Anda di halaman 1dari 5

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

 MEYTRIANSI REMEN (219411030)


 NETHA ANDA RESTHA PALALLUNG (219411483)

KELAS :A

UTS MANAJEMEN RESIKO

Kasus PT. Angkutan Sukses

Solusi dan rekomendasi yang diberikan untuk memecahkan masalah dalam kasus PT. Angkutan
Sukses yaitu:

1. Solusi dan rekomendasi atas permasalahan yaitu:


a. Dari kasus yang terjadi pada PT. Angkutan Sukses tersebut maka dapat diberikan solusi
dan rekomendasi dengan pengembangan teknologi. Dengan pengembangan teknologi
saat ini sudah banyak digunakan oleh berbagai jenis usaha. Pengembang teknologi
yang dapat dilakukan adalah yang pertama melakukan kerja sama dengan penyedia
tiket online. Saat ini sudah banyak penyedia jasa layanan pembelian tiket secara online
seperti aplikasi Traveloka, Tiket.com, redBus-Aplikasi pesan tiket bus, Easybook,
Bustiket.com, dan Bussr untuk memudahkan para pembelinya dalam memesan tiket
transportasi. Dengan bekerja sama dengan penyedia layanan pembelian tiket, maka PT
Angkutan Sukses untuk mengetahui jumlah penumpang yang akan menggunakan bus
tersebut sehingga tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh supir maun kondektur bus.
Selain itu, apabila penumpang yang ingin menggunakan atau menaiki tersebut, harus
melakukan scan barcode agar tahu mana penumpang yang membeli tiket dan mana
yang tidak sehingga jumlah kursi yang terpakai di dalam bus pun dapat sesuai dengan
ketentuan perusahaan. PT Angkutan Sukses harus menyediakan scan barcode untuk
tiket sebelum penumpang menaiki bus.
b. Melakukan pengetatan peraturan yang berlaku dalam sistem pengoperasian angkutan
umum perusahaan PT. Angkutan Sukses, baik dalam segi sistem pembayaran maupun
pengangkatan penumpang. Seperti contohnya, pada Grab yaitu Perusahaan ojek yang
berbasis online, sistem pengangkatan penumpang harus menggunakan sistem online.
Jika, pengemudi gojek diketahui telah mengangkat penumpang diluar sistem yang
ditentukan, maka terdapat punishment tersendiri untuk pengemudi gojek dimulai dari
pemotongan upah, dilarang beroperasi, hingga pemecatan. Kasus seperti ini dapat
diidentifikasi oleh Grab dengan memasang GPS pada tiap motor pengendara Grab
sehingga pergerakan pengemudi gojek dapat dilacak oleh perusahaan untuk.

2. Solusi untuk permasalahan kedua adalah kembali ke peraturan yang mengikat pada tiap
pengemudi angkutan umum di PT. Angkutan Sukses dimana pengemudi tidak boleh
membawa penumpang gelap baik itu keluarga, sanak saudara, maupun yang memiliki relasi
dekat dengan pengemudi tanpa membeli tiket terlebih dahulu sampai tidak membayar sama
sekali. Namun, untuk permasalahan tersebut pihak perusahaan dapat memberikan
tunjangan kepada keluarga pengemudi untuk menikmati angkutan umum tersebut dengan
batasan-batasan tertentu seperti memberikan potongan harga maupun menetapkan jarak
tempuh yang diinginkan oleh pihak keluarga atau sanak saudara penumpang. Pihak
perusahaan juga harus menetapkan hukuman kepada pihak pengemudi yaitu pemotongan
upah sesuai dengan banyaknya kerugian yang dihasilkan pada tiap operasionalnya untuk
memberikan efek jera kepada pengemudi angkutan. Selain itu, PT Angkutan Sukses dapat
menggunakan teknologi seperti GPS yang terhubung langsung dengan Command Center
untuk mengetahui kondisi ketika di perjalanan, jadi dapat melacak dan mengetahui apabila
supir bus melakukan kecurangan. Di dalam bus juga seharusnya menggunakan CCTV agar
kejadian kejadian di dalam bus dapat diketahui. Dan dengan kerjasama yang baik, maka
membuat semuanya menjadi tenang ketika berpergian. PT Angkutan Sukses juga harus
memperhatikan kesejahteraan supir bus seperti memberikan uang saku dan uang makan di
luar dari gaji yang mereka dapatkan sehingga dengan begitu supir dan kondektur bus tidak
melakukan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.

3. Pada kasus ini, kondisi angkutan bus yang melebihi kapasitas penumpang yang lebih
banyak daripada jumlah kursi yang tersedia di dalam angkutan bus. Kondisi yang melebihi
kapasitas angkutan bus dapat berdampak pada tingkat kecelakan yang tinggi yang mungkin
saja bisa terjadi pada setiap bus. Solusi untuk permasalahan ketiga yaitu dengan
memberikan sistem teknologi kepada tiap angkutan bus dimana terdapat jumlah
penghitung kursi kosong yang masih tersedia disetiap angkutan bus. Dengan sistem
tersebut dapat disambungkan ke perusahaan untuk menyamakan berapa banyak jumlah
penghasilan yang didapat oleh tiap angkutan umum pada setiap pengoperasiannya
angkutan bus. Walaupun dalam pengaplikasian sistem ini masih tergolong mahal, namun
dengan tertatanya sistem tersebut dapat menambah kenyamanan bagi para penumpang dan
menyebabkan bertambahnya loyalitas perusahaan dan kredibilitas perusahaan di mata
konsumen. Dengan adanya teknologi ini, memungkinkan bus dapat mengetahui berapa
banyak jumlah penumpang yang ada di dalam bus. Dan PT Angkutan Suskses juga bisa
menggunakan teknologi seperti GPS yang terhubung langsung dengan Command Center
untuk mengetahui kondisi ketika di perjalanan, jadi dapat melacak dan mengetahui apabila
supir bus melakukan kecurangan seperti dimana sopir dan kondektur bus menaikkan para
penumpang di tengah jalan atau naik dengan tidak membeli tiket namun membayar hanya
kepada supir saja, sehingga menyebabkan terjadinya kondisi kelebihan muatan. Di dalam
bus juga seharusnya menggunakan CCTV agar kejadiankejadian di dalam bus dapat
diketahui oleh PT Angkutan Sukses.

4. Pada kasus ini, dimana terjadi pungli liar di lapangan, baik oleh petugas yang tidak
bermoral, calo tiket, dan preman yang ada di terminal. Solusi untuk permasalahan keempat
yaitu bekerjasama dengan pihak terminal angkutan bus untuk mengamankan lingkungan
disekitar angkutan bus agar terhindar dari calo maupun preman pasar. Walaupun
pengkondisian terminal yang sedemikian rupa, namun tidak menutup kemungkinan adanya
gangguan eksternal (gangguan dari luar) seperti kejadian perampokan yang biasa terjadi di
dalam angkutan bus. Untuk itu, pihak perusahaan bersama dengan pihak pemerintah wajib
ikut menertibkan lingkungan sekitar dari adanya pungut liar (pungli), calo, maupun
preman. Di dalam angkutan bus juga seharusnya menggunakan CCTV agar kejadian -
kejadian di dalam angkutan bus dapat diketahui. Untuk mengatasi calo tiket dan preman
terminal adalah antara PT Angkutan Sukses, dengan pihak keamanan terminal setempat
dan pemerintah melakukan kerjasama untuk meminimalisir terjadinya pungutan liar yang
dapat merugikan perusahaan tersebut dan dapat membahayakan keselamatan supir dan
penumpang yang ada di dalam angkutan bus. Dan dengan melakukan penyamaran oleh
petugas keamanan yang ada atau bila ada terjadi pungut liar petugas tersebut harus
langsung menegurnya atau diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang ia lakukan.
Jadi dengan kerjasama yang baik antara pihak PT Angkutan Sukses dengan pemerintah,
sehingga para penumpang yang hendak berpergian menjadi tenang dan merasa nyaman.
Laporan dokementasi:

Anda mungkin juga menyukai