KELOMPOK 10

CHOOSING YOUR BATTLES

Disusun Oleh:
Zulfikar Alfatih (20808144007)
Faisal Afi Alaudin (20808144020)
Nimas Fayakun Alfirdausi (20808144031)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
 Chapter 14

Ringkasan Kasus
Sebagian besar dari bab ini membahas tentang metode untuk mencapai hubungan yang
harmonis dan cara memecahan konflik, hal ini penting untuk diingat karena ada situasi di mana
konflik yang terlalu sedikit dapat menjadi masalah.
Para ahli menyarankan bahwa konflik yang efektif itumemiliki tiga karakteristik utama:
mereka harus (1) membicarakan konflik yang dapat terselesaikan, (2) menjadikan konflik tersebut
menarik untuk dibahas, dan (3) melibatkan ketidakpastian dalam konflik tersebut.
Jika dikelola dengan baik dan benar, beberapa tingkat perselisihan terbuka dapat menjadi
cara yang penting bagi perusahaan untuk mengelola konflik yang membara dan berpotensi untuk
merusak organisasi.

Menjawab Pertanyaan
1. Bagaimana Anda akan memastikan bahwa diskusi tentang isu-isu telah cukup dalam
sebuah Kelompok Kerja? Bagaimana manajer dapat membawa konflik yang tak
terucapkan ke tempat terbuka tanpa membuat masalah tersebut semakin buruk?
Jawab: Kita harus menciptakan lingkungan yang ramah, sehingga setiap orang harus
merasa bebas untuk mengungkapkan masalah, jika orang memiliki rasa takut
mengungkapkan masalah dikarenakan akan ada argumen yang akan digunakan untuk
melawan mereka kemudian mereka enggan untuk berbicara untuk menghindari situasi ini,
kita harus membuat mereka terhibur dan meyakinkan mereka bahwa mereka aman secara
psikologis untuk mengungkapkan masalah masalah mereka.
Jika lingkungan yang ramah dibuat secara otomatis karyawan akan dapat
mengungkapkan isu-isu mereka dengan bebas sehingga kita bisa berdiskusi cukup tentang
isu-isu itu. Namun mungkin situasi mereka masih konflik tak terucap beberapa konflik
dapat membawa kepemberitahuan dengan pengamatan dekat atau melibatkan dengan
kelompok.

2. Bagaimana negosiator dapat memanfaatkan strategi manajemen konflik untuk

menarik keuntungan sehingga perbedaan kepentingan tidak menyebabkan konflik
disfungsional melainkan untuk solusi integratif positif?
Jawab: Agar tidak menyebabkan disfungsional konflik, kita menggunakan kolaborasi
sesuai dengan Tahap 3 di Conflik handling Intention, dimana pihak pihak yang berkonflik
ingin sepenuhnya memuaskan kepentingan kedua belah pihak, maksud para pihak adalah
menyelesaikan masalah dengan memperjelas perbedaan ketimbang mengakomodasi
berbagai sudut pandang. Negosiator juga dapat menggunakan pendekatan integrative agar
menghasilkan win win solution karena setiap pihak tidak akan dapat mendapatkan
keuntungan 100% melainkan berbagai pihak mendapatkan keuntungan yang sama rata.
3. Dapatkah Anda memikirkan situasi dalam hidup Anda sendiri ketika anda diam
malah memperburuk konflik diantara berbagai pihak? Apa yang mungkin
dilakukan secara berbeda untuk memastikan bahwa komunikasi terbuka bukan
hanya difasilitasi oleh kolaborasi?
Jawab: Iya karena apabila kita memposisikan sebagai manajer sangat diperlukannya
klarifikasi dan justifikasi karena apabila kita hanya diam dan mengacuhkan konflik yang
terjadi, konflik akan menjadi semakin berkembang dan akan menimbulkan ambiguitas
yang tinggi. Banyak pihak yang dapat menginterpretasikan konflik tersebut dalam berbagai
persepsi. karena Itu klarifikasi dan justifikasi sangat diperlukan untuk meluruskan
permasalahan dan agar mencegah persepsi-persepsi yang menyimpang tentang konflik
tersebut.
Namun disisi lain seorang manajer memiliki alasan tersendiri untuk diam, biasanya
mereka lebih memilih diam demi ketenangan didalam organisasinya karena mereka
khawatir akan masalah-masalah tersebut makin bertambah parah.
Selain dengan kolaborasi, terdapat 4 gaya komunikasi terbuka yang berbeda dalam
menyelesaikan suatu konflik. Keempat gaya tersebut dilkukan sesuai dengan situasi atau
kondisi yang ada dan keempat gaya tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing
masing. Yaitu Competing, Avoidence, Accomodation, Compromise