Laporan Produksi Bersih
Laporan Produksi Bersih
Disusun Oleh :
Aryanti Melia Putri (183050005)
Tubagus Esa Ardikusuma (193050011)
Hermin Amalia Rachmie (193050012)
Ilham Achmad Rafif (193050031)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat hidayah dan
kehendaknya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan dengan baik, lancar dan tepat
pada waktu yang telah ditentukan. laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Produksi Bersih” di Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Pasundan Bandung.
Dalam kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam segala hal atas terselesaikannya laporan ini. Ucapan terimakasih
ini kami haturkan kepada :
1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat serta dorongan baik moril maupun
materil selama penyusunan laporan ini.
2. Ibu Astri Widiastuti Hasbiah, ST, M. ENV. selaku dosen pengampu yang telah memberikan
banyak bimbingan selama penyusunan laporan ini.
3. Rekan-rekan yang telah membantu dan pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung telah membantu selama penyusunan laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat, terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
• Apa itu produksi bersih dan bagaimana teknis pelaksaan di sebuah industri?
• Bagaimana penerapan produksi bersih di industri X?
• Bagaimana peluang produksi bersih yang di terapkan pada industri X?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
➢ Teknik pelaksanaan produksi bersih, yaitu:
2.2 Penerapan Produksi bersih di Industri X Pengolahan Daur Ulang Sampah Plastik
Menjadi Cacahan Plastik
a. Bahan Baku Industri X
Bahan baku yang digunakan industri pengolahan daur ulang sampah plastik ini yaitu
sampah plastik jenis polietilena (PE) polipropilenia (PP), high density polyethylene
(HDPE) dan polyethylene terephthalate (PET) yang berasal dari berbagai sumber dengan
jumlah yang bervariasi.
4
b. Timbulan Limbah Industri X
Output proses produksi yang dihasilkan selain berupa cacahan plastik, juga berupa
timbulan limbah cair dan padat dari sisa produksi maupun dari bahan yang digunakan
dalam proses produksi. Limbah-limbah tersebut tidak mendapat perlakuan/pengolahan
dari industri ini karena dianggap tidak berbahaya. Pada proses pemisahan bahan baku
menimbulkan limbah padat berupa label kemasan dan kotoran yang menempel pada
bahan baku. Selain itu, dari pembersihan bak pencucian menghasilkan limbah padat
berupa potongan-potongan plastik yang tercampur dengan kotoran yang menempel.
Limbah cair dihasilkan dari proses pencucian dan pengeringan dengan mesin sentris dan
HE, air buangan yang dihasilkan kemudian dialirkan ke saluran pembungan yang menuju
kolam penampungan air limbah.
Pada proses penggilingan dilakukan menggunakan mesin yang menggunakan energi
listrik, sebagai bahan bakar utama. Pada proses pengeringan, mesin pengering sentris
menggunakan energi listrik sebagai sumber energi utama, sedangkan untuk mesin
pengering HE menggunakan energi listrik dan bahan bakar kayu sehingga dapat
menimbulkan limbah gas berupa asap, mesin pencacah dan mesin pengering dapat
menimbulkan kebisingan yang cukup mengganggu, sama halnya dengan limbah cair dan
padat, kondisi inipun tidak mengalami perlakukan tertentu sebelum dilepas ke
lingkungan.
5
Diagram Alir Proses Input dan Output
c. Neraca Massa dan Neraca Air Setiap Proses Produksi Cacahan Plastik (Analisis
Produksi Bersih)
Prinsip umum neraca massa adalah membuat sejumlah persamaan-persamaan yang
saling tidak tergantung satu sama lain, dimana persamaan-persamaan tersebut jumlahnya
sama dengan jumlah komposisi yang tidak diketahui. Tahapan proses produksi cacahan
plastik di industri X Meliputi pengumpulan bahan baku penimbangan, pemisahan,
penggilingan, pencucian, dan pengeringan memiliki neraca massa dan neraca air masing-
masing untuk setiap tahapannya.
1. Bahan Baku Masuk
Input:
Bahan baku plastik diperoleh dari pengepul maupun pemulung
Proses:
• Bahan baku yang dikirimkan oleh pengepul menggunakan mobil pengangkut,
kemudian diturunkan.
• Dilakukan penimbangan terhadap bahan baku masuk, menggunakan timbangan manual
yang memiliki kapasitas 500 kg.
6
• Dilakukan pencatatan setiap bahan baku masuk, proses ini berlangsung 30- 40 menit
untuk 1 mobil pengangkut.
Output:
Neraca massa pada proses produksi pada bahan baku plastik yang masuk:
PET 1 : 571kg, PET 2 : 86kg, MBR : 439kg, EH : 102kg, BLW : 159kg, PK : 247kg, AG
K : 226kg, AG B : 232kg, MT : 171kg Total : 2233kg
7
Tahapan Pemisahan Bahan Baku
• Berdasarkan data tabel di atas dari tahap sortir pada bulan juni 2020 dapat dihitung
limbah padat yang ditimbulkan sebanyak : 36395Kg – 35196Kg = 1199Kg
• Persentase bahan baku yang dapat dilakukan proses produksi
= (35196Kg / 36395Kg) x 100% = 96,7%
3. Penggilingan
Input:
• Bahan baku plastik yang telah dipisahkan berdasJenis bahan baku plastik PET berjumlah
895 kg, dan jenis bahan baku plastik PP berjumlah 769 kg.
• Proses pencacahan plastik dilakukan satu hari satu jenis plastik.
a. Berat input jenis bahan baku plastik PET= 1,6 kg/wadah
b. Berat input jenis bahan baku plastik PP= 1,9 kg/wadah
c. Air yang digunakan berasal dari PDAM, kemudian air digunakan untuk melancarkan
aliran cacahan plastik menuju bak pencucian. Mesin pencacah rata-rata setiap 20 menit
ditambahkan air 1 ember yang memiliki volume 33 liter, maka kebutuhan air setiap
dilakukan pencacahan yaitu:
8
=6jam/hari x 3kali/jam x 33liter = 594 l/hari
Air yang digunakan untuk mesin pencacah diresirkulasi dari bak pencucian 1 yang dapat
menampung air kurang lebih 1500 liter air.
d. Sabun yang digunakan yaitu sabun ABS (Alkyl Benzene Sulfonat) dengan cara
mencampurkan ke bahan baku plastik yang akan masuk ke mesin pencacahan. Setiap
dilakukannya satu kali proses pencacahan, memerlukan 250 gram sabun ABS.
e. Energi listrik
Energi listrik dibutuhkan untuk menjalankan mesin penggilingan yang memiliki daya
11.000 kWh, digunakan 6jam/hari.
Proses :
Proses penggilingan dilakukan pada pukul 08.00 – 12.00, jam istirahat dari pukul 12.00-
13.00, kemudian proses penggilingan dilanjutkan kembali sampai pukul 15.00, untuk
kondisi saat ini penggilingan dilakukan seminggu 3kali, karena bahan baku yang tersedia
hanya sedikit. Bahan baku plastic dimasukan kedalam mesin penggiling secara manual
oleh 2 orang pekerja, dengan menggunakan tambahan air dan sabun untuk melancarkan
proses penggilingan terhadap plastik tersebut, cacahan plastik keluar dari aliran output
mesin yang masuk ke dalam bak pencucian.
Output:
• Cacahan plastik
• Limbah : Limbah padat yang ditimbulkan yaitu cacahan plastik yang jatuh berceceran di
sekitar area mesin pencacah dan kotoran yang masih menempel pada bahan baku plastik.
• Getaran yang ditimbulkan dari mesin pencacah yang beroperasi tidak menimbulkan
dampak yang besar, hanya akan dirasakan oleh para pekerja yang berada di area mesin.
• Kebisingan yang ditimbulkan dari mesin pencacah yang sedang beroperasi. Setelah
dilakukan pengukuran kebisingan dengan menggunakan alat Sound Level Meter (Lutron
SL-4010), dapat diperoleh intensitas kebisingan pada saat dilakukan penggilingan plastik
yaitu 96,4 dB, intensitas ini melebihi nilai 85 dB ambang batas kebisingan dalam
9
PERMENAKER No 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Lingkungan Kerja. Titik pengukuran berada samping bak pencucian, dengan jarak
2meter dari sumber kebisingan.
4. Pencucian
Input:
• Cacahan plastik.
Berat jenis bahan baku plastik PET sebelum digiling = 1,6 kg/wadah
Berat jenis bahan baku plastik PP sebelum digiling = 1,9 kg/wadah
• Air yang digunakan untuk pencucian cacahan plastik berasal dari PDAM, setiap kali
dilakukan pencucian cacahan plastik memerlukan kurang lebih 4000 liter air untuk
mengisi 2 bak pencucian.
• Caustic Soda yang digunakan dalam 1kali pencucian dalam 1 hari rata-rata 250 gram.
Proses:
Pencucian dilakukan secara manual oleh 2 orang pekerja bagian pencucian. Cacahan
plastik di rendam didalam bak dan kemudian di saring menggunakan wadah, kemudian
dimasukan kedalam mesin pengering Sentris.
Bak Pencucian 1 Bak Pencucian 2
Panjang : 185 cm Panjang : 290 cm
Lebar : 95 cm Lebar : 95 cm
Tinggi : 90 cm Tinggi: 90 cm
Volume : 1,58 m³ Volume : 2,47 m³
Pembersihan bak dan pengisian air dilakukan setiap hari setelah proses pencucian
cacahan plastik selesai.
Volume air yang dipakai untuk pengisian bak pencucian dalam 1 hari yaitu:
V= Vtotal bak 1 + Vtotal bak 2
V= 1,58m³ + 2,47m³
V= 4,05m³
10
Output:
• Cacahan plastik yang sudah dilakukan pencucian
• Berat output jenis bahan baku plastik PET= 5,6 kg/wadah
Presentase jumlah air yang terbawa cacahan plastik
= berat output - berat input berat input x100%
= 5,6 - 1,6 / 1,6 x 100% = 262%
• Berat output jenis bahan baku plastik PP= 6,7 kg/wadah
Presentase jumlah air yang terbawa cacahan plastik
= 6,7 - 1,9 / 1,9 x 100% = 252%
• Limbah
1) Limbah cair yang dihasilkan dari proses pencucian sebanyak volume air yang dihunakan
dalam 1 kali pencucian cacahan plastik.
2) Limbah padat yang dihasilkan berupa cacahan plastik yang tidak terbawa ataupun
tercecer disekitar bak pencucian, kotoran yang mengendap didasar bak pencucian.
5. Pengeringan
Input:
• Cacahan plastik basah
Berat input jenis bahan baku plastik PET sebelum dikeringkan menggunakan pengering
Sentris = 5,6 kg/wadah
Berat input jenis bahan baku plastik PP sebelum dikeringkan menggunakan pengering
Sentris = 6,7 kg/wadah
• Energi listrik digunakan untuk menjalankan dua mesin pengering, yaitu mesin sentris
dengan daya 2500kWh dan mesin pengering HE dengan daya 3750kWh yang dibutuhkan
untuk mengeringkan cacahan plastik basah.
• Kayu bakar digunakan untuk menghasilkan panas pada mesin pengering HE, untuk satu
kali proses pengeringan menggunakan mesin pengeringan HE, dibutuhkan kurang lebih
0,5m³ kayu bakar.
11
Proses:
Pengeringan dilakukan dengan menggunakan mesin pengering sentris dan pengering HE.
Mesin pengering sentris berfungsi untuk menurunkan kadar air sebesar 70%, dan mesin
pengering HE berfungsi untuk menurunkan kadar air sebesar 30%. Proses pengeringan
cacahan plastik memerlukan waktu sekitar 20-30menit dalam satu kali proses
pengeringan.
Output:
• Cacahan plastik
1) Pengering Sentris
Berat output cacahan plastik jenis PET menggunakan pengeringan Sentris = 2,5
kg/wadah
Persentase pengeringan
= berat input - berat output / berat input x100%
= 5,8 - 2,5 / 5,8 x 100% = 56,8%
Berat output cacahan plastik jenis PP menggunakan pengeringan Sentris = 2,6 kg/wadah
= 6,7 - 2,6 / 6,7 x 100% = 61,1%
2) Pengeringan HE
Berat output cacahan plastik jenis PET menggunakan pengeringan
HE = 2,1 kg/wadah
= 2,5 - 2,1 / 2,5 x 100% = 16%
Berat output cacahan plastik jenis PP menggunakan pengeringan
HE = 2,3 kg/wadah
= 2,6 - 2,3 / 2,6 x 100% = 11,5%
3) Limbah cair pengeringan Sentris
Dik: Berat jenis air = 1000 kg/m³
Cacahan plastik jenis PET
Massa air yang hilang = berat input – berat output
= 5,8 kg – 2,5 kg
= 3,3 kg
Maka volume air yang keluar dari pengering sentris
= massa air yang hilang / berat jenis air
= 3,3 kg / 1000 kg/m³
= 0,0033 m³
12
Saat akan dilakukan satu kali proses pengeringan menggunakan mesin sentris
memerlukan 3 wadah cacahan plastik basah untuk dimasukan kedalam mesin sehingga
volume air dari mesin pengering sentris yang menjadi limbah yaitu:
V = 3 x 0,0033 m³ = 0,0099 m³
Cacahan plastik jenis PP
= massa air yang hlang = berat input – berat output
= 6,7 kg – 2,6 kg
= 4,1 kg
Maka volume air yang keluar dari pengering sentris
= massa air yang hilang / berat jenis air
= 4,1 kg / 1000 kg/m³ = 0,0041 m³
Proses pengeringan menggunakan mesin sentris pada cacahan jenis PP sama dengan
Proses pengeringan cacahan jenis PET, sehingga volume air dari mesin penggering
sentris yang menjadi air limbah yaitu:
V = 3 x 0,0041 m³ = 0,0123 m³
Limbah Padat
Limbah padat yang ditimbulkan berupa cacahan plastik yang tercecer disekitar mesin
pengering dan tercecer saat pemindahan kedalam karung. Limbah padat yang
ditimbulkan dari jenis cacahan plastik PET sebanyak 6,3 kg dan jenis cacahan plastik PP
1,7 kg.
6. Pengemasan
Input:
• Cacahan plastik kering
• Karung
• Tali
Proses:
• Pengemasan
Proses pengemasan cacahan plastik secara manual, dikemas kedalam karung, proses ini
memerlukan 10-15 menit per karung.
• Penimbangan
Produk yang sudah dikemas kemudian ditimbang sebelum dilakukan pengiriman, proses
ini memerlukan waktu sekitar 5 menit per karung.
13
Tahapan Pengemasan Produk
Output:
Produk siap dikirim ke industri lain.
Uraian cacahan plastik yang dihasilkan setelah mengalami proses produki:
1) Jenis plastik PET
• Bahan baku setelah dilakukan sortasi = 895 kg
• Cacahan plastik yang dihasilkan = 792 kg
• Persentase produk jadi = (792 kg/895 kg) x 100% = 88%
2) Jenis plastik PP
• Bahan baku setelah dilakukan sortasi = 769 kg
• Cacahan plastik yang dihasilkan = 637 kg
• Persentase produk jadi = (637 kg/769 kg) x 100% = 82%
Presentase hasil produk jadi kedua jenis sampel plastik pengamatan berbeda-beda angka
tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa penyebab selama dilakukannya tahapan proses
produksi, sebagai berikut:
a. Berat produk berkurang karena saat akan dilakukan proses penggilingan masih ada jenis
plastik yang tidak bisa diolah, sehingga menimbulkan limbah padat.
b. Berkurangnya berat produk karena pada saat pencucian yang menghilangkan kotoran-
kotoran yang menempel pada bahan baku plastik.
c. Terdapat ceceran cacahan plastik yang mengendap pada permukaan bak pencucian saat
dilakukan proses pencucian cacahan plastik.
d. Ceceran plastik yang ditimbulkan saat dilakukan peralihan tahapan pencucian ke
pengeringan sentris dan saat peralihan tahapan pengeringan sentris ke tahap pengeringan
HE sehingga mempengaruhi berkurangnya berat produk.
e. Ceceran cacahan plastik yang ditimbulkan saat proses pengeringan cacahan plastik
menggunakan pengering HE.
14
Rekapitulasi Neraca Massa dan Neraca Air Produksi Jenis Plastik PET
Rekapitulasi Neraca Massa dan Neraca Air Proses Produksi Jenis Plastik PP
15
d. Limbah Cair Industri X
Pada proses produksi pencacahan plastik di industri X dapat menimbulkan limbah yang
berbahaya bagi lingkungan, salah satunya yaitu limbah cair yang dihasilkan dari proses
pencucian cacahan plastik. Limbah cair ini dialirkan ke saluran pembuangan yang
menyatu dengan limbah domestik yang berasal dari rumah yang berada disekitar industri,
kemudian dialirkan menuju kolam penampungan yang akhirnya mengalir ke sungai.
Limbah cair yang ditimbulkan ini tidak mendapat pengolahan sebelum dialirkan dan
belum pernah dilakukan pengujian karakteristik pada limbah cair tersebut, maka dari itu
dilakukan pengujian laboratorium terhadap limbah cair yang dihasilkan oleh industri X
ini.
Pengujian dilakukan terhadap limbah cair yang ada di kolam penampungan dan limbah
cair dari jenis plastik HDPE, karena jenis plastik ini merupakan plastik bekas bahan obat-
obatan, oli, sabun dan shampo yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan karena cairan oli atau obat yang masih menempel pada jenis plastik ini.
Berdasarkan hasil uji laboratorium menunjukan bahwa COD, BOD, TSS dalam limbah
cair dari kedua jenis sampel pengujian melebihi batas baku mutu limbah cair berdasarkan
peraturan menteri lingkungan hidup no 5 tahun 2014 tentang baku mutu air limbah bagi
usaha dan/atau kegiatan yang belum memiliki baku mutu air limbah yang ditetapkan
sedangkan NHE-N pada hasil pengujian laboratorium pengujian limbah cair jenis plastik
HDPE melebihi batas baku mutu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu diperlukan suatu
sistem pengolahan limbah cair agar limbah yang dibuang tidak membahayakan dan
mencemari lingkungan.
16
Karakteristik Limbah Cair Industri X Jenis Plastik HDPE
17
• Untuk mengefisiensikan proses pencucian pada cacahan plastik diperlukan alat
berupa alat penyaring yang dapat mengolah kembali air bekas cucian sehingga dapat
digunakan kembali.
• Presentase plastic PET (262%) dan plastic PP berjumlah 252% yang dihasilkan
adalah limbah padat berupa cacahan plastik, maka memodifikasi alat sangat
diperlukan agar cacahan plastic tidak mudah tercecer kemana-mana.
d. Analisis Produksi Bersih dalam Proses Pengeringan
• Penggunaan bahan bakar dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja atau
sekitarnya sehingga harus tersedia ventilasi udara yang cukup supaya asap yang
bersumber dari mesin pengering keluar dan tidak terperangkap dalam ruangan.
• Mengendalikan getaran pada mesin dengan mendesain ulang peralatan untuk
memasang penyerap getaran atau peredam kejut.
e. Analisis Produksi Bersih dalam Proses Pengemasan
• Pada proses pengemasannya dipastikan agar tempat kemasan cacahan plastiknya
rapat, hal ini untuk meminimalisir tercecernya cacahan plastik yang sudah bersih
dengan cacahan yang masih kotor.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbagai upaya pengoptimalan produksi bersih yang dituliskan diatas dapat dikaji
terlebih dahulu dan diterapkan agar hasil dari produksi bersih dapat meningkatkan kualitas
produksi, mendapatkan keuntungan ekonomis dan non product output inefesiensi serta limbah
yang dihasilkan dapat diminimalisir. Peluang produksi bersih disetiap prosesnya yang harus
diperhatikan adalah penggunaan alat pelindung diri seperti masker, kacamata keselamatan,
sarung tangan, dan penggunaan earplug atau earmuff sangat dianjurkan bagi setiap karyawan
maupun yang berkunjung.
3.2 Saran
Jangan membuang sampah plastik disembarang tempat, dan jangan menggunakan plastik
untuk membungkus atau menaruh makan panas kedalam plastik karena senyawa plastik dapat
berpindah ke makanan tersebut sedangkan plastik membutuhkan waktu yang lama terurai dan
alangkah baiknya kita menggunakan produk yang ramah lingkungan agar meminimalisir
timbulan sampah.
Produksi bersih yang sudah diterapkan harus tetap dijaga komitmennya untuk
menerapkannya serta ditingkatkan. Berbagai upaya pengoptimalan produksi bersih yang
dituliskan diatas dapat dikaji terlebih dahulu dan diterapkan agar hasil dari produksi bersih
dapat meningkatkan kualitas produksi, mendapatkan keuntungan ekonomis dan non product
output inefesiensi serta limbah yang dihasilkan dapat diminimalisir.
19
DAFTAR PUSTAKA
20