INDONESIA
(naskah diterima tanggal 18 April 2018, direvisi terakhir tanggal 2 Agustus 2018, dan disetu-
jui tanggal 16 Agustus 2018)
Abstrak
Keberhasilan bangsa Indonesia mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa nasional
merupakan prestasi yang luar biasa yang belum tentu dapat dilakukan oleh bangsa lain.
Banyak negara di dunia, seperti India, Filipina, Singapura, dan sebagainya sampai sekarang
belum berhasil mengikuti kesuksesan bangsa Indonesia dalam menetapkan garis kebijakan
kebahasaannya. Namun, keberhasilan ini ternyata tidak didukung oleh sikap positif para
penuturnya untuk mempertahankan dan mengembangkan bahasa nasionalnya. Sehub-
ungan dengan itu, kebanggaan terhadap bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah se-
bagai unsur pengembangan bahasa dan budaya Indonesia harus terus ditingkatkan.
Kata kunci: pengembangan, pemertahanan, dan kebanggan bahasa
Abstract
The success of the Indonesian nation to bring Malay language into a national language is a remarkable
achievement that is not necessarily done by other nations.Many countries in the world, such as India,
Philippines, Singapore, and so on have not succeeded in following the success of the Indonesian nation
in establishing their language policy line. However, this success is not supported by the positive
attitude of its speakers to maintain and develop its national language. In this regard, the pride of
Indonesian and the pride of local languages as an element of Indonesian language and cultural
development must be continuously improved.
Keywords: development, maintenance, and language pride
PILIHAN MENANTU
Kaum selebritas dan artis-artis yang secara emosi bukannya emotionally atau
merupakan public figur sering kali secara emosional. Berbagai fakta menun-
menggunakan struktur (konstruksi) ba- jukkan bahwa kemampuan berbahasa
hasa Inggris yang buruk, misalnya tidak Inggris sebagian besar warga Indonesia
dapat memakai kata-kata bahasa Inggris buruk sehingga ditemukan berbagai
dalam struktur yang tepat. Adjektiva kesalahan di dalam menuliskan kata
sering diperlakukan sebagai kata benda, atau frase bahasa Inggris, tetapi mereka
demikian pula sebaliknya sehingga tidak merasa malu, sebaliknya bangga
mereka sering mengatakan *emotionly,* atas kesalahannya itu. Misalnya ring road
Tabel 1
Pengguna Bahasa Utama
Negara yang maksimal 35 % penduduknya Negara yang minimum 90% menggunakan
menggunakan bahasa utama bahasa utama
Negara: Bahasa uta- Jumlah ba- Negara Bahasa uta- Jumlah ba-
ma (%) hasa ma (%) hasa
Zaire 17,7 212 Korea 99,5 2
Cameroon 18,5 269 Jepang 99,2 14
Tanzania 18,6 127 Bangladesh 99,1 37
Uganda 19 41 Burundi 98,2 3
Kematian sebuah bahasa merupakan makna, dan tidak mudah dikuasai oleh
suatu kerugian karena matinya sebuah pembelajar-pembelajar asing. Bahasa
bahasa tidak ubahnya dengan pemiski- Jawa memiliki berbagai kata yang mam-
nan akan sumber pengetahuan dan alat pu mengungkapkan berbagai macam
komunikasi intrakultural dan interkul- rasa, seperti ngrasani, rasa-rasane, ru-
tural (Wijana & Rohmadi, 2006, 40). mongsa, krasa, krasan, surasane, dsb.
Sumber pengetahuan masyarakat me- Selaras dengan apa yang digariskan
ngenai berbagai hal, seperti pengobatan, oleh politik bahasa nasional, bahasa-
kesenian, arsitektur, pertanian, pe- bahasa daerah dalam hal ini dapat
layaran, dsb. hilang bersamaan dengan digunakan sebagai sumber pengem-
hilangnya bahasa, lebih-lebih bila baha- bangan bahasa nasional (Halim, 1980).
sa itu belum sempat didokumentasikan. Hanya saja, dalam hal ini pengaruh ba-
Sehubungan dengan ini usaha pendo- hasa-bahasa daerah ke dalam bahasa
kumentasian atau inventarisasi bahasa Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan
merupakan sesuatu yang mutlak harus dengan pengaruh bahasa asing. Wijana
dilakukan, baik bagi bahasa yang masih (2009) mengamati pemakaian kosakata
hidup maupun bagi bahasa yang teran- asing dan kosa kata daerah dalam se-
cam punah (endangered language) dan buah cerpen yang ditulis oleh Oka Rus-
yang sudah punah. Bagi bahasa-bahasa mini dengan judul Esensi Nobela dengan
yang masih hidup, inventarisasi yang hasil persentase perbandingan sebagai
mampu menunjukkan keunikan-keu- berikut.
nikan sebuah bahasa dalam berbagai
aspeknya (fonologi, morfologi, sintaksis, Tabel 2
leksikon), akan meningkatkan kesadar- Keberadaan Kosakata Asing dan Daerah
an akan pentingnya keberadaan suatu Bahasa Inggris 44 buah > 57%
bahasa bagi penunjang keberlangsun- Bahasa Belanda 2 buah > 2,5%
gan kebudayaan tertentu sehingga Bahasa Arab 14 buah > 18%
Bahasa Belanda 2 buah > 2,5%
masyarakat untuk mempertahankannya
Bahasa Jawa 14 buah > 18%
semakin besar, yang akhirnya berdam-
Dialek Jakarta 1 buah > 1,2 %
pak luputnya bahasa itu dari kematian
atau kepunahan. Bahasa Indonesia dan
Data ini menunjukkan bahwa pengaruh
bahasa-bahasa daerah di Indonesia tentu
bahasa asing, khususnya bahasa Inggris
saja memiliki ciri-ciri ini. Bahasa Indone-
cukup dominan di dalam bahasa
sia misalnya memiliki sufiks –i dan -kan
Indonesia. Sementara itu pengaruh
yang dapat mengungkapkan banyak