Standart Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
2. Memformulasika cepat rambat gelombang bunyi pada zat padat, zat cair dan zat
gas
GELOMBANG BUNYI
Definisi Bunyi
Bunyi adalah sesuatu yang terdengar (didengar) oleh telinga. Bunyi dihasilkan oleh
benda yang bergetar. Bunyi merupakan gelombang mekanik yang tidak dapat
merambat dalam hampa udara dan berupa gelombang longitudinal.
Cepat Rambat Bunyi
Zat Padat
E Tegangan
v = √ ρ dengan E=
Regangan
Zat Cair
B
v = √ ρ
Zat Gas
γP γRT Cp
v = √ √ ρ
=
Mr dengan γ=
Cv
Keterangan:
E = modulus young (N/m2) ρ = massa jenis (kg/m3)
B = modulus bulk (N/m2) v = cepat rambat gelombang (m/s)
Mr = massa molekul relatif (kg/mol) P = tekanan (N/m2)
R = tetapan gas = 8,314 J/mol K T = suhu (K)
γ = tetapan lapplace
Cp = kapasitas kalor pada tekanan tetap (J/K)
Cv = kapasitas kalor pada volume tetap (J/K)
Contoh Soal
1. Diketahui modulus young baja adalah 2 x 10 11 Pa dan massa jenisnya 8 x 10 3
1
x 10 4 m/s)
2
2. Pada suhu tertentu, modulus bulk air adalah 1,96 x 10 9 N/m2 dan massa jenis air
1,4 x 10 3 m/s)
Keadaan Bunyi
Semakin tinggi frekuensi sumber bunyi maka semakin tinggi bunyi yang
dihasilkan. Ingat, frekuensi merupakan banyaknya getaran tiap satuan sekon.
Artinya, semakin banyak jumlah getaran yang dihasilkan dalam satuan waktu
maka bunyi yang dihasilkan akan semakin nyaring (nadanya tinggi).
Semakin besar amplitudo sumber bunyi maka semakin kuat bunyi yang
dihasilkan. Contoh, petiklah salah satu senar gitar dengan simpangan yang
tidak terlalu besar (amplitudonya kecil), akan dihasilkan bunyi yang lemah.
Bandingkan jika memetik salah satu gitar dengan simpangan yang besar
(amplitudonya besar). Hal ini akan menghasilkan bunyi yang kuat. Jadi, kuat
lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudonya.
1
Nada dasar l= λ 0 atau λ0 = 2 l
2
v v
Frekuensi f 0 = =
λ0 2l
3 2
Nada atas kedua l= λ 2 atau λ 2 = l
2 3
v v v
f
= =3
Frekuensi 2 = λ2 2
l
( )
2l
3
f 0 : f 1 : f 2 : ...... = 1 : 2 : 3: ......
F Fl
Jika cepat rambat gelombang senar (dawai) dinyatakan v=
√ √ μ
=
m
v 1 Fl
Maka f 0= =
2l 2l √ m
Contoh Soal
Sepotong dawai yang panjangnya 80 cm dan massanya 16 gram dijepit kedua
ujungnya dan terentang tegang dengan tegangan 800 N. Tentukan:
a. frekuensi nada atas kesatu (250 Hz)
Kaji Soal UN
1. Seutas dawai panjang 0,8 meter, jika tegangan dawai diukur sedemikian
sehingga kecepatan gelombangnya 200 m/s, frekuensi nada dasarnya adalah!
(EBTANAS-05)
a. 125 Hz c. 145 Hz e. 400 Hz
b. 130 Hz d. 160 Hz
2. Seutas dawai panjangnya 0,80 meter. Jika tegangan dawai itu diatur
sedemikian hingga kecepatan gelombang transversal yang dihasilkannya adalah
400 m/detik, maka frekuensi nada dasarnya adalah….(EBTANAS-06)
a. 640 Hz c. 320 Hz e. 125 Hz
b. 500 Hz d. 250 Hz
bergetar untuk menghasilkan bunyi. Pipa organa terbagi menjadi dua macam yaitu,
pipa organa terbuka (kedua ujungnya terbuka) dan pipa organa tertutup (salah satu
ujungnya terbuka).
Pipa Organa Terbuka
Pipa organa terbuka adalah sebuah kolom udara yang kedua ujung
penampangnya terbuka ”kedua ujungnya membentuk pola perut”. Apabila pipa
ini ditiup, udara dari dalam pipa organa membentuk pola gelombang stasioner.
Contoh peluit, seruling.
f0 : f1 : f2 : ..... = 1 : 2 : 3 : .....
v
f0 = 2l
Contoh Soal
1. Sebuah pipa organa terbuka yang panjangnya 2 m, tentukan tiga frekuensi
harmonik terendah jika cepat rambat bunyi 340 m/s?
(f0 = 85 Hz, f1 = 170 Hz, f2 = 255 Hz)
2. Sebuah pipa organa terbuka yang memiliki panjang 60 cm menghasilkan suatu
nada dasar. Cepat rambat bunyi di udara 300 m/s. Berapa frekuensi gelombang
bunyi yang terjadi jika pipa tersebut menghasilkan nada atas kedua?
(f2 = 750 Hz)
Contoh Soal
1. Pipa organa terbuka A ditiup bersamaan dengan pipa organa tertutup B.
Ternyata nada dasar pipa organa A sama tinggi dengan nada atas pertama pipa
Kaji Soal UN
1. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada atas kedua dengan dengan
frekuensi 1.700 Hz. Cepat rambat bunyi di udara 340 m/s. Berapakah panjang
pipa organa tersebut ........ (UN 2004)
a. 20 cm c. 25 cm e. 30 cm
b. 40 cm d. 50 cm
2. Frekuensi nada atas pertama pipa organa terbuka A sama dengan frekuensi
nada dasar pipa organa tertutup B. Jika panjang pipa A = 60 cm, maka panjang
pipa B adalah....... (UN 2002)
a. 10 cm c. 20 cm e. 30 cm
b. 15 cm d. 25 cm
3. Pipa organa terbuka A dan pipa organa tertutup B ditiup secara bersamaan.
Jika pada pipa organa terbuka menghasilkan nada atas petama dan nada
tersebut sama dengan nada dasar pada pipa organa tertutup B. Dalam kondisi
yang sama, jika panjang pipa organa A adalah 40 cm, maka berapa panjang
pipa organa B? (UN 2002)
a. 75 cm c. 30 cm e. 10 cm
b. 40 cm d. 24 cm
4. Frekuensi nada atas pertama pipa organa tertutup A sama dengan frekuensi
nada dasar pipa organa terbuka B. Jika panjang pipa B = 20 cm, maka
panjang pipa A adalah … (Ebtanas 2003)
a. 90 cm c. 30 cm e. 7,5 cm
b. 60 cm d. 15 cm
Interferensi Bunyi
Interferensi bunyi adalah gabungan dari dua buah gelombang bunyi yang
koheren / memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama
Dihasilkan bunyi kuat (konstruktif)
Beda lintasannya (∆ s)
∆s = s2 – s1 = nλ dengan n = 0, 1, 2, 3, ....
Contoh Soal
1. Dua sumber bunyi berjarak 10 m mempunyai frekuensi sama. Pada jarak 4,8 m
dari sumber bunyi pertama seorang pendengar mendengarkan interferensi
minimum (destruktif) pertama kali. Tentukanlah frekuensi kedua sumber (v =
Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda
lain yang memiliki kesamaan frekuensi.
3 λ /4 5 λ/4
Resonansi
pertama Resonansi kedua Resonansi ketiga
Contoh Soal
terbuka 20 cm, maka panjang pipa organa tertutup adalah..... (30 cm)
Kaji Soal UN
Pada sebuah percobaan dengan tabung resonansi, ternyata bahwa resonansi
pertama didapat bila permukaan air di dalam tabung berada 20 cm dari ujung atas
tabung. Maka resonansi kedua akan terjadi bila jarak permukaan air ke ujung
tabung itu adalah … (UN 2004)
a. 30 cm c. 50 cm e. 80 cm
b. 40 cm d. 60 cm
r1
S I1 r2 2
= ()
I2 r1
r2
r1 = jarak dari S ke pengamat 1 I1 = intensitas bunyi pada jarak r1
r2 = jarak dari S ke pengamat 2 I2 = intensitas bunyi pada jarak r2
Contoh Soal
1. Suatu sumber bunyi dengan daya 12,56 watt memancarkan gelombang bunyi
berupa gelombang speris. Tentukan intensitas bunyi pada jarak 100 meter dari
Keterangan:
TI = taraf intensitas bunyi (desibell = dB)
I = intensitas bunyi (W/m2)
I0 = intensitas ambang pendengaran (10-12 W/m2)
1 bel (B) = 10 dB
Jika terdapat sumber bunyi lebih dari satu atau sumber bunyinya banyak maka taraf
intensitas totalnya adalah:
TIn ¿ T I + 10 logn
1
Keterangan:
TIn = taraf intensitas oleh n sumber bunyi (dB)
n= banyaknya sumber bunyi
TI1 = taraf intensitas oleh 1 sumber bunyi (dB)
Bila sumber bunyi diamati oleh pengamat yang berbeda jaraknya maka besar taraf
intensitas pada jarak r2 dirumuskan:
2
r2
TI 2 ¿ T I 1 −10 log ( )
r1
Intensitas gelombang bunyi terkecil yang masih dapat terdengar (didengar) oleh
telinga manusia adalah 10-12 W/m2, disebut intensitas ambang pendengaran I0
Intensitas gelombang bunyi terbesar yang dapat terdengar (didengar) oleh telinga
manusia tanpa menimbulkan rasa sakit adalah 1 W/m 2, disebut intensitas ambang
perasaan
Contoh Soal
1. Jika intensitas bunyi adalah 10-7 W/m2 maka tentukan besar taraf intensitas
bunyi tersebut jika intensitas ambang pendengaran manusia 10 -12 W/m2?
(50 dB)
2. Jika taraf intensitas bunyi adalah 40 dB maka tentukan besar intensitas bunyi
tersebut jika intensitas ambang pendengaran manusia 10 -12 W/m2?
(10−8 watt/m2)
3. Taraf intensitas satu ekor lebah yang berdengung adalah 10 dB. Jika bunyi
dengung masing-masing lebah tersebut dianggap identik dan intensitas ambang
pendengaran manusia 10-12 W/m2 maka intensitas bunyi dengung 1000 lebah
Kaji Soal UN
1. Tabel taraf intensitas setiap satu sumber bunyi
Sumber bunyi Taraf intensitas
Suara kicau burung 80 dB
Sirine mobil ambulans 100 dB
Guntur (halilintar) 160 dB
Sebuah mesin mobil menghasilkan taraf intensitas bunyi 70 dB (I 0 = 10-12 W/m2).
Agar suara mesin menghasilkan taraf intensitas yang setara dengan suara sirine
ambulans maka diperlukan jumlah mesin mobil sebanyak? (UN 2011/2012)
a. 20 mesin c. 100 mesin e. 3000 mesin
b. 30 mesin d. 1000 mesin
2. Cermati taraf intensitas beberapa sumber bunyi dalam tabel berikut!
No Sumber bunyi Taraf intensitas bunyi (TI)
1 Kereta api 90 dB
2 Lalu lintas ramai 70 dB
3 Mobil 50 dB
4 Radio 40 dB
5 Suara berisik 20 dB
Intensitas bunyi sebuah mesin yang sedang bekerja adalah 10 -9 watt/m2, jika
intensitas ambang bunyi adalah 10 -12 watt/m2, taraf intensitas bunyi 100 mesin
identik yang bekerja bersama-sama setara dengan sumber bunyi pada nomor....
(UN 2011/2012)
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
3. Intensitas bunyi di titik P yang berjarak 3 m dari sumber bunyi 10 -4 watt/m2. Titik
R berjarak 300 m dari sumber bunyi. Jika intensitas ambang I0 = 10-12 watt/m2,
maka perbandingan taraf intensitas di titik P dan R adalah…
(UN 2012/2013)
a. 1 : 2 c. 2 : 3 e. 3 : 4
b. 2 : 1 d. 2 : 4
4. Intensitas bunyi di titik A yang berjarak 1 meter dari sumber bunyi 10 -7 W/m2.
Titik B berjarak 100 meter dari sumber bunyi. Jika intensitas ambang
pendengaran 10-12 W/m2, perbandingan taraf intensitas di A dan B adalah! (UN)
a. 5 : 3 c. 4 : 5 e. 3 : 1
b. 5 : 1 d. 4 : 3
5. Titik A dan B mempunyai jarak masing-masing 800 m dan 400 m dari sumber
bunyi. Jika pada daerah A mendengar bunyi dengan intensitas 10 -3 W/m2, maka
perbandingan taraf intensitas titik A dan B adalah…
(log 2 = 0,3 dan Io = 10-12 W/m2) (UN 2012/2013)
a. 11 : 15 c. 15 : 16 e. 16 : 15
b. 15 : 11 d. 16 : 11
Efek Doppler
Apabila kita berdiri di pinggir jalan raya mengamati kendaraan-kendaraan yang lalu
lalang, frekuensi bunyi klakson sebuah mobil yang dihidupkan terus akan terdengar
lebih tinggi saat mendekati kita dan akan terdengar lebih rendah saat menjauhi. Jadi
efek doppler adalah peristiwa berubahnya frekuensi bunyi yang didengar oleh
pendengar karena adanya gerak relatif pendengar dan sumber bunyi.
Secara umum persamaan efek doppler dapat ditulis sebagai:
v ±vp
fp = .f
v ± vs s
Keterangan:
f p = frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar (Hz)
v ± v p ± va
fp = v ± vs ± va s
.f
Keterangan:
v s (+) jika sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar
v s (–) jika sumber bunyi bergerak mendekati pendengar
v p (+) jika pendengar bergerak mendekati sumber bunyi
v p (–) jika pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi
v s = 0, jika sumber bunyi diam (tidak bergerak)
v p = 0, jika pendengar diam (tidak bergerak)
Cadas
Begitu membaca soal cerita mengenai Efek Doppler, langsung nyatakan angka-angkanya
ke dalam gambar.
Yang HARUS DIPERHATIKAN, posisi PENDENGAR HARUS DI SEBELAH KIRI !!!!
Contoh Soal
1. Seorang siswa mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 10 m/s bergerak saling
menjauhi dengan sebuah mobil ambulans berkecepatan 15 m/s. Angin bertiup searah
dengan arah ambulans dengan kecepatan 5 m/s. Bila cepat rambat bunyi di udara 340
m/s dan frekuensi sirine ambulans 700 Hz, maka frekuensi yang didengar siswa itu
pemadam kebakaran bergerak menjauhi seseorang berdiri di tepi jalan maka orang
Kaji Soal UN
1. Mobil ambulan A bergerak dengan kecepatan 0,25 v di belakang mobil sedan B yang
berkecepatan 0,2 v searah A. Pada saat itu mobil ambulan A membunyikan sirine
1.000 Hz. Jika kecepatan rambat bunyi v, frekuensi yang didengar pengemudi mobil
sedan B adalah… (UN 2012/2013)
a. 1.500 Hz c. 1.111 Hz e. 1.000 Hz
b. 1.250 Hz d. 1.067 Hz
2. Sebuah mobil ambulans bergerak dengan kecepatan v s sambil membunyikan sirine
yang menghasilkan frekuensi f s. Seorang pengendara sepeda motor bergerak dengan
kecepatan v p mengikuti di belakang ambulans. Jika cepat rambat bunyi di udara v
maka frekuensi bunyi yang didengar pengendara sepeda motor dapat dirumuskan?
v +v p v−v p v
a. f p= ( ) f
v+ v s s
c. f p= ( ) f
v +v s s
e. f p= ( ) f
v +v s s
v+vp v−v p
b. f p= ( ) f
v−v s s
d. f p= ( ) f
v−v s s
Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 325 m/s, frekuensi bunyi sirine yang didengar
pengamat saat mobil mendekat adalah....... Hz (UN 2010/2011)
a. 390 c. 425 e. 455
b. 400 d. 445
6. Seorang pemain sepak bola berlari dengan kecepatan v p menuju wasit yang diam
sambil membunyikan peluit yang frekuensinya f s. Jika kecepatan udara di tempat
tersebut v maka besar frekuensi yang didengar pemain tersebut dirumuskan.... (UN
20011/2012)
a. f p= ( v +vv ) f
p
s c. f p= ( v +vv ) f
s
s e. f p= ( v−vv ) f
p
s
b. f p= ( v−vv ) f
s
s d. f p= ( v +vv ) f
s
s