DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA.........................
BAB III METODE PELAKSANAAN........................................................
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN............................................
BAB V HASIL YANG DICAPAI.................................................................
BAB VI POTENSI HASIL..........................................................................
BAB VII RENCANA TAHAP BERIKUTNYA..........................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
2
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA
SLB yang menjadi sasaran pengabdian kami adalah SLB Perwari Padang.
SLB Perwari Padang dengan nomor NTSN 10303550 berlokasi di Jalan
S.Parman Nomor 36 Kelurahan Ulak Karang Kecamatan Padang Utara Kota
Padang Lokasi SLB Perwari Padang cukup strategis berada di pusat Kota Padang.
Lokasi yang strategis ini tentunya memudahkan siswa mendapatkan akses
internet dan transportasi. Kemudahan akses internet dan transportasi ini juga
dapat meningkatkan resiko bagi siswa disabilitas mengalami perilaku seksual
beresiko yang dapat menimbukan masalah kesehatan reproduksi seperti
menonton video porno, berpacaran, melakukan hubungan seksual beresiko dan
bahkan mengalami kekerasan seksual, ditambah lagi pada umumnya masing-
masing mereka sudah memiliki android. Berdasarkan hasil survey awal dengan
Kepala Sekolah SLB Perwari Padang, ditemukan terdapat beberapa siswa yang
suka melihat video porno, berpacaran dan bahkan hamil di luar nikah. Kasus
siswi yang mengalami hamil di luar nikah sudah ditemukan sebanyak 2 kasus
dari tahun 2011 hingga tahun 2020 di SLB Perwari Padang. Pada tahun 2020,
kasus tersebut terjadi pada siswi tunarungu dan dan siswi tersebut dihamili oleh
temannya yang sama-sama penyandang disabilitas.
Visi SLB Perwari Padang yaitu terwujudnya pendidikan luar biasa yang
mandiri, berprestasi dan berketerampilan serta beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa. Kegiatan pengabdian ini tentunya dapat menunjang visi
tersebut terutama dalam mewujudkan siswa yang mandiri dan beriman serta
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ini dapat meningkatkan
kemandirian siswa dalam mencapai reproduksi yang sehat dan dapat mencegah
siswa dalam melakukan perilaku seksual beresiko yang dilarang dalam agama.
SLB Perwari Padang termasuk lima besar SLB dengan jumlah siswa
terbanyak di Kota Padang. Jenis keterbatasan yang dimiliki oleh siswa di SLB
tersebut terdiri dari tunagrahita dan tunarungu. Jumlah seluruh siswa adalah 53
orang siswa, sedangkan jumlah guru sebanyak 14 orang guru. Siswa yang berada
di Kelas VII (SMP) dan kelas VIII (SMA) berjumlah 24 orang yang terdiri dari 8
siswa tunarungu dan 16 siswa tunagrahita. Siswa SMP dan SMA ini yang akan
menjadi sasaran pengabdian karena mereka sudah menginjak masa remaja dan
mengalami pubertas.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Tahap Persiapan
Pada tahapan persiapan kegiatan, Tim PKM telah melakukan beberapa
kegiatan untuk menjelaskan tujuan pelaksanaan PKM, sasaran PKM, dan
menggali data serta informasi dari kepala sekolah SLB Perwari Padang. Selain
itu, tim PKM juga meminta persetujuan mitra PKM yang dibuktikan melaui
surat kerjasama mitra.
2. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan perencanaan berupa anggaran biaya, peralatan,
sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kegiatan pengabdian.
3. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan :
a. Pelatihan Guru
Kegiatan pelatihan ini akan dilakukan secara luring dengan menerapkan
protokol Covid-19. Pelatihan dilakukan secara luring karena jumlah guru
tidak terlalu banyak yaitu 14 orang dan tersedianya ruangan yang cukup
besar untuk pelatihan, sehingga sangat memungkinkan untuk menerapkan
protokol kesehatan. Materi pelatihan yang diberikan berupa cara
pengenalan alat dan fungsi reproduksi pada siswa, tanda-tanda pubertas,
cara merawat dan menjada alat reproduksi yang sehat serta cara
memberikan pendidikan seksual bagi siswa disabilitas.
b. Edukasi Siswa
Tim PKM bersama guru memberikan edukasi kepada siswa berupa
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi secara luring dengan merapkan
protokol covid. Kegiatan edukasi dilakukan 2 tahap :
Edukasi bagi siswa tunarungu yang berjumlah 8 orang,
edukasi dilakukan bersama guru tunarungu dengan media
yang tepat bagi siswa tunarungu.
Edukasi bagi siswa tunagrahita yang berjumlah 16 orang,
edukasi dilakukan bersama guru tunagrahita dengan media
yang tepat bagi siswa tunagrahita.
c. Pembuatan buku pedoman kesehatan reproduksi
Buku ini dibuat agar guru dapat dengan mudah mengintegrasikan materi
tentang kesehatan reproduksi dalam mata pelajaran IPA.
4. Tahap evaluasi
Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan dan evaluasi terhadap target capaian apakah sudah tercapai atau
belum.
7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
BAB V
HASIL YANG DICAPAI
BAB VI
POTENSI HASIL
Manfaat dari edukasi ini sangat banyak sekali terutama bagi siswa SLB
karena mereka memiliki keterbatasan untuk mendapatkan informasi mengenai
kesehatan reproduksi ini dan Sekolah pun jarang didapatkan materi ini karena
pada usia remaja Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting,
Sebab, masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan baik
menjaga kebersihan, yang bisa menjadi aset dalam jangka panjang.
Mengenanai menstruasi
Ini sangat perlu sekali diberikan pada anak remaja karena pada usia remaja
ini merupakan waktu yang terbaik untuk membangun kebiasaan baik terutama
dalam menjaga kebersiha yang menjadi hal yang terpenting dalam kehidupan
jangka panjang terutama remaja putri.untuk itu pentingnya kesehatan reproduksi
bagi remaja.
Kegiatan edukasi ini memberikan manfaat yang sangat baik bagi siswa
SLB karena sebelumnya siswa –siswa ini belum mengetahui tentang kesehatan
reproduksi dan belum pernag mendapatkan materi tentang kesehatan reproduksi
ini,sehingga siswa – siswa tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi. Dan setelah kegiatan edukasi ini semua siswa paham dan mengetahui
apa itu kesehatan reproduksi dan bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi
agar terhindardari penyakit menular seksual. Semua siswa sangat senang
mendapatkan materi ini sehingga pengetahuan siswa bertambah dan bisa
memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya siswa yang menerima
materi ini guru-guru juga sangat senang manerima materi edukasi kesehatan
reproduksi karena awalnya guru tersebut memiliki pnegetahuan yang kurang
mengenai kesehatan reoroduksi ini dan dengan adanya edukasi ini pengetahuan
guru-guru mengenai kesehatan reproduksi bertambah dan dulunya tidak tahu dan
sekarang sudah mengetahui apat itu kesehatan reproduksi. Oleh karena itu
pntingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi,dan edukasi ini memberikan
manfaat yang banyak untuk siswa – siswa dan guru –guru SLB Perwari padang
sehingga pengetahuan mereka meningkat tentang kesehatan reproduksi.
12
BAB VII
2. Pembelian tambahan alat peraga untuk edukasi siswa SLB Perwari Padang
6. Memberikan handsoap dan tisu ke sekolah agar siswa –siswa dan guru –guru
membiasakan mencuci tangan dan tetap mejnaga kebersihan
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran kegiatan
8x 100.000 = Rp
800.000,00
Total = Rp1.175.000,00
12 Senin /16 Edukasi tahap ke dua siswa Paket 7 siswa dan guru
agustus 2021 SLB pembimbing :
8x100.000 =
Rp800.000,00
3x75.000 = Rp225.000,00
Total = 1.025.000,00
18
Alokasi
Program Bidang
No. Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
1 Hafiza Fil DIII Kebidanan 6 Melakukan
Ihsan/ Kebidanan survey awal,
1910070130030 membuat
proposal,
Mengoordinir
pelaksanaan
kegiatan,
2 Nurazlin/ DIII Kebidanan 6 Membuat
Kebidanan bahan edukasi
1910070130030
dan buku
pedoman
3 Desy Tiamida/ DIII Kebidanan 6 Membuat
Kebidanan bahan edukasi
2010070130020
dan buku
pedoman
4 Anisa Yolanda DIII Kebidanan 6 Membuat
Sasbia/ Kebidanan laporan
kegiatan
2010070130008
20