Anda di halaman 1dari 10

INSPECTION & TESTING

1. Uji Visual dengan menggunakan mata, catatan dan foto


2. Uji Dimensi dengan menggunakan alat ukur biasa (meter tape, caliper) dan ukuran presisi
(mikrometer, depth gage, filler gage, paint thickness gage, thread gage, surface finish gage dll)
3. NDT (RT, PT, MT & UT)
4. Uji Detection dengan menggunakan alat Holiday Detector, Gas detector dan Survey Meter
5. Uji kebocoran dengan menggunakan metoda Hydrostatic dan Pneumatic Test, Vacuum Box dll
6. Uji Material dengan menggunakan portable spectrometer, chemical spot check, digital material
identificator, permanent magnet.
7. Uji kimiawi  mengetahui tingkat kontaminasi atau kondisi fisik bahan kimia, BBM atau pelumas
 dilakukan oleh independent laboratory

CARA INSPEKSI MATERIAL


• Verifikasi Doc. (RO/PO/DO/Waybill/ Packing List / Drawing / MTO/ Surveyor Report / Mill Cert./
MDR/ Spec./etc.)
• Pengecekan lapangan (VT & damage, QTY (Shortage & over), Dimensional, NDT or DT,
Identification or heat / batch / Mfgt / Color Coding / ambil Photo, Performance Test, etc.)

SURVEYING INSPECTION
Pengukuran untuk penentuan posisi relative suatu titik yang berada diatas, dan dibawah permukaan bumi.

Construction Survey

Mengetahui elevasi & koordinat, misal :


Bench Mark : penentuan elevasi, koordinat dan center line pondasi
Alat ukur : Theodolit & Autolevel (Waterpass)

CONCRETE & GROUTING


Concrete : campuran bahan yang terdiri dari semen, aggregate & air

Sifat-sifat Concrete :

a. Workability : kemudahan dalam mencampur ingredient sehingga dapat dihandling, ditransport


dan dituang dengan sedikit kehilangan homogenitasnya ditentukan dengan Slump Test
b. Durability : kemampuan bertahan terhadap cuaca, aksi kimia, gesekan selama pemakaian
c. Volume Change : perubahan volume karena reaksi kimia (ekspansi) dan penyusutan akibat
pengeringan (shrinkage)
d. Strenght : kemampuan material menahan beban tekan dilakukan test Compression Strength
hari ke 3, 7 dan 28 atau sesuai dgn standar manufactur
e. Creep : regangan yang terjadi dibawah beban konstan dalam waktu lama

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat concreting :

a. Pengecekan conrete material (semen, aggregate, air)


b. Pengecekan conrete reinforcement/ rebar & embeded items
c. Pengecekan concrete mixing (max temp 35 C atau as per manufacturer)
d. Pengecekan form work
e. Pengecekan pada saat penempatan concrete Pelaksaan Compr. Test ( 3, 7 & 28 hari)
f. Pengecekan concrete finishing and curing

Grout : material epoxy atau semen yang dipakai untuk memberikan suatu support pondasi
yang seragam dan hubungan transfer beban untuk pemasangan static equipment & rotating
equipment.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Grouting :

1. Persiapan Pondasi :
a. bebas minyak/oil/lemak
b. bebas sisa concrete dan permukaan harus
dikasarkan
c. permukaan hrs basah/kering (sesuai type grout)

2. Leveling, Shimming dan Wedging


a. Base plate/mounting plate telah dilevel dengan shimming dan wedging

3. Pencampuran (Mixing) Grout


a. Dilakukan didekat equipment yang akan digrout
b. Memakai mixer, tidak pakai tangan
c. Waktu pencampuran (sesuai manufacture)

4. Penempatan (Placement) Grout


a. Operasi grouting harus terus menerus sampai selesai
b. Daerah dibawah mounting plate harus terisi penuh (tanpa void)
c. Temp tidak melebihi 32 C (sesuai Mfg Spec)
d. Pengambilan sampel Compression Test (3, 7 & 8 hari  bila diperlukan oleh Client
Specification)

5. Penyelesaian (Finishing)
a. Melepas form work dan merapikan pinggirannya

6. Perawatan (Curing)
a. Memberikan curing compound sesuai dengan manufacturer recommendation
b. Tidak diberikan beban sampai mencapai 75% kekuatan (sampai 7 hari)
c. Dry pack grouting, curing dilakukan dengan
* Kolam air/ semburan air yang kontinyu
* Pemberian mat/fabric yang terus basah
* Pemberian pasir yang terus basah

WPS & WQT

4.Kualifikasi Welding dan Welder

Welding (Pengelasan) : penyambungan logam secara metalurgi dengan menggunakan panas & tekanan,
dengan atau tanpa filler metal yang mempunyai titik cair yang hampir sama
Kualifikasi Welding bertujuan : menentukan apakah lasan yang dipropose untuk konstruksi dapat
menyediakan sifat-sifat yang disyaratkan untuk applikasi yang diinginkan
Aktifitas pengelasan dikonstruksi tidak boleh dimulai bila welding belum kualifikasi

Dokumen Kualifikasi Welding :


Dinyatakan dalam Welding Procedure tertulis, mengacu pada Code, arahan tahap-tahap untuk membuat
lasan tertentu dan membuktikan lasan tersebut diterima

Salah satu Code Welding : ASME Section IX “Welding & Brazing Qualification”

Dalam ASME IX, Welding Procedure lebih dikenal dengan nama Welding Procedure Specification (WPS)

WPS berisi kondisi detail untuk applikasi spesifik, untuk menjamin pengulangannya oleh welder atau
welding operator.
WPS harus dibuktikan oleh Procedure Qualification Record (PQR) yang berisi data-data pengelasan test
coupon dan hasil aktual dari spesimen yang ditest.
Variabel-variabel yang tercantum dalam WPS :
1. Joint Design
2. Base Metal
3. Filler Metal
4. Posisi pengelasan
5. Preheat
6. Postweld Heat Treatment
7. Electrical Characteristic
8. Technique

Kualifikasi Welder (Juru Las) bertujuan :


menentukan kemampuan welder untuk mengendapkan weld metal yang mulus (sound) dan Kualifikasi
Welding Operator (Operator Las) bertujuan :
menentukan kemampuan mekanik welding operator untuk mengoperasikan welding equipment dan
menghasilkan weld metal yang mulus (sound)

ASME IX, Kualifikasi Welder dikenal dengan :

Welder/Welding Operator Performance Qualification (WPQ)

Variabel-variabel dalam WPQ :

1. Welding Process,
2. Backing (metal, weld metal, flux)
3. Base Metal
4. Diameter
5. Filler Metal (Spec, Thickness Deposit)
6. Posisi
7. Arah Pengelasan
8. Gas
9. Karakteristik Listrik

5. WELDING INSPECTION

Welding Inspection disebut juga dengan Visual Inspection dari lasan

Kategori Visual Inspection berdasarkan waktu dilakukan :

1. Sebelum welding (before welding)


2. Selama welding (during welding)
3. Setelah welding (after welding)

Persyaratan Visual Inspection :


1. Visual Acuity : ketajaman penglihatan (dinyatakan dengan surat pemeriksaan mata oleh dokter
mata)
2. Equipment : peralatan yang dipakai dalam visual inspection, baik yang dapat dipakai langsung
atau perlu kalibrasi
3. Experience and Training (pengalaman dan training): membuat seorang Visual Inspector
menjadi orang berpengetahuan dan berkeahlian
4. Prosedur : menentukan metodologi dan kriteria penerimaan untuk pelaksanaan Visual Inspection
(apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana untuk melakukakan Visual Inspection)
5. Program Sertifikasi : memberikan jaminan bahwa seorang Visual Inspector telah dikualifikasi
dengan sertifikasi oleh badan yang berwenang, misal program CWI/CAWI oleh American Welding
Society (AWS)
6. Keselamatan (Safety) : seorang Visual Inspector harus memperhatikan praktik keselamatan
pengelasan (electricity, gases, fumes, sinar ultra violet, panas dll)

1. Visual Inspection Sebelum Welding

Hal-hal yang harus dilakukan :


a. Review gambar dan spesifikasi
b. Pengecekan kualifikasi prosesur dan personel yang dipakai
c. Menetapkan check point
d. Men-set up rencana untuk mencatat hasil
e. Review material yang dipakai
f. Mengecek diskontinuitas material dasar
g. Mengecek fit-up (groove angle, root opening, backing, consumable insert, joint cleanliness, tack
weld dan alignment ) dari joint lasan
h. Mengecek pre-heat

2. Visual Inspection Selama Welding


Hal-hal yang harus dilakukan :
Mengecek kualitas weld root bead
a. Mengecek temperatur Preheat dan Interpass
b. Mengecek kualitas individual weld pass
c. Mengecek layer per layer untuk kualitas weld
d. Membersihkan antara passes
e. Kesesuaian dengan WPS : voltage, amperage, heat input, kecepatan pengelasan
f. Monitor in-process NDT

3. Visual Inspection Setelah Welding


Hal-hal yang harus dilakukan :
a. Mengecek appearance lasan/discontinuity lasan (porosity, incomplete fusion, incomplete joint
penetration, undercut,overlap, cracks, slag inclusions dan excessive reinforcement)
b. Mengecek ukuran lasan
c. Mengecek panjang lasan
d. Mengecek akurasi dimensi
e. Mengecek jumlah distorsi (perubahan bentuk)
f. Mengecek pelaksanaan Post-weld Heat Treatment
g. Monitor tambahan NDT (jika diperlukan)
h. Mempersiapkan laporan inspeksi

Alat-alat Visual Inspection :


 Ammeter (Tong Test Ammeter)
 Temperature Sensitive Crayons
 Surface Contact Thermometer/Pyrometer :
 Weld Gage ; a. Fillet Weld Gage, b. Multi Purpose Gage, c. Taper Gage
 Hi-Lo Gage/Mismacth Gage
 Fiberscopes dan Boroscopes (Internal Pipe)
 Ferrite Gages (Check magnetic delta ferrite dari austenitic (non magnetic) weld metal bila jumlah
tidak mencukupi akan menyebabkan centerline cracking dan fissuring
 Lighting/Senter

6. HEAT TREATMENT (PREHEAT & PWHT)

Preheating
Dilakukan dengan menaikkan temperatur dari base metal diatas temperatur sekitarnya sebelum pengelasan
dilakukan, yang dapat dilakukan untuk seluruh benda yang akan dilas atau hanya pada bagian yang akan
dilas (local preheat)
Tujuan Preheat :
a. Pencegahan terjadinya retak dingin (cold crack)
b. Mengurangi kekerasan pada daerah HAZ
c. Mengurangi tegangan sisa (residual stress)
d. Mengurangi distorsi

Preheat diukur dengan Surface Thermometer dan Temperatur Indicating Crayon


Post Weld Heat Treatment (PWHT)
Dilakukan dengan menaikkan temperatur sampai temperature tertentu, ditahan selama waktu tertentu,
dan didinginkan secara terkontrol
Tujuan PWHT :
a. Menghilangkan tegangan sisa
b. Memperbaiki ketangguhan
c. Meningkatkan kekuatan
d. Memperbaiki ketahanan korosi
e. Menghilangkan efek pengerasan akibat pengerjaan
dingin

7. DESTRUCTIVE TEST (DT) & NON DESTRUCTIVE TEST (NDT)

DESTRUCTIVE TEST (DT) : test merusak yang dilakukan terhadap material untuk mengetahui
karakteristik specifik material tersebut
Jenis-jenis DT :
Tensile Test
Menentukan karakteristik material dalam hal :
 Ultimate Tensile Strength
 Yield Strength
 Ductility
 Percent Elongation

NON DESTRUCTIVE TEST : test tidak merusak yang dilakukan terhadap material sebagai bahan
evaluasi terhadap karakteristik kualitas material
Jenis-jenis NDT (yang umum dipakai) :

a. Penetrant Test
Mengetahui discontinuity permukaan suatu material (crack, pori, porosity etc)
Prinsip kerja : penetrant cair diberikan pada permukaan, meresap kedalam bukaan permukaan
(kapilaritas), dibersihkan terhadap kelebihan penetran dan kemudian
suatu bubuk kering (developer) diberikan agar dapat menarik penetrant dari bukaan permukaan (surface
opening).
Penetrant biasanya berwarna merah, sehingga indikasi terlihat jelas terhadap background putih
bubuk kering (developer)

b. Magnetik Particle Test (MT)


Mengetahui discontinuity di permukaan atau dibawah permukaan ferrous material
Prinsip kerja : serbuk ferrous diberikan pada permukaan kemudian material diberikan aliran
magnetik yang akan terdistorsi bila ada perubahan dalam kontinuitas material (tercipta medan bocoran
magnetik)

d. Radiography Test (RT)


Mengetahui discontinuity didalam material dengan menggunakan radiasi dari sumber radiasi (X-
ray dan Gamma Ray)
Prinsip kerja : sinar radiasi menembus material, dan membuat image discontinuity pada film

e. Ultrasonic Test (UT)


Mengetahui discontinuity dipermukaan & didalam material, karakteristik ikatan (bond) material
dan ketebalan material dengan menggunakan gelombang Ultrasonic
Prinsip Kerja : Gelombang suara frekwensi tinggi diberikan pada material, dan merambat kesemua
material dan dipantulkan pada interface. Gelombang suara pantulan dideteksi dan dianalisa untuk
mengetahui keberadaan dan lokasi

PAINTING
Proteksi material terhadap serangan korosi dan estetika
Jenis-jenis inspeksi painting yang biasa dilakukan:
a. Inspeksi Profile Surface; Memeriksa kekasaran permukaan setelah di lakukan proses Sand Blasting
dengan Alat Keane Tator Surface Profile Comparator
b. Inspeksi Dry Film Thickness; Memeriksa ketebalan lapisan cat pada material setelah kering dgn
Alat Elcometer (Thickness Gauge)
c. Inspeksi Pinhole (Lubang Halus) atau Holiday test dgn alat Holiday Detector
d. Inspeksi Daya Lekat (Adhession) dgn alat Cross Cut Test (Tape), Elcometer Adhession Test

ALIGNMENT
Proses mengurangi ketidaklurusan (misalignment) dari 2 (dua) shaft yang dihubungkan dengan
kopling (coupling) sehingga pusat putaran dari tiap shaft sepraktis mungkin linier selama pengoperasian
normal

Jenis-jenis Alignment :
a. Axial (Linear) Alignment : membuat dua shaft berada pada satu garis sumbu linier
b. Angular (Vertical) Alignment :membuat muka dua coupling berada pada satu garis sejajar

Metoda Alignment :
a. Reverse Rim (Dial) Alignment
b. Rim & Face Alignment

GENERAL TESTING
Diantaranya Pressure/Leak Test, untuk mendeteksi adanya kebocoran pada system setelah
dilakukan tahapan-tahapan inspeksi dan test. Jenis-jenis Pressure/Leak Test :

1. Hydrostatic Test, menggunakan air and cairan lain dibawah tekanan


2. Pneumatic atau Gas-Cairan tes, menggunakan udara atau gas lain dibwaha tekanan
3. Kombinasi Pneumatic dan Hysrostatic Test, menggunakan udara bertekanan rendah sebagai alat
deteksi pertama kali kebocoran
4. Initial Service Testing, yang mencakup inspeksi leak bila system dipakai pertama kali dalam operasinya
5. Vacuum Testing, yang menggunakan tekanan negatif untuk mengecek keberadaan leak
6. Static Head Testing, yang biasanya dilaksanakan untuk drain piping dengan dimana air tetap ada dalam
periode waktu tertentu
7. Halogen & Helium Leak Detection, dimana gas , Halogen & Helium dipakai untuk mendeteksi leak

STANDARD & CODE

VI.OTHER

1. Indonesia
a. MIGAS Regulation : regulation pertaining to Oil & Gas sector, eg :
MIGAS Regulation No 84.K/38/DJM/1998 : Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan Keselamatan
Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik yang Dipergunakan Dalam Usaha Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi

b. Depnaker Regulation : regulation pertaining to Man Power sector, eg : Depnaker Regulation


No. Per.02/MEN/1982 Tentang : Kwalifikasi Juru Las Ditempat Kerja
c. Standard Nasional Indonesia (SNI)

2. United States of America (USA)


a. ASME (American Society for Mechanical Engineer), website : www.asme.org
b. API (American Petroleum Institute), website : www.api.org
c. AWS (American Welding Society), website : www.aws.org
d. AWWA (American Water Work Association), website : www.awwa.org
EXAMPLE STANDARD/CODE SCOPE

No. Standard/Code Scope of Standard/Code


1 ASME
1.1. ASME Section 1 : Power Boiler Rules for steam power generation
1.2. ASME Section 2 : Materials Rule for the use of ASME material, which cover ferrous/nonferrous material,
welding rod/electrodes and filler metal and the characteristic of the material used
1.3. ASME Section 5 : Non Destructive Rules for non-destructive examination method and the standard test for non
Examination destructive examination
1.4. ASME Section 8 : Pressure Vessel Rules for pressure vessel requirements
1.5. ASME Section 9 : Welding & Brazing Rules for welder/welding operator qualification, brazer/brazing operator qualifica
Qualification tion and the welding/brazing procedure qualification
1.6. ASME B31.1 : Power Piping Rules for piping system in power plant, geothermal heating system, industrial
power, power system for heating & cooling in the city
1.7. ASME B31.2 : Fuel Piping Rules for power piping system on Combustion Gas Turbine
1.8. ASME B31.3 : Process Piping Rules for piping system in oil refinary, chemical, pharmaceutical, pulp & paper,
textile or all piping system related to processing
2 API
2.1. API 650 : Welded Storage Tank for Rules for welded storage tank construction
Oil Storage
2.2. API 1104 : Standard for Welding Rules for welding of pipeline and their related facilities
Pipeline and Related
Facilities

3 AWS
2.1. AWS D1.1 : Structural Welding Code Rule for structural welding construction
2.2. AWS D1.5 : Bridge Welding Code Rule for welding fabrication requirement in highway bridges
4 AWWA
4.1. AWWA M17 : Installation, Field Test Rules for installation, field testing and maintenance of fire hydrant
& Maintenance of Fire'
Hydrant

3. British Standard (BS), eg :


• BS EN 287 : Approval Testing of Welder for Fusion Welding
• BS EN 288 : Specification and Approval of Welding Procedures for Metalic Material
• BS 729 : Quality Control Req
• Etc, website : www.bsi.org.uk

4. Japan Industrial Standard (JIS), eg : Terdiri dari 5 Seri JIS Handbook :


a. Ferrous Material & Metallurgy (I & II)
b. Non-Ferrous Metal & Metallurgy
c. Welding
d. Piping
e. Fastener & Screw Thread

Examples :

* JIS A 5525 : Steel Pipe Piles


* JIS G 3101 : Rolled Steel for General Structure
* JIS G 3106 : Rolled Steel for Welded Structure
* JIS Z 3040 : Method of Qualification Test for Welding Procedure
* JIS Z 3050 : Method of NonDestructive Inspection for Weld of Pipeline
d. Etc, website : www.jisc.org

5. Deutch Industrial for Nurmung (DIN)

• DIN 2559 PT1 : Edge Preparation for Welding; Direction Regarding Edge Forms;Fusion Welding of
Butt Joint in Steel Tubes
• DIN 2617 : Steel Butt Welding Pipe Fitting
• DIN 8563 : Quality Assurance in Welding Operation
• DIN 8560 : Qualification Testing of Welder for Welding Steel
• DIN 8564 PT1 : Welding of Pipeline, Steel Pipelines, Manufacturing, Testing of Weld
• DIN 8570 PT1 : General Tolerances for Welded Structure, Linear and Angular Dimension
• Etc

6. China National Standard (GB), eg :

a. GB 5310 : Seamless Steel Tubes and Pipes for High Pressure Boiler
b. GB DL5007 : The Specification of Erection and Acceptance for Power Plant Construction
c. GB T8162 : Structure Pipe
d. GB 150: Steel Pressure Vessel
e. GB 151 : Tubular Heat Exchanger
f. Etc

Other Standardization/Code Organisation

No Standard/Code No Standard/Code
1 ISO International Organisation for Standardization 26 AGA American Gas Association
2 ASTM American Society for Testinf and Material 27 ARI Air Conditioning and Refrigeration Institute
3 ANSI American National Standard Institute 28 ASHRAE American Society of Heating Refrigerating
4 CSA Canadian Standard and Air Conditioning
5 SAE Society of Automotive Engineer 29 ASSE The American Society of Sanitary Engineers
6 NBR Brazilian Standard 30 ASCE American Society of Civil Engineers
7 NOM Mexican Burueau of Norms 31 ASNT American Society for Non Destructive Test
8 COVENIN Venezuelian Commision on Industrial Standard 32 AISI American Iron and Steel Institute
9 IRAM Argentinian Standard Institute 33 ANS American Nuclear Society
10 NAG Argentinian Standards 34 BOCA The Building Official Conference of America
11 EN European Committee for Standardisation 35 EJMA Expansion Joint Manufacturer Association
12 AFNOR French Association for Standardization 36 FCI The Fluid Control Instritute
13 UNI Italian National Standard Institute 37 FSA The Fluid Sealing Association
14 UNE Spanish Standard 38 HEI The Heat Exchanger Institute
15 SIS Swedish Standard 39 HI The Hydraulic Institute
16 SFS Finnish Standard 40 IEEE The Institute of Electrical & Electronic Eng
17 ISIRI Institute of Standards and Industrial Research 41 ISA The Instrument Society of America
of Iran 42 NFPA The National Fire Protection Association
18 GOST Russian Standard 43 MSS Manufacturer Standardisation Society
19 TS Turkish Standard 44 PFI Pipe Fabrication Institute
20 CSN Czech Standard Institute 45 SSPC Steel Structure Painting Council
21 MSZ Hungarian Standard 46 TEMA Tubular Exchanger Manufacturer Ass
22 KS Korean Standard 47 PPI Plastic Pipe Institute
23 CNS Taiwan National Standard 48 ACI American Concrete Institute
24 IS Indian Standard 49 ASM American Society of Metal
25 AS Australian Standard 50 ETC

SPECIFICATION

TECH. SPEC. IS SPECIFICATION HOW TO EXECUTE ALL TECHNICAL WORKING AS PER CONTRACT.
Eq; Spec. Material to be used, Receiving, Handling and Storaging , Earthling, Pilling, Concreting, Grouting,
Tightening, Welding, Forming, Bending, Rolling, Preheat, PWHT, Painting, Insulation, Cleaning,
Inspection, Testing and Commissioning.
TECHNICAL SPECIFICATION IS VERY2 IMPORTANCE TO PRICING ISTIMATION, DOING THE WORK
UNTIL PROJECT FINISHED, SO ALL ENGINEERS OR SPV SHALL BE FAMILIAR WITH THIS
SPECIFICATION
CLASIFICATION PROJECT DOCUMENT BASED ON THE LEVEL TO BE FOLLOWED:
1. Vendor / Manufacturer Manual
2. Specification (Client or Owner)
3. Standard and Code
4. Commence
QA QC INSPECTOR RESPONSIBILITY
RESPONSIBILITY
 To study and understand Client Technical Specification (Drawing, Procedure, Specification,
Standard/Code)

 To perform Inspection and Test according to Project Quality Plan, Client Technical Specification,
applicable Standard/Code & Procedure/Work Instruction

 To conduct Welder Performance Qualification Test in accordance with Standard/Code and control
the Welder Performance during production

 To control all variables of WPS before, during and after welding process to ensure that the result of
welded joint according with acceptance criteria of Standard/Code

 To conduct the non-destructive Examination of Welded Joint as required by the Client Specification

 To conduct the Pre and Post Weld Heat Treatment associated with Welding Process

 To control Measuring and Testing Equipment (MTE) Calibration for those are using at field

 To control the status of each items to be inspected and whatever in line with testing process to
ensure that each stage of process in accordance with Client Specification

 To make report for each item to be inspected and tested and documented in properly way

AUTHORITY
 To stop work if the quality of work is not accordance with Project Quality Plan, Contract
Specification and applicable procedure or drawing and immediately report to QC Engineer and Field
Engineer

 To sign off the Quality Inspection Records within the scope of work

 To reject any unqualified worker, and material

 To issue the Non Conformance Report to the activity which not conform to the Client Technical
Specification and Standard/Code
QA/QC Planning

– First start, the QC Engineer shall collect and check the below project documents (as Input) to provide
next job;
• Project Schedule
• Project Scope of Work
• Technical Specification & Requirement
• Supporting Documents
– Standards and Codes
– Drawings
– Bill of Quantity (BQ) or Material take off (MTO)
– Procedures (if any)
– QC Engineer next jobs are;
• Prepare Project Quality Plan (PQP)
• Prepare WPS/PQR if required
• Prepare Inspection & Test Plan (ITP)
• Prepare Quality Control procedure if required
• Prepare QC structure organization c/w job description
• Man Power(QC) loading schedule
• Prepare Request Order for QC Tools & Manpower
• Make a list the below documents;
– List of all project procedures c/w numbering system
– List of all Technical Specifications
– List of QC Tools
– List of Standards and Codes will be used
– List of WPS/PQR
– List of Piping Data Class c/w NDT, PWHT, TESTING requirements
– List of Drawing
• Prepare filing and documentation system

Anda mungkin juga menyukai