Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI YANG KELEBIHAN


TENAGA KERJA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan

Disusun Oleh:

Azzah Marzuqi (2102072)

Ahmad Firdaus (2002048)

Reza Fahrurika (2002053)

Wildan Nasyibah (2002087)

MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MIFTAHUL HUDA
SUBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Proses Pembangunan Ekonomi
Yang Kelebihan Tenaga Kerja" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang proses pembangunan ekonomi
yang kelebihan tenaga kerja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Husni selaku dosen Mata Kuliah
Ekonomi Pembangunan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Subang, 12 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................iii

PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI YANG KELEBIHAN TENAGA

KERJA ...........................................................................................................................1

I. Pendahuluan .............................................................................................................1
A. Teori Pembangunan Ekonomi Arthur Lewis............................................................1
1. .. Masalah Kelebihan Tenaga Kerja ......................................................................2
2. .. Pola Proses Pembangunan .................................................................................2
3. .. Gambaran Grafis dari Proses Pembangunan Teori Arthur Lewis .....................3
4. Proses Pembangunan dan Tingkat Tabungan ....................................................3
5. Faktor yang Menimbulkan Perubahan Dalam Proses Pembangunan ................4
B. Teori Pembangunan Ekonomi Ranis dan Fei ..........................................................4
1. Proses Pertumbuhan Ekonomi Teori Ranis Dan Fei .........................................5
2. Sektor Pertanian ................................................................................................5
3. Surplus Hasil Pertanian dalam Proses Pembangunan .......................................5
4. Tahap-Tahap Proses Pembangunan menurut Ranis dan Fei .............................6
II. Beberapa Kritik Terhadap Teori Lewis dan Ranis – Fei ........................................6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................7


PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI
YANG KELEBIHAN TENAGA KERJA

I. Pendahuluan
Terdapat perbedaan keadaan pada taraf permulaan pembangunan antara negara
berkembangan dengan negara-negara maju. Salah satu perbedaan yang penting adalah
masalah kependudukan. Hal ini dapat kita lihat pada tingkat pengangguran terbuka dan
pengangguran terselubung di negara berkembang sangat tinggi dan pengangguran musiman
lebih serius lagi.
Masalah penduduk lainnya adalah tingkat pertambahan jumlah penduduk yang sangat
cepat sehingga masalah pengangguran makin lama makin bertambah buruk. Pertambahan
penduduk yang cepat dan implikasinya terhadap pengangguran yang tinggi mendorong
beberapa Ahli ekonomi yang dipelopori oleh Lewis dan diperdalam oleh Ranis dan Fei
membuat teori mengenai corak pembangunan dan perubahan struktur ekonomi masyarakat
di negara berkembangan, yaitu: (i) Sebagian besar penduduknya masih menjalankan
kegiatan di sektor pertanian yang tradisional dan (ii) Sektor pertanian mempunyai
kelebihan dalam jumlah tenaga kerja sehingga menghadapi masalah pengangguran yang
serius.

A. Teori Pembangunan Ekonomi Arthur Lewis


Lewis menyatakan ketidakpuasannya terhadap teori Neo Klasik dan General
Theory Keynes (abad ke-18 hingga bagian kedua abad ke-19) yang menganggap bahwa
teori tersebut tidak sesuai dengan keadaan di negara berkembang. Teori Analisis Neo-
Klasik menyatakan bahwa penawaran tenaga kerja dalam masyarakat tidak berlebihan.
Sedangkan Teori John Maynard Keynes menyatakan bahwa bukan hanya penawaran
tenaga kerja berlebih, tetapi tanah yang tersedia dan kapasitas memproduksi jumlahnya
tidak terbatas. Menurut Teori Lewis keadaan 2 teori sebelumnya tidak sesuai dengan
kenyataan karena di negara berkembang terdapat tenaga kerja yang berlebih, akan tetapi
sebaliknya menghadapi masalah kekurangan modal.
1. Masalah Kelebihan Tenaga Kerja
Lewis tidak menyangkal bahwa di negara-negara Afrika dan Amerika Latin
yang merupakan negara berkembang terdapat kekurangan tenaga kerja sementara
di India, Mesir, Jamaika, dan Indonesia terdapat kelebihan tenaga kerja. Jumlah
penduduk tidak seimbang jika dibandingkan dengan modal dan kekayaan alamnya
akibatnya terdapat kegiatan ekonomi yang tidak produktif. Sehingga kelebihan
tenaga kerja di satu sektor dapat dialihkan dan digunakan ke sektor lain tanpa
mengurangi produksi di sektor pertama, misalnya disektor pertanian dimana lahan
yang dimiliki petani luasnya sangat terbatas maka sebagian anggota keluarga dapat
bekerja pada sektor lain tanpa mengurangi jumlah produksi sektor pertanian.
Apabila ditambah dengan kaum wanita, pertumbuhan penduduk, pengangguran
baru akibat efisiensi membuat penawaran tenaga kerja tidak terbatas (unlimited
labour).

2. Pola Proses Pembangunan


Analisis Lewis mengenai proses pembangunan bertolak dari beberapa
pandangan yang terdapat dalam teori Klasik yakni: (i) Para pengusaha selalu
berusaha memaksimalkan keuntungan (ii) Keuntungan maksimal akan tercapai
apabila tingkat upah sama besarnya dengan tingkat produk marjinal (tingkat
pertambahan produk). (iii) Selama penawaran tenaga kerja masih jauh melebihi
permintaan maka tingkat upah tidak akan mengalami perubahan.
Dalam analisis Lewis, perekonomian dibedakan menjadi dua sektor yaitu
kapitalis dan subsisten. Subsisten adalah sektor ekonomi yang kegiatannya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Produk marginal
tenaga kerja di sektor ini sangat rendah bahkan dianggap sama dengan nol namun
tingkat upahnya dianggap cukup untuk mempertahankan hidup keluarganya.
Sedangkan pada sektor kapitalis, tingkat upah lebih tinggi karena biaya hidup
lebih tinggi, suasana kerja yang lebih disiplin, cita rasa dan kedudukan sosial yang
lebih tinggi. Berdasarkan analisis itu, Lewis menjelaskan bahwa pembangunan
bermula dan terus menerus berlangsung sebagai akibat penanaman kembali
keuntungan dari proses kapitalis. Apabila keuntungan tercipta, maka modal tersebut
akan diinvestasikan kembali sehingga melahirkan lapangan kerja baru,
meningkatkan produksi nasional dan akhirnya menciptakan pembangunaan
ekonomi sehingga tidak terdapat lagi kelebihan tenaga kerja.
3. Gambaran Grafis dari Proses Pembangunan Teori Arthur Lewis

Upah & Produk Marjinal P4 P3 P2 P1 Q1 Q Q Q4 S


Tingkat upah kapitalis W
Tingkat upah subsisten O
Jumlah Tenaga Kerja N1 N N N4
P1, P2, P3, P4 = tingkat produk marjinal dari setiap pekerja tambahan sektor
kapitalis.
Selama P1,P2,P3,P4 > upah sektor kapitalis maka pengusaha akan
meningkatkan Q1,Q2,Q3,Q4. Ini dilakukan untuk mencapai keuntungan yang
maksimal sehingga peningkatan Q akan dihentikan ketika Q=W. Dan ini dicapai
pada titik Q1 = ON1 = P1WQ1 (surplus). P1WQ1 adalah surplus yang akan
ditanamkan kembali sehingga terjadi perkembangan ekonomi dan produktivitas.
Dari masa ke masa akan terus berkembang hingga tidak ada lagi kelebihan tenaga
kerja dalam perekonomian (full employment).

4. Proses Pembangunan dan Tingkat Tabungan


Aspek kedua dari analisis Lewis adalah mengapa tingkat tabungan bertambah
tinggi dalam proses pembangunan? Jawabannya karena surplus (keuntungan) yang
diperoleh dalam proses pembangunan terus bertambah sehingga akan semakin
banyak tabungan. Dari mana sumber tabungan dan investasi tersebut? Sumber-
sumber kenaikan tabungan dan penanaman modal: Keuntungan atau surplus yang
bertambah besar.
Penanaman keseluruhan keuntungan dalam bentuk modal akan melahirkan
keuntungan-keuntungan baru karena sektor kapitalis akan menciptakan barang-
barang dan jasa-jasa yang dikonsumsi masyarakat yang pada akhirnya menaikkan
pendapatan. Dengan demikian masyarakat akan lebih cepat mencapai tingkat
tabungan yang tinggi. Pinjaman bank dan pembelanjaan defisit dari pemerintah.
Tingkat laju inflasi melahirkan pinjaman-pinjaman yang disediakan sistem
perbankan. Jika tingkat penanaman modal menghasilkan barang-barang dan jasa-
jasa maka di sisi pemerintah akan menghasilkan pendapatan besar dalam bentuk
pajak. Sejalan dengan sektor kapitalis maka pemerintah akan menanamkan kembali
keseluruhan pendapatan tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan
infrastuktur, pendidikan dan sebagainya.

5. Faktor yang Menimbulkan Perubahan Dalam Proses Pembangunan


Ada empat hal yang bisa menimbulkan perubahan dalam proses pembangunan,
yaitu:
a. Apabila pembentukan modal berlangsung lebih cepat dari pertambahan
penduduk.
b. Bertambah besarnya sektor kapitalis.
c. Kemajuan teknologi akan timbul di sektor subsisten dan menyebabkan kenaikan
produktivitas yang selanjutnya mendorong kenaikan upah disektor tersebut.
d. Tidak terdapat kenaikan produktivitas di sektor kapitalis, akan tetapi para
pekerja ingin mengecap kehidupan yang lebih baik sehingga mereka menuntut
kenaikan upah. Jika berhasil, kenaikan upah pekerja justru akan menghapus
surplus di sektor kapitalis. Akibatnya tingkat tabungan dan penanaman modal
tidak akan tercipta.

B. Teori Pembangunan Ekonomi Ranis dan Fei


Persamaan dan Perbedaan Teori Lewis dan Ranis dan Fei, persamaannya:
Proses pembangunan ekonomi menghadapi masalah kelebihan penduduk sehingga
menghadapi masalah pengangguran serius, kekayaan alam tersedia sangat terbatas.
Perbedannya: Teori Lewis menekankan analisisnya pada corak pertumbuhan di sektor
modern atau sektor kapitalis dan mengabaikan perubahan pada sektor pertanian, teori
Lewis penekanannya pada pengaruh perpindahan modal dan tenaga kerja terhadap
pembangunan. Sedangkan teori Ranis dan Fei walaupun sedikit lebih berimbang antara
sektor kapitalis dan pertanian namun pada dasarnya penekanannya lebih banyak kepada
perubahan-perubahan di sektor pertanian.
Pada analisis hubungan ekonomi dengan negara lain, Ranis dan Fei
menekankan pada adanya pengaruh hubungan ekonomi dan perdagangan dari luar
terhadap alokasi sumber daya, dan kepada peranan perdagangan luar negeri dalam
pembangunan ekonomi.

1. Proses Pertumbuhan Ekonomi Teori Ranis Dan Fei


Proses peralihan yang diharapkan akan dilewati suatu negara berkembang untuk
beranjak dari keadaan stagnasi ke arah pertumbuhan swadaya. Merupakan
penyempurnaan dari teori Lewis mengenai persediaan tenaga kerja yang tidak
terbatas.
Menurut Ranis dan Fei, suatu negara yang kelebihan tenaga kerja dan
perekonomiannya kekurangan sumberdaya, sebagian besar penduduk bergerak
disektor pertanian di tengah pengangguran yang hebat dan tingkat pertumbuhan
penduduk yang tinggi. Di sana terdapat sektor industri yang aktif dan dinamis.
Pembangunan terdiri dari pengalokasian kembali surplus tenaga kerja pertanian
yang sumbangannya terhadap output nol, ke industri dimana mereka menjadi
produktif dengan upah yang sama.

2. Sektor Pertanian
Pada taraf pembangunan masih sangat rendah maka seluruh tenaga kerja berada
disektor pertanian dan produksi pertanian bisa total. Bila terjadi penambahan tenaga
kerja maka produksi akan menurun. Bila tidak ada tambahan produksi walaupun
ada penambahan tenaga kerja, maka dipandang sebagai tenaga kerja berlebihan.
Kelebihan ini bila dipekerjakan kesektor industri maka dia tidak akan mengurangi
produksi sektor pertanian.

3. Surplus Hasil Pertanian dalam Proses Pembangunan


Bila tenaga kerja disektor pertanian digunakan oleh sektor industri maka tenaga
kerja disektor pertanian akan berkurang. Namun demikian tidak akan mengurangi
produksi sektor pertanian. Bila pembangunan ekonomi terjadi maka akan terdapat
kelebihan produksi pertanian dibandingkan dengan konsumsinya sendiri. Hal
tersebut disebut surplus total pertanian atau Total Agricultural Surplus (TAS).
Bila TAS dibagi dengan jumlah tenaga kerja disektor industri akan diperoleh
surplus rata-rata pertanian Average Agricultural Surplus (AAS). maka AAS dapat
dikatakan sebagai jumlah hasil pertanian yang dapat diperoleh dan dikonsumsi
setiap pekerja disektor industri. Jumlah TAS akan berkurang bila produk marjinal
telah melebihi besarnya upah institusional yang berarti akan lebih banyak lagi
proporsi dari hasil pertanian yang akan digunakan dalam sektor pertanian dan akan
mengurangi kelebihan yang diperoleh sektor industri.

4. Tahap-Tahap Proses Pembangunan menurut Ranis dan Fei


 Tahap pertama adalah adanya surplus hasil pertanian
 Tahap kedua adalah harga hasil-hasil sektor pertanian relatif lebih mahal
dibandingkan dengan harga hasil-hasil sektor industri dimana sektor industri
akan memperoleh tambahan tenaga kerja bila mereka membayar upah lebih
tinggi disektor pertanian.
 Tahap ketiga besarnya upah di sektor industri akan mengalami kenaikan yang
lebih cepat. Begitupula disektor pertanian. Kelebihan tenaga kerja maupun
pengangguran terselubung tidak ada lagi. Tahapan pembangunan ini terjadi
persaingan sektor industri dan sektor pertanian dalam memperoleh tenaga kerja
dimana tenaga kerja menjadi sangat sukar diperoleh dan sektor industri akan
kesulitan menarik tenaga kerja di sektor pertanian untuk beralih ke sektor
industri karena pada tahap kedua telah terjadi titik komersialisasi.

II. Beberapa Kritik Terhadap Teori Lewis dan Ranis - Fei


Adakah Negara Berkembang menghadapi pengangguran terselubung dan Kelebihan
Tenaga Kerja? Terjadi pertentangan dikalangan ahli-ahli ekonomi mengenai masalah
pembangunan terutama pengangguran terselubung di negara berkembang. Terjadi
anggapan bahwa pengangguran terselubung merupakan bagian yang cukup besar dari
tenaga kerja. Namun sejak tahun 1950-an muncul segolongan ahli ekonomi yang
meragukan hal tersebut.
Mereka berpendapat adalah tidak benar dibeberapa negara berkembang terdapat tenaga
kerja yang produktivitasnya nol dalam jumlah yang besar. Beberapa kritik atas teori Lewis
dan Ranis-Fei yaitu, walau terjadi ledakan pendudukan pasca perang dunia II dan
urbanisasi, akan tetapi hal tersebut tidak berakibat buruk pada sektor pertanian dan tidak
mengurangi produksinya.
Perpindahan penduduk terjadi setelah ada kesempatan kerja di sektor modern/ industri,
apabila tidak maka tenaga kerja akan tetap pada sektor pertanian. Tenaga kerja di sektor
pertanian berpindah ke sektor industri jika upah rill di sektor industri lebih besar
dibandingkan di sektor pertanian jika tidak tenaga kerja tidak akan berpindah.
DAFTAR PUSTAKA

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131405899/pendidikan/EKO.+PEMB+-
+Proses+Pembangunan.pdf

http://www.ayoriset.com/2016/09/proses-pembangunan-dalam-perekoomian.html

https://slideplayer.info/slide/13196584/

Anda mungkin juga menyukai