Anda di halaman 1dari 78

ASESEMEN

BERBASIS KELAS

(CLASSROOM ASSESSMENT)

Ahmad Fauzan
Apa yang perlu
dimiliki mahasiswa
agar ‘survive’ dan
sukses
dalam Abad ke 21?
 Bukan IPK 3,8 atau 3,9

 Bukan “selalu” menjadi


top ten di kelas

Melainkan………
Mampu:
 Thinking (berpikir)
 Using language, symbols and
text (berkomunikasi)
 Managing-Self
(mengendalikan diri)
 Relating to others
(Berinteraksi)
 Participating & contributing
(berpartisipasi &
berkontribusi)
KETERAMPILAN Abad ke 21
(21st Century Skills)

Learning & Innovation


Skills
 Critical thinking & Problem
Solving
 Creativity & Innovation
 Collaboration
 Communication
KETERAMPILAN Abad ke 21
(21st Century Skills)

Digital Literacy Skills


 Information Literacy

 Media Literacy

 ICT Literacy
KETERAMPILAN Abad ke 21
(21st Century Skills)
Career & Life Skills
 Flexibility & Adaptability
 Initiative & Self-Direction
 Social & Cross Cultural
Interaction
 Productivity & Accountability
 Leadership
the 4C’s (by P21)
 communication
 collaboration
 critical thinking
 creativity
4 Pilar Pendidikan
Unesco
 Learning to Know
 Learning to Do

 Learning to Be

 Learning to Live Together


Fakta
menunjukkan….
 Kemampuan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking
(HOT)) siswa Indonesia
sangat lemah (TIMSS, PISA)

 Human Development Index


(HDI) Indonesia:
Tahun 2014: Ranking 110
Tahun 2015: Rangking 113
Salah satu
penyebabnya….
Sistem evaluasi
selama ini cenderung
hanya berupa paper and
pencil test dan tefokus
menguji kemampuan
berpikir tingkat rendah (C1,
C2, dan C3)
Pelaksanaan evaluasi yang
hanya mengandalkan hasil
dari paper and pencil test
tidak hanya mengaburkan
fungsi dan tujuan
pembelajaran, tetapi juga
telah mengubah budaya
belajar dan mengajar.
Karena pelaksanaan
evaluasi hanya terfokus
pada hasil, akibatnya
siswa/mahasiswa hanya
belajar untuk ujian dan
guru/dosen mengajar
untuk mempersiapkan
siswa/mahasiswa ujian.
Fokus evaluasi hanya
pada aspek Kognitif,
sedangkan aspek
Afektif dan
Psikomotor sangat
terabaikan.
So What?
Dalam mengevaluasi kita perlu:
 berubah dari result
oriented menjadi process
and result oriented
 Mengupayakan dan
memfasilitasi
pengembangan ketiga ranah:
Koginitif, Afektif, dan
Psikomotor
So What?
Lakukan evaluasi terhadap
capaian pembelajaran (learning
outcome), yang meliputi aspek:
 Sikap
 Pengetahuan
 Keterampilan Umum
 Ketrampilan Khusus
Ott (1994) mengatakan:
“process goals cannot be
measured accurately by any
one assessment technique.
Different techniques must be
used over time to see how
students are performing on
these goals”.
Asesmen Berbasis Kelas
(ABK)
 Asesmen adalah istilah umum
yang mencakup semua metode
yang digunakan untuk
mengases kinerja individu
mahasiswa atau kelompok
mahasiswa

 Asesmen yang dilakukan secara


komprehensif sepanjang proses
pembelajaran disebut asesmen
berbasis kelas.
Asesmen Berbasis Kelas
(ABK)
Classroom assessment can
be defined as the collection,
interpretation, and use of
information to help
teachers make better
decisions
(McMillan, 2001)
Asesmen Berbasis Kelas
(ABK)
Asesmen berbasis kelas merupakan
suatu proses pengumpulan, pelaporan,
dan penggunaan informasi tentang
hasil belajar mahasiswa dengan
menerapkan prinsip-prinsip penilaian,
pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti
autentik, akurat, dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik.

(Depdiknas, 2005)
Asesmen Otentik
Authentic assessment is the
process of gathering evidence
and documenting a student’s
learning and growth in an
authentic context. Authentic
assessment, unlike traditional
assessment, is used to evaluate
the individual student.

Concetta Doti-Ryan
Assessment n Evaluation
(Dan Apple 1998)

Reflective: Internally Prescriptive:External-


Defined Criteria/Goals ly Imposed Standards
Diagnostic: Identify Judgmental: Arrive at
Areas for Improvement an Overall Grade/Score
Flexible: Adjust As Fixed: To Reward
Problems Are Clarified Success, Punish Failure
Absolute: Strive for Comparative: Divide
Ideal Outcomes Better from Worse
Coöperative: Learn Competitive: Beat
from Each Other Each Other Out
Summary of Differences
Dimension of
Assessment Evaluation
Difference
Timing Formative Summative

Process- Product-
Focus of Measurement
Oriented Oriented
Relationship Between
Administrator and Reflective Prescriptive
Recipient
Findings, Uses Thereof Diagnostic Judgmental
Ongoing Modifiability
of Criteria, Measures Flexible Fixed
Thereof
Standards of
Absolute Comparative
Measurement
Relation Between
Coöperative Competitive
Objects of A/E
Asesmen Berbasis Kelas
(ABK)
 Valid; ketepatan interpretasi
yang dihasilkan dari skor tes
atau instrumen penilaian.
 Terpercaya; menjamin
konsistensi.
 Mendidik; memberi
sumbangan positif terhadap
pencapaian belajar
mahasiswa dan dapat
memotivasi siswa untuk lebih
maju.
Prinsip ABK
 Beorientasi pada
kompetensi; menilai
pencapaian kompetensi
yang dimaksud dalam
kurikulum.
 Adil dan obyektif; semua
mahasiswa diperlakukan
sama
 Terbuka; kriteria dan dasar
pengambilan keputusan
harus jelas dan terbuka
bagi semua pihak.
Prinsip ABK
 Menyeluruh; dilakukan dengan
berbagai teknik dan prosedur,
mencakup ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotoris.
 Berkesinambungan; dilakukan
secara berencana, bertahap dan
terus menerus.
 Bermakna dan praktis; mudah
dipahami, berguna dan dapat
ditindaklanjuti
Teknik ABK
 Asesmen Unjuk Kerja
(Performance Assessment)
 Diskusi dan Presentasi
 Observasi dan Bertanya
 Jurnal
 Portofolio
 Proyek
 Investigasi
 Dll.
Contoh Asesmen Unjuk Kerja
(Performance Assessment)

 Berpidato dalam Bahasa Arab


 Membuat Kaligrafi
 Merangkai Jaringan Listrik
 Menampilkan tarian
 Mendemonstrasikan suatu
gerakan senam
 Make up room (perhotelan)
 Dll.
Contoh Asesemen Proyek

 Membuat Website
Pembelajaran
 Merancang media
pembelajaran
 Mengujicobakan Tes
 Mensurvey pembayaran
zakat oleh masyarakat
 Dll.
Contoh Asesmen
Investigasi
 Menyelidiki polusi udara atau air
di suatu daerah
 Menyelidiki kecenderungan
masyarakat untuk hal tertentu
 Menyelidiki kondisi gizi
masyarakat
 Dll.
Kita membutuhkan asesmen yang:

• MENANTANG, bukan
menjatuhkan
• Membangun PERCAYA DIRI,
bukan stres
• Memberi HARAPAN, bukan
mematikan harapan
• menawarkan SUKSES,
bukan kegagalan
• Mendorong SENYUM, bukan
tangis
Tugas Kelompok 2, 4, dan 6
(Asesmen Diskusi dan
Presentasi)

Seorang dosen menugaskan mahasiswa


secara berkelompok untuk berdiskusi (di
dalam kelas) tentang Topik Puasa. Hasil
diskusi kemudian dipresentsikan dalam
diskusi kelas.

Jika Ibu/Bapak adalah dosen yang


memberi tugas tersebut, jelaskan aspek-
aspek yang akan dinilai, cara menilai
dan bentuk instrumen penilaian yang
akan digunakan.
Tugas Kelompok 1, 3, dan 5
(Asesmen Proyek)

Seorang dosen menugaskan


mahasiswa secara berkelompok
untuk mensurvey “penyakit
masyarakat” yang terjadi di sebuah
Rukun Warga (RW). Hasil survey
ditulis dalam bentuk laporan dan
dipresentasikan dalam diskusi kelas.

Jika Ibu/Bapak adalah dosen yang


memberi tugas tersebut, jelaskan
aspek-aspek yang akan dinilai,
cara menilai dan bentuk instrumen
penilaian yang akan digunakan.
Tugas Individu
 Rumuskanlah beberapa “Capaian
Pembelajaran” untuk mata kuliah
yang diampu (meliputi aspek
sikap, pengetahuan, keterampilan
umum dan keterampilan khusus).
 Rancanglah sebuah tugas
berbentuk:
Proyek/Investigasi/Asemen Unjuk
Kerja/Diskusi & Presentasi, untuk
mengases capaian pembelajaran.
 Rancang rubrik penilaian untuk
tugas tersebut.
Hasil kerja tolong
dikirim via email ke:

ahmadfauzan@fmipa.unp.ac.id
Ahmad Fauzan
Tujuan
Pembelajaran
Peserta mampu
merencanakan dan
melaksanakan Evaluasi
Program Pembelajaran
secara sistematis, serta
melakukan tindak lanjut.
Instructional program, refers to
a replicable instructional
activity that is designed and
implemented to achieve an
instructional goal, namely,
some clearly defined change
or changes in a selected group
of learners.

(iseesam.com)
Every instructional program
combines a curriculum
component (what we teach), and
a teaching procedure (how we
teach)

(iseesam.com)
 Mengapa Program Pembelajaran perlu
dievaluasi?

 Dalam hidup, semua kita selalu


berusaha agar hari ini lebih baik dari
hari kemaren, dan hari esok lebih baik
dari hari ini.

 Dalam proses perkuliahan, semua


dosen juga menginginkan hal yang
sama
Mengapa Program
Pembelajaran perlu
dievaluasi?

Program Pembelajaran
yang dirancang oleh
seorang atau sekelompok
dosen kualitasnya perlu
ditingkatkan secara terus
menerus.
Peningkatan kualitas
Program Pembelajaran
akan dapat dilakukan, jika
tersedia data dan
informasi yang sahih dan
memadai untuk
melakukan perbaikan.
Perlu dilakukan
pengumpulan data dan
informasi secara terencana
dan terstruktur, serta
menggunakan metode yang
tepat.
Kegiatan ini terangkum
dalam bentuk evaluasi
program pembelajaran
(termasuk di dalamnya
proses pembelajaran)
Tergantung pada:
 kepentingan apa (formative,
summative, decision making,
dll.)
 Kepentingan siapa (Ketua
Program Studi, Tim Penjamin
Mutu, Pimpinan, Dosen yang
bersangkutan, atau …….?)
The Evaluation of
Instruction Program (EIP) is
designed to help
departments conduct
evaluations of instructors,
courses, and curricula, and
help instructors evaluate
and improve their own
teaching.
An evaluation process
should identify any need for
modifications to the
instructional program in
order to meet the
educational goals and
standards for student
achievement.
 Dosen merasa perlu untuk
mengevaluasi program
pembelajaran yang telah dirancang
dan dilaksanakan
 Dosen membuka diri terhadap
masukan dari mahasiswa atau
evaluator lainnya
 Dosen mempunyai keinginan
yang kuat untuk berubah menjadi
lebih baik, dalam pembelajaran
What?
Apa yang Dievaluasi?
Komponen Program
Pembelajaran:
 Tujuan
 Mahasiswa
 Materi
 Metode & Pendekatan
Apa yang Dievaluasi ?
(lanjutan…)
 Dosen
 Sarana; media,
peralatan, dll.
 Lingkungan belajar
 Instrumen Evaluasi
Apa yang Dievaluasi?
(Brown & York)

 what to teach (content),


 how to teach (method),
 how does one assess
whether or not one has
taught (measurement),
 the instructional
materials
Apa yang Dievaluasi?

 Pengorganisasian
Materi
 Komunikasi
 Penguasaaan Materi
 Keantusiasan
terhadap topik yang
diajarkan
Apa yang Dievaluasi?
 Sikap terhadap mahasiswa
 Transparansi dalam pemberian
nilai
 Fleksibilitas dalam penggunaan
pendekatan pembelajaran
 Kewajaran hasil belajar
mahasiswa (British Columbia
Institute of Technology)
When?
 Formative Evaluation:
selama proses dan
berfungsi untuk
improvement

 Summative Evaluation:
pada akhir perkuliahan
Who?
 Internal Evaluator
(Dosen pengampu mata
kuliah dan mahasiswa)

 External evaluator
(dosen sejawat, dosen
senior/pembina, Ketua
Kelompok Bidang Kajian,
Ketua Program Studi, dll.)
How?
 Wawancara
 Observasi (self or peer
observation) dan refleksi
 Feedback dari mahasiswa
(kuisioner, survey, jurnal,
dll.)
 Analisis dokumen (SAP,
hasil tes, dll.)
 Membuat jurnal dan
catatan anekdot
How?
 Early Course
Feedback (dengan
bantuan external
evaluator)
 Representasi
Mahasiswa
 Videotaping
 Peer review
How?
 Developing a teaching
portfolio
 Focus group
discussion
 Small Group
Instructional Feedback
(SGIF)
 One-on-one teaching
consultation
How?
Self-Evaluation (Self-
Assessment);
memberi perhatian
terhadap kondisi kelas:
 Kehadiran mahasiswa
 Partisipasi mahasiswa
 Situasi yang tercipta
How?
Small Group Instructional
Feedback (SGIF)
1. It starts after at least three
weeks of instruction but
before the mid-term point.
2. A trained facilitator meets
with the instructor to set
objectives for the SGIF.
3. A trained facilitator visits the
class without the instructor for
30 to 45 minutes
4. The facilitator asks groups
of 4 or 5 students to
consider these questions:
• What do you like about this
course?
• What areas do you think
need improvement?
• What suggestions do you
have for making
improvements?
5. The facilitator helps the
class to synthesize the
group reports into a
class consensus of
recommendations and
comments.
6. The facilitator meets
privately with the
instructor to discuss the
results. All information is
confidential.
Self-Evaluation
(Self-Assessment)
Asesmen Kelas (fokus pada
pemahaman
mahasiswa terhadap materi);
 Beri mahasiswa secarik kertas
 Minta mereka selama 1 – 5 menit
untuk menulis apa yang
diinginkan
 Kumpulkan dan analisis respon
mahasiswa
 Berdasarkan hasil analisis,
lakukan tindak lanjut
Pertimbangan dalam Memilih
Teknik Evaluasi Program

 Gunakan teknik yang paling cocok


(untuk dosen dan mahasiswa) dan
mungkin untuk dilaksanakan

 Teknik yang dipilih jangan terlalu


membebani dosen

 Komunikasikan dan rencanakan


teknik tersebut dengan siswa

 Pertimbangkan juga waktu yang


dibutuhkan untuk melakukan
evaluasi
Lanjutan….

 Variasikan penggunaan teknik


agar tidak monoton

 Penggunaan teknik tertulis


akan lebih cocok untuk
mahasiswa yang pemalu

 Sebaiknya data yang


terkumpul bersumber dari
anonim (agar mahasiswa lebih
terbuka)
 Willingness to take extra time to
answer questions and solve
problems
 Well organized presentations and
lessons
 Real world experience
 Respect for students
 Sense of humor
 Mengingat dan mencatat hal-
hal positif yang telah
dilakukan
 Melakukan perubahan secara
gradual
 Tidak patah semangat karena

perubahan butuh waktu dan
latihan
Remember that change can
be a difficult and slow process
and that it is not about
perfection. However, even small
changes can make a significant
difference to your teaching and
your students’ learning. Build
on your successes.
 Pilihlah satu komponen terkait
perkuliahan yang telah Ibu/Bapak
laksanakan untuk dievaluasi.

 Berikan argumentasi, mengapa


Ibu/Bapak ingin mengevaluasi
komponen tersebut?

 Jelaskan teknik dan instrumen


evaluasi yang akan digunakan,
serta proses pelaksanaannya.
ahmadfauzan@fmipa.un
p.ac.id

Anda mungkin juga menyukai