TUGAS AKHIR
GITA KRISDAYANES
162408004
TUGAS AKHIR
GITA KRISDAYANES
162408004
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
GITA KRISDAYANES
162408004
ii
Universitas Sumatera Utara
PENGGUNAAN THERMOCOUPLE TYPE K PADA OVEN PEMANGGANG
KUE SEBAGAI SENSOR TEMPERATUR BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 328
ABSTRAK
iii
Universitas Sumatera Utara
USE OF THERMOCOUPLE TYPE K IN CAKE OILENING OVEN AS A
TEMPERATURE SENSOR BASED ON ATMEGA 328
ABSTRACT
iv
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA
dengan limpah berkat-Nya penulis masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Dari melaksanakan penulisan laporan ini, penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari banyak pihak, baik berupa material,dan informasi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua penulis yaitu Bapak P.Sinukaban
dan Ibu R.Ginting yang senantiasa memberi dukungan baik semangat, materi dan
doa. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1.Bapak Drs. Kerista Sebayang, Ms selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas
Sumatera Utara.
2.Bapak Drs.Takdir Tamba M.Eng.Sc selaku Ketua Program D-III Fisika Fakultas
MIPA Universitas Sumatera Utara.
3.Bapak Kurnia Brahmana M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4.Seluruh staf Pengajar/Pegawai Program Studi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
5.Abang saya Ivo Oskiano Sinukaban S.SiT dan Kakak saya Monika Saimara
Sinukaban SPd yang telah memberi dukungan dan motivasi kepada saya dari awal
semester sampai akhir semester.
6. Teman-teman ku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang selalu mensupport
yang telah memberi bantuan dan semangat dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi rekan-rekan Mahasiswa/i dan pembaca sekalian demi menambah pengetahuan.
Gita Krisdayanes
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTARGAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
vi
Universitas Sumatera Utara
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI .......................................... 26
3.1 Diagram Blok Sistem ...................................................................................... 26
3.2 Flow Chart Sistem .......................................................................................... 26
3.3 Gambar Rangkaian ........................................................................................ 27
3.4 Perancangan PCB........................................................................................... 28
3.5 Penyolderan Komponen ................................................................................. 29
BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN....................................................... 35
4.1 Kalibrasi Sensor Termokopel ........................................................................... 35
4.2 Pengukuran dan Hasil Pengukuran Thermocouple ....................................... 36
4.3 Pengukuran Temperatur Oven dengan menggunakan MAX6675 ............... 37
4.4 Pengujian Rangkaian Push Button ................................................................... 47
4.5 Pengujian dan Pengukuran Berdasarkan Menu Makanan ........................... 47
4.6 Pengujian Alat Keseluruhan ............................................................................ .47
4.7 Tampak Fisik Keseluruhan Sistem .................................................................. 48
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 50
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... .50
5.2 Saran..................................................................................................................... 50
LAMPIRAN
Lampiran A Program
Lampiran B Gambar Rangkaian
Lampiran C (Datasheet)
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
ix
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1.5 Manfaat
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Memudahkan memanggang kue dengan mudah tanpa harus membuang
tenaga dan mempersingkat waktu.
2. Mengetahui dan memahami mikrokontroler Atmega328 guna perwujudan
peralatan yang dapat membantu dan memudahkan manusia
3. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang elektronika
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan
masalah,batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori yang menjadi referensi utama dalam penulisan
tugas akhir. Teori yang dibahas berhubungan dengan sistem yang akan
dibuat dan juga yang akan digunakan untuk kepentingan analisis dan
perancangan.
3. BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang perancangan alat, pembuatan rangkaian alat,
blok diagram,diagram alir, pengujian alat dan cara kerja rangkaian yang
dapat menghasilkan Alat Penggunaan Thermocouple Type K pada Oven
Pemanggang Kue Sebagai Sensor Temperatur Berbasis Mikrokontroller
4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja
alat, penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk
mengaktifkan rangkaian, penjelasan mengenai program yang diisikan ke
mikrokontroler.
5. BAB IV PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari pengujian dan saran masukan
untuk mengembangkan dan melengkapi sistem yang sudah dibangun untuk
masa yang mendatang.
2.1 THERMOCOUPLE
Termokopel (thermocouple) merupakan salah satu jenis sensor suhu yang
paling populer dan sering digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun peralatan
listrik dan Elektronika yang berkaitan dengan Suhu (Temperature). Beberapa
kelebihan Termokopel yang membuatnya menjadi populer adalah responnya yang
cepat terhadap perubahaan suhu dan juga rentang suhu operasionalnya yang luas
yaitu berkisar diantara -200˚C hingga 2000˚C. Selain respon yang cepat dan rentang
suhu yang luas, Termokopel juga tahan terhadap goncangan/getaran dan mudah
digunakan.
Thermocouple merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi
tegangan, dimana sensor ini dibuat dari sambungan dua bahan metallic yang
berlainan jenis. Sambungan ini dikomposisikan dengan campuran kimia tertentu,
sehingga dihasilkan beda potensial antar sambungan yang akan berubah terhadap
suhu yang dideteksi. Thermocouple suatu rangkaian yang tersusun dari dua buah
logam yang masing-masing mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang
dihubungkan satu dengan yang lain pada ujung-ujungnya. Jika pada kedua titik
2) Termokopel Tipe J
Bahan Logam Konduktor Positif : Iron (Besi)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : 0˚C – 750˚C
3) Termokopel Tipe K
Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nickel-Aluminium
Rentang Suhu : -200˚C – 1250˚C
4) Termokopel Tipe N
Bahan Logam Konduktor Positif : Nicrosil
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nisil
Rentang Suhu : 0˚C – 1250˚C
5) Termokopel Tipe T
Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : -200˚C – 350˚C
Tipe K ditentukan pada saat metalurgi kurang maju daripada saat ini, dan
akibatnya karakteristik bervariasi antara sampel. Salah satu logam penyusunnya,
nikel, adalah magnet; karakteristik termokopel yang dibuat dengan bahan magnetik
adalah bahwa mereka mengalami perubahan langkah dalam output ketika bahan
magnetik mencapai Titik Cure-nya (sekitar 354 ° C untuk termokopel tipe K).
2.2 MAX6675
Max6675 dibentuk dari kompenasi cold-junction yang output nya digitalisasi
dari sinyal termokopel tipe-K. Data output memiliki resolusi 12-bit dan mendukung
komunikasi SPI mikrokontroler secara umum. Data dapat dibaca dengan
mengkonversi hasil pembacaan 12-bit data. Dari termokopel adalah untuk
mengetahui perbedaan temperature di bagian ujung dari dua bagian metal yang
berbeda dan disatukan. Termokopel tipe hot junction dapat mengukur mulai dari 0oC
sampai +1023,75oC. MAX6675 memiliki bagian ujung cold end yang hanya dapat
mengukur -20oC sampai +85oC. Pada saat bagian cold end MAX6675 mengalami
fluktuasi suhu maka MAX6675 akan tetap dapat mengukur secara akurat perbedaan
temperature pada bagian yang lain.
2.2.1 Fitur MAX6675
1. Konversi digital langsung dari output termokopel tipe-K
2. Kompensasi cold-junction
3. Komunikasi kompatibel dengan protocol SPI
4. Open thermocouple detection
2.4 MIKROKONTROLLER
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu serpih (chip)
yang biasanya digunakan untuk sebuah embedded system (sistem yang dibentuk
guna menjelaskan satu atau lebih dari suatu fungsi tertentu secara real time).
Mikrokontroler biasanya berukuran kecil karena didesain hanya untuk satu funngsi
tertentu pada suatu sistem. Pemanfaatan mikrokontroler umumnya digunakan di
bidang kendali dan insrtumentasi elektronik. Mikrokontroler lebih dari sekedar
sebuah mikroprosesor karena sebuah terdapat atau berisikan ROM (Read-Omly
Memory), RAM (Read-Write Memory), beberapa Port masukan maupun keluaran
dan beberapa peripherial seperti pencacah/pewaktu, ADC (Analog to Digital
Converter), DAC (Digital to Analog Converter)dan serial komunikasi. Konsumsi
daya kecil2.Rangkaian sederhana dan kompak3.Murah, karena komponen
sedikit4.I/O sederhana, mis keypad, LCD5.Lebih tahan terhadap kondisi ekstrim, mis
suhu, tekanan, kelembaban udara.
2.4.1 ATMEGA328
10
Adapun Fitur AVR dari ATMega 328 yaitu sebagai berikut dibawah ini:
1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu
siklus clock.
2. 32 x 8-bit register serba guna.
3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi
permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu
daya dimatikan.
6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse
Width Modulation) output.
11
12
13
14
15
16
LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang menampilkan data dengan 2 baris
tampilan pada display. Kenutungan dari LCD ini adalah:
1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk
membuat program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya menggunakan 8 bit data dan
3 bit control.
3. Ukuran modul yang proporsional.
4. Data yang digunakan relative sangat kecil.
Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses
internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi
membaca data. ROM pembangki sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan
hruf 5x7 dot matrik. Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter (membaca
program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data. Perintah utama LCD
adalah Dsiplay Clear, Cursor Home, Dsiplay ON/OFF, Display Character Blink,
Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.1 menunjukkan operasi dasar LCD.
17
18
19
20
MAX 6675
Oven
Minimun
Sistem
THERMOCOUPLE ATMEGA HEATER
TYPE K 328
LCD
21
22
Termokopel Aktif
Menampilkan temperatur
waktu dan menu makanan
Heater Aktif
Oven
aktif
Temperatur
melebihi
yang di
inginkan
Oven mati
End
23
3.3.2 MAX6675
Max6675 dibentuk dari kompenasi cold-junction yang output nya
digitalisasi dari sinyal termokopel tipe-K. Data output memiliki resolusi 12-bit dan
mendukung komunikasi SPI mikrokontroler secara umum. Data dapat dibaca dengan
mengkonversi hasil pembacaan 12-bit data. Dari termokopel adalah untuk
mengetahui perbedaan temperature di bagian ujung dari dua bagian metal yang
berbeda dan disatukan
24
25
26
27
28
Untuk mengetahui kinerja dari sistem pemanggang kue (oven) apakah sesuai
dengan harapan, maka perlu dilakukan pengujian terhadap alat tersebut. Pengujian
yang dilakukan meliputi pengujian rangkaian yang menjalankan sistem tersebut,
antara lain yaitu pengujian rangkaian mikrokontroler ATMega328, pengujian
rangkaian sensor suhu, rangkaian Max6675 dan pengujian alat secara terintegrasi
(keseluruhan sistem). Setelah semua rangkaian bekerja dengan secara normal, maka
dilakukan pengujian secara keseluruhan agar didapatkan data dari keseluruhan alat.
29
30
Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.3 pengukuran sensor temperatur dengan
set temperatur pada bimetal oven, didapatkan % error sebanyak 55,75% pada
tabel 4.2 dan didapatkan % error sebanyak 48,625% pada tabel 4.3. Rata-rata
% error pada pengujian ini sebanyak 52,18%.
31
32
Berdasarkan tabel 4.4, tabel 4.5 dan tabel 4.6 pengukuran sensor
temperatur dengan set temperatur pada bimetal oven, didapatkan % error sebanyak -
18,34% pada tabel 4.4, didapatkan % error sebanyak -10,5% pada tabel 4.5 dan
didapatkan % error sebanyak -11,5% pada tabel 4.6. Rata-rata % error pada
pengujian ini sebanyak -20,2%.
33
34
35
36
37
38
39
40
Berdasarkan tabel 4.13, tabel 4.14 dan tabel 4.15 pengukuran temperatur pada
pengujian seluruh sistem dengan menu makanan roti panggang, didapatkan % error
sebanyak 1,00 % pada tabel 4.13, didapatkan % error sebanyak -2,00 % pada tabel
4.14 dan didapatkan % error sebanyak 2,00% pada tabel 4.15.
41
42
43
44
45
void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(thermo_vcc_pin, OUTPUT);
46
void loop() {
Serial.print("Temp: ");
Serial.println(thermocouple.readCelsius());
delay(1000);
}
47
48
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian serta pengukuran dari pengaturan temperatur dan
pewaktu oven menggunakan mikrokontroler ATmega 328 dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil kalibrasi sensor Termokopel di dapatkan bahwa nilai dari sensor temperatur
sama dengan nilai temperatur yang ditunjukkan termometer. Rata – rata % error
perbandingan termokopel dengan termometer adalah sebesar -0,5%
2. Letak sensor Termokopel efisien berada di bagian belakang dengan panjang probe
10 cm. Dengan rata – rata % error adalah sebesar -2,276%.
3. Rata – rata % error pengukuran temperatur oven dengan menggunakan relay
adalah sebesar -1,158%.
4. Pengaturan temperatur dan waktu dilakukan dengan cara membedakan
berdasarkan menu makanan yang akan di oven.
Rata – rata % error menu makanan :
a. Roti Panggang = 1,667%
b. Pizza = 1,125%
c. Rotiboy = 0,187%
5.2 Saran
Untuk pengembangan alat selanjutnya sebaiknya pintu oven dapat dibuka dan
mengeluarkan makanan secara otomatis agar saat mengeluarkan makanan tidak
terkena panas dari oven. Jika ingin menambahkan menu makanan pada program
dapat menggunakan Arduino Mega yang memiliki Memori lebih banyak daripada
ATmega 328.
49
50