Anda di halaman 1dari 6

MODUL 12

Merancang Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Belajar 1
Pengalaman Belajar

Dalam merancang kegiatan pembelajarran, guru harus mengetahui


terlebih dahulu pengetahuan awal siswa dan pengalaman belajar apa yang
akan disediakan untuk mereka. Pemahaman terhadap pengetahuan awal
(entry behaviorss ) dan pengalaman yang dibutuhkan oleh siswa ini
merupakan unsur yang penting dipertimbangkan oleh guru dalam
merancang kegiatan pembelajaran. Kegiatan jenis ini akan memaparkan
tentang pengertian pengalaman belajar. Jenis-jenis pengalaman belajar,
pemilihan pengalaman belajar, dan prinsip merancang pembelajaran
berdasarkan pengalaman.
A. PENGALAMAN BELAJAR
1. Pengertian Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar diartikan sebagai interaksi antara orang yang sedang
belajar ( siswa ) dengan kondisi lingkungan eksternal secara aktif.
Pengalaman belajar adalah interaksi antara siswa dengan kondisi
eksternal ( yang semestinya dirancang dan dikembangkan oleh guru )
sehingga siswa dapat merespons dan memberikan reaksi terhadap
kondisi yang diciptakan tersebut sebagai proses belajar.
2. Jenis jenis Pengalaman Belajar
Tyler mengemukakan beberapa jenis pengalaman belajar dan langkah-
langkah yang dapat ditempuh untuk mengembangkan jenis-jenis
pengalaman tersebut,
a. Pengalaman belajar untuk mengembangkan keterampilan berfikir
- Mengenali kesulitan ada permasalahan yang tidak bisa dijawab saat
ini
- Mengidentifikasi masalah lebih jelas dengan analisis
- Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
- Memformulasikan hipotesis
- Menguji hipotesis dengan cara yang tepat
- Membuat kesimpulan sebagai pemecah masalah
b. Pengalaman belajar untuk memperoleh informasi
- Memilih informasi
- Mengarahkan situasi agar intensitas dan ragam kesan terhadap
informasi akan meningkatkan potensi
- Menggunakan informasi penting secara berulang
c. Pengalaman belajar untuk membangun sikap sosial
- Asimilasi dengan lingkungan
- Sikap muncul dari pengaruh emosional dari bentuk pengalaman
tertentu
- Pengalaman traumatik
- Proses intelektual langsung
- Pengalaman belajar untuk mengembangkan minat
B. PEMILIHAN PENGALAMAN BELAJAR
Prinsip yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih pengalaman
belajar adalah, sebagai berikut :
1. Prinsip pertama, untuk tujuan atau kompetensi tertentu yang harus
dicapai.
2. Prinsip kedua, pengalaman belajar harus memberikan kepuasan
kepada siswa dalam melaksanakan bentuk tingkah laku yang
dimaksud dalam tujuan.
3. Prinsip ketiga, reaksi yang dikehendaki dalam pengalaman belajar ada
pada tingkat yang memungkinkan adanya keterlibatan siswa.
4. Prinsip keempat, banyak pengalaman belajar yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan yang sama.
5. Prinsip kelima, pengalaman belajar yang sama akan memunculkan
berbagai hasil atau outcome.

C. PRINSIP PRINSIP MERANCANG PENGALAMAN BELAJAR


Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila guru memiliki
kemampuan menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan.
Untuk itu, guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi dalam
menyampaikan bahan ajar secara terencana sejalan dengan tujuan
pembelajaran dan rentang waktu yang tersedia. Guru yang profesional
dituntut untuk memiliki persiapan dan penguasaan yang cukup memadai
baik dalam bidang keilmuan, maupun dalam merancang program
pembelajaran yang akan disajikan.
1. Prinsip Mengaktifksns Siswa
Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses aktif yaitu kegiatan
merespon terhadap setiap stimulus pembelajaran. Aktivitas tersebut
mencangkup unsur yang bersifat fisik dan psikis. Semua itu
merupakan bagian yang harus diaktifkan dalam mempersiapkan
pembelajaran.
Siswa yang tidak dapat bertanya saat belajar, bukan berarti ia tidak
aktif, sebab mungkin saja pendengaran, pengelihatan, perasaan,
pikiran dan unsur lainnya aktif belajar.
John Dewey menyatakan “ belajar menyangkut apa yang harus
dikerjakan oleh dirinya sendiri. Untuk itu imajinatif belajar harus
muncul dari dirinya “
2. Prinsip Kesesuaian
Kesesuaian antara guru dan siswa pada kenyataannya sangat
mempengaruhi seorang siswa dalam menyenangi suatu pelajaran. Hal
ini tentu saja akan mempengaruhi motivasi siswa belajar. Guru yang
baik selalu berusaha untuk menetapkan suatu metode pembelajaran
yang benar-benar sesuai dengan kemampuan siswa. Dan sebaliknya
siswa yang baik pun akan selalu berusaha untuk menyesuaikan diri
dengan gurunya, yang tentu saja sebagai manusia juga memiliki
kekurangan dalam banyak hal, termasuk dalam kemampuan
mengajar. Siswa yang baik tentu saja akan memaklumi kekurangan-
kekurangan yang ada. Seorang siswa hendaknya tidak terlalu
berharap untuk mendapatkan guru yang benar-benar ideal sesuai
dengan harapannya.
Prinsip kesesuaian ini merupakan salah satu prinsip yang menuntut
hubungan antar siswa dengan guru untuk dapat lebih saling
menghargai dan menghormati. Kedua komponen pembelajaran
tersebut memiliki keterkaitan dan harus saling bekerja sama apabila
ingin memperoleh hasil yang memuaskan.
3. Prinsip Memberikan Kepuasan
Guru sebagai perancang pembelajaran harus memikirkan dan
berusaha agar apa yang dilakukan memberikan kepuasan bagi anak
didiknya. Sebagai mana yang dijelaskan oleh Thorndike dalam law of
effect bahwa suatu ikatan stimulus dan respons akan terus berlanjut
apabila individu yang belajar memperoleh dampak yang
menyenangkan.
4. Prinsip Pengalaman Belajar yang Sama Menimbulkan Hasil yang
Berbeda
Belajar pada dasarnya bersifat individu, jadi tidak mungkin bahwa
suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru akan memberikan
hasil yang sama untuk setiap siswa.
5. Prinsip Variasi Pengalaman Belajar
Dalam merancang suatu pembelajaran, penting bagi guru untuk
menyediakan berbagai variasi pengalaman belajar. Variasi dapat
dilakukan dengan cara menyediakan pengalaman yang berbeda untuk
setiap kegiatan pembelajaran. 11 jenis pengalaman yang dapat
divariasikan yaitu : pengalaman langsung, pengalman melalui benda
tiruan, pengalaman melalui dramatisi, pengalaman melalui
demonstrasi, pengalaman melalui karyawisata, pengalaman melalui
pameran, pengalaman melalui televisi, pengalaman melalui benda
hidup, pengalaman melalui rekaman, radio dan gambar diam ,
pengalaman melalui gambar visual dan pengalaman melalui lambang
verval.
Kegiatan Belajar 2
Metode Mengajar dan Prosedur Pembelajaran

A. METODE MENGAJAR
Metode mengajr adalah suatu cara yang dilakukan guru untuk menciptakan
hubungan antara guru (kegiatan mengajar ) dan siswa ( kegiatan belajar ).
Dalam interaksi ini diharapkan guru mampu berperan sebagai penggerak
yang dapat diaktifkan siswa untuk belajar. Pada modul ini menyajikan empat
metode yang mungkin sudah tidak asing lagi karena sering kali digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode atau cara mengajar dengan penyajian
materi yang dilakukan melalui penuturan dan penjelasan secara lisan
oleh guru kepada siswa.
Prinsip penggunaan, pada prinsipnya metode ceramah digunakan
apabila topik atau materi yang diajarkan adalah materi baru, siswa
diperkirakan akan mendapatkan kesulitan untuk mencari dan
mempelajari materi tersebut, jumlah siswa relatif cukup banyak,
fasilitas ruangan dan buku-buku bacaan terbatas. Prosedur
pelaksanaan, prosedur pelaksanaan metode ceramah dapat dilakukan
melalui 5 tahapan yaitu :tahapan persiapan (apersepsi),tahap
penyajian/presentasi, tahap komparasi/ asosiasi, tahap generalisasi/
kesimpulan, tahap evaluasi dan pemberian balikan (feedback) .
Kelemahan metode ceramah diantaranya : pemahaman siswa
terhadap sajian pelajaran kurang, kurang memberikan kesempatan
yang luas kepada siswa, penggunaan kata-kata asing membuat materi
sajian susah untuk dimengerti, kurang cocok untuk siswa yang taraf
perkembangan kognitifnya masih rendah dengan katalain akan
menimbulkan verbalisme. Mempersiapkan ceramah yang efektif
dengan cara : rumuskan tujuan khusus yang hendak dicapai, periksa
lagi apakah metode ceramah merupakan metode yang memang paling
tepat, disusun bahan ceramah yang benar-benar perlu diceramahkan,
tetapkan materi atau bahan sajian yang perlu dibantu menggunakan
alat bantu, tanamkan pengertian yang jelas, buat alat penilaian yang
tepat.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu metode penyajian bahan pelajaran
melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab oleh siswa. Prinsip
penggunaan metode tanya jawab yaitu : pembelajaran menekankan
pada pengulangan , jumlah siswa relatif sedikit, bertujuan untuk
memotivasi belajar merangsang siswa berfikir, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan berbagai permasalahan,
sebagai selingan dalam penggunaan metode ceramah.
Prosedur pelaksanaan metode ceramah melalui beberapa tahap yaitu :
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap kesimpulan. Jenis
pertanyaan yang sering digunakan yaitu pertanyaan ingatan dan
pertanyaan pikiran. Teknik yang digunakan untuk bertanya dengan
cara mengajukan pertanyaan redirecting dan probing. Sikap guru
dalam bertanya hendaknya memperhatikan pertanyaan yang diajukan,
pertanyaan harus jelas, hargai setiap pendapat, beri tenggang waktu
untuk berfikir, buat kesimpulan.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode atau suatu cara penyajian bahan
pelajaran melalui wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang telah diperoleh siswa sebelumnya guna
memecahkan suatu persoalan/permasalahan. Prinsip yang digunakan
dengan mempertimbangkan waktu yang tersedia, bermaksud untuk
membahas suatu topik, bermaksud untuk menumbuhkan keberanian.
Jenis metode diskusi yang sering kali digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar yaitu diskusi kelas, diskusi panel, diskusi kelompok kecil.
Prosdur pelaksanaan metode diskusi melalui tahapan yaitu tahapan
persiapan, tahapan pelaksanaan, tahapan tindak lanjut.
4. Metode Resitasi
Metode penugasan atau resitasi adalah metode atau cara yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas
berdasarkan petunjuk yang telah dipersiapkan guru sehingga siswa
dapat mengalami kegiatan belajar secara nyata. Pada fase ini ada 2
fase yaitu fase resitasi dan fase belajar. Fase belajar dimana siswa
mengerkajan tugas dan fase resitasi adalah siswa dimana siswa
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya. Prinsip
penggunaan metode resitasi yatitu dengan pengajaran dimaksudkan
untuk memperkaya pengetahuan, bermaksud memupuk rasa
kemandirian dan tanggung jawab, mendayagunakan berbagai sumber
belajar. Prosedur pelaksanaan melalui beberapa tahap yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, tahap resitasi.

B. KRITERIA PEMILIHAN METODE MENGAJAR


Berbagai metode dapat dikembangkan dan digunakan dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Untuk itu, agar metode yang dipilih itu tepat sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah dirancang guru perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
1. Faktor Tujuan
Faktor tujuan yang ingin dicapai setelah kegiatan pembelajaran
menggambarkan tingksh laku yang seharusnya dapat dimiliki siswa
setelah pembelajaran selesai dilaksanakan.
2. Faktor Materi/isi
Karakteristik isi materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa
berpengaruh terhadap pemilihan metode mengajar yang akan
digunakan oleh guru. Secara umum, materi isi pembelajaran dapat
dipilah ke dalam 6 kelompok yaitu fakta, konsep, prinsip, masalah,
prosedur dan sikap ( nilai ).
3. Faktor Siswa
Tentunya pemilihan ini sudah selakyaknya juga dikaitkan dengan
karakteristik tujuan yang ingin dicapai dan isi/materi pelajaran yang
akan disampaikan.
4. Faktor waktu
Faktor waktu juga merupakan salah satu unsur yang harus
dipertimbangkan. Terkait dengan faktor ini ada dua hal yang menjadi
prioritas pertimbangan yaitu kondisi dan jumlah waktu yang tersedia.
5. Kemampuan Guru
Sebagai penyandang jabatan fungsional yang profesional sebagai guru
seharusnya telah disampaikan dan telah mempersiapkan diri untuk
memiliki kemampuan menggunakan berbagai metode mengajar.

C.PROSEDUR UMUM PEMBELAJARAN


Perancangan kegiatan pembelajaran pada umumnya terdiri atas empat
prosedur yaitu:
1. Pra pembelajaran
pada tahap ni guru mempelajari kurikulum dan menguraikannya
secara spesifik untuk setiap kegiatan pembelajaran, mempelajari
kemampuan awal siswa, dan menyusun suatu rancangan utuh untuk
satu atau dua kali pertemuan.
2. Kegiatan Awal
Tahap ini adalah tahap pembukaan kegiatan pembelajaran. Guru perlu
melakukan kegiatan yang dapat menarik siswa untuk mau belajar.
3. Kegiatan inti
Tahap ini merupakan tahap utama dalam kegiatan pembelajaran. Guru
menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan berbagai caa
( metode ) dan menggunakan berbagai media.
4. Kegiatan penutup
Kegiatan penutup dalam suatu pembelajaran merupakan kegiata
generalisasi artinya guru menyimpulkan apa yang telah dipaparkan
dalam kegiatan inti.

Anda mungkin juga menyukai