Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN STRATEJIK

Analisis Lingkungan Internal Perusahaan ( Value Chain Management )

Dosen Pengampu :

Rona Tumiur Mauli C.Simorangkir, SE.,MM

Nama Anggota Kelompok 2 :

- Sully Rahmawati ( 4321701005 )


- Siti Kirana Rachma ( 43217010011 )
- Shafira Zumarnis Achmad ( 43217010033 )
- Raffi Ramadhan S ( 43217010043 )
- Ranti Syalpitawati ( 43217010044 )

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah ini. Sesuai dengan program pembelajaran mata kuliah
Manajemen Stratejik bahwa para mahasiswa harus menyerahkan tugas kelompok
berupa makalah,  maka dengan ini penyusun membuat makalah yang berjudul “Analisis
Lingkungan Internal Perusahaan (Value Chain Management)”.

Makalah ini disusun sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku dari dosen
pengajar. Penyusun menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf atas kekurangan yang ada.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya. Terima kasih.

Jakarta, April 2019

       Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan Makalah .............................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 6

2.1 Pengertian Analisis Internal Value Chain......................................................... 6

2.2 Tujuan .............................................................................................................. 7

2.3 Kegiatan Bisnis ................................................................................................ 7

Studi Kasus ............................................................................................................ 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 15

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang
tepat guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat korporasi, bisnis
dan tingkat operasional akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian kepada lingkungan
merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan guna
menghadapi persaingan. Faktor lingkungan yang dimaksud dalam makalah ini
adalah lingkungan internal. Makin besar suatu organisasi, makin kompleks pula
bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi kedua jenis
lingkungan tersebut.
Tujuan dilakukan analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi
sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi.
Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga
kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki. Di makalah ini akan dibahas
bagaimana analisis lingkungan dapat mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan serta kami akan membahas tentang analisis value chain pada analisis
lingkungan perusahaan secara umum. Salah satu tujuan penting dari studi
lingkungan umum adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Oleh
karena itu analisis lingkungan internal sangat penting bagi perusahaan dalam
memanfaatkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk menyusun strategi
dalam mengelola peluang dan ancaman yang muncul.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Analisis Internal Value Chain ?
2. Apa saja tujuan Analisis Value Chain ?
3. Apa saja kegiatan bisnis ?

4
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui maksud Analisis Internal Value Chain
2. Mengetahui maksud Analisis Mengetahui tujuan Analisis Value Chain
3. Mengetahui kegiatan bisnis

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Value Chain

Menurut Porter (1998) analisa internal yang dikenal dengan rantai nilai atau value chain
yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan
keunggulan bersaing perusahaan, melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai
menunjukkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh
kegiatan utama dan penunjang.

Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan.
Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang
diketahuinya dapat diperbaiki. Analisa internal yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan
bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan
bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama
dan penunjang.

Analisis Value Chain merupakan alat analisis yang berguna untuk memahami aktivitas-
aktivitas yang membentuk nilai suatu produk atau jasa dan digunakan untuk
menciptakan nilai bagi pelanggannya dalam mencapai suatu keunggulan yang
kompetitif.

Nilai bagi pelanggan berasal dari 3 sumber dasar :

1. Aktivitas yang membedakan produk


2. Aktivitas yang menurunkan biaya produk
3. Aktivitas yang segera memenuhi kebutuhan pelanggan

6
2.2 Tujuan Analisis Value Chain

Tujuan analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain di


mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan
biaya.

Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Dalam Lingkungan Internal Perusahaan berguna
untuk membuat keputusan strategis dalam menghadapi persaingan bisnis.

Analisis value chain membantu perusahaan dalam mengidentifikasi posisi perusahaan


dan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam rantai nilai serta mengurangkan
atau mengeliminasi aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah pada produk atau
jasa.

Ada enam fungsi bisnis dari pembuatan rantai nilai, yaitu:

 Penelitian dan pengembangan

 Desain Produk.

 Layanan atau proses Produksi

 Pemasaran dan penjualan

 Distribusi

 Layanan Pelanggan.

2.3 Kegiatan Bisnis

Dalam bukunya, Porter mengatakan kegiatan bisnis bisa dibagi menjadi dua kategori
yaitu kegiatan utama dan kegiatan pendukung.

Kegiatan Utama, seringkali disebut sebagai staf atau overhead adalah aktivitas yang
terlibat dalam aktivitas penciptaan fisik produk, pemasaran dan transfer ke pembeli
serta layanan purna jual.

7
Kegiatan Pendukung, seringkali disebut fungsi staf atau overhead adalah membantu
perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan infrastruktur atau input yang
memungkinkan kegiatan - kegiatan utama dilakukan secara berkelanjutan.

Keterangan :

Kegiatan utama (primary activities) meliputi:

1. Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau kegiatan yang dihubungkan
dengan penerimaan, penyimpanan dan penyebaran input/bahan baku, seperti
penanganan bahan baku, pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan
pengembalian kepada supplier.

2. Operasional (Operations), adalah kegiatan yang dihubungkan dengan mengubah


input atau bahan baku menjadi bentuk produk akhir, seperti permesinan, pengemasan,
perakitan, perawatan perlengkapan, testing, pencetakan dan yang lainnya yang
berkaitan dengan prose operasi atau produksi.

8
3. Logistik Keluar (Outbound Logistics), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan
pengumpulan, penyimpanan dan distribusi produk ke pembeli, seperti pergudangan
produk jadi, penanganan material, operasi pengiriman, proses pemesanan dan
penjadwalan.

4. Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales), adalah kegiatan dalam membujuk
atau menarik pembeli untuk membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual,
quota dan harga.

5. Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan penyediaan


layanan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai produk, seperi instalasi,
perbaikan, pelatihan dan penambahan produk.

Sedangkan kegiatan pendukung (support activities) secara umum, terbagi dalam 4


kategori kegiatan, yaitu:

1. Procurement atau pengadaan, berkaitan dengan bagaimana bahan baku untuk


produk yang diperoleh. Ini mengacu pada fungsi pembelian seperti pembelian bahan
mentah, persedian dan jenis jenis barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti
mesin-mesin, perlengkapan laboratorium, kantor dan bangunan.

2. Technology Development atau pengembangan teknologi, terdiri dari berbagai


kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam usaha untuk meningkatkan produk dan
proses. Pengembangan teknologi sangat penting untuk keunggulan kompetitif dalam
semua industri.

3. Human Resource Management, pengelolaan sumberdaya manusia meliputi kegiatan


rekrutmen, pelatihan, pengembangan SDM. Hal ini berkaitan dengan kegiatan dalam
mempekerjakan dan mempertahankan karyawan yang tepat untuk membantu desain,
membangun dan memasarkan produk.

4. Firm Infrastructure , aktivitas infrastruktur perusahaan terdiri dari sejumlah aktivitas


termasuk pengelolaan umum, perencanaan, keuangan, akuntansi, dan manajemen
kualitas.

9
STUDI KASUS

Analisis Rantai Nilai PT Telkom


Kegiatan Utama
Dalam menjalankan aktifitas primer, PT TELKOM memerhatikan tiga aspek
penting diantaranya layanan pada pelanggan, program jaminan tingkat layanan,
dan tingkat kepuasan pelanggan.
a. Layanan Pelanggan. Demi memfasilitasi pelanggan agar dapat mengakses
produk dan layanan mereka dengan baik, maka pihak perusahaan
menciptakan beberapa layanan nilai tambah yang dibagi dalam beberapa
segmen, diantaranya: • Segmen Pelanggan Personal. Memfasilitasi
pelanggan dalam mengakses segala produk dan layanan.
- Plasa Telkom dan GraPARI Merupakan sebuah layanan dari pihak TELKOM
yang diperuntukkan bagi konsumen agar mereka dapat memperoleh
informasi dengan mudah. Informasi itu mencakup produk dan layanan seperti
tagihan, pembayaran, promosi, hingga menampung berbagai macam
keluhan yang dialami konsumen. Hingga 31 Desember 2013, perusahaan
yang bergerak di bidang telekomunikasi ini memiliki 572 Plasa Telkom, 1
Plasa Telkom di Hongkong, 86 GraPARI, 322 GeraiHalo, dan 286 Mobile
GraPARI.
- Contact Center Merupakan fasilitas call center di mana konsumen dapat
menanyakan berbagai informasi layaknya pada Plasa Telkom dan GraPARI.
Hanya saja pada fasilitas Contact Center ini, konsumen cukup menelpon 147
melalui telpon mereka.
- Web-in Merupakan fasilitas web yang memungkinkan konsumen untuk
mengakses produk dan layanan TELKOM secara mandiri melalui web
“MyTelkom” yang disediakan seperti registrasi tagihan, pengaduan, dsb.

• Segmen Pelanggan Korporat. Merupakan pengelompokan pelanggan


korporat dalam kategori business, enterprise, wholesale, dan internasional.

10
Pembagian itu dilakukan berdasarkan kontrobusi terhadap pendapatan, area
geografi pelanggan, serta ragam tipe produk yang ditawarkan.

- Account Management. Pembagian kategori pelanggan korporat ditentukan


berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
o Devisi Business Service. pelanggan mikro, small, medium enterprise,
Pemda, koperasi, dan Bank Perkreditan Rakyat.
o Devisi Enterprise Service. BUMN, perusahaan nasional dan multinasional.
o Devisi Wholesale Service

b. Program Jaminan dan Tingkat Layanan Disebut juga service level guarantee,
menjamin terpenuhinya layanan minimum yang harus diterima oleh
konsumen berdasarkan produk yang mereka pilih. Jaminan ini dipisahkan
menjadi dua kategori, yaitu pelanggan prsonal dan pelanggan segmen
korporat.
• Pelanggan personal, tersedia bagi pengguna sambungan telepon, Flexy,
dan internet. Jaminan yang diberikan berupa pemasangan, perubahan jenis
layanan, penyelesaian gangguan, pemulihan sambungan terisolir, dan
keluhan-keluhan. Jika layanan dasar itu tidak terpenuhi, maka pihak TELKOM
bersedia memberikan kompensasi berupa gratis biaya langganan dalam
jangka waktu tertentu.
• Pelanggan segmen korporat, jaminan diberikan berdasarkan kesepakatan
kontrak, juga diberikan pada operator lain dan wholesale yang menggunakan
SL Digital, IP Transit, dan Metro-E. Jaminan yang diberikan berupa tingkat
layanan, produk, waktu instalasi dan perbaikan. Jaminan atas pelanggan
korporat ini dibedakan menjadi Bronze, Silver, Gold, Platinum, dan Diamond
yang memiliki parameter teknis, fitur, dan besaran nilai yang berbeda.

c. Tingkat Kepuasan Pelanggan TELKOM melakukan kerjasama dengan pihak


survei independen untuk mengetahui tingkatan kepuasan pelanggan atas
pelayanan yang konsumen gunakan.

11
Kegiatan Pendukung

Fokus aktifitas pendukung pada PT TELKOM berpusat pada pengembangan Sumber


Daya Manusia yang ada, karena bagaimanapun juga, Peran SDM sangat berpengaruh
dalam upaya mewujudkan visi yang ada –menjadi perusahaan berstandar global.

a. Profil Sumber Daya Manusia


• Berdasarkan posisi jabatan
• Berdasarkan tingkat pendidikan
• Berdasarkan usia.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia. TELKOM telah menyusun Human Capital Master
Plan yang dibuat berdasarkan analisis penawaran dan permintaan yang akurat, yaitu
dengan referensi data acuan rasio produktifitas perusahaan sejenis.

• Human Capital Master Plan ini terdiri dari: Jumlah human capital berdasarkan
portofolio bisnis lima tahun ke depan.

• Komposisi human capital yang mengacu pada job stream, pendidikan, usia, dan
jabatan.

• Rencana ketenagakerjaan masing-masing perusahaan dalam jajaran Telkom Group.

• Penyusunan Human Capital Master Plan ini akan mampu membantu perusahaan
dalam:

- Memproyeksi kebutuhan human capital dengan tepat dari sisi jumlah dan
kompetensi.
- Menyusun perencanaan alokasi karyawan dan pengembangan karir.
- Mengukur produktifitas human capital.

12
1. Rekruitmen SDM. Pelaksanaan rekuruitmen tidak hanya diperuntukkan bagi kandidat
dalam jajaran perusahaan Telkom Group saja, namun juga dari eksternal. Pihak
TELKOM bermaksud untuk memperbaiki komposisi karyawan dari segi usia dan
pendidikan. Sehingga rekruitmen difokuskan pada fresh graduate dengan softskill dan
hardskill yang hebat untuk menjadi pemimpin perusahaan di masa depan. Pada tahun
2013 telah berhasil direkrut 838 karyawan baru.

2. Pengembangan Kompetensi SDM

• Penghargaan Karyawan. Dalam rangka memotivasi karyawan, perusahaan jajaran


Telkom Group secara rutin memberikan penghargaan sebagai apresiasi kinerja
karyawan berprestasi. Apresiasi ini bisa berupa kesempatan untuk ziarah
keagamaan, benchmarking, seminar internasional, dan pemberian insentif khusus.

• Pelayanan SDM Berbasis IT. Untuk memudahkan koordinasi kebijakan dan strategi
perusahaan, maka disediakan infkrastruktur komunikasi yang terintegrasi satu sama
lain. Hal itu mencakup kerja individu online, absensi online, Surat Perintah
Perjalanan Dinas online, cuti online, karir online, dan Setoran Pajak Tahunan.

3. Program Pensiun Pihak Telom memiliki beberapa program pensiun, yaitu Program
Pensiun Manfaat Pasti, Program Pensiun Iuran Pasti.

4. Program Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan dibedakan berdasarkan masa


kerja karyawan, yaitu saat bekerja dan saat pensiun.
• Pengelolaan Kesehatan Karyawan Meningkatkan kesejahteraan karyawan
dapat berdampak pada produktivitas perusahaan. Oleh karena itu Telkom
menyediakan layanan kesehatan bagi pekerja dan pensiunan beserta keluarga
inti yang dikelola oleh Yayasan Kesehatan (YAKES)
• Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja Pendanaan akan biaya layanan kesehatan
akan terus berlanjut hingga karyawan memasuki masa pensiun termasuk
keluarga intinya.

5. Aktifitas Ekstrakulikuler. Perusahaan membuka kesempatan bagi karyawan untuk


ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler yang kiranya mendukung produktifitas

13
mereka. Ekstrakulikuler ini mencakup keagamaan, budaya, dan olahraga. Tidak hanya
bagi karyawan, kegiatan juga dibuka untuk keluarga karyawan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan mengetahui analisis lingkungan umum perusahaan tersebut perusahaan
dapat mengetahui bagaimana keadaan dilingkungan sekitar dari lingkungan
internal dengan berbagai elemen yang telah disebutkan diatas. Maka dari itu
perusahaan bisa menentukan strategi apa yang harus dilakukan perusahaan
guna menghadapi berbagai keadaan yang terjadi disekitar perusahaan, seperti
mengelola peluang dan ancaman dengan menggunakan analisis lingkungan
internal yang sesuai.
Yang paling utama dari analisis lingkungan perusahaan tersebut bagaimana
perusahaan bisa memberikan yang terbaik dan tidak membuat kebijakan yang
bisa merugikan baik perusahaan maupun lingkungan sekitar.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/AlfriantySauran1/internal-environment-analysis-from-value-chain-
management-93518918
https://sis.binus.ac.id/2017/04/20/value-chain-analysis/
https://www.academia.edu/35865588/Value_Chain_Rantai_Nilai_PT._Aqua_Golden_Mississippi_Tbk_

15

Anda mungkin juga menyukai