pensterilan. Setelah tombol start di tekan maka main board menerima
sinyal untuk mengaktifkan elemen sehingga suhu di dalam chamber naik, jika suhu sudah
mencapai suhu yang diinginkan, setelah itu suhu akan di pertahankan selama setting time
diawal operasional, jika waktu yang di inginkan sudah habis maka alat yang di sterilkan
didalam dianggap sudah steril. Lalu habisnya waktu set main board akan menonaktifkan
elemen sehingga suhu di dalam turun, untuk mempercepat pembuangan tekanan agar
tidak berbahaya main board mengaktifkan solenoid valve vent. Untuk membuang air didalam
chamber kita membuka stopper reservoir drain dan chamber drain.

7
2.6 PROSEDUR PENGGUNAAN
Sebelum kita mensterilkan suatu alat/bahan menggunakan autoclave sebaiknnya
prosedure yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Persiapkan alat – alat / bahan yang hendak disterilikan.


2. Periksa air di dalam chamber, kemudian cek batas air jika kondisinya dibawah batas
heater maka perlu ditambahkan air sampai diatas heater tetapi tidak melebihi
batas pembatas (penyaring) antara ruang sterilisasi dengan ruang heater.
3. Kemudian pasang kembali pembatas (saringan) pada autoclave.
4. Susun bahan /alat-alat yang akan disterilkan didalam heater (sebelumnya
dibungkus dulu dengan kain).
5. Tutup kembali dan kencangkan pengunci pada autoclave.
6. Tekan saklar power pada posisi ON.
7. Pilih suhu untuk sterilisasi degan memutar selektor pemilih suhu.
8. Atur timer untuk sterilisasi.
9. Setelah suhu yang diatur tercapai timer akan ON. Pada saat timer ON, heater akan
mengkondisikan suhu didalam chamber Setelah suhu mencapai ±120ºC dan stabil
pada suhu pengaturan.
10. Setelah waktu pada timer diatur ±40 menit, setelah watu habis maka kontaktor
timer akan terputus dengan PWM.
11. Heater akan berhenti bekerja, indikator heater akan mati kemudian buka kontrol
valve guna membuang uap yang ada didalam chamber.
12. Proses seterilisasi selesai.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Autoklaf/Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121 C, 15
lbs) selama kurang lebih 15 menit yang berfungsi untuk mensterilkan bahan dengan
media uap air dan bertekanan. Dengan adanya makalah ini, semoga kita dapat
mengetahui pengertian dari autoklaf, fungsi dan bagian-bagian autoklaf, komponen
autoklaf, prosedur kerja dari autoklaf, prinsip kerja serta cara mengoperasikan autoklaf.

3.2 SARAN
Dalam menggunakan autoklaf sebaiknya berhati-hati dan mengikuti prosedur
kerja yang telah ditentukan. Agar tidak terjadi trouble dalam penggunaan sebaiknya kita
lebih dahulu mengetahui trouble and troubleshooting dalam menggunakan autoklaf
sehingga kita lebih waspada dan mudah menangani apabila terjadi resiko kecelakaan.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://djokosoeprijanto.blogspot.com/2013/04/autoclave.html
http://eprints.undip.ac.id/58511/3/BAB_II_PROPOSAL.pdf
https://pdfcoffee.com/blok-diagram-autoclavedocx-pdf-free.html
https://andarupm.co.id/autoclave/
https://genecraftlabs.com/id/fungsi-autoklaf/
https://id.scribd.com/doc/259996853/Autoclave

10

Anda mungkin juga menyukai