Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 5

TEKNOLOGI PASCA PANEN DAN PENGELOLAAN HASIL

OLEH

NAMA : MARIA FEBRIANA MITE

NIM : 1904060098

DOSEN PA : Ir. Titik Sri Harini, MP

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

KUPANG

2020
1. Contoh uji 100 g sampel jagung warna putih. Hitunglah % butir-butir warna lain (13g), %
adanya butir rusak (20g), butir pecah (17g), kotoran (8g) dilakukan secara manual dengan
pinset. Contoh uji 100 gram sampel. Persentase butir-butir warna lain, butir rusak, butir
pecah, kotoran ditetapkan berdasarkan berat tiap komponen dibandingkan berat contoh
analisa x 100 %. Jagung dengan karakter seperti ini masuk ke ke kelas mutu berapa ?!
Jawab :
Penyelesaian
Diketahui :
Butir-butir warna lain = 13 g
Butir rusak = 20 g
Butir pecah = 17 g
Kotoran = 8 g
Ditanya : hitunglah % butir-butir warna lain, butir rusak, butir pecah, kotoran dan jagung
dengan karakter seperti ini masuk ke kelas mutu berapa ?
Jawab :
xg
a. % butir-butir warna lain = x 100%
100 g
13 g
= x 100% = 0,13 x 100% = 13 g%
100 g
xg
b. % butir rusak = x 100%
100 g
20 g
= x 100% = 0,2 x 100% = 20 g%
100 g
xg
c. % butir pecah = x 100%
100 g
17 g
= x 100% = 0,17 x 100% = 17g%
100 g
xg
d. % kotoran = x 100%
100 g
8g
= x 100% = 0,08 x 100% = 8 g%
100 g
Jadi butir-butir warna lain = 13g%, butir rusak = 20g%, butir pecah = 17g% dan
kotoran = 8g%.
Jagung dengan karakter seperti ini masuk ke kelas mutu : kelas mutu 4 berdasarkan
satandar mutu jagung menurut SNI No. 01-3920-1995

2. Buatlah flowchart dan Jelaskan dengan benar langkah-langkah penanganan pascapanen


jagung mulai panen hingga pengemasan dan labelling !
Jawab :
Langkah-langkah pascapanen jagung
Panen
 Sebelum dipanen dapat dilakukan pemangkasan batang bagian atas untuk
menurunkan kadar air tongkol disertai dengan pengupasan klobot sebagian atau
seluruhnya
 Cara panen dengan memutar tongkol berikut kelobotnya, atau dengan
mematahkan tangkai buah. Pada lahan yang luas dan rata bisa menggunakan
mesin pemetik.

Pasca panen

a. Pengupasan
Jagung dikupas pada saat masih menempel di batang atau setelah di petik.
Pengupasan dilakukan untuk menjaga agar kadar air di dalam tongkol dapat
diturunkan dan kelembaban di sekitar biji tidak menimbulkan kerusakan atau
mengakibatkan tumbuhnya cendawan.
b. Pengeringan
Pengeringan jagung dapat dilakukan secara alami atau buatan. Secara
tradisional jagung dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air 9–11%.
Pengeringan buatan pada musim hujan dilakukan dengan mesin pengering, wadah
pengeringan penampung berupa silo. Suhu pengeringan 38-430 C, sehingga kadar
air turun menjadi 12-13%. Penundaan waktu pengeringan selama 2 hari dapat
meningkatkan kontaminasi Aspergilus flavus yang dapat meningkatkan aflatoxin
yang dapat meracuni manusia dan hewan.
c. Pemipilan
Setelah dijemur sampai kering jagung dipipil menggunakan tangan atau
alat pemipil bila jumlah produksi cukup besar. Untuk memudahkan pekerjaan
pemipilan dilakukan pada tongkol kering dan kadar air biji 18%-20%.
d. Penyimpanan
Ventilasi gudang harus cukup sehingga suhu dalam tetap stabil dan
merata. Tempat penyimpanan berlantai dilengkapi lantai palsu dengan tinggi
minimal 15 cm, sehingga jagung tidak kontak langsung dengan lantai. Hindari
celah pada dinding yang dapat dijadikan persembunyian hama. Sekeliling gudang
bersih dari semak agar tidak dimanfaatkan tikus untuk memanjat, dan gudang
tidak lembab.
e. Pewadahan / pengemasan
 Tujuan
Memudahkan penanganan (pemindahan dan penyimpanan).
Perlindungan dari cuaca diharapkan pengemasan dapat melindungi biji
jagung dari cuaca luar yang merugikan misalnya kelembaban udara yang
tinggi, bocoran hujan, dll. Perlindungan dari gangguan hama selama
penyimpanan dan perlindungan dari gangguan cendawan.
 Bahan kemasan
Bahan kemasan yang dapat digunakan: kantung plastik, kertas,
karung, atau wadah yang kaku.
 Persyaratan bahan
Bahan pengemasan sebaiknya dapat ditembus udara sehingga
kebutuhan udara biji dapat dipenuhi dan kelebihan asam dapat dibuang.
Mudah didapat dan relatif murah. Dapat digunakan berulang ulang dan
dapat menghemat ruangan.

3. Jelaskan dengan benar persepsi anda dan solusi yang anda tawarkan untuk penanganan
pascapanen jagung di NTT agar mutunya tinggi, harga jual tinggi dan aman dikonsumsi
masyarakat bila melihat slide pptx 37-41 !
Jawab :
a. Menerapkan teknologi pascapanen yang tepat sperti pengolahan jagung yang tepat
mulai dari penanaman, pemeliharaan tanaman jagung, menekan penyerangan hama
dan penyakit agar komoditi jagung tetap tersedia sepenjang tahun dengan mutu yang
tinggi, harga jual tinggi, tidak mudah rusak dan aman dikonsumsi masyarakat.
b. Masalah utama dalam penanganan pasca panen jagung di tingkat petani adalah masih
tingginya kehilangan hasil mulai dari panen sampai pasca panen. Hal ini disebabkan
terbatasnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan panen dan pasca
panen serta alsin yang cukup mahal.
Solusi yang saya tawarkan, melakukan penyuluhan ke para petani dengan
menerangkan teknik dan cara budidaya tanaman jagung dan pengolahan dari panen
sampai pasca panen agar komoditi jagung tetap dijaga kualitasnya serta
penyimpanannya bisa lebih lama dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai