Anda di halaman 1dari 2

Hasil dan pembahasan yang diperoleh dalam penelitian ini, segmenting sebagai

berikut:

Cluster-1 (49,0%) didominasi oleh jenis kelamin perempuan, dengan rentang


pendapatan Rp. 3.000.000 –3.999.000, usia antara 35 –49 tahun, dengan tingkat
pendidikan sarjana (S1, D4) dan berprofesi sebagai pegawai swasta.

Cluster-2 (31,0%)didominasi oleh jenis kelamin perempuan, dengan rentang


pendapatan 4.000.000 –4.999.000, usia antara 20 –34 tahun, dengan tingkat
pendidikan setara SMA, dan berprofesi sebagai pegawai swasta.

Cluster-3 (20,0%)didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dengan rentang


pendapatan 5.000.000 –6.000.000, usia antara 50 –64 tahun, dengan tingkat
pendidikan sarjana (S1,D4) dan berprofesi sebagai pegawai negeri sipil.

Melalui pembahasan yang diperoleh dalam penelitian tersebut, dapat disimpulkan


bahwa:

Segmentasi dari beras merah organik Jatiluwih Bali merupakan segmentasi


berdasarkan demografi yaitu menitikberatkan pada target konsumen
perempuan, pada usia-usia tertentu, dengan jenis pekerjaan dan tingkat
pendidikan serta jumlah penghasilan yang berbeda. Sedangkan untuk konsumen
dengan jenis kelamin laki-laki menjadi segmen pasar yang potensial.

Targeting dipilih sesuai dengan sumberdaya dari perusahaan atau potensi dari
segmen, sehingga berikut pembahasan terkait targeting:

Melihat kondisi perusahaan terbatas pada sumberdaya yang dimiliki, maka akan
dipilih satu segmen yang dijadikan sebagai target pasar. Segmen yang
mempunyai ukuran dan struktur pasaryang lebih potensial apabila dimasuki adalah
segmen-3.

Segmen-3 memiliki daya tarik yang sangat potensial apabila dijadikan sebagai target
pasar utama dalam pemilihan pasar sasaran, walaupun dari sisi ukuran
segmennya hanya sebesar 20% namun segmen ini cukup menguntungkan
apabila dijadikan sebagai pertimbangan pemilihan target. Hal ini didukung oleh
tingkat konsumsi yang sering itu artinya pada segmen-3 loyal terhadap produk beras
merah organik Jatiluwih Bali. Kesiapan pembeli pada segmen-3 adalah tinggi
serta sikap terhadap produk yang positif, mengartikan bahwa pada segmen-
3 konsumen memahami produk. Psikografis pada segmen ini tergolong segmen
yang aktif, modern dan mapan, sehingga memungkinkan untuk mengembangkan
diri yang optimal serta berpengaruh terhadap pendapatan yang akan
diperoleh dimasa mendatang maupun kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain dalam mengkonsumsi produk beras merah organik Jatiluwih Bali.

Melalui pembahasan yang diperoleh dalam penelitian tersebut, dapat disimpulkan


bahwa:

Produk telah mempunyai target pasar segmen-1 dan segmen-2 yang dapat diakses,
cukup besar, dan sesuai dengan tujuan/misi organisasi. Produk beras merah
Jatiluwih Bali pada saat ini memilih untuk menggarap seluruh pasar dengan cara
undifferentiated marketing. Dalam undifferentiated marketing, pemasar
mengabaikan adanya perbedaan di antara segmen-segmen yang ada. Jadi dalam hal
ini pemasar berkonsentrasi pada kebutuhan pasar yang bersifat mendasar, bukan
perbedaan di antara mereka. Akan tetapi produk beras merah juga tidak lupa untuk
menargetkan segmen-3 sebagai pasar sasaran masa depan.
Peta positioning produk beras merah organik Jatiluwih Bali berdasarkan
persepsi konsumen antar pesaingnya dapat diketahui melalui coresspondence
analysis sebagai berikut:

Penggunaan Correspondence analysis pada aplikasi SPSS 19.00 dilakukan dengan


menggunakan fasilitas Syntax. Hasil pengisian dari 75 responden terhadap 9 atribut
produk beras merah organik (kualitas, kemasan, kesehatan, aroma, harga,
diskon harga, outlet/toko, iklan dan kesan/image).

Hasil correspondence analysis berdasarkan skor baris persepsi konsumen,


kuadran I atribut outlet/ toko (7) mempunyai nilai yang berbeda di pandang
konsumen, dan tidak ada atribut yang mendampinginya. Kuadran II Diskon
harga (6), kualitas (1), harga (5), dan kesan/image (9) di pandang sama oleh
responden. Kuadran III kesehatan (3), kemasan (2), aroma (4) juga dipandang
sama oleh resonden. Dan pada kuadran IV konsumen mempunyai pandangan
yang berbeda terhadap penilaian iklan (8). (Gambar 3.2).

Hasil skor kolom dari persepsi konsumen terhadap produk beras merah
menunjukkan bahwa produk beras merah sehat organik berada pada kuadran
yang sama dengan brown rice artinya antara kedua produk tersebut terdapat
kemiripan satu sama lain atau memiliki persaingan yang dekat. Berbeda halnya
dengan produk Jatiluwih Bali dan beras sehat yang masing-masing tidak ada
produk yang sama berada pada satu kuadran.

Melalui coresspondence analysis tersebut diatas, maka:

Produk beras merah Jatiluwih Bali memosisikan produknya dengan positioning


berdasarkan ciri-ciri khusus, yakni mengaitkan suatu produk berdasarkan atribut
atau karakteristik spesifik yang ada pada produk tersebut.

Sumber: EKMA4478/MODUL 7 (7.9-7.37)

Anda mungkin juga menyukai